Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


“PERTUMBUHAN FISIK REMAJA”

DOSEN PENGAMPU:

Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons

DISUSUN OLEH:

ANDRI SAMUEL SIAGIAN

4182111002

PEND.MATEMATIKA DIK C 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Masa remaja sering
digambarkan sebagai masa yang paling indah, dan tidak terlupakan karena penuh dengan
kegembiraan dan tantangan. Namun masa remaja juga identik dengan kata pemberontakan,
dalam istilah psikologi sendiri sering disebut sebagai masa strom and stress karena banyaknya
goncangan-goncangan dan perubahan-perubahan yang cukup radikal dari masa remaja
sebelumnya.

Beberapa perkembangan yang terjadi pada masa remaja yaitu, perkembangan fisik, intelektual,
sosial dan bahasa.

Dalam masa remaja, penampilan anak berubah sebagai hasil peritiwa pubertas yang hormonal,
mereka mengambil bentuk tubuh orang dewasa. Pikiran mereka juga berubah dengan artian
mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka berubah hampir terhadap
segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas
utama mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus mereka bawa
sampai masa dewasa.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut ini:

1. Apa yang dimaksud dengan masa remaja dan perkembangannya?

2. Apa saja faktor dan kondisi yang mempengaruhi perkembangan fisik pada masa remaja?

3. Apa yang dimaksud dengan intelektual dan bagaimana perkembangannya pada masa remaja?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Masa Remaja

Menurut Mappiare (1982) dalam Hartinah masa remaja berlangsung antara umur 12 sampai
dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai dengan 22 tahun bagi pria. Menurut hukum di
Amerika Serikat saat itu,individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun
dan bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya (Hurluck,1991)[i]

2.2 Pengertian Perkembangan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi karena adanya proses
kematangan belajar.[ii] Perkembangan bukan sekedar penambahan tinggi badan seseorang
melainkan suatu proses integrasi dari organisasi atau struktur dan fungsi tingkah laku yang
komplek dari individu yang bersangkutan, mengarah pada tingkat yang lebih tinggi dan bersifat
menetap beserta tidak dapat diputar kembali.

2.3 Perkembangan Fisik Pada Masa Remaja

Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik
yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik. Pikiran mereka juga
berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka
berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang
remaja menghadapi tugas utama mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual yang
akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.

Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja
pada umumnya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu
untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Mereka juga terdorong untuk menggunakan
kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi kecangguangan
yang timbul kemudian.

Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan
kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan
pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan minat lebih daripada kurangnya
kemampuan.

2.4 Tahap Perubahan Fisik Pada Remaja

Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap: [iii]

1. Perubahan Eksternal

Perubahan yang terjadi selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:

a. Tinggi Badan

Rata-rata anak perempuan mencapai tingkat matang pada usia antara 17 dan 18 tahun, rata-rata
anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.

Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang
diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dipada anak yang tidak mendapatkan
imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga
pertumbuhannya terlambat.

b. Berat Badan

Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan
berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung
sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.

Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan
badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak
menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari
perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik (gemuk pendek).

c. Proposi Tubuh

Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan yang tumbuh baik. Misalnya, badan
melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu pandang.

d. Organ Seks

Baik laki-laki maupun perempuan, organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa
remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.

e. Ciri-ciri Seks Sekunder

Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja.

Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbuhnya kumis dan jakun pada laki-laki,
sedangkan pada perempuan ditandai dengan membesarnya payudara.

2. Perubahan Internal

Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar. Perubahan
ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:

a. Sistem Pencernaan

Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang
dan bertambah besar, otot-otot diperut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat,
hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.

b. Sistem Peredaran Darah

Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali berat pada
waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat
kematangan bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan

Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahu; anak laki-laki mencapai
tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.

d. Sistem Endokrin

Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara
dari seluruh sistem endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat
dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau
awal masa dewasa.

e. Jaringan Tubuh

Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain tulang, khususnya
bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.

2.5 Kondisi-kondisi Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Remaja

Perkembangan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak
baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya.

[iv]Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Keluarga

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat
tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan
yang dibawa dari orang tuanya. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja
sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa
remaja.
3. Pengaruh Gizi

Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat
mencapai taraf dewasa dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat gizi cukup.

4. Gangguan Emosional

Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid
adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon
pertumbuhan dikelenjar pituitary.

Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh
yang seharusnya.

5. Jenis Kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada
usia 12-15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada
anak laki-laki. Hal ini terjadi karenabentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan
permpuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya daripada laki-laki.

6. Sifat Sosial Ekonomi

Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil
daripada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang tinggi.

7. Kesehatan

Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat
dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat dibanding yang sering
sakit.

8. Pengaruh Bentuk Tubuh

Pengaruh bentuk psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik.
Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah pertumbuhan tubuh (badan makin
panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada
perempuan dan “mimpi pertama” pada laki-laki), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.

