Anda di halaman 1dari 16

PROFESI GURU DAN KARAKTERISTIK GURU PROFESIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


“Etika dan Profesi Keguruan

Dosen Pengampu:

Kristiana Rizqi Rohmah

Disusun Oleh:

Kelompok 1/PAI B

Chyndi Emilia Putri (201200038)


Dedik Nugroho (201200041)
Dewi Fatimah (201200047)
Dimas Wahyu Saputra (201200054)
Elisa Kusumawardani (201200063)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah senantiasa
memberikan rahmat, taufik, serta hidayahnya. Sehingga kita diberikan kemudahan
dan kelancran dalam melakukan berbagai hal. Tak lupa sholawat serta salam selalu
kita tujukan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Dengan itu kita diberi
kemudahan dan kelancaran dalam menyusun makalah ini dengan judul “Profesi
dan Karakteristik Guru Profesional”.

Makalah ini kita susun secara maksimal dan menggunakan referensi yang
memadahi, dengan harapan dapat dipahami secara baik oleh pembaca. Kami
sebagai penyusun makalah tak lupa untuk berterimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Etika dan Profesi Keguruan yakni ibu Kristiana Rizqi Rohmah yang
telah mendampingi dalam penyelesaian tugas kelompok ini.

Krirtik dan saran akan kami terima dengan baik, sehingga dapat untuk
dijadikan perbaikan pada tugas berikutnya. Kami berharap makalah ini dapat
dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk kita semua. Aamiin yarabbal
alamin.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabaaraktuh

Ponorogo, 3 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Makna Profesi Keguruan.............................................................................. 3

B. Karakteristik Profesi Keguruan .................................................................... 5

C. Syarat-Syarat Profesi Keguruan ................................................................... 7

D. Ciri Profesi Guru ........................................................................................ 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

A. Kesimpulan ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan


suatu negara. Guru sebagai salah satu tenaga pendidik memainkan peran kunci
dalam membentuk generasi muda yang berkualitas. Profesi guru memiliki
peran sentral dalam mengajar, membimbing, dan membentuk karakter peserta
didik. Oleh karena itu, penting untuk memahami profesi guru dan karakteristik
guru profesional yang menjadi landasan dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab sebagai pendidik.
Profesi guru adalah suatu pekerjaan yang memiliki tanggung jawab
moral, etis, dan profesional dalam mengajar serta membimbing peserta didik.
Guru profesional bukan hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga
memiliki karakteristik khusus yang membedakan mereka dengan tenaga
pengajar lainnya. Karakteristik ini menjadi dasar dalam mengembangkan
kompetensi dan menjalankan tugas sebagai guru yang efektif dan efisien.
Pentingnya karakteristik guru profesional dalam dunia pendidikan sangat
relevan dengan perubahan zaman yang terus berkembang. Perkembangan
teknologi, multikulturalisme, dan dinamika sosial yang kompleks menjadi
tantangan bagi guru dalam memenuhi tuntutan pendidikan yang berkualitas.
Oleh karena itu, guru harus memiliki karakteristik profesional yang mampu
menghadapi tantangan tersebut.
Dalam makalah yang berjudul “Profesi Guru dan Karakteristik Guru
Profesional” ini akan menguraikan empat sub pembahasan, diantaranya adalah:
pengertian profesi keguruan, karakteristik guru professional, syarat-syarat
profesi keguruan, dan ciri profesi keguruan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan profesi keguruan?


2. Bagaimana karakteristik guru professional?
3. Apa syarat-syarat profesi keguruan?

1
4. Apa ciri profesi keguruan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi profesi keguruan.


2. Mengetahui karakteristik guru professional.
3. Mengetahui syarat-syarat profesi keguruan.
4. Mengetahui ciri profesi guru.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Profesi Keguruan

Secara etimologi, profesi dalam bahasa Inggris berarti profession yang


berasal dari bahasa Latin Profesus yang mengandung arti “ahli atau mampu
dalam suatu pekerjaan”. 1
Menurut Satori, Profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang menunut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Hal ini
sesuai juga dalam kamus “The advanced Learner’s Dictionary of Current
English, yang ditulis A.S. Hornby, dkk. Dinyatakan bahwa “Profession is
accuption, esp one requiring advanced educational and special training”.
Artinya jabatan yang memerlukan suatu pendidikan tinggi dan latihan secara
khusus. Suatu jabatan akan menentukan aktivitas-aktivitas sebagai pelaksana
tugas. Berarti bukan jabatannya yang menjabat predikat profesional, tetapi
keahliannya dalam melaksanakan pekerjaan.
Sikun Pribadi dalam Hamalik (2004) menyatakan profesi pada
hakikatnya adalah suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan
dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang
tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.
Profesi adalah bidang pekerjaan karena pada hakikatnya profesi adalah
pekerjaan yang ditekuni seseorang. Pekerjaan ini dapat dilakukan setelah
adanya proses pendidikan dan pelatihan yang cukup lama. Oleh sebab itu
seseorang yang menyandang profesi tentu telah melalui tahapan proses
pendidikan serta pelatihan yang cukup lama dan tentunya terstandar dengan
jelas.2
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian yang
didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu. Pekerjaan yang bersifat
professional berbeda dengan pekerjaan lainnya karena suatu profesi
memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan

1
Umar Sulaiman, Etika Profesi Keguruan, Cet. 1 (Gowa: Alauddin University Press, 2021).
2
Ali Nurhadi, Profesi Keguruan: Menuju Pembentukan Guru Profesional, Goresan Pena, Cet. II,
vol.2 (Kuningan: Goresan Pena, 2017),
https://jurnal.alhamidiyah.ac.id/index.php/JPP/article/view/120.

3
profesinya. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu
yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari
pendidikan akademis yang intensif. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan
yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi
memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. 3
Merujuk Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,
profesi keguruan adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada usia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru adalah
sebuah profesi atau pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung
jawab, dan kesetiaan. Suatu profesi tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang yang tidak dilatih atau dipersiapkan untuk itu. Berdasarkan pemahaman
tersebut, dapat dikatakan bahwa profesi guru merupakan suatu bidang
pekerjaan khusus yang memerlukan keahlian, kemampuan, ketelatenan, dan
pengetahuan yang digunakan untuk melaksanakan tugas pokok mendidik,
mengajar, membimbing, melatih, serta mengevaluasi peserta didiknya agar
memiliki sikap dan perilaku yang diharapkan.
Menurut Usman (2002: 34), profesi guru adalah orang yang memiliki
latar belakang pendidikan keguruan yang memadai. Keahlian guru dalam
melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh
pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh
warga masyarakat pada umumnya, yang tidak pernah mengikuti pendidikan
keguruan. Profesi guru merupakan suatu bidang pekerjaan khusus yang
memerlukan keahlian, kemampuan, ketelatenan, dan pengetahuan yang
digunakan untuk melaksanakan tugas pokok seperti mendidik, mengajar,
membimbing, melatih, serta mengevaluasi peserta didiknya agar memiliki
sikap dan prilaku yang diharapkan. Profesi pendidikan adalah satu kegiatan

3
Sulaiman, Etika Profesi Keguruan.

4
atau pekerjaan sesuai keahliannya yang diberikan atau diajarkan kepada peserta
didik agar bisa berperan aktif dalam hidupnya sekarang dan masa datang. 4

B. Karakteristik Profesi Keguruan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter memiliki arti


sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dengan yang lain. Karakteristik menurut istilah adalah sebagai sifat manusia
pada umumnya di mana manusia mempunnyai banyak sifat yang tergantung
dari faktor kehidupannya sendiri. Jadi karakteristik itu adalah suatu sifat atau
karakter yang baik yang harus dimiliki atau dikuasai oleh seorang pendidik
untuk menghasilkan suatu generasi yang bermartabat dan berakhlak. 5
Karakteristik guru adalah sifat-sifat khas, akhlak baik yang harus dimiliki
oleh seorang guru agar dapat menjadi suri tauladan bagi anak didiknya, juga
memiliki rasa cinta kasih dan tulus ikhlas dalam proses kegiatan belajar
mengajar agar anak didik memiliki semangat dan motivasi yang tinggi
sehingga akan timbul sikap aktif, kreatif, dan inovatif. Guru terlahir atau ada
semenjak manusia itu sendiri ada, karena begitu manusia terlahir ke dunia
sesungguhnya proses pendidikan telah terjadi. Proses pendidian dalam arti
proses internalisasi suatu nilai dari orang dewasa kepada orang yang dianggap
perlu menerima suatau nilai.
Karakteristik seorang guru profesional sendiri adalah segala sikap dan
perbuatan guru baik di sekolah, di luar sekolah maupun di lingkungan
masyarakat, di dalam memberikan pelayanan, meningkatkan pengetahuan,
memberi bimbingan dan motivasi kepada peserta didik dalam berbagai hal,
misalnya: cara bersikap antara yang muda dengan yang lebih tua, sikap yang
muda terhadap yang lebih tua, cara berpakaian yang baik secara tradisi atau
secara agama, cara berbicara dan berhubungan baik dengan peserta didik atau
sikap terhadap teman sejawat, serta anggota masyarakat lainnya. Berikut ini
adalah macam-macam karakteristik dari guru professional, diantaranya yaitu:

4
Arif Setiawan, Profesi & Etika Keguruan, Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, Cet. I, vol. 3 (Malang: UMM Press, 2021).
5
Munawir, Amilya Nurul Erindha, and Della Puspita Sari, “Memahami Karakteristik Guru
Profesional,” Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 8, no. 1 (2023): 384–390,
https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108.

5
1. Taat pada peraturan perundang-undangan.
2. Memelihara dan meningkatkan organisasi profesi.
3. Memelihara hubungan dengan teman sejawat.
4. Membimbing peserta didik.
5. Taat pada pimpinan.
6. Memiliki komitmen terhadap profesionalitas.
7. Menciptakan suasana baik di tempat kerja. 6
Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan dalam proses kegiatan
belajar mengajar, karena guru menjadi urat nadi dalam keberhasilan proses
tersebut. Guru dinyatakan profesional jika memenuhi beberapa persyaratan, di
antaranya:
1. Profesionalisme profesi keguruan.
Pada dasarnya, pengajaran merupakan bagian profesi yang memiliki ilmu
ataupun teoritikal, ketrampilan, dan mengharapkan ideologi profesional
tersendiri. Oleh sebab itu, sebagai seseorang yang bekerja di institusi
pendidikan dengan tugas mengajar, jika diukur dari teori dan praktik
tentang suatu pengetahuan yang mendasarinya guru juga merupakan
profesi sebagaimana profesi lain.
2. Otoritas professional guru.
Disiplin profesi guru memiliki hubungan dengan anak didik. Guru harus
melaksanakan tugasnya dengan penuh gairah, keriangan, kecekatan dan
menggunakan metode yang bervariasi dalam mendidik anak-anak.
Pendidik professional memberi bantuan sampai tuntas kepada anak
didik.Jadi, guru yang professional tidak hanya berkonsentrasi pada materi
pelajaran, tetapi mereka juga memperhatikan situasi-situasi tertentu.
3. Kebebasan akademik.
Dalam pendidikan academic freedom adalah suatu kebebasan berkreasi
dalam suatu forum yang ada di dalam lingkup kebenaran. Guru memiliki
tanggung jawab keilmuan, guru bekerja bukan atas tekanan kebutuhan
belajar peserta didiknya, tetapi atas tuntutan professional, dan ini adalah
batas kebebasan yang dimaksud. Guru tidak mengabaikan kebutuhan

6
Munawir, Erindha, and Sari.

6
belajarmuridnya, maka demontrasi pemboikotan untuk menuntut
kesejahteraan bagi guru dengan mengorbankan tugas mengajar adalah tidak
tepat. Kebebasan akademik bukan berarti bebas otonomi, bebas dari aturan
disiplin, tetapi perlu melegitimasi permintaan sejawat, peserta didik dan
profesionalismenya sendiri, guru juga bebas menyelidiki dan mengekspresi
kebenaran tanpa tuntutan orang lain. Jadi kebebasan akademik adalah
konsep yang mulia dan mendasar memberikan kebebasan akademik kepada
anak didik tanpa kungkungan dan mereka bisa memutuskan apa kursus dan
kajian yang mereka kaitkan.
4. Tanggung jawab moral dan mempertanggungjawabkan jabatan.
Tanggung jawab moral (responsible) maksudnya memiliki otoritas untuk
membuat suatu keputusan tanpa supervise, sedangkan
mempertanggungjawabkan jabatan (accountability) adalah tanggung jawab
atau bisa dipertanggungjawabkan keputusannya tentang apa yang
diajarkan, kapan diajarkan dan bagaimana pengajarannya berdasarkan
otoritas profesionalismenya sebagai perpaduan kompetensi disiplin,
metode dan pengajaran keilmuannya. 7

C. Syarat-Syarat Profesi Keguruan

Tenaga kependidikan adalah tenaga profesi yang berkecimpung di


tingkat keguruan atau persekolahan yang terdiri dari guru, kepala sekolah,
konselor, tenaaga administrasi sekolah, laboran, pustakawan, dan pengawas
sekolah. Mengingat akan hal tersebut tenaga profesi yang berkecimpung di
tingkat keguruan atau persekolahan dalam hal ini guru, dituntut bisa menjadi
pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah
bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan negara serta
kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia

7
Muh Muizzuddin, “Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Peningkatan Kualitas
Pembelajaran,” Jurnal Kependidikan 7, no. 1 (2019): 127–140,
https://doi.org/10.24090/jk.v7i1.2957.

7
pada Undang-Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya
cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 8
Menurut Marintis Yamin, menyatakan bahwa syarat guru professional yaitu:
1. Memiliki kemampuan dalam mendidik.
2. Mempunyai keahlian yang terintegrasi.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Mempunyai kemampuan dalam mengajar.
5. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang luas.

Berdasarkan Undang-Undang, terdapat dua hal yang perlu digaris


bawahi, pertama, guru merupakan jabatan professional, yakni jabatan yang
hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki latar belakang
akademik keguruan. Dengan demikian, tidak semua orang dapat menjadi guru
professional. Kedua, tugas guru professional adalah mengajar, mendidik,
mengarahkan, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai, dan
mengevaluasi. Dengan demikian, keberhasilan pembentukan peserta didik atau
pembentukan generasi manusia ada ditangan guru. 9
Syarat-syarat profesi keguruan menurut perspektif pendidikan Islam,
diantaranya sebagai berikut:
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
Seorang guru harus memenuhi kriteria ini, karena kegiatan mengajar
melibatkan upaya-upaya yang sifatnya sangat didominasi kegiatan
intelektual. Selain itu, profesi guru ini sebagai dasar persiapan dari semua
kegiatan profesi lainnya. Oleh karena itu, mengajar sering kali disebut
dengan ibu dari segala profesi. Dengan label sebagai kaum intelektual,
maka diharapkan guru selalu mengisi kegiatannya untuk usaha peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut digambarkan dari kegiatan
pembelajaran membina, mendidik, melatih, dan mengajar, serta senang
menambah ilmunya dengan membaca literatur-literatur ilmu pengetahuan.
2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu khusus

8
Setiawan, Profesi & Etika Keguruan.
9
Ayu Nur Hidayati, “Pentingnya Kompetensi Dan Profesionalisme Guru Dalam Pembentukan
Karakter Bagi Anak Usia Dini,” Jurnal Profesi Keguruan 5, no. 1 (2022): 15–22.

8
Anggota-anggota suatu profesi menguasai bidang ilmu yang dikuasainya
dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan, amatiran yang tidak
terdidik, dan kelompok tertentu yang ingin mencari keuntungan (misalnya
orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang membuka praktek dokter).
Belum ada kesepakatan mengenai bidang ilmu yang melatarbelakangi
pendidikan atau keguruan.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama.
Anggota kelompok guru dan yang berwenang di departemen pendidikan
dan kebudayaan berpendapat bahwa persiapan profesional yang cukup
lama perlu untuk mendidik guru yang berwenang, konsep ini menjelaskan
keharusan memenuhi kurikulum perguruan tinggi yaitu pendidikan umum,
profesional dan khusus, dan S1 selama 4 tahun.
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang sinambung.
Jabatan guru cenderung mencerminkan sebagai jabatan profesional, karena
setiap tahunnya guru di samping melaksanakan tugas juga melaksanakan
kegiatan latihan seperti pelatihan peningkatan mutu pendidikan kursus
keguruan, penataran, simulasi, dan pengajaran yang kuat.
5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dalam keanggotaan yang permanen.
Di luar negeri barangkali syarat jabatan guru sebagai karir parmanen
merupakan titik yang paling lemah dalam menuntut bahwa mengajar adalah
jabatan profesional. Banyak guru baru yang hanya bertahan selama satu
atau dua tahun saja pada profesi mengajar, setelah itu mereka pindah kerja
kebidang lain, yang lebih banyak menjanjikan bayaran yang lebih tinggi.
Untunglah di Indonesia kelihatannya tidak begitu banyak guru yang pindah
ke bidang lain, walaupun bukan berarti pula bahwa jabatan guru di
Indonesia mempunyai pendapatan yang tinggi. Alasannya mungkin karena
lapangan kerja dan sistem pindah jabatan yang agak sulit. Dengan demikian
criteria ini dapat dipenuhi oleh jabatan guru di Indonesia.
6. Jabatan yang menentukan bakunya sendiri.
Karena jabatan guru menyangkut hajat orang banyak, maka baku untuk
jabatan guru ini sering tidak diciptakan oleh anggota profesi sendiri. Dalam
setiap jabatan profesi setiap anggota kelompok dianggap sanggup untuk

9
membuat keputusan profesional berhubungan dengan iklim kerjanya. Para
profesional biasanya membuat peraturan sendiri dalam daerah
kompetensinya, kebiasaan dan tradisi yang berhubungan dengan pekerjaan
dan hal-hal yang berhubungan dengan langganannya.
7. Jabatan yang mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Guru yang baik sangatberperan dalam mempengaruhi kehidupan yang
lebih baik dari warga negara masa depan. Jabatan guru yang sudah terkenal
secara universal adalah sebagai suatu jabatan yang anggotanya termotivasi
oleh keinginan untuk membantu orang lain, bukan disebabkan oleh
keuntungan ekonomi atau keuangan.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin
rapat.
Semua profesi yang dikenal mempunyai organisasi profesional yang kuat
untuk mewadahi tujuan bersama dan melindungi anggotanya, di Indonesia
yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yaitu wadah seluruh guru
mulai dari guru taman kanak-kanak sampai guru sekolah lanjutan atas dan
sampai Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang mewadahi seluruh
sarjana pendidikan. 10

D. Ciri Profesi Guru

Seorang yang berprofesi sebagai guru harus memiliki ciri khusus yang
autentik tentang keilmuan atau keguruan, dan untuk menjadi seorang guru yang
profesional maka harus memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:
1. Expertise (Keahlian)
Suatu profesi harus dipersiapkan dalam suatu pendidikan pra jabatan
dengan standar tertentu baik pada proses pendidikan maupun standar
kompetensinya bagi penyelenggaraan penyaringan. Dengan demikian,
dapat dipersiapkan tenaga yang profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, guru sebagai suatu profesi harus dilandasi
oleh filosofis akademik dan prosedur kerja ilmiah, jujur, kritis, kreatif,

10
Yazidul Busthomi and Syamsul A’dlom, “Syarat-Syarat Profesi Keguruan Menurut Perspektif
Pendidikan Islam,” Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 2 (2022): 305–318,
https://doi.org/10.37286/ojs.v8i2.167.

10
terbuka dan sederhana. Sikap ini menghendaki seorang guru untuk
senantiasa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan selalu berusaha
berinovasi dalam melaksanakan tugas keguruan yang diembannya.
2. Responsibility (Tanggung Jawab)
Modal pokok dari tenaga pendidik dan kependidikan untuk dapat
bertanggung jawab dalam mempersiapkan generasi muda yang mampu
membangun dirinya dan bangsanya di masa depan adalah mereka yang
memiliki Kasih sayang kepada anak didik, serta mengutamakan
kemaslahatannya, Kepribadian terbuka, jujur, tidak berpura-pura dengan
didasari oleh integritas yang tinggi, adanya keseimbangan antara
kompetensi intelektual, emosional dan keterampilan psikomotorik, Suka
memelihara, menyimpan, dan bahkan mancipta alat-alat pendidikan untuk
kepentingan tugas profesinya. Atau dengan kata lain memiliki jiwa inovatif
dan kreatif, tidak berpuas diri dengan apa yang dicapai sekarang,
Senantiasa mawas diri, dan Memandang kedudukan bukan sebagai hak
istimewa dan menganggap imbalan materi sebagai sarana meningkatkan
kualitas karier. Selain itu dalam bertanggung jawab diperlukan penyikapan
tugas dengan berdasarkan sikap-sikap pribadi sebagai seorang professional
diantaranya yaitu: kehati-hatian, kesabaran, disiplin, kreativitas, dan
kerendahan hati.
3. Corporation (Kesejawatan)
Tenaga kependidikan yang profesional tidak dapat menutup diri dari teman
sejawat sesama profesi, tetapi dituntut untuk selalu berkomunikasi dan
berkerja sama untuk saling mengisi dan tukar informasi guna
menyempurnakan pelaksanaan tugas profesinya. 11

11
Sulaiman, Etika Profesi Keguruan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian


tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui
pendidikan dan pelatihan secara khusus. Profesi guru merupakan suatu bidang
pekerjaan khusus yang memerlukan keahlian, kemampuan, ketelatenan, dan
pengetahuan yang digunakan untuk melaksanakan tugas pokok seperti
mendidik, mengajar, membimbing, melatih, serta mengevaluasi peserta
didiknya agar memiliki sikap dan prilaku yang diharapkan.
Karakteristik seorang guru profesional sendiri adalah segala sikap dan
perbuatan guru baik di sekolah, di luar sekolah maupun di lingkungan
masyarakat, di dalam memberikan pelayanan, meningkatkan pengetahuan,
memberi bimbingan dan motivasi kepada peserta didik dalam berbagai hal,
misalnya: cara bersikap antara yang muda dengan yang lebih tua, sikap yang
muda terhadap yang lebih tua, cara berpakaian yang baik secara tradisi atau
secara agama, cara berbicara dan berhubungan baik dengan peserta didik atau
sikap terhadap teman sejawat, serta anggota masyarakat lainnya.
Syarat-syarat profesi keguruan antara lain: jabatan yang melibatkan
kegiatan intelektual, jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu khusus yaitu
ilmu pendidikan, jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama,
jabatan tang memerlukan latihan dalam jabatan yang sinambung, jabatan yang
menjanjikan karir hidup dalam keanggotaan yang permanen, jabatan yang
menentukan bakunya sendiri, jabatan yang mementingkan layanan diatas
keuntungan pribadi, dan jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang
kuat dan terjalin rapat. Ciri profesi guru ada tigam yaitu expertise (keahlian),
responsibility (tanggung jawab), dan corporation (kesejawatan).

12
DAFTAR PUSTAKA

Busthomi, Yazidul, and Syamsul A’dlom. “Syarat-Syarat Profesi Keguruan


Menurut Perspektif Pendidikan Islam.” Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 2
(2022): 305–18. https://doi.org/10.37286/ojs.v8i2.167.

Hidayati, Ayu Nur. “Pentingnya Kompetensi Dan Profesionalisme Guru Dalam


Pembentukan Karakter Bagi Anak Usia Dini.” Jurnal Profesi Keguruan 5,
no. 1 (2022): 15–22.

Muizzuddin, Muh. “Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Peningkatan


Kualitas Pembelajaran.” Jurnal Kependidikan 7, no. 1 (2019): 127–40.
https://doi.org/10.24090/jk.v7i1.2957.

Munawir, Amilya Nurul Erindha, and Della Puspita Sari. “Memahami


Karakteristik Guru Profesional.” Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 8, no. 1
(2023): 384–90. https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1.1108.

Nurhadi, Ali. Profesi Keguruan: Menuju Pembentukan Guru Profesional.


Goresan Pena. Cet. II. Vol. 2. Kuningan: Goresan Pena, 2017.
https://jurnal.alhamidiyah.ac.id/index.php/JPP/article/view/120.

Setiawan, Arif. Profesi & Etika Keguruan. Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents. Cet. I. Vol. 3. Malang: UMM Press, 2021.

Sulaiman, Umar. Etika Profesi Keguruan. Cet. 1. Gowa: Alauddin University


Press, 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai