PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perkembangan dan pertumbuhan fisik ?
2. Apa pengertian remaja ?
3. Apa pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja ?
5. Bagaimana perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik ?
6. Apa saja upaya membantu pertumbuhan fisik ?
7. Bagaimana perubahan fisik pada remaja ?
8. Apa saja bahaya fisik pada remaja ?
9. Bagaimana variasi dalam perubahan fisik ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian remaja
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan perkembangan fisik remaja
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
remaja
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Herry Zan Pieter, S.Psi dan Dr. Namora Lumongga Lubis. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan
(Jakarta: Kencanan Prenada Media Group. 2012) hal. 60.
2
jelas terlihat pada tungkai tangan, tulang kaki dan tangan, otot-otot tubuh
berkembang pesat, sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi, tetapi kepalanya
masih mirip dengan anak-anak.2
Perkembangan fisik masih jauh dari sempurna pada masa puber ( masa di
mana terjadi kematangan organ seks) berakhir, dan juga belum sepenuhnya
sempurna pada akhir masa awal remaja (masa tumbuh menjadi dewasa). Terdapat
penurunan dalam laju pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan internal
sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem endoktrin
dan jaringan tubuh lebih menonjol daripada perkembangan eksternal seperti tinggi
badan, berta badan, proporsi tubuh, organ seks, dan ciri-ciri seks sekunder.3
B. Pengertian Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (adolescary) yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa secara psikologis, masa remaja
adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana
anak tidak lagi merasa dibawah tingkatan orang-orang yang lebih tua melainkan
berada di tingkatan yang sama. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13
tahun sampai 16 atau 17 tahun dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau
17 tahun sampai 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian
akhir masa remaja merupakan periode yang sangat singkat.
3
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu,yaitu sbb
:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Termasuk kedalam faktor internal ini adalah sbb :
1). Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya,anak yang ayah dan
ibunya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi tinggi dari pada
anak yang berasal dari orang tua bertumbuh pendek.
2). Kematangan secara sepintas pertumbuhan fisik seolah-olah seperti
sudah di rencankan oleh faktor kematangan. Meskipun, anak itu di
beri makanan yang bergizi tinggi,tetapi kalau saat kematangan belum
sampai pertumbuhan akan tertunda. Misalnya anak berumur 3 bulan
diberi makanan yang cukup bergizi supaya pertumbuhan otot kakinya
berkembang sehingga mampu untuk berjalan. Ini tidak mungkin
berhasil sebelum mencapai umur lebih dari 10 bulan.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak. Termasuk
kedalam faktor eksternal adalah sebagai berikut.
1). Kesehatan,anak yang sering sakit-sakitan pertumbahan fisiknya akan
terhambat.
2). Makanan,anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat,
sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya pesat.
3). Stimulasi lingkungan,individu yang tubuhnya sering di latih untuk
meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang
tidak pernah mendapat latihan.
4
sehingga pada akhirnya anak laki-laki mempunyai tinggi, besar, dan berat badan
melebihi anak perempuan . ini tidak berarti bahwa anak laki-laki pasti lebih tinggi
dan besar daripada anak perempuan . sebab ada juga anak perempuan yang tinggi
besar dan ada juga anak laki-laki yang kerdil.
Perbedaan individual juga di pengaruhi oleh usia kematangan. Anak yang
matang nya terlambat cenderung mempunyai bahu yang lebih lebar daripada anak
yang matang lebih awal. Tungkai kaki anak yang matang lebih awal cenderung
pendek gemuk, tungkai kaki anak yang matangnya terlambat cenderung lebih
ramping. Anak perempuan yang matang lebih awal lebih berat, lebih tinggi, dan
lebih gemuk dibandingkan dengan anak perempuan yang matangnya terlambat.
F. Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik
Dalam batas-batas tertentu , percepatan pertumbuhan fisik dapat dibantu
dengan berbagai usaha atau stimulasi secara sistematis antara lain sebagai berikut.
a. Menjaga Kesehatan Badan
Kebiasaan hidup sehat, bersih dan olahraga secara teratur akan dapat
membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, apabila
ternyata masih terkena penyakit , haruslah segera diupayakan agar
lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan fisik.
b. Memberi Makanan yang Baik
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi,
segar dan sehat, serta tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit.
Baik buruknya makanan yang dimakan oleh anak akan menentukan
pula kecepatan pertumbuhan fisik. Para remaja mengalami
pertumbuhan fisik yang cepat. Oleh karena itu, memerlukan zat-zat
pembangun yang terdapat dalam makanan sehingga menyebabkan
para remaja , mengalami pertumbuhan fisik yang cepat. Oleh karena
itu, memerlukan zat-zat pembangun yang terdapat dalam makanan
sehingga menyebabkan para remaja pada umumnya nafsu makan.
Jika makana yang dimakan cukup mengandung gizi, kebutuhan zat
pembangun bisa terpenuhi sehingga pertumbuhan menjadi lancar.4
4
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta:
PT Bumi Aksara.2011) hal.20-22
5
a. Perubahan eksternal
Tinggi dan berat badan. Penembahan tinggi badan remaja putri rata-
rata pada usia 17-18 tahun dan penambahan tinggi remaja putra kira-
kira pada usia 18-19 tahun. Perubahan berat badanremaja mengikuti
jadwal yang sama dengan tinggi dan terjadi pada bagian-bagian
tubuh yang mengandung lemak sedikit atau tidak sama sekali.
Organ seks dan ciri-ciri seks sekunder. Perkembangan organ-organ
seksual akan mencapai ukuran yang matang pada masa remaj akhir.
Namun, fungsinya belumlah matang hingga beberapa tahun.
Adapun, perkembangan ciri-ciri seks sekunder akan sempurna
matang hingga beberapa tahun. Adapun, ciri-ciri perkembangan seks
sekunder akan sempurna matang pada remaja akhir.
Proporsi tubuh. Beberapa dari bagian anggota tubuh lambat laun
akan mencapai perbandingan proporsi tubuh yang lebih seimbang,
misal badan yang melebar dan memanjang sehingga tidak kelihatan
panjang.
b. Perubahan Internal
Sistem pencernaan. Bentuk perut lebih panjang dan tidak lagi
berbentuk pipa. Usus bertambah panjang dan besar, otott-otot
perut dan dinding usus menjadi eih kuat dan tebal. Berat hati akan
bertambah dan kerongkongan semakin memanjang.
Sistem peredaran darah dan sistem pernafasan. Ketika usia 17-18
tahun jantung tumbuh pesat. Panjang dan tebal dinding pembuluh
darah meningkat dan mencapai kematangan seiring bertambah
matang kekuatan jantung. Kapasitas paru-paru remaja perempuan
akan meningkat ketika usia 17 tahun dan lebih cepat matang dari
pada remaja pria.
Sistem endokrin dan jaringan tubuh. Ketika masa remaja kegiatan
dari gonad yang meningkat menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan sementara dalam seluruh sistem endokrin.
Kelenjar-kelenjar seksual berkembang pesat dan semakin
berfungsi hingga tahap remaja akhir dan awal dewasa. Sementara,
jaringan otot dan tulang terus berkembang pesat dan akan
berhenti ketika usia 18 tahun.5
Ciri-ciri seksual terdiri atas ciri primer dan sekunder. Ciri-ciri atau tanda-
tanda primer, yaitu organ tubuh yang langsung berhubungan dengan proses
reproduksi dan alat kelamin yaitu rahim, saluran telur, vagina, bibir kemaluan dan
kletoris bagi wanita, sedangkan untuk