2.6 Perkembangan Intelektual Pada Masa Remaja

1 Pengertian Intelektual

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Intelektual adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih
berdasarkan ilmu pengetahuan. Pada usia remaja secara mental anak telah dapat berfikir logis
tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan kata lain, berfikir operasi formal lebih bersifat
hipotesis dan abstrak serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berfikir
konkrit.

Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola fikir sendiri dalam usaha
memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berfikir para remaja
berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangankan banyak
alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya.

Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi
itu serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka juga tidak
mengintegrasikan pengalaman masa lalu dan sekarang untuk ditransformasikan menjadi
konklusi, prediksi, dan rencana untuk masa depan. Dengan kemampuan operasional formal ini,
para remaja mampu mengadaptasikan diri dengan lingkungan sekitar mereka.

Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya
dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para
remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain diluar dari yang selama ini diketahui dan
dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam jenis
pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan sering kali membingungkan terutama
jika ia terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak.
2 Intelektual Pada Remaja

Tidak sedikit anak remaja yang berupaya menentukan pilihan-pilihan kegiatannya atas dasar
pertimbangan yang rasional, baik dari sisi kompetensi pribadi dan minatnya terhadap pilihan
tersebut.

Contohnya pertama, apabila disekolah terdapat bermacam-macam program ekstrakurikuler maka


anak tersebut berupaya memilih salah satu ekstrakurikuler yang diminatinya serta sesuai dengan
kemampuan dirinya, tidak lagi atas dasar pilihan orang tuanya.

Contoh kedua, dalam hal memilih sekolah. Tidak sedikit remaja yang memilih sekolah atas dasar
pertimbangan hal-hal yang ada dalam pribadinya bukan karena pilihan ditentukan oleh orang
tuanya, walaupun juga masih ada remaja yang menurut apa yang menjadi pilihan, apa yang
menjadi ketentuan, serta apa yang menjadi harapan orang tua bagi dirinya.

Rasa ingin tahu yang besar karena reamaja berada pada perkembangan kognitif yang fleksibel,
maka remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar. Bila rasa ingin tahu itu diarahkan ke hal-hal
yang positif maka itu akan sangat membentuk dirinya dengan baik.

Misal, penelitian ilmiah, lintas alam, dan sebagainya.

Tapi apabila rasa ingin tahu itu disalurkan dengan cara yang negatif maka hal itu bisa merusak
dirinya sendiri.

Misal, merokok, memakai narkoba, menonton film porno, melakukan seks bebas yang
merupakan tindakan yang dilakukan remaja karena berawal dari rasa ingin tahu yang besar.

Penyebab lainnya bisa juga diakibatkan oleh pola asuh orang tua yang cenderung masih
memperlakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga anak tidak memiliki keleluasaan dalam
memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usia dan mentalnya. Semestinya, seorang remaja
sudah harus mampu mencapai tahap pemikiran abstrak sehingga saat mereka lulus sekolah
menengah, sudah terbiasa berfikir kritis dan mampu untuk menganalisis masalah dan mencari
solusi terbaik. Untu itu, sekolah, keluarga, lingkungan punya tanggung jawab untuk
membimbing remaja dengan benar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah menyelesaikan penyusunan masalah tentang perkembangan fisik, intelektual, sosial dan
bahasa. Penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan
fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik. Pikiran mereka juga
berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis. Perasaan mereka
berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang
remaja menghadapi tugas utama mereka membangun identitas termasuk identitas seksual yang
akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.

2) Anak yang berkemampuan intelektuan tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik.

3.2 Saran

Berdasarkan hasil rangkuman, maka kami dapat mengemukakan saran. Remaja merupakan tahap
awal seorang anak untuk tumbuh menjadi seorang dewasa yang cerdas dan berpengetahuan luas.
Oleh sabab itu, orang tua harus memperhatikan setiap perkembangan yang dialami oleh anaknya
dari mulai perkembangan fisik, emosi, motivasi, perasaan, intelektual, sosial dan bahasa. Agar
anak tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif yang akan merusak dirinya sendiri. Orang
tua hendaknya mengetahui kedewasaan remaja dengan jalan memberikan kebebasan terbimbing
untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Hartinah,sitti. 2010.Perkembangan peserta didik.Bandung: PT Refika Aditama.

http://kamusbahasaindonesia.org/intelektual/mirip

http://mooza-alkaz.blogspot.com/2012/03/perkembangan-fisik-intelektual-sosial.html

Ahmadi,abu dan Munawar Sholeh.2005.Psikologi perkembangan. Jakarta.: PT Asdi Mahasatya

http://info-kesehatan.net/mengenal-perubahan-fisik-pada-remaja/

Sanusi Badri,M.Ed,Kumpulan makalah,mengenal dan memahami masalah remaja,PT.Pustaka


Antara,Jakarta

Winkel.WS.Psikolohi pengajaran,Penerbit PT.Gramedia,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai