Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“HAKIKAT PROFESI DAN JENIS-JENIS PROFESI DIBANG PENDIDIKAN”

DOSEN PENGAMPU : Suyit Ratno, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :


1. RIKHA MALIKA MANIK : 4223111038
2. ROBERTO SITORUS : 4223111037
3. JONATAN UNEDO SINAMBELLA : 4223311039
4. BRENANTA SARAGIH : 4221111043

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
berkat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah profesi kependidikan yang berjudul “ Hakikat
profesi dan jenis-jenis profesi dibidang pendidikan“ Adapun tugas ini diselesaikan secara
berkelompok.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Suyit Ratno S.Pd.,M.Pd selaku dosen
mata kuliah profesi kependidikan yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
makalah profesi kependidikan. Kami juga berterima kasih karena Bapak telah mempercayakan
kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih sangat jauh dari kata
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari dosen pengampu demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya
tulis Makalah ini bermanfaat bagi semuanya.

Medan, Februari 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Manfaat............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Pengertian Profesi dan Profesional..................................................................3
B. Ciri-ciri profesi dan professional.....................................................................4
C. Guru sebagai jabatan profesional.....................................................................5
D. Hakikat professional guru................................................................................6
E. Jenis-jenis Profesi Kependidikan...................................................................11
F. Peranan dan tantangan guru...........................................................................11
BAB III...................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam
mengembangkan dirinya dan meningkatkan harkat dan martabat manusia,
sehingga manusia mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi
menuju arah yang lebih baik. Melalui pendidikan, tiap individu dapat
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreativitas terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berbicara mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru.
Guru adalah orang yang akan merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai serta membimbing peserta didik dalam meraih cita-
citanya dan memperbaiki budi pekertinya. Saat ini profesi guru merupakan
salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan orang. Hal tersebut
karena guru merupakann sebuah profesi yang dapat menentukan masa depan
bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa ini
menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitupun sebaliknya seorang guru
yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang
tertinggal dan menjadi bangsa yang terjajah lagi. Selain itu, saat ini profesi
guru juga dijamin kesejahteraannya.
Namun menjadi seorang pendidik bukanlah hal yang mudah, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang guru. Sebagai mahasiswa
dan calon pendidik sangat diperlukan pengetahuan dasar mengenai hakikat
profesi kependidikan, baik itu pemahaman mengenai profesi, syarat-syarat
sebuah profesi ataupun jenis profesi kependidikan yang ada saat ini. Berbekal
dengan pengatahuan tersebut, seorang calon pendidik juga perlu memahami
menganai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, kode etik guru,
organisasi professional pendidikan, bagaimana sikap guru yang professional
dan beberapa perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan
terhadap profesi kependidikan serta problema-problema yang dihadapi guru

1
dalam menjalankan profesinya. Berdasarkan hal tersebut, maka dari itu dalam
makalah ini akan dibahas mengenai hakikat profesi kependidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan
masalah pokok yang akan di bahas yaitu:
1. Apa itu pengertian profesi dan professional ?
2. Apa ciri-ciri profesi dan professional ?
3. Bagaimana peran guru sebagai jabatan professional ?
4. Apa saja hakikat guru yang professional ?
5. Apa saja jenis-jenis profesi dibidang Pendidikan ?
6. Apa peranan dan tantangan guru?

C. Manfaat
1. Untuk memahami pengertian profesi dan professional.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri profesi dan professional.
3. Untuk mengetahui peran guru sebagai jabatan professional.
4. Untuk mengetahui hakikat guru yang professional.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis profesi dibidang Pendidikan.
6. Untuk mengetahui peranan dan tantangan guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi dan Profesional


1. Profesi
Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa inggris, yaitu
profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui adanya
pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu
pekerjaan. Sedangkan secara terminologi profesi berarti suatu pekerjaan
yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian,
menggunakan teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi (Amri, 2014:63).
Sedangkan menurut Alma (2010:129) profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian (experties) dari para anggotanya.
Artinya ia tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak dilatih
dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu.
Goods Dictionary of Education, sebagaimana dikutip dan
diterjemahkan oleh Sutisna (1985). mendefinisikan sebagai berikut:
"profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang
relatif lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh kode etik yang
khusus". Dari penjelasan selanjutnya dikatakan bahwa pekerjaan yang
berkualifikasi profesional memiliki ciri-ciri: memerlukan persiapan atau
pendidikan khusus bagi calon pelakunya (membutuhkan pendidikan pra-
jabatan yang relevan). kecakapan seorang pekerja profesional dituntut
memenuhi persyaratan yang telah dilakukan oleh pihak yang berwenang
(misalnya, organisasi profesional, konsorsium), dan jabatan tersebut
mendapat pengakuan dari masyarakat dan/atau negara.

2. Profesional
Profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang
menyandang suatu profesi, misalnya”Dia seorang profesional”. Kedua
penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan
profesinya. (Alma, 2010:129-130). Profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan

3
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi(UU No. 14 th 2005 tentang guru dan dosen).

B. Ciri-ciri profesi dan professional


kata ciri mengacu pada tanda atau gambaran dari sesuatu yang menjelaskan
bagaimana keutuhan dari sesuatu. Dalam kamus bahasa Indonesia (KBBI,
1990) dijelaskan bahwa ciri adalah tanda-tanda khas yang membedakan
sesuatu dari yang lain. Dengan ciri ini sesuatu yang ada akan berbeda dengan
sesuatu yang lain.
profesi seperti dikemukakan di atas, memiliki ciri yang sekaligus
merupakan tuntutan yang harus dipenuhi setiap orang yang ingin
mengembannya, Sanusi mengemukakan beberapa ciri profesi ditinjau dari
beberapa segi :
1) Segi fungsi dan signifikasi social; suatu profesi merupakan pekerjaan
yang memiliki fungsi sosial yang penting.
2) Segi keahlian dan keterampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut
derajat keahlian dan keterampilan tertentu.
3) Memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin,
serta bersifat pemecahan masalah atau menangani situasi kritis melalui
teori dan metode ilmiah.
4) Batang tubuh ilmu; artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin
ilmu yang jelas, sistematis dan eksplisit.
5) Masa Pendidikan; upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh
ilmu dan keahlian keterampilan tersebut membutuhkan masa latihan
yang lama dan dilakukan di tingkat perguruan tinggi.
6) Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai professional; proses pendidikan
tersebut merupakan wahana untuk sosialisasi nilai profesional dan
kalangan mahasiswa.
7) kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
8) Wewenang/kekuasaan untuk memberi suatu judgement/
pendapat/putusan .
9) Tanggung jawab profesional atau otonomi.

4
10) Pengakuan dan imbalan; sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan
yang lama dan seluruh jasa yang diberikan kepada masyarakat, maka
seorang pekerja atau profesional mempunyai prestise yang tinggi untuk
karena itu wajar mendapat imbalan yang layak.

Berdasarkan ke-10 ciri profesi di atas Schein (pidarta 2005)


mengemukakan 10 ciri profesional yang meliputi (1) bekerja sepenuhnya
dalam jam-jam kerja atau (full time), (2) pilihan kerja didasarkan pada
motivasi yang kuat, (3) memiliki seperangkat pengetahuan ilmu dan
keterampilan khusus yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama,
(4) membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan atau
menangani klien, (5) pekerja berorientasi kepada pelayanan hukum untuk
kepentingan pribadi, (6) pelayanan didasarkan pada kebutuhan objektif klient
(7) memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien,
(8) menjadi anggota organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan
atau kriteria tertentu, (9) memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai
expert dalam spesialisasinya, dan (10) keahliannya itu boleh di advertensikan
untuk mencari klien.
ciri profesi yang dikemukakan di atas adalah ciri umum, artinya ciri yang
berlaku untuk semua jenis profesi seperti: dokter, guru psikolog, pengacara
hukum, dan sebagainya. Dengan adanya spesifikasi dalam setiap pekerjaan
maka setiap profesi akan mempunyai ciri kekhususannya pula. ciri khusus
itulah yang membedakan aktivitas yang dilakukan tenaga profesional yang
satu dari pekerjaan profesional yang lainnya.

C. Guru sebagai jabatan profesional


Undang-Undang NO. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab II Pasal
2 ditegaskan bahwa Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional
pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak
usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Sebagai pendidik profesional guru mempunyai tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

5
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Jauh sebelum ada kebijakan nasional, Guru sebagai jabatan dituntut
memiliki tiga kompetisi; kompetensi personal, yaitu kecakapan pribadi dalam
mengadakan komunikasi antar personal, yang bersifat psikologis kepada
siswa-siswa dan teman jawatnya. Dengan kompetisi ini, dari seorang guru
dituntut keutuhan dan integritas pribadi dimana di dalam komunikasinya
dengan pribadi-pribadi lainnya ia tidak terombang-ambing di bawah arus,
tetapi tetap mantap dengan sikap yang tegas yang sudah dibentuk dengan
didasari nilai-nilai luhur yang diyakininya.
Kompetensi sosial, yaitu kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan
siswa dengan sesama teman guru, kepala sekolah, maupun dengan
masyarakat lugas. kemampuan memberikan pelayanan sebaik-baiknya, berarti
ia dapat mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai kebendaan atau
(material). Juga termasuk di dalamnya kemampuan untuk diri dengan
lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Dan
kemampuan professional, yaitu kemampuan (a) melaksanakan tugas, dan (b)
mengenai batas-batas kemampuannya, serta kesiapan dan kemampuan
menemukan sumber yang dapat membantu mengatasi keterbatasan
pelaksanaan tugas tersebut.

D. Hakikat professional guru


Dengan berpedoman pada gejala-gejala perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan social, ada pihak berpendapat bahwa ciri keprofesional lan guru
terletak pada kemampuan (1) menguasai subjek atau (kandungan kurikulum),
(2) memiliki kemahiran dan keterampilan pedagogik (mengajar dan
mempelajarkan), (3) memahami perkembangan dan menyayangi peserta didik
4 memahami konseling pembelajaran atau kognitif psikologi 5 mahir
menggunakan teknologi terkini.
Sementara penulis lain mengemukakan bahwa ada 10 ciri guru
professional, yang meliputi; (1) keikhlasan dalam mendidik, (2) mengajarkan
sesuatu yang bermanfaat, (3) mendisiplinkan siswa dengan bentuk contoh, (4)

6
menjadi manajer kelas yang efektif, (5) mempercayai bahwa siswanya
memiliki peluang untuk menjadi seorang yang sukses, (6) memiliki harapan
bahwa siswanya bisa menjadi lebih baik daripada dirinya sendiri, (7)
berkomunikasi secara teratur dengan orang tua siswa 8 menguasai bahan
dengan baik, (9) menyesuaikan pengajarannya dengan kurikulum yang
berlaku, dan (10) memiliki hubungan yang harmonis dengan siswanya.
Persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu profesi adalah (Amri,
20014:63):
1. Menuntut adanya keterampilan yang didasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yang mendalam
2. Menemukan suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya.
3. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyrakatan
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
6. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
7. Memiliki klien atau objek layanan yang tetap, seperti guru dengan
muridnya.
Dalam Saondi (2012:95-96) syarat-syarat suatu profesi adalah:
1) Melibatkan kegiatan intelektual.
2) Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3) Memerlukan persiapan profesional, bukan sekedar latihan.
4) Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5) Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
6) Mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.
7) Mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat.
8) Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Undang-Undang RI No. 1Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta
PP No. 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara resmi
profesi guru telah disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga

7
professional. Sebagai tenaga professional guru harus memenuhi sejumlah
persyaratan, yaitu :
a. Kompetensi Pedagonik
Kompetensi pedagonik merupakan kemampuan guru mengelola
proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik
dengan kompetensi pedagonik ini guru harus memiliki kemampuan
memahami peserta didik memahami dan menguasai perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran evaluasi hasil belajar dan pengembangan
peserta didik agar mampu mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki oleh peserta didik sub kompetensi dalam kompetensi pedagonik
adalah:
a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mengidentifikasikan bekal ajar awal peserta didik.
b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi
memahami landasan Pendidikan, penerapan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik kompetensi yang ingin dicapai, dan
materi ajar serta menyusun rancangan pembelajaranran
berdasarkan strategi yang dipilih.
c. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting)
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang
meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment)
proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai
metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (masteri level), dan
memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan
kualitas program pembelajaran secara umum.

8
e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk berbagai
potensi akademik, dan memfasilitatif peserta didik untuk
mengembangkan berbagai potensi non-akademik.
b. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian kompetensi kepribadian adalah
kemampuan yang berkaitan dengan karakter personal. kompetensi
kepribadian seorang guru mencerminkan kepribadian guru yang mantap,
stabil, dewasa, Arif, berwibawa, supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati,
mampu menjadi teladan bagi peserta didik, berakhlak mulia, ikhlas,
empati, bertindak sesuai norma sosial dan hukum.
Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi:
a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai
dengan norma social, bangga menjadi guru, dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
c. Kepribadian yang Arif adalah menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan
masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir atau
bertindak.
d. Kepribadian yang berubah bahwa meliputi memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku
yang disegani.
e. Berhak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak
sebagai dengan norma religius (iman, jujur, ikhlas, suka
menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
c. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan guru
terhadap materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya serta penguasaan terhadap struktur

9
dan metodologi keilmuannya. Kompetensi profesional guru ini
menggambarkan kemampuan dan atau keterampilan yang harus
ditampilkan guru dalam pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran sesuai
bidang keahliannya. Keterampilan ini menyangkut kinerja guru dengan
bidang keahliannya indikator yang meliputi kemampuan:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung pelajaran yang diampuh.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang di ampuh secara
kreatif.
d. Mengembangkan ke profesional secara berkelanjutan dan
melaksanakan tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknik informasi dan komunikasi (TIK) untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial kompetensi sosial adalah kemampuan guru
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitarnya.
Kompetensi ini mengharuskan bagaimana guru harus bersikap dan
berperilaku ketika berhubungan dengan orang atau masyarakat di
sekitarnya kompetensi ini mengharuskan guru menampilkan sikap dan
berperilaku sebagai berikut:
a. Bersikap inkulif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang
memiliki keberagaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.

10
E. Jenis-jenis Profesi Kependidikan
Berdasarkan jenjang kualifikasi akademik, profesi dibedakan menjadi
beberapa kelompok:
a. Para profesional, yaitu orang yang tugasnya membantu profesional.
Pendidikan para profesional lebih rendah dari pada seorang profesional.
Pendidikan para profesional hanay sampai program diploma I-III. Contoh,
Para medis adalah orang (perawat) yang tugasnya membantu para medis
(dokter).
b. Profesional, adalah orang yang melaksanakan profesi yang berpendidikan
minimal S1 dan mengikuti pendidikan profesi atau lulus ujian profesi.
Disamping lulus pendidikan S1 dalam bidangnya juga harus mengikuti
pendidikan profesi (diklat khusus profesi).
c. Profesional spesialis yaitu tingkatan tertinggi dalam dunia profesional.
Profesional spesialis adalah mereka yang pendidikannya minimal
pascasarjana (Master, S2 )atau graduate study. Selain jenjang Strata
dua(S2) dewasa ini beberappa profesi tertentu semisal profesi dosen,
menyaratkan kualifikasi akademik minimal doctor (S3). Hal yang sama
untuk profesi dokter dewasa ini juga dituntut untuk memiliki kualifikasi
akademik spesialis II yaitu suatu jenjang yang setingkat denag S3.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jenjang
kualifikasi akademik seseorang(profesi), maka semakin tinggi pula tingkat
profesionalisasi profesi tersebut. Dengan kata lain bahwa jenjang
profesionalisasi profesi berbanding lurus dengan tingkat kualifikasi
akademik.(Trianto, 2011:20-21).

F. Peranan dan tantangan guru


1) Peran dan tantangan Guru abad 21 pada revolusi industri 4.0
Guru abad 21 adalah guru yang harus siap melakukan transformasi
pembelajaran.Guru yang mampu menjadikan peserta didik sebagai titik
pusat proses pendidikan dan pembelajaran guru berubah peran dari
penceramah dunia menjadi fasilitator, tutor, dan pembelajaran bagi
peserta didik. Peserta didik harus dilayani dan menjadikan sebagai
priset, problem solver, perancang strategi, bukan pengingat pesan.

11
Karakteristik yang harus diperjuangkan guru untuk menghadapi
tantangan abad 21 pada era revolusi industri 4.0 dapat meliputi (1) live
long liner, (2) Kreatif dan inovatif, (3) Mengoptimalkan teknologi, (4)
Reflektif, (5) Kolaboratif, (6) Menerapkan student centered, dan (7)
Menerapkan pendekatan diferensiasi (Alaydrus, 2017) yang oleh
Abidin (2014) mengklasifikasikan atas (1) Mengantisipasi masa depan,
(2) Pembelajaran seumur hidup, (3) Memupuk hubungan teman
sejawat, (4) Mampu mengajar dan menilai semua tingkat pelajar, dan
(5) Mampu membedakan teknologi efektif dan non-efektif.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam menghadapi
tantangan abad 21 di era revolusi industri 4.0 ini diperlukan guru yang
benar-benar professional.
2) Peran dan tantangan Guru abad 21 masa pandemic Covid-19
Guru profesional di masa pandemi covid-19 dituntut memiliki
keterampilan sebagaimana uraikan sebelumnya. Guru tidak hanya
harus beriman dan bertaqwa, menguasai kompetensi pedagogik,
profesional, sosial dan kepribadian, tetapi juga harus terampil dalam
hal literasi, penggunaan IT, memiliki hubungan yang harmonis dan
berkualitas dengan peserta didik, mampu menjadi contoh dalam
penerapan dengan peserta didik disiplin, mampu manajemen kelas
yang efektif baik secara tatap muka maupun secara virtual dan
penyelenggaraan proses pembelajaran.
Guru profesional di masa pandemi covid-19 adalah guru yang
memahami dan mampu menggunakan berbagai media atau aplikasi
pembelajaran online (daring) untuk peserta didik. Di masa pandemi
covid-19 guru profesional ,mau tidak mau harus mampu terampil
dalam menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan
internet sehingga bisa tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesi berarti suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan atau menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta
dedikasi yang tinggi. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi(UU No. 14 th
2005 tentang guru dan dosen). Profesionalisme menunjuk kepada komitmen
para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya
Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam
rangka melakukan pekerjaannya. Profesionalisasi adalah suatu usaha untuk
mencapai tingkat profesional. Dalam menjalankan profesinya seorang guru di
tuntut untuk memiliki 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, social,
profesional dan pribadi. Guru juga memliki kode etik dalam menjalankan
tugasnya serta memiliki organisasi professional demi meningkatkan kerjasama
dan peningkatan hasil pembelajaran. Profesi kependidikan di lindungi oleh
undang undang, diantaranya adalah Undang-undang Sisdiknas tahun 2003
tentang pendiidk dan tenaga kependidikan dan Undang-Undang No 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen.

G. Saran
1. Dengan adanya perlindungan terhadap profesi kependidikan diharapkan
guru dapat bekerja sebaik mungkin demi peningkatan hasil pembelajaran
tanpa takut ancaman yang datang dari luar.
2. Kode etik yang dijadikan tata aturan bagi guru dalam bertindak diharapkan
dapat dilaksanak dengan baik, tanpa ada yang dilanggar, agar citra guru di
masyarakat selalau baik

13
3. Berbagai masalah yang dihadapi guru diharapkan dapat diselesaikan
dengan cepat, baik itu oleh guru, maupun dengan bantuan pihak-pihak
terkait seperti sekolah, pemerintah, dan orang tua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2010. Guru Profesional. Bandung: Alfabeta

Amri, Sofan.dkk. 2014. Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Kunandar. 2009. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers

Saondi, Ondi.dkk. 2012. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru (Ada, Mengapa, dan Bagaimana).

Bandung : Yrama Widya.

Syahril. 2009. Profesi Kependidikan Bahan Pembelajaran untuk Tenaga


Kependidikan. Padang: UNP Press

Sudarma, Momon. 2013. Profesi guru dipuji dikritisi dicaci. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi


Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group

Uno, Hamzah B. 2011. Profesi Kependidikan Problema, Solusi dan Reformasi


Pendidikan di Indonesia. Goorontalo: Bumi Aksara

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi


Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group

15
SESI TANYA JAWAB

1. Nama : Dina Hafiza


Kelompok :7
Pertanyaan :
Jika seorang guru belum bisa mengolah kelas secara kondusif dan guru
tersebut tidak pandai dalam menjelaskan materi atau dibilang tidak pandai
dalam mengajar,padahal dia orang yg sudah sarjana pendidikan,apakah
guru tersebut juga disebut profesional?
Jawaban yang diberikan :
Guru tersebut belum bisa dinyatakan professional secara keseluruhan,
karena Guru profesional senantiasa menguasai bahan atau materi
pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta
senantiasa mengembangkan kemampuan secara berkelanjutan, baik dalam
segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya. Sedangkan
Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas
pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan
merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.

2. Nama: Silvi Khairunnisa


Kelompok: 8
Pertanyaan:
apa manfaat suatu pekerjaan yang diakui sebagai profesi? Dan apa upaya
agar suatu pekerjaan diakui sebagai profesi dikalangan masyarakat.
Jawaban yang diberikan ;
Manfat suatu pekerjaan diakui sebagai profesi adalah untuk mengetahui
seseorang sudah memiliki pendidikan keahlian, seperti keterampilan serta
kejuruan tertentu yang membutuhkan pelatihan khusus serta penguasaan
pada suatu pengetahuan khusus. Upaya yang dilakukan agar suatu
pekerjaan diakui sebagai profesi dikalangan masyarakat, harus memiliki
kode etik profesi dan menempuh jenjang Pendidikan tertentu slain itu juga
harus memiliki sifat yaitu mampu menguasai pekerjaan, mempunyai
loyalitas, mempunyai integritas, mampu bekerja keras, mempunyai Visi,
mempunyai kebanggaan, mempunyai komitmen, danmempunyai motivasi.

3. Nama: Silvi Khairunnisa


Kelompok: 6
Pertanyaan :
Apa perbedaan tantangan yang dihadapi guru antara perbedaan zaman di
era globalisasi skrg dengan zaman dulu ? Dimata pandangan masyarakat
umum dan pandangan nya sebagai profesi?
Jawaban yang diberikan :
Tantangan yang dihadapi guru di era globalisasi pada zaman dulu,
seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang masih lambat
dan mendasar; sikap moral yang masih bagus, beretika. Sedangkan era
globalisasi zaman sekarang adalah kualitas dan kreativitas dalam
menyikapi dinamika generasi milenial yang melek akan sosial media.

16
Alasan mengapa kreativitas harus menjadi modal bagi guru untuk
menjawab tantangan ini karena generasi ini tidak akan suka dengan hal –
hal yang bersifat outdate atau kurang kekinian.

4. Nama: Nela Emelia Samosir


Kelompok: 3
Pertanyaan :
Bahan ajar guru biasanya cukup berat, Bagaimana cara guru agar bisa
membagi waktu sehingga masih dapat mengembangkan kemampuan
profesinya dengan berbagai kegiatan selain mengajar?
Jawaban yang diberikan :
ntuk membagi waktu bagi seorang guru dapat perhatikan beberapa macam
ahar guru engembangkan kemampuan profesinya yang antaranya :
bisa
 Membaca
Melalui banyak membaca membuat seorang guru bisa
menyampaikan materi dengan penjelasan yang baik dan terperinci
 Mendidik siswa seperti mendidik anak sendiri Seperti kita
menyayangi dan member perhatian kepada anak sendiri yang bisa
kita lakukan kepada siswa dan siswi
 Mengetahui dan memahami latar belakang dari siswa-siswi yang
kita ajarkan Ketika kita bertindak sebagai guru bisa diperhatikan
siswa dan mengerti apa yang kita sampaikan
 Disiplin
Disiplin diri bagi yang paling penting bagi seorang guru yang
menjadi penentu kegiatan yang akan dilewati perharian, mingguan
maupun kegiatan jangka panjang
 Membuat perencanaan Perencanaan yang matang mulai dari
persiapan mengajar, perencanaan harian, peranan hingga jangka
Panjang.

5. Nama: Suryaulina lumbantobing


Kelompok: 2
Pertanyaan:
Kita tau dalam sebuah profesi pasti ada kode etik, salah satunya adalah
kode etik keguruan. Nah menurut pendapat kalian, apakah kode etik
tersebut menjadi tekanan bagi guru guru atau justru membantu para guru
untuk mempertahankan dan meningkatkan profesi dan keprofesionalannya
dalam mendidik?
Jawaban yang diberikan :
Kode etik dalam profesi guru, membantu guru dalam mendisiplinkan
dirinya sendiri, mencapai keprofesionalan, memperlancar hubungan antar
guru dan anak didiknya. Tetapi, kode etik seorang guru yang dari
pemerintahan itu sendiri mampu memberatkan seorang guru jika sudah
berhubungan dengan politik.

6. Nama: Ibnu Imam


Kelompok: 3

17
Pertanyaan :
Bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan profesional
tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah dalam Jabatan?
Jawaban yang diberikan :
1. Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
Salah satu upaya pemerintah meningkatkan profesionalisme
guru adalah dengan kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan
yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar mulai tingkat persekolahan
sampai perguruan tinggi..

2. Aktif mengikuti kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru) dan


Komunitas Guru
Strategi pengembangan profesi guru dapat dilakukan dengan
mengikuti kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meng-
upgrade kemampuan dan keterampilan guru.

3. Mengikuti pelatihan yang mendukung kualitas pembelajaran

Pembinaan dan pengembangan profesi guru dapat dilakukan


dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. Saat ini banyak sekali
pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan
profesionalitas guru baik secara online maupun offline.

4. Banyak Membaca

Buku adalah salah satu sumber belajar tidak hanya bagi siswa,
tetapi bagi guru juga. Jangan sampai Guru pintar hanya menyuruh
siswa untuk gemar membaca tanpa memberikan teladan pada
mereka.

5. Peer Observation and Evaluation

Bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru


adalah melalui kegiatan peer observation and evaluation. 

6. Membuat Karya Tulis

Hal yang perlu dibutuhkan guru agar berkembang selain


mengikuti seminar, membaca buku, dan bertanya pada orang lain
adalah dengan membuat karya tulis. Sebagai seorang guru, Guru
pintar sangat dianjurkan untuk banyak menulis, terutama
mengenai tema pendidikan dan pengajaran.

18

Anda mungkin juga menyukai