Anda di halaman 1dari 12

Jabatan Profesi Dan Profesionalisme Guru

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Guru Pai Yang
Diampu Oleh Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Hasan, M. Ag

Oleh:

Kelompok 2 :

Amalia Fajri Yanti (22381012123)

Rohatul Qulub. (22381012140)

Sy. Moh. Ali Zainal Abidin (22381011109)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA MARET 2024


Kata Pengantar

Kami bersyukur kepada Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-Nya yang
memungkinkan kami menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Makalah
ini berjudul "Jabatan Profesi Dan Profesionalisme Guru “disiapkan sebagai bagian
dari tugas yang diberikan oleh Bapak Ainul Yaqin dalam mata kuliah Etika Profesi
Guru Pai. Penulisan makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan sesuai dengan bidang studi kami.

Kami ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak
Mohammad Hasan selaku dosen di mata kuliah Etika Profesi Guru Pai , yang telah
memberikan tugas ini kepada kami untuk meningkatkan pemahaman kami dalam ilmu
pengetahuan. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalahini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Pamekasan 31 Maret 2024

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………..………………………i
Kata Pengantar……………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….…..…………1
A. Latar Belakang…………………………………..………….……………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………..…………..1
C. Tujuan……………………………………………..……………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………….…………..……………………..2
A. Pengertian Profesi Guru…………………………….……………………..2
B. Ciri- Ciri Profesi Guru………………………………………….………….3
C. Tugas Profesi Guru………………………………………….……..………3
D. Pengertian Profesionalisme Guru………………………..…..…………….4
E. Kompetensi Guru Profesional…………………………….……..…………5
BAB III PENUTUP…………………………………………………..…..………….7
A. Kesimpulan………………………………………………………..……….7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…………9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jabatan Profesi dan Profesionalisme Guru menyoroti peran krusial guru dalam
mencetak generasi penerus yang berkualitas dalam sebuah sistem pendidikan. Guru
bukan hanya sekadar pengajar, tetapi juga menjadi contoh teladan, pembimbing, dan
motivator bagi siswa. Namun, dalam beberapa konteks, profesi guru masih dihadapkan
pada berbagai tantangan seperti rendahnya status sosial, kurangnya pengakuan, serta
perbedaan standar profesionalisme di berbagai wilayah.

Pentingnya menjadikan profesi guru sebagai jabatan yang dihormati dan diakui
secara universal menjadi titik fokus dalam makalah ini. Dengan memiliki standar
profesi yang jelas dan tinggi, serta memperkuat profesionalisme guru, diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian dan
pemahaman mendalam tentang aspek-aspek kunci dalam jabatan profesi guru dan
bagaimana meningkatkan profesionalisme mereka sangat penting untuk dipahami lebih
lanjut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Di Maksud Profesi Guru?
2. Apa Yang Di Maksud Profesionalisme Guru?
3. Apa Saja Kompetensi Untuk Menjadi Guru Profesional?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Profesi Guru
2. Untuk Mengetahui Apa Itu Profesionalisme Guru
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Kompetensi Untuk Menjadi Guru Profesional

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi Guru.


Kata profesi dalam bahasa inggris adalah “profession”, dalam bahasa Belanda
“professie” yang merupakan kata yang berasal dari bahasa latin “profession” yang
bermakna pengakuan atau pernyataan. Kata profesi juga terkait secara generic dengan
kata “akupasi” (Indonesia), accupation (Inggris), accupatio (Latin) yang bermakna
kesibukan atau kegiatan atau pekerjaan atau mata pencaharian. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia dinyatakan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu.1
Beberapa pengertian profesi menurut para ahli diantaranya : 2
a. Frank H. Blackington, profesi adalah memahami kewajibannya terhadap
masyarakat dan mendorong anggotanya untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan
etika yang sudah diterima dan sudah mapan.
b. Yunita Maria YM, profesi merupakan kegiatan apa saja dan siapa saja untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan keahlian tertentu.
c. Vollmer, profesi adalah merujuk kepada kelompolk pekerjaan dari jenis yang ideal,
yang sebenarnya tidak ada dalam kenyataan, tetapi menyediakan suatu model status
pekerjaan yang bias diperoleh bila pekerjaan itu mencapai profesionalisasi dengan
penuh.
d. Mudlofir, profesi adalah suau jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari
para anggotanya, artinya profesi tidak bias dilakukan oleh sembarang orang yang
tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa profesi adalah suatu jenis
pekerjaan yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan fisik, menuntut Pendidikan
yang tinggi bagi orang yang memasukinya, serta mendapat pengakuan dari orang
lain.3

1 Rusydi ananda, Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (Medan : LPPPI , 2018), hlm 1
2
Jaja Suteja, Etika Profesional Guru, (Bandung: Deepublish, 2013), hlm. 71
3
Jamil Suprihatiningrum, guru professional (pedoman kinerja, kualifikasi, & kompetensi guru), (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media), hlm. 47

2
B. Ciri Ciri Profesi Guru.
Untuk lebih memahami apa itu profesi, ada baiknya kita mengetahui ciri-ciri profesi di
antaranya :4
a. Profesi mempunyai fungsi dan signifikansi social karena diperlukan untuk mengabdi
kepada masyarakat.
b. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperolah lewat Pendidikan dan latihan
lama dan intensif serta dilakukan dalam Lembaga tertentu yang secara social dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu, bukan sekedar serpihan atau hanya
berdasarkan akal sehat semata.
d. Ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang jelas
dan tegas terhadap pelanggar kode etik.
e. Sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, anggota
profesi secara perorangan maupun kelompok memperoleh imbalan finansial.

C. Tugas Profesi Guru


Menurut Gerstner, tugas guru tidak hanya sebagai pengajar tapi guru harus berperan
sebagai :5
a. Pelatih. Guru professional yang berperan ibarat pelatih olahraga. Ia lebih banyak
membantu siswanya dalam permainan, bedanya permainan itu Adela belajar sebagai
pelatih, guru mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa
untuk bekerja keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya.
b. Konselor. Guru akan menjadi sahabat siswa, teladan dalam pribadi yang
menguindang rasa hormat dan keakraban dari siswa, menciptakan suasana di mana
siswa belajar dalam kelompok kecil di bawah bimbingan guru.
c. Manajer belajar. Guru akan bertindak ibarat manajer perusahaan, ia membimbing
siswanya belajar, mengambil prakarsa, mengeluarkan ide terbaik yang dimilikinya.
Di sisi lain, ia bertindak sebagai bagian dari teman seprofesi. Sosok guru itu
diibaratkan segalanya bisa.

4 Muhammad anwar, menjadi guru professional, (Jakarta:kencana, 2018), hlm 25-26


5
Ibid hlm34

3
D. Pengertian Profesionalisme Guru
Istilah profesionalisme guru terdiri dari dua suku kata yang masing- masing
mempunyai pengertian tersendiri, yaitu kata Profesionalisme dan Guru. Ditinjau dari
segi bahasa (etimologi), istilah profesionalisme berasal dari Bahasa Inggris profession
yang berarti jabatan, pekerjaan, pencaharian, yang mempunyai keahlian. 6 sebagai
mana disebutkan oleh S. Wojowasito. Selain itu, Drs. Petersalim dalam kamus bahasa
kontemporer mengartikan kata profesi sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian tertentu.7
Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian, profesionalitas guru
adalah suatu keadaan derajat keprofesian seorang guru dalam sikap, pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Pendidikan dan pembelajaran
termasuk Pendidikan agama Islam. Dalam hal ini maka guru diharapkan memilki
profesionalitas keguruan yang memadai, sehingga mampu melaksanakan setiap
tugasnya secara efektif.
Profesionalisme guru merupakan sebuah kondisi arah, nilai, tujuan dan kualitas
suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pengajaran dan yang berkaitan dengan
pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu guru professional
adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas
pendidikan dan pengajaran. Kopetensi di sisni meliputi pengetahuan, sikap dan
ketrampilan professional baik yang bersifat pribadi, sosial atau akademis. Dengan
kata lain penegertian guru professional adalah orang yang mempunyai keahlian dan
kemampuan khusus dalam bidang kegurun sehingga ia mampu melakukan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang professional adalah
orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya
dalam bidangnya.

6
S. Wojowasito, WJS. Poerwadarminto, Kamus Bahasa Inggris Indonesia-Indonesia Inggris (Bandung: Hasta,
1982).162
7
Salim, Yeny salim, Kamus Indonesia Kontemporer, Moderninglish (Jakarta: Pres, 2004).92

4
E. Kompetensi Guru Profesional
Untuk dapat benar-benar menjadi pendidik, seorang guru tidak cukup hanya dengan
menguasai bahan pelajaran tetapi juga harus tahu nilai-nilai apa yang dapat disentuh oleh
materi pelajaran yang akan diberikan kepada para siswanya. Guru harus tahu sifat-sifat
kepribadian apa yang dapat dirangsang pertumbuhannya melalui materi pelajaran yang
disampaikan. Guru dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.
Kompetensi disini meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan profesional baik yang
bersifat pribadi, sosial, maupun akademis. Sedangkan guru yang profesional adalah orang
yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. 8
Menurut Drs. Moch Uzer Usman dalam bukunya yang berjudul “Menjadi Guru Profesional”
kompetensi profesional meliputi hal-hal berikut:9
a. Menguasai landasan kependidikan
1) Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
• Mengkaji tujuan pendidikan nasional
• Mengkaji tujuan pendidikan dasar dan menengah
• Meneliti kaitan antara tujuan pendidikan
dasar dan menengah dengan tujuan pendidikan nasional
2) Mengenal fungsi sekolah dan masyarakat
• Mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan
• Mengkaji peristiwa-peristiwa yang
mencerminkan sekolah pendidikan dan kebudayaan
• Mengelola kegiatan mencerminkan sekolah pendidikan dan kebudayaan
3) Mengenal prinsip-prinsip
sebagai pusat sekolah yang sebagai pusat psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam
proses belajar megajar
• Mengkaji jenis perbuatan untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
• Mengkaji prinsip-prinsip belajar
• Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan belajar megajar

b. Menguasai bahan pengajaran


1) Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah
• Mengkaji kurikulum pendidikan dasar
dan menengah
• Menelaah buku teks pendidikan dasar
dan menengah
• Menelaah buku pedoman khusus bidang studi
• Melaksanakan kegiatan- kegiatan yang
dinyatakan dalam buku teks dan buku pedoman khusus
2) Mengusai bahan pengayaan

8
Kunandar, Guru Profesional Implementasi kurikuum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Dukses dalam
Sertifikasi Guru, (Jakarta : Rajawali, 2009), hlm 46-47
9 Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 17-19

5
• Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang studi/mata pelajaran
• Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan profesi guru

c. Menyusun program pengajaran


1) Menetapkan tujuan pembelajaran
• Mengkaji ciri-ciri tujuan pembelajaran
• Dapat merumuskan tujuan pembelajaran
• Menetapkan tujuan pembelajaran untuk satuan pembelajaran / pokok bahasan
2) Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran
• Dapat memilih bahan pembelajaran sesuaidengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
• Mengembangkan bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
3)Memilih dan mengembangkan strategi belajar megajar
• Mengkaji berbagai metode mengajar
• Dapat memilih metode mengajar yang tepat
• Merancang prosedur belajar megajar yang tepat
4) Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
• Mengkaji berbagai media pengajaran
• Memilih media pengajaran yang tepat
• Membuat media pengajaran yang sederhana
• Menggunakan media pengajaran
5) Memilih dan memanfaatkan sumber belajar
• Mengkaji berbagai jenis dan kegunaan
sumber belajar
• Memanfaatkan sumber belajar yang tepat

d. Melaksanakan program pengajaran


1) Menciptakan iklim belajar mengajar yng tepat
• Mengkaji prinsip-prinsip pengelolaan kelas
• Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar mengajar
• Menciptakan suasana belajar mengajar yang baik
• Menangani masalah pengajaran dan pengelolaan
2) Mengatur ruangan belajar
3) Mengelola interaksi belajar mengajar

e. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan


1) Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
• Mengkaji konsep dasar penilaian
• Mengkaji berbagai teknik penilaian
• Menyusun alat penilaian
• Mengkaji dan mengolah cara menafsirkan data untuk menetapkan taraf pencapaian murid
• Dapat menyelenggarakan penilaian pencapaian murid
2) Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
• Menyelenggarakan penilaian untuk proses belajar mengajar
• Dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesi guru tidak hanya sekadar sebuah pekerjaan, melainkan sebuah panggilan
yang memiliki dampak besar dalam pembangunan suatu negara melalui pendidikan.
Dari pembahasan tentang pengertian profesi guru, kita memahami bahwa menjadi
seorang guru tidak hanya berarti menyampaikan pengetahuan, tetapi juga berarti
mengabdi kepada masyarakat dengan tanggung jawab yang besar terhadap
pembentukan generasi penerus. Ciri-ciri profesi guru, yang meliputi kebutuhan akan
keterampilan khusus, pendidikan yang tinggi, serta dukungan atas disiplin ilmu dan
kode etik, menegaskan kompleksitas dan pentingnya peran guru dalam menjalankan
tugas mereka.
Tugas-tugas seorang guru tidak hanya sebatas mengajar di kelas, tetapi juga
melibatkan peran sebagai pelatih, konselor, dan manajer belajar. Hal ini menunjukkan
bahwa seorang guru tidak hanya berinteraksi dengan siswa dalam konteks akademik,
tetapi juga berperan dalam membentuk karakter, memotivasi, dan mengembangkan
potensi siswa secara holistik. Dalam konteks ini, profesionalisme guru menjadi kunci
dalam menjaga standar mutu pendidikan dan memastikan bahwa proses pembelajaran
berjalan efektif. Profesionalisme guru mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran
dengan efektif. Guru yang profesional adalah mereka yang terus mengembangkan
diri, memiliki kompetensi yang kuat, serta mampu beradaptasi dengan perubahan
zaman dan tuntutan masyarakat.
Dengan memiliki kompetensi yang kuat dan kesadaran akan peran mereka
sebagai agen perubahan sosial, guru dapat lebih efektif dalam memenuhi harapan dan
kebutuhan siswa serta masyarakat. Oleh karena itu, meningkatkan profesionalisme
guru tidak hanya merupakan tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan
investasi penting bagi masa depan pendidikan dan kemajuan bangsa. Upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan harus didukung oleh guru-guru yang memiliki
dedikasi tinggi, pengetahuan yang mendalam, dan keterampilan yang memadai dalam
menghadapi berbagai tantangan di dunia pendidikan. Hanya dengan memiliki guru-
guru yang profesional, kita dapat memastikan bahwa setiap anak memiliki akses
kepada pendidikan yang berkualitas dan dapat mengembangkan potensi maksimal

7
mereka untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan berkontribusi positif bagi
masyarakat dan bangsa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi. Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Medan: LPPPI, 2018.

Anwar, Muhammad. Menjadi Guru Professional. Jakarta: Kencana, 2018.

Jaja Suteja. Etika Profesional Guru. Bandung: Deepublish, 2013.

Suprihatiningrum, Jamil. Guru Professional (Pedoman Kinerja, Kualifikasi, &


Kompetensi Guru). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali, 2009.

Salim, Yeny Salim. Kamus Indonesia Kontemporer, Moderninglish. Jakarta: Pres,


2004.

Usman, Moch. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2008.

Wojowasito, S. dan WJS. Poerwadarminto. Kamus Bahasa Inggris Indonesia-


Indonesia Inggris. Bandung: Hasta, 1982.

Anda mungkin juga menyukai