Anda di halaman 1dari 15

SYARAT DAN KOMPETENSI GURU PROFESIONAL

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

Anggota :

1. Galu Marsandian ( 2919143177)


2. Irmawati ( 2019143183)
3. Mega Monica ( 2019143191)
4. Rachel Angelina Putri ( 2019143174)
5. VennyAnggraini( 2019143172)

Kelas : 4E

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DosenPengampu : Syska Purnama Sari, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat karunia
kepada umatNya, sehinga dapat menyelesaikan makalah kami yang bertemakan “Syarat dan
kompentensi guru profesional”

Adapun tujuan pembebuatan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata
kuliah pembelajaran Profesi Kependidikan, yang telah ditugaskan oleh ibu Syska Purnama
Sari, M.Pd makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca tentang
“Syarat dan kompentensi guru profesional”

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran dan serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap makalah ini bisa memberikan banyak manfaat
untuk dunia pendidikan dan juga para pembaca.

Palembang, 8 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................3

A. Citra Guru Profesional...........................................................................................3


B. Citra guru dalam lingkungan masyarakat tradisional dan modern........................3
C. Komitmen Guru Profesional..................................................................................4
D. Macam-macam Komitmen Guru Profesional........................................................4
E. Ciri dan Contoh Komitmen Guru Profesional.......................................................5

F. Organisasi Profesional Keguruan..........................................................................7


G. Fungsi Dan Jenis-jenis Organisasi Profesional Keguruan....................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................10

KESIMPULAN...............................................................................................................10

SARAN............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dunia Pendidikan tidak lepas dari peran dari seorang guru. Peran guru sangat
dibutuhkan dalam program pendidikan kita, karena tanpa guru siapa yang akan
mengajar anak-anak disekolah. Menjadi seorang guru adalah profesi yang tidak
mudah, banyak yang belum kita ketahui tentang bagaimana menjadi seorang guru.
Sebagai calon guru kita harus tahu bagaimana menjadi guru yang profesional dan juga
syarat-syarat menjadi seorang guru profesional. Namun terlebih dahulu kita harus
tahu tentang pengertian profesi keguruan tersebut. Selain itu kita harus tahu tentang
kode etik profesi keguruan seperti apa dan organisasi apa saja yang menjadi wadah
perkumpulan guru-guru di Indonesia. Jika kita ingin menjadi seorang guru yang
benar-benar profesional kita harus benar-benar memiliki sikap yang profesional untuk
menjadi seorang guru serta saran-saran untuk menjadi guru yang professional tersebut
sampai dengan pngembangan menjadi guru yang prosfesional agar nantinya kita
menjadi guru yang benar-benar menggunakan profesi tersebut secara baik sesuai
aturan yang berlaku. Untuk itulah kami membuat makalah ini agar menjadi bahan
kajian kita semua sebagai calon guru dimasa depan yang memiliki sikap dan perilaku
yang benar-benar mencerminkan seorang tenaga pengajar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu citra guru profesional?
2.  Bagaimana citra guru dalam lingkungan masyarakat tradisional dan modern?
3.  Apa itu komitmen guru profesional?
4.  Sebutkan macam macam komitmen guru profesional
5.  Sebutkan ciri dan contoh guru profesional
6.     Apa itu pengertian organisasi profesional keguruan
7.     Sebutkan fungsi dan jenis organisasi profesional keguruan

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian guru profesional


2.   Mengetahui citra guru di ligkungan masyarakat tradisional dan modern
3.   Mengetahui komitmen pengertian guru profesional
4. Mengetahui macam macam komitmen guru profesional 
5. Mengetahui ciri dan contoh guru profesional
6.   Mengetahui pengertian organisasi profesional keguruan

7. Mengetahui fungsi dan jenis profesi keguruan


BAB II
PEMBAHASAN
1. Citra Guru Profesional

Pengertian Citra Guru Profesional

Djamin (1999) mengemukakan citra guru mempunyai arti sebagai suatu penilaian


yang baik dan terhormat terhadap keseluruhan penampilan yang merupakan sosok
pengembang profesi ideal dalam lingkup fungsi, peran dan kinerja. Citra guru ini
tercermin melalui:

1. keunggulan mengajar
2. memiliki hubungan yang harmonis dengan peserta didik, dan
3. memiliki hubungan yang hamonis pula terhadap sesama teman seprofesi dan
pihak lain baik dalam sikap maupun kernampuan profesional.

Dari sudut pandang peserta didik, citra guru ideal adalah seseorang yang senantiasa
memberi motivasi belajar yang mempunyai sfat-sifat keteladanan penuh kasih sayang,
serta mampu mengajar di dalam suasana yang menyenangkan.

2. Citra guru dalam lingkungan masyarakat tradisional dan modern


A.  Citra Guru dalam Masyarakat Tradisional (Pramodern)
Di dalam bahasa Sansekerta,guru berarti yang dihormati. Rasa hormat ini
sampaikini masih hidup di tergah masyarakat tradisionalpedesaan. Mereka
masihmenaruh rasa hormat dan status sosial yang tinggi terhadap profesi guru.
Dikepulauan Sangihe, misalnya, masyarakat menyebut guru pria dengan
pangglantuan, lengkapnya tuan guru, suatu panggilan yang penuh rasa kagum
dan hormat terhadap profesi guru. Masyarakat pedesaan umumnya
menganggap profesi guru sebagai profesi orang sudi (saint) yang mampu
memberi pencerahan dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan di
dalam diri siswa. Selain itu sebagian besar masyarakat tradisional memiliki
mitos yang kuat bahwa guru adalah profesi yang tidak pemah mengeluh
dengan gaji yang minim, profesi yang dapat diliakukan oleh siapa saja dan
profesi yang bangga dengan gelar pahlawan tanpa tanda jasa. Dalam
pandangan masyarakat tradisional, guru danggap profesional jika anak sudah
dapatmembaca, menulis dan behitung, atau anak mendapat nilai tinggi naik
kelas dan lulus ujian.
B. Citra Guru dalam Masyarakat Modern
Dalam pandangan masyarakat modern, guru belum menupakan profesi
yang profesional jika hanya mampu membuat murid membaca, menulis dan
behitung, atau mendapat nilai tinggi, naik kelas, dan lulus ujian. Masyarakat
modem menganggap kompetensi guru belum lengkap jika hanya dilihat dari
keahlian dan ketrampilan yang dimiliki melainkan juga dari orientasi guru
terhadap perubahan dan inovasi. Bagi masyarakat modern, eksistensi guru
yang mandiri, kreatif, dan inovatf merupakan saah satu aspek penting untuk
membangun kehidupan bangsa. Banyak ahli berpendapat bahwa keberhasilan
negara Asia Timur (Cina, Korsel  dan Jepang) muncul sebagai negara industri
baru karena didukung oleh penduduk/SDM terdidik dalam jumlah yang
memadai sebagai hasil sentuhan manusiawi guru.

3. Komitmen Guru Profesional

Pengertian Komitmen Guru Profesional

Komitmen guru profesional adalah suatu keterkaitan diri terhadap tugas dan
kewajiban sebagai seorang guru yang dapat melahirkan tanggung jawab dan sikaf
responsif dan inovatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jadi, di dalam komitmen tersebut terdapat beberapa unsur antara lain adanya
kemampuan memahami diri dan tugasnya, pancaran sikap batin (kekuatan batin),
kekuatan dari luar, dan tanggap terhadap perubahan. Unsur -unsur inilah yang
melahirkan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi
komitmen seseorang. Sehingga tugas tersebut dilakukan dengan penuh
keikhlasan.

4.  Macam-macam Komitmen Guru Profesional


Louis (dalam Ahmad dan Razak, 2007) menjelaskan empat jenis komitmen guru:
a)      Komitmen terhadap sekolah sebagai satu unit sosial
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk
masyarakat. Lembaga sosial formal tersebut bisa disebut sebagai suatu organisasi
yaitu terikat pada tata aturan formal, memiliki program dan target atau sasaran
yang jelas, serta memiliki struktur kepemimpinan penyelenggaraan atau
pengelolaan yang resmi. Karena itu, fungsi sekolah terikat kepada target dan
sasaran-sasaran yang dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri. Istilah masyarakat
di sini didalamnya termasuk orang tua, pemerintah, lembaga-lembaga pemberi
kerja dalam masyarakat serta lembaga-lembaga sosial lainnya yang
berkempetingan dengan hasil pendidikan (Salam,1997:135)
b)      Komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah
Di samping itu pendidikan di sekolah pada dasarnya merupakan bagian dari
pendidikan dalam keluarga,yang sekaligus juga lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga.di samping itu kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang
menghubungkan kehidupan dalam masyarakat.
c)      Komitmen terhadap siswa-siswi sebagai individu yang unik sebagai
lembaga pendidikan formal, sekolah terdiri pendidik dan anak didik. Antara
mereka sudah barang tentu terjadi saling hubungan,baik antara guru dengan
siswa-siswanya maupun antara anak didik. Hubungan tersebut menunjukan
suasana edukatif yang harus secara terus menerus di kontrol dan diarahkan oleh
guru sebagai pendidik.
d)     Komitmen untuk menciptakan pengajaran yang bermutu
Guru sebagai pendidik berkewajiban membawa siswa-siswanya sebagai anak
didik yang memiliki kedewasaan. Memanfaatkan pergaulan sehari-hari dalam
pendidikan merupakan cara yang paling baik dan efektif dalam pembentukan
pribadi anak didik dan dengan cara ini pula akan menghilangkan jurang pemisah
antara guru dan anak didik.

5. Ciri dan Contoh Komitmen Guru Profesional


Ciri-ciri Komitmen Guru Profesional
Glckman (dalam Burhanuddin, dkk, 1995 : 124) menggambarkan ciri-ciri
komitmen guru profesional, antara lain :
a)      Tingginya perhatian terhadap siswanya
b)      Banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya
c)      Banyak bekerja untuk kepentingan orang lain
Contoh Komitmen Guru Profesional
Guru yang memiliki komitmen terhadap tugas setidaknya dari dalam dirinya
terpancar beberapa sikap. Tugas sebagai guru merupakan pancaran sikap batin,
siap sedia dimanapun, dan tanggap terhadap perubahan (Isjoni,2006 : 163).
a)      Tugas sebagai guru merupakan pancaran sikap batin
Melaksankan tugas sebagai guru merupakan panggilan jiwa yang lahir dari
ketulusan hati untuk menjalankan tugas tersebut dengan sungguh-sungguh tanpa
paksa dan dipaksakan. Satu hal yang sangat penting dan harus dimiliki oleh
seorang guru terkait dengan tugas guru sebagai panggilan batin adalah terus dan
selalu mejaga kewibawaan dihadapan anak didik. Kewibawaan merupakan
pancaran sikap seseorang, termasuk pendidik. Pendidik harus memiliki
kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan menghindari penggunaan
kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan semata-mata didasarkan kepada unsur
wewenang jabatan. Kewibawaan merupakan pancaran batin yang dapat
menimbulkan pada pihak lain sikap untuk mengakui, menerima, dan menuruti
dengan penuh pengertian atas kekuasaan tersebut. Kewibawaan mendidik hanya
dimiliki olah mereka yang sudah dewasa rohani yang ditopang oleh kedewasaan
jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak
perkembangan jasmani yang optimal atau telah mencapai proporsi yang sudah
mantap.
b)      Siap-sedia Dimanapun
Mana kala seseorang calon guru mengajukan permohonan untuk menjadi guri,
ada satu komitmen yang harus dibuat mereka, yakni mengajukan pertanyaan siap
dan bersedia untuk ditempatkan diseluruh wilayah negara republik Indonesia.
Disadari atau tidak bilamana calon guru tersebut berhasil lulus seleksi,
pertanyaan yang dibuat akan menjadi komitmen yang harus dilaksanakan. Para
guru tidak ada yang mengingkarinya, dimanapun kapanpun serta oleh siapapun,
dengan penuh rasa tanggung jawab dia akan melaksanakan tugasnya, tepencil
(desa) sekalipun.
c)      Tanggap Terhadap Perubahan
Tuntutan terhadap guru profesional salah satunya adalah bersedia dan berupaya
menggembangkan dirinya dengan jalan mengisi waktu peluangnya untuk selalu
belajar dan bersikap responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Seseorang guru tidak boleh merasa puas dengan pengetahuan yang ada pada
dirinya. Setiap waktu harus terus menerus menambah khajanah pengetahuannya
6. Organisasi Profesional Keguruan
   Pengertian Organisasi Profesional Keguruan

Organisasi profesional keguruan adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang


memiliki suatu keahlian khusus dalam mendidik sebagai pemersatu dan peningkatan
kemampuan profesional yang dimiliki.

7. Fungsi Dan Jenis-jenis Organisasi Profesional Keguruan


A. Fungsi Organisasi Profesional Keguruan
Dalam salah satu kriteria jabatan profesional, jabatan profesi harus mempunyai
wadah untuk menyatukan gerak langkah dan menggerakkan keseluruhan profesi.
Organisasi profesional keguruan mempunyai banyak fungsi yang bermanfaat bagi
setiap anggotanya. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Fungsi Pemersatu
Organisasi profesi keguruan merupakan wadah pemersatu berbagai potensi
kependidikan dalam menghadapi kompleksitas tantangan dan harapan masyarakat
menggunakan jasa pendidikan. Dengan mempersatukan potensi tersebut diharapkan
organisasi profesi keguruan memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam menentukan
kebijakan dan melakukan tindakan bersama yaitu upaya untuk perlindungan dan
memperjuangkan kepentingan para pengemban profesi keguruan itu dan kepentingan
masyarakat pengguna jasa pendidikan.
b.      Fungsi Peningkatan Kemampuan
Fungsinya adalah meningkatkan kemampuan profesi. Guru sebagai anggota profesi
harus bisa meningkatkan kemampuan profesionalnya di organisasi tersebut. Dengan
mengikuti organisasi tersebut guru diharapkan meningktakan dan mengembangkan
karir, kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan kesejahteraan.
B. Jenis-jenis Organisasi Profesional Keguruan
Dalam perkembangannya, organisasi keguruan semakin bertambah hal ini memiliki
tujuan untuk menyatukan gerak langkah dan mengendalikan secara keseluruhan
profesi keguruan. Diantara organisasi-organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
PGRI lahir pada tanggal 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Asal mula PGRI adalah diawali dengan nama persatuan guru
Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi persatuan guru
Indonesia (PGI) tahun 1932. Menurut Busini Soetjipto dan Raflis kosasi, ada 4 Misi
utama PGRI, yatu :
1)      Misi politis atau simbolis
2)      Misi persatuan organisatoris
3)      Misi profesi
4)      Misi kesejahteraan
Visi PGRI adalah:
1)      Membela dan mempertahankan Republik Indonesia (organisasi perjuangan)
2)      Memajukan pendidikan seluruh rakyat berdasar kerakyatan (organisasi profesi)
3)      Membela dan memperjuangkan nasib guru pada umumnya dan nasib buruh pada
umumnya (organisasi ketenagakerjaan)
b)      Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
MGMP merupakan suatu wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran
yang berada di suatu kota yang bekerja sebagai sarana untuk saling bertukar pikiran
dan juga pengalaman dalam rangka meningkatkan produksi guru sebagai praktisi atau
perilaku berorientasi pembelajaran diruang kelas.
            Tujuan MGMP menurut pedoman MGMP (Depdiknas, 2004:2) adalah:
a.       Tujuan Umum
Tujuan umum MGMP adalah mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam
meningkatkan profesionalisme guru.
b.      Tujuan khusus
1)      Memperluas wawasan dan pengetahuan guru mata pelajaran dalam upaya
mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien.
2)      Mengembangkan kultur ruang kelas yang kondusif sebagai tempat proses
pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan siswa.
3)      Membangun kerja sama dengan masyarakat sebagai mitra guru dalam melakukan
proses pembelajaran
c)      katan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
ISPI lahir pada pertengahan tahun 1960-an. Pada awalnya Organisasi profesi
kependidikan ini bersifat regional karena berbagai hal menyangkut komunikasi antar
anggotanya. Keadaan seperti ini berlangsung cukup lama sampai kongresnya yang
pertama dijakarta 17-19 Mei 1984.
Kongres tersebut menghasilkan tujuh rumusan ISPI, yaitu:
1.      Menghimpun para sarjana pendidikan dari berbagai spesialisasi di Indonesia
2.      Meningkatkan sikap dan kemampuan para anggotanya
3.      Membina dan juga berkembang ilmu, seni dan teknologi pendidikan dalam rangka
membantu pemerintah mensukseskan pembangunan bangsa dan negara

.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Citra guru mempunyai arti sebagai suatu penilaian yang baik dan terhormat
terhadap keseluruhan penampilan yang merupakan sosok pengembang profesi
ideal dalam lingkup fungsi, dan peran.
2. Citra guru ini tercermin melalui keunggulan mengajar, memiliki hubngan yang
harmonis dengan peserta didik, memiliki hubungan yang harmonis
terhadapsesama eman seprofesi dan pihak lain baik dalam sikap maupun
kemampuan professional.
3. Masyarakat pedesaan umumnya menganggap profesi guru sebagai profesi orang
suci yang mampu memberikan pencerahan dan dapat mengembangkan potnsi
yang tersimpan di dalam diri siswa. Selain itu sebagian besar masyarakat
tradisionalmemiliki mitos yang kuat bahwa guru adalah profesi yang tidak pernah
mengeluh dengan gaji yang minim, profesi yang dapat dilakukan oleh siapa saja
dan profei yang bangga dengan gelar pahlws tanpa tanda jasa.
4. Dalam pandangan masyarakat modern guru belum merupaka profesi yang
profesonal jika hanya mampu membuat murd mampu membaca, menulis dan
menghitung atau mendapatkan nilai yang tinggi, naik kelas dan ulus ujian.
Masyarakatn moderen menganggap potensi guru belum lengkap jika hanya dilihat
dari keahlian dan keterampilan yang dimiliki melainkan juga dari orintasi guru
terhadap perubahan dan inovasi.
5.  Dalam rangka menciptakan pembelajaran yang berkualitas diperlukan seorang
guru yang profesional dan memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas utama
sebagai pendidik.
6. Organisasi guru professional adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang
memiliki keahilian khusus dalam mendidik.

SARAN
Guru dan calon guru perlu mengetahui apa arti sebuah profesi keguruan, karena
mereka adalah tenaga atau calon tenaga pengajar yang akan memberikan ilmu
mereka kepada anak-anak bangsa. Karena itu mereka harus benar-benar mengerti
pentignya menjadi guru profesional.
DAFTAR PUSTAKA

https://muhammadsyailan.blogspot.com/2019/03/makalah-syarat-guru-
profesional_6.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai