PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
berkat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah profesi kependidikan yang berjudul “ Hakikat
profesi dan jenis-jenis profesi dibidang pendidikan“ Adapun tugas ini diselesaikan secara
berkelompok.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Suyit Ratno S.Pd.,M.Pd selaku dosen
mata kuliah profesi kependidikan yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
makalah profesi kependidikan. Kami juga berterima kasih karena Bapak telah mempercayakan
kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih sangat jauh dari kata
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari dosen pengampu demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya
tulis Makalah ini bermanfaat bagi semuanya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Manfaat............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Pengertian Profesi dan Profesional..................................................................3
B. Ciri-ciri profesi dan professional.....................................................................4
C. Guru sebagai jabatan profesional.....................................................................5
D. Hakikat professional guru................................................................................6
E. Jenis-jenis Profesi Kependidikan...................................................................11
F. Peranan dan tantangan guru...........................................................................11
BAB III...................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam
mengembangkan dirinya dan meningkatkan harkat dan martabat manusia,
sehingga manusia mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi
menuju arah yang lebih baik. Melalui pendidikan, tiap individu dapat
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreativitas terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berbicara mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru.
Guru adalah orang yang akan merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai serta membimbing peserta didik dalam meraih cita-
citanya dan memperbaiki budi pekertinya. Saat ini profesi guru merupakan
salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan orang. Hal tersebut
karena guru merupakann sebuah profesi yang dapat menentukan masa depan
bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa ini
menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitupun sebaliknya seorang guru
yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang
tertinggal dan menjadi bangsa yang terjajah lagi. Selain itu, saat ini profesi
guru juga dijamin kesejahteraannya.
Namun menjadi seorang pendidik bukanlah hal yang mudah, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang guru. Sebagai mahasiswa
dan calon pendidik sangat diperlukan pengetahuan dasar mengenai hakikat
profesi kependidikan, baik itu pemahaman mengenai profesi, syarat-syarat
sebuah profesi ataupun jenis profesi kependidikan yang ada saat ini. Berbekal
dengan pengatahuan tersebut, seorang calon pendidik juga perlu memahami
menganai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, kode etik guru,
organisasi professional pendidikan, bagaimana sikap guru yang professional
dan beberapa perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan
terhadap profesi kependidikan serta problema-problema yang dihadapi guru
1
dalam menjalankan profesinya. Berdasarkan hal tersebut, maka dari itu dalam
makalah ini akan dibahas mengenai hakikat profesi kependidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan
masalah pokok yang akan di bahas yaitu:
1. Apa itu pengertian profesi dan professional ?
2. Apa ciri-ciri profesi dan professional ?
3. Bagaimana peran guru sebagai jabatan professional ?
4. Apa saja hakikat guru yang professional ?
5. Apa saja jenis-jenis profesi dibidang Pendidikan ?
6. Apa peranan dan tantangan guru?
C. Manfaat
1. Untuk memahami pengertian profesi dan professional.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri profesi dan professional.
3. Untuk mengetahui peran guru sebagai jabatan professional.
4. Untuk mengetahui hakikat guru yang professional.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis profesi dibidang Pendidikan.
6. Untuk mengetahui peranan dan tantangan guru.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Profesional
Profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang
menyandang suatu profesi, misalnya”Dia seorang profesional”. Kedua
penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan
profesinya. (Alma, 2010:129-130). Profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
3
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi(UU No. 14 th 2005 tentang guru dan dosen).
4
10) Pengakuan dan imbalan; sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan
yang lama dan seluruh jasa yang diberikan kepada masyarakat, maka
seorang pekerja atau profesional mempunyai prestise yang tinggi untuk
karena itu wajar mendapat imbalan yang layak.
5
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Jauh sebelum ada kebijakan nasional, Guru sebagai jabatan dituntut
memiliki tiga kompetisi; kompetensi personal, yaitu kecakapan pribadi dalam
mengadakan komunikasi antar personal, yang bersifat psikologis kepada
siswa-siswa dan teman jawatnya. Dengan kompetisi ini, dari seorang guru
dituntut keutuhan dan integritas pribadi dimana di dalam komunikasinya
dengan pribadi-pribadi lainnya ia tidak terombang-ambing di bawah arus,
tetapi tetap mantap dengan sikap yang tegas yang sudah dibentuk dengan
didasari nilai-nilai luhur yang diyakininya.
Kompetensi sosial, yaitu kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan
siswa dengan sesama teman guru, kepala sekolah, maupun dengan
masyarakat lugas. kemampuan memberikan pelayanan sebaik-baiknya, berarti
ia dapat mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai kebendaan atau
(material). Juga termasuk di dalamnya kemampuan untuk diri dengan
lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Dan
kemampuan professional, yaitu kemampuan (a) melaksanakan tugas, dan (b)
mengenai batas-batas kemampuannya, serta kesiapan dan kemampuan
menemukan sumber yang dapat membantu mengatasi keterbatasan
pelaksanaan tugas tersebut.
6
menjadi manajer kelas yang efektif, (5) mempercayai bahwa siswanya
memiliki peluang untuk menjadi seorang yang sukses, (6) memiliki harapan
bahwa siswanya bisa menjadi lebih baik daripada dirinya sendiri, (7)
berkomunikasi secara teratur dengan orang tua siswa 8 menguasai bahan
dengan baik, (9) menyesuaikan pengajarannya dengan kurikulum yang
berlaku, dan (10) memiliki hubungan yang harmonis dengan siswanya.
Persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu profesi adalah (Amri,
20014:63):
1. Menuntut adanya keterampilan yang didasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yang mendalam
2. Menemukan suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya.
3. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyrakatan
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
6. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
7. Memiliki klien atau objek layanan yang tetap, seperti guru dengan
muridnya.
Dalam Saondi (2012:95-96) syarat-syarat suatu profesi adalah:
1) Melibatkan kegiatan intelektual.
2) Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3) Memerlukan persiapan profesional, bukan sekedar latihan.
4) Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5) Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
6) Mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.
7) Mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat.
8) Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Undang-Undang RI No. 1Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta
PP No. 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara resmi
profesi guru telah disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga
7
professional. Sebagai tenaga professional guru harus memenuhi sejumlah
persyaratan, yaitu :
a. Kompetensi Pedagonik
Kompetensi pedagonik merupakan kemampuan guru mengelola
proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik
dengan kompetensi pedagonik ini guru harus memiliki kemampuan
memahami peserta didik memahami dan menguasai perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran evaluasi hasil belajar dan pengembangan
peserta didik agar mampu mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki oleh peserta didik sub kompetensi dalam kompetensi pedagonik
adalah:
a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mengidentifikasikan bekal ajar awal peserta didik.
b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi
memahami landasan Pendidikan, penerapan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik kompetensi yang ingin dicapai, dan
materi ajar serta menyusun rancangan pembelajaranran
berdasarkan strategi yang dipilih.
c. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting)
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang
meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment)
proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai
metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (masteri level), dan
memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan
kualitas program pembelajaran secara umum.
8
e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk berbagai
potensi akademik, dan memfasilitatif peserta didik untuk
mengembangkan berbagai potensi non-akademik.
b. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian kompetensi kepribadian adalah
kemampuan yang berkaitan dengan karakter personal. kompetensi
kepribadian seorang guru mencerminkan kepribadian guru yang mantap,
stabil, dewasa, Arif, berwibawa, supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati,
mampu menjadi teladan bagi peserta didik, berakhlak mulia, ikhlas,
empati, bertindak sesuai norma sosial dan hukum.
Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi:
a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai
dengan norma social, bangga menjadi guru, dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
c. Kepribadian yang Arif adalah menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan
masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir atau
bertindak.
d. Kepribadian yang berubah bahwa meliputi memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku
yang disegani.
e. Berhak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak
sebagai dengan norma religius (iman, jujur, ikhlas, suka
menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
c. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan guru
terhadap materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya serta penguasaan terhadap struktur
9
dan metodologi keilmuannya. Kompetensi profesional guru ini
menggambarkan kemampuan dan atau keterampilan yang harus
ditampilkan guru dalam pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran sesuai
bidang keahliannya. Keterampilan ini menyangkut kinerja guru dengan
bidang keahliannya indikator yang meliputi kemampuan:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung pelajaran yang diampuh.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang di ampuh secara
kreatif.
d. Mengembangkan ke profesional secara berkelanjutan dan
melaksanakan tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknik informasi dan komunikasi (TIK) untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial kompetensi sosial adalah kemampuan guru
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitarnya.
Kompetensi ini mengharuskan bagaimana guru harus bersikap dan
berperilaku ketika berhubungan dengan orang atau masyarakat di
sekitarnya kompetensi ini mengharuskan guru menampilkan sikap dan
berperilaku sebagai berikut:
a. Bersikap inkulif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang
memiliki keberagaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
10
E. Jenis-jenis Profesi Kependidikan
Berdasarkan jenjang kualifikasi akademik, profesi dibedakan menjadi
beberapa kelompok:
a. Para profesional, yaitu orang yang tugasnya membantu profesional.
Pendidikan para profesional lebih rendah dari pada seorang profesional.
Pendidikan para profesional hanay sampai program diploma I-III. Contoh,
Para medis adalah orang (perawat) yang tugasnya membantu para medis
(dokter).
b. Profesional, adalah orang yang melaksanakan profesi yang berpendidikan
minimal S1 dan mengikuti pendidikan profesi atau lulus ujian profesi.
Disamping lulus pendidikan S1 dalam bidangnya juga harus mengikuti
pendidikan profesi (diklat khusus profesi).
c. Profesional spesialis yaitu tingkatan tertinggi dalam dunia profesional.
