Anda di halaman 1dari 12

Critical Journal Review Profesi Kependidikan

“PERAN DAN TANGGUNG JAWAB GURU SEBAGAI TENAGA


PROFESIONAL PROFESI KEPENDIDIKAN”

DISUSUN OLEH :

GRACE CLAUDIA SURBAKTI

4173111028

MATEMATIKA DIK C 2017

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Critical Jurnal Review ini. Makalah ini berisi tentang “Peran
Dan Tanggung Jawab Guru Sebagai Tenaga Profesional Profesi Kependidikan”. Tujuan makalah ini
dibuat adalah untuk menyelesikan salah satu tugas Profesi Pendidikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Profesi Pendidikan
yang selalu memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis. Selain itu, penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada orangtua dan teman-teman yang selalu memberikan
dukungan dalam proses belajar di perkuliahan ini.
Harapan penulis makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi para
pembaca yang sedang dalam proses belajar. Penulis menmohon maaf apabila terdapat banyak
kekurangan. Kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................................i


Daftar Isi...................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................................1
Bab II Isi
2.1 Identitas Jurnal....................................................................................................................2
2.2 Isi ringkasan Jurnal ............................................................................................................2
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal .....................................................................................7
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................................................8
Daftar Pustaka...........................................................................................................................9
Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam lingkup sekolah, bagian yang paling berperan penting di dalamnya adalah peran
seorang guru. Kelancaran dalam seluruh kegiatan dalam hal belajar mengajar di dalam kelas
merupakan tanggung jawab guru. Di dalam kelas guru bertugas untuk memperhatikan, mengawasi,
dan mengelola ruangan sehingga materi yang disampaikan dapat diterima. Dalam menghadapi
tuntunan perkembangan zaman dan pembangunan nasional, sistem pendidikan nasional harus dapat
dilaksanakan secara tepat guna dan hasil guna dalam berbagai aspek dimensi, jenjang dan tingkat
pendidikan. Hal ini menuntut para pelaksana dalam bidang pendidikan di berbagai jenjang untuk
mampu menjawab tuntutan tersebut melalui fungsi-fungsinya sebagai guru.
Guru berperan sangat penting dalam hal membangun kehidupan bangsa dan membentuk
karakter generasi penerus bangsa. Diperlukan guru yang memiliki kemampuan yang maksimal
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan diharapkan secara berkesinambungan mereka
dapat meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun
profesional. Profesional artinya dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan didukung oleh para
petugas secara profesional. Guru yang profesional sangat berperan penting karena akan mencapai
tujuan dibentuknya sekolah tersebut.
1.2 Tujuan :
1. Mengetahui peran guru dalam dunia pendidikan
2. Mengetahui strategi menjadi guru profesional
3. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi guru profesional
BAB II

ISI

2.1 Identitas Jurnal


Judul : Peranan Dan Tanggung Jawab Guru Sebagai Tenaga Profesional
Jurnal : Jurnal Ilmiah Pawiyatan
Volume Jurnal : 20
Nomor Jurnal :4
Tahun : 2013
Penulis : Yohanes Suharso
Reviewer : Grace Claudia Surbakti
2.2 Isi Jurnal
Pendahuluan
Dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa, peran guru sangat penting untuk membentuk
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berakhlak mulia. Peran guru sampai saat ini
tidak dapat digantikan oleh apapun karena guru adalah seorang pendidik juga membina sikap
mental yang menyangkut aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam. Pengorbanan
dan Perjuangan guru itu tidak pernah berhenti, guru merasa masih perlu meningkatkan
kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang porfesional, terutama berikatan dengan
pelaksanaan porses pembelajaran. Ada banyak tugas yang harus guru laksanakan terkait dengan
profesinya sebagai pengajar.
Hakekat profesi guru merupakan suatu profesi, yaitu suatu jabatan yang memerlukan
keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan.
Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal diluar bidang kependidikan. Menjalani profesi
menjadi guru tidaklah mudah, banyak hal yang menghambat. Ada juga tersirat suatu dilema profesi,
seperti seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun perlakuan yang sebanding dengan
yang telah dikorbankan. Guru juga memerlukan sikap untuk dihargai oleh semua pihak karena
profesi inilah yang paling berperan penting dalam membangun negara.
Pembahasan
A. Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu janji /
atau ikrar dan pekerjaan. Profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan
keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh
setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu (Makagiansar, 2006). Ada beberapa peran yang
dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain:
(a) sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih,
(b) pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan
kemanusiaan yang dimiliki,
(c) sebagai petugas kemaslakhatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untuk
menjadi warga negara yang baik (Nasanius, 2008).
Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian
tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran). Ada beberapa yang menganggap
bahwa profesi guru adalah profesi luhur, karena dianggap sebagai pengabdian kemanusiaan, seperti
dalam keadaan darurat diwajibkan harus membantu tanpa mendapatkan imbalan yang sesuai.
B. Profesional
Profesional adalah seorang guru yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya serta
dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan ke dalam diri anak didik, tetapi juga
mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Menjadi guru profesional
dituntut yaitu :
1. Mengembangkan visi anak didik tentang sesuatu yang baik untuk pengembangan bakat
anak didik,
2. Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku secara kritis terhadap
pilihan-pilihan
Sikap tanggung jawab guru profesional dalam mengajar guna pencapaian tujuan mengajar
ditentukan oleh lembaga sekolah. Namun demikian, sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi
guru untuk mengembangkan, memvariasikan, kreativitas dalam merencanakan, membuat dan
mengevaluasi sesuatu proses yang baik artinya guru mempunyai kewenangan. Dengan demikian,
pemahaman akan visi pekerjaan sesuai dengan etika moral profesi perlu dipahami agar tuntutan
yang diberikan kepada guru bukan dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan dicapai guru
melalui proses pembelajaran.
C. Kompetensi Guru
Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan. Kemampuan
melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab guru merupakan sebagian dari kompetensi
profesionalitas guru. Tugas guru secara umum yaitu:
(a) tugas pengajaran, bimbingan dan latihan kepada siswa,
(b) pengembangan profesi guru,
(c) pengabdian masyarakat.
Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru . Nana
Sudjana (2000) mengemukakan 4 (empat) jenis kompetensi tenaga pengajar, yakni:
(a) mempunyai pengetahuan belajar dan tingkah laku manusia,
(b) menguasai bidang ilmu yang dibinanya,
(c) memiliki sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman sejawat serta bidang ilmunya, dan
(d) keterampilan mengajar.
D. Kode Etik Guru
Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi adalah sebagai rambu-
rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat kegiatan pembelajaran. Isi kode etik
tersebut adalah:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila,
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional,
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan,
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menjunjung berhasilnya proses
pembelajaramn,
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan,
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya,
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial,
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian,
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
E. Strategi Menjadi Guru Profesional
Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal,
dan sosial. Seorang guru harus terus meningkatkan profesionalitasnya melalui berbagai kegiatan
yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan
lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup keterampilan
dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati diri
(learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan
keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live
together). Dalam rangka pengembangan profesionalitas guru secara berkelanjutan dapat dilakukan
dengan berbagai strategi antara lain:
a. Berpartisipasi di dalam pelatihan atau in servie training
b. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya
c. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah
d. Melakukan penelitian seperti Penelitian tindakan kelas
e. Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional
f. Kerja sama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah
Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga keaktifan pikiran dan
membuka wawasan yang memungkinkan guru untuk terus mem-peroleh informasi yang diperlukan
dan sekaligus membuat perencanaan untuk mendapatkannya. Semakin guru terlibat dalam prolehan
informasi, maka guru semakin merasakan akuntabel, dan semakin guru merasakan akuntabel maka
mereka semakin termotivasi untuk mengembangkan dirinya.
F. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
Peran guru dalam proses pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas dalam
memberlangsungkan sesuatu dari awal sampai akhir, maka suatu proses merupakan suatu rangkaian
yang tidak terpisahkan dari fungsi dan proses manajemen. Proses dari pada administrasi dan
manajemen, menurut Luther Gullick yang terkenal dengan akronim (Soetjipto, 2004) adalah:
1. Perencanaan (planning) adalah perincian dalam garis besar untuk memudahkan pelaksanaan
dan metode yang digunakan dalam menyelesai-kan maksud atau tujuan badan usaha itu;
2. Pengorganisasian adalah menetapkan struktur formal dari pada kewenang-an, yaitu
pekerjaan di bagi-bagi sedemikian rupa, ditentukan dan dikoordinasikan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan;
3. Penyusunan pegawai adalah keseluruhan fungsi dari pada kepegawaian sebagai usaha
pelaksanaannya, melatih para staf dan memelihara situasi pekerjaan yang menyenangkan;
4. Pembina kerja (directing) merupakan tugas yang terus-menerus didalam pengambilan
keputusan yang berwujud suatu perintah khusus atau umum dan intruksi intruksi dan
bertindak sebagai pemimpin dalam suatu badan usaha atau organisasi;
5. Pengkoordinasiaan (coordinating) merupakan jewajiban yang penting untuk
menghubungkan berbagai kegiatan dari pada pekerjaan
6. Pelaporan (reporting) yaitu pimpinan yang bertanggungjawab harus mengetahui yang
sedang dilakukan, baik bagi keperluan pimpinan maupun bawahannya melalui catatan,
penelitian, maupun inspeksi; dan
7. Anggaran (budgeting) yaitu semua anggaran akan berjalan dengan baik bila disertai dengan
usaha pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran dan pengawasan anggaran.
Dengan pandangan di atas maka guru yang profesional dituntut harus mampu berperan
selaku manajer yang baik yang didalamnya harus mampu melangsungkan seluruh tahap-tahap
aktivitas dan proses pembelajaran dengan manajerial yang baik, sehingga tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat diraih dengan hasil yang memuaskanFaktor yang Mempengaruhi Guru
Profesional
G. Faktor yang mempengaruhi Guru Profesional
Secara garis besarnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi guru profesional antara lain
adalah:
1. Status akademik
a. Segi toritis yaitu di lembaga atau sekolah-sekolah keguruan yang membina dan menciptakan
tenaga-tenaga profesional ini diberikan ilmu pengetahuan selain ilmu pengetahuan yang harus
disampaikan kepada anak didik, juga diberikan ilmu pengetahuan khusus unuk menunjang
kepropfesionalannya sebagai guru yang berupa ilmu mendidik, ilmu jiwa, didaktik metodik
administrasi pendidikan dan sebagainya.
b. Segi praktis yaitu secara praktis dapat diartikan dengan berdasarkan praktik adalah cara
melakukan sesuatu yang tersebut dalam teori.
2. Pengalaman belajar
Dalam menghadapi anak didik tidak mudah untuk mengorganisir mereka, dan hal tersebut
banyak menjadi keluhan, serta banyak pula dijumpai guru yang mengeluh karena sulit untuk
menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan menggairahkan. Hal tersebut
dikarenakan guru kurang mampu untuk menguasai dan menyesuaikan diri terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung.
3. Mencintai profesi sebagai guru
Rasa cinta tumbuh dari naluri kemanusiaan dan rasa cinta akan mendorong individu untuk
melakukan sesuatu sebagai usaha dan pengorbanan. Dalam melakukan sesuatu akan lebih berhasil
apabila disertai dengan adanya rasa mencintai terhadap sesuatu yang dilakukannya itu.
4. Berkepribadian
Secara bahasa kepribadian adalah keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak seseorang.
Dalam proses pembelajaran, kepribadian seorang guru ikut serta menentukan watak kepada
siswanya. Dalam proses pembelajaran, kepribadian seorang guru sangat menentukan terhadap
pembentukan kepribadian siswa untuk menanamkan akhlak yang baik sebagai umat manusia.
Guru harus mampu bertindak sesuai dengan kedudukannya seperti yang dinyatakan oleh
Kent Wiliam dalam Soetjipto (2004) yaitu:
a. Sebagai hakim;
b. Sebagai wakil masyarakat;
c. Sebagai narasumber;
d. Sebagai wasit;
e. Sebagai penolong siswa;
f. Sebagai objek identifikasi;
g. Sebagai pereda ketegangan atau kecemasan;
h. Sebagai pengganti orang tua; dan
i. Sebagai objek penumpahan masalah dan kekecewaan
2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal
2.3.1 Kelebihan Jurnal :
1. Jurnal ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami
2. Adanya pembahasan yang mendalam dan didukung oleh lebih dari satu sumber
3. Materi yang dipaparakan cukup bagus
2.3.2 Kekurangan Jurnal :
1. Didalam jurnal tidak terdapat percobaan sehingga tidak adanya data seperti metode dan
hasil penelitian
2. Kalimat yang digunakan terlalu bertele- tele, tidak langsung keinti.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Orang yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-murid, baik
secara individu maupun klasikal adalah guru. Guru adalah pekerjaan yang luhur karena
bertanggung jawab atas kehidupan kemanusiaan. Dalam membangun kualitas dan karakteristiknya
guru diharapkan menjadi guru yang profesional. Diperlukan juga pemahaman akan kode etik dan
juga startegi dalam pengajaran sehingga dalam proses belajar mengajar guru dapat terlaksana
dengan baik. Diperlukan juga partisipasi guru dalam hal visi dan misi sekolah tak hanya pemimpin
sekolah yang dapat mengatur.
3.2 Saran
Sebaiknya seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan
menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian,
tidak menguasai bahan pelajaran dan cara-cara mengajar, maka guru akan gagal menunaikan
tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak dalam pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu,
kompetensi mutlak yang harus dimiliki guru adalah kemampuan, kecakapan atau keterampilan
dalam mengelola kegiatan pendidikan. Diharapkan kepada semua pihak agar mau menghargai jasa
dan memperhatikan guru dengan cara memberikan imbalan sesuai jasanya karena jika seorang guru
sejahtera maka akan berpengaruh terhadap pemikiran guru tersebut sehingga ilmu yang diberikan
kepada peserta didik bermanfaat untuk semua orang.

DAFTAR PUSTAKA
Suharso, Yohanes,. 2013. Peran dan Tanggung Jawab Guru Sebagai Tenaga Profesional. Jurnal
Majalah Ilmiah Pawiyatan. 20 (4).

Anda mungkin juga menyukai