Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ HAKEKAT PROFESI KEPENDIDIKAN ”

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Profesi Teknologi Pembelajaran


Yang diampu oleh Dra. Eldarni, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Asyarizka Putri (19004003)


2. Deca Aisyah (19004005)
3. Difa Adani Zulfi (19004007)
4. Fadhilaturrahmy (19004010)
5. Indry Delvytra (19004015)

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan
rahmad dan bimbingan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan panduan bagi mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu,
makalah ini juga sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Profesi Teknologi Pembelajaran dan
disusun sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan proses belajar mandiri, agar aktifitas
dan penguasaan materi dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Kritik dan saran tetap
kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Kerinci, 23 Agustus 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian profesi, profesional, profesionalisme .................................................... 6


B. Syarat-syarat Profesi ............................................................................................. 7
C. Jenis Profesi Kependidikan ..................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari “profesionalisme dan profesi” telah menjadi
kosa kata umum. Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai
dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan
dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial
dengan baik. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Profesi
merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya.
Profesi di dalam dunia pendidikan dikenal dengan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Dalam arti lain pendidik mempunyai dua arti, adalah arti yang luas
dan arti yang sempit. Pendidik dalam arti yang luas adalah semua orang yang
berkewajiban membina anak-anak. Secara alamiah semua anak sebelum mereka
dewasa menerima pembinaan dari orang-orang dewasa agar mereka bisa
berkembang dan tumbuh secara wajar.Sementara itu pendidik dalam arti sempit
adalah orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru atau
dosen. Kedua pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan dalam waktu relatif
lama agar mereka menguasai ilmu itu dan terampil melaksanakannya dilapangan.
Pendidik ini tidak cukup belajar di perguruan tinggi saja sebelum diangkat
menjadi guru atau dosen, melainkan juga belajar dan diajar selama mereka
bekerja, agar profesionalisasi mereka semakin meningkat. Sedangkan tenaga
kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada satuan pendidikan selain
tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikanAntara pendidik dan tenaga
kependidikan dibutuhkan profesionalisme Pendidik sebagai sosok yang begitu

4
dihormati lantaran memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah dan juga membantu perkembangan peserta didik untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan
potensi peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.
Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual.
Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik, mengasuh,
membimbing, dan membentuk kepribadian siswa guna menyiapkan dan
mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian profesi?
2. Apa pengertian profesional?
3. Apa pengertian profesionalisme?
4. Bagaimana syarat-syarat profesi?
5. Bagaimana jenis profesi kependidikan?

C. Tujuan Makalah
1. Agar mengetahui apa pengertian dari profesi,profesional, dan
profesionalisme.
2. Agar mengetahui bagaimana syarat-syarat profesi.
3. Agar mengetahui jenis profesi kependidikan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi,Profesional, Dan Profesionalisme


Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih
luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi
berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus
dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan profesionalisasi adalah
proses membuat suatu badan organisasi agar menjadi profesional.
1. Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya (bidangnya).
Contoh : Profesi Guru.
2. Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan
yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga
pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan
pekerjaan di profesinya (cara orang bekerja, unjuk kerja, jabatan).
Contoh : Guru disiplin bisa disebut juga guru yang professional dengan
pekerjaanya.
3. Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. Profesionalisme adalah
sikap terhadap profesi ( seorang yang memegang profesi sebagai guru dia
tidak puas).

Menurut Sanusi et.al ( 1991:19 ) menjelaskan :

1. Profesi
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
para anggotanya. Artinya, ia tidak bias dilakukan oleh sembarang orang yang
tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan
itu. keahlian diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang
dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu ( pendidikan/latihan

6
pra-jabatan ) maupun setelah menjalani suatu profesi ( in-service training ).
Diluar pengertian ini, ada beberapa ciri profesi khususnya yang berkaitan
dengan profesi kependidikan.
2. Professional
Professional menunjuk pada dua hal. Pertama orang yang
menyandang suatu profesi, misalnya “ Dia seorang profesional”. Kedua,
penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan
profesinya. Pengertian kedua ini, professional dikontraskan dengan “ non-
profesional” atau “ amatir”.
3. Profesionalisme
Profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus
mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa profesi


menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keadilan, tanggung
jawab, dan kesetiaan terhadap profesi. Suatu profesi secara teori tidak bisa
dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau disiapkan untuk itu.
Profesional menunjuk pada dua hal yaitu penampilan seseorang yang sesuai
dengan tuntutan yang seharusnya, dan menunjuk pada individunya.
Profesionalisme mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk
bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesinya. Profesionalitas
menunjuk pada derajat penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan
suatu pekerjaan sebagai profesi. Profesionalisasi menunjuk pada proses
menjadikan individu sebagai seorang profesional melalui pendidikan prajabatan
dan/atau dalam jabatan.

B. Syarat-syarat Profesi
Ada beberapa hal yang termasuk dalam syarat-syarat Profesi seperti:
1. Standar unjuk kerja.
2. Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut
dengan standar kualitas.

7
3. Akademik yang bertanggung jawab.
4. Organisasi profesi.
5. Etika dan kode etik profesi.
6. Sistem imbalan.
7. Pengakuan masyarakat.

Robert W. Richey (Arikunto, 1990:235) mengungkapkan beberapa ciri-ciri


dan juga syarat-syarat profesi sebagai berikut:

1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan


dengan kepentingan pribadi.
2. Seorang pekerja professional, secara aktif memerlukan waktu yang panjang
untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus
yang mendukung keahliannya.
3. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu
mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara
kerja.
5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
6. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin
dalam profesi serta kesejahteraan anggotanya.
7. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi, dan kemandirian.
8. Memandang profesi suatu karier hidup (alive career) dan menjadi seorang
anggota yang permanen.

C. Jenis Profesi Kependidikan


Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan. Macam-macam tenaga pendidik antara lain ada
guru, dosen, tutor, konselor dan ustadz.
1. Tenaga Pendidik
Pendidik merupakan orang yang melakukan kegiatan dalam bidang
mendidik aeperti, guru, dosen, pengajar, tutor dan sebagainya. Pendidik
merupakan seseorang yang memberikan pengetahuan, keterampilan atau
pengalaman dan sebagainya kepada orang lain. Undang-Undang No. 14 tahun

8
2005 tentang guru dan dosen bab 1 pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa yang
dimaksud Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

2. Tenaga Kependidikan
Kata kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan mendidik.
Kata ini berasal dari kata pendidik mendapat awalan “ke” dan berakhiran
“an”, berartti proses atau kegiatan mendidik. Dalam konteks pendidikan di
Indonesia, kata pendidikan berarti sama dengan menunjuk kata “keguruan dan
ilmu pendidikan” sehingga apabila dikaitkan dengan tenaga kependidikan
berarti orang-orang yang terlibat dalam proses kegiatan pendidikan (Yahya,
2013:17, Dalam A. Rusydi, 2018).
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal 1 disebutkan bahwa tenaga
kerja kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Tugas pokok tenaga kependidikan sebagaimana dijelaskan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab XI pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa tugas pokok
tenaga kependidikan adalah melaksanaka administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
Beriku yang termasuk kedalam Tenaga Kependidikan :
a) Kepala satuan pendidikan.
Kepala satuan pendidikan adalah orang yang diberi wewenang dan
tanggung jawab untuk memimpin institusi atau satuan pendidikan.
Termasuk tenaga kependidikan ini adalah:
1) Rektor.
2) Kepala sekolah.
3) Direktur atau istilah lainnya.
b) Pendidik.

9
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Termasuk dalam tenaga kependidikan ini adalah:
1) Guru.
2) Dosen.
3) Konselor.
4) Pengawas.
5) Pamong belajar.
6) Widyaiswara.
7) Tutor.
8) Fasilitator.
9) Ustad dan sebutan dalam istilah lain yang berlaku dimasyarakat.
c) Tenaga kependidikan lainnya.
Tenaga kependidikan lainnya adalah orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan atau institusi
walaupun tidak secara langsung terlibat dalam proses pendidikan. Tenaga
kependidikan ini adalah:
1) Wakil kepala sekolah.
2) Pustakawan.
3) Laboran.
4) Tata usaha.
5) Pelatih ekstrakurikuler.
6) Petugas keamanan.

Agar semua tenaga pendidik memiliki kompetensi/kemampuan yang


hebat, alangkah baiknya jika semua tenaga kependidikan menambah
wawasan, ilmu mereka untuk memajukan peserta didik/anak didik guna
memperbaiki SDM Indonesia. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dapat
melalui berbagai cara, diantaranya yaitu sertifikasi dan standarisasi sebagai
tenaga pendidik yang baik. Semua tenaga pendidik fokus dalam bidangnya
masing-masing sehingga tidak ada yang saling mengacaukan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang sisdiknas disebutkan
bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Sedangkan tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga pendidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Jenis - jenis pendidik antaralain guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, ustadz, sedangkan jenis jenis tenaga
kependidikan diantaranya: Wakil-wakil/Kepala urusan, Tata Usaha, Laboran,
Pustakawan, Pelatih Ekstrakurikurer, Petugas Keamanan, Petugas Kebersihan,
Profesionalisme Profesi Keguruan, Otoritas Profesional Guru, Kebebasan
Akademik, dan Tanggung Jawab Moral dan Pertanggungjawab Jabatan.

B. Saran
Penulis berharap makalah tentang profesi kependidikan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya bagi para calon pendidik, dan saran dari penulis adalah
agar para calon pendidik nantinya dapat menjadi pendidik yang professional.
Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan kami mohon
maaf, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi. 2018. Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Medan :


Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Arikunto, suharsimi. (1990). Metode Penelitian. Jakarta: angkasa.

Sanusi, Achmad. Et.al. (1991). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional


Tenaga Kependidikan. Jakarta : Depdikbud.

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen Bab 1 Pasal 1 Ayat 1

UU No.20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat 2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 Ayat 1


Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

12

Anda mungkin juga menyukai