Profesional spesialis adalah mereka yang pendidikannya minimal
pascasarjana (Master, S2 )atau graduate study. Selain jenjang Strata
dua(S2) dewasa ini beberappa profesi tertentu semisal profesi dosen,
menyaratkan kualifikasi akademik minimal doctor (S3). Hal yang sama
untuk profesi dokter dewasa ini juga dituntut untuk memiliki kualifikasi
akademik spesialis II yaitu suatu jenjang yang setingkat denag S3.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jenjang
kualifikasi akademik seseorang(profesi), maka semakin tinggi pula tingkat
profesionalisasi profesi tersebut. Dengan kata lain bahwa jenjang
profesionalisasi profesi berbanding lurus dengan tingkat kualifikasi
akademik.(Trianto, 2011:20-21).
11
Karakteristik yang harus diperjuangkan guru untuk menghadapi
tantangan abad 21 pada era revolusi industri 4.0 dapat meliputi (1) live
long liner, (2) Kreatif dan inovatif, (3) Mengoptimalkan teknologi, (4)
Reflektif, (5) Kolaboratif, (6) Menerapkan student centered, dan (7)
Menerapkan pendekatan diferensiasi (Alaydrus, 2017) yang oleh
Abidin (2014) mengklasifikasikan atas (1) Mengantisipasi masa depan,
(2) Pembelajaran seumur hidup, (3) Memupuk hubungan teman
sejawat, (4) Mampu mengajar dan menilai semua tingkat pelajar, dan
(5) Mampu membedakan teknologi efektif dan non-efektif.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam menghadapi
tantangan abad 21 di era revolusi industri 4.0 ini diperlukan guru yang
benar-benar professional.
2) Peran dan tantangan Guru abad 21 masa pandemic Covid-19
Guru profesional di masa pandemi covid-19 dituntut memiliki
keterampilan sebagaimana uraikan sebelumnya. Guru tidak hanya
harus beriman dan bertaqwa, menguasai kompetensi pedagogik,
profesional, sosial dan kepribadian, tetapi juga harus terampil dalam
hal literasi, penggunaan IT, memiliki hubungan yang harmonis dan
berkualitas dengan peserta didik, mampu menjadi contoh dalam
penerapan dengan peserta didik disiplin, mampu manajemen kelas
yang efektif baik secara tatap muka maupun secara virtual dan
penyelenggaraan proses pembelajaran.
Guru profesional di masa pandemi covid-19 adalah guru yang
memahami dan mampu menggunakan berbagai media atau aplikasi
pembelajaran online (daring) untuk peserta didik. Di masa pandemi
covid-19 guru profesional ,mau tidak mau harus mampu terampil
dalam menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan
internet sehingga bisa tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi berarti suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan atau menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta
dedikasi yang tinggi. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi(UU No. 14 th
2005 tentang guru dan dosen). Profesionalisme menunjuk kepada komitmen
para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya
Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam
rangka melakukan pekerjaannya. Profesionalisasi adalah suatu usaha untuk
mencapai tingkat profesional. Dalam menjalankan profesinya seorang guru di
tuntut untuk memiliki 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, social,
profesional dan pribadi. Guru juga memliki kode etik dalam menjalankan
tugasnya serta memiliki organisasi professional demi meningkatkan kerjasama
dan peningkatan hasil pembelajaran. Profesi kependidikan di lindungi oleh
undang undang, diantaranya adalah Undang-undang Sisdiknas tahun 2003
tentang pendiidk dan tenaga kependidikan dan Undang-Undang No 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen.
G. Saran
1. Dengan adanya perlindungan terhadap profesi kependidikan diharapkan
guru dapat bekerja sebaik mungkin demi peningkatan hasil pembelajaran
tanpa takut ancaman yang datang dari luar.
2. Kode etik yang dijadikan tata aturan bagi guru dalam bertindak diharapkan
dapat dilaksanak dengan baik, tanpa ada yang dilanggar, agar citra guru di
masyarakat selalau baik
13
3. Berbagai masalah yang dihadapi guru diharapkan dapat diselesaikan
dengan cepat, baik itu oleh guru, maupun dengan bantuan pihak-pihak
terkait seperti sekolah, pemerintah, dan orang tua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan.dkk. 2014. Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Sudarma, Momon. 2013. Profesi guru dipuji dikritisi dicaci. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
15
SESI TANYA JAWAB
16
Alasan mengapa kreativitas harus menjadi modal bagi guru untuk
menjawab tantangan ini karena generasi ini tidak akan suka dengan hal –
hal yang bersifat outdate atau kurang kekinian.
17
Pertanyaan :
Bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan profesional
tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah dalam Jabatan?
Jawaban yang diberikan :
1. Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
Salah satu upaya pemerintah meningkatkan profesionalisme
guru adalah dengan kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan
yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar mulai tingkat persekolahan
sampai perguruan tinggi..
4. Banyak Membaca
Buku adalah salah satu sumber belajar tidak hanya bagi siswa,
tetapi bagi guru juga. Jangan sampai Guru pintar hanya menyuruh
siswa untuk gemar membaca tanpa memberikan teladan pada
mereka.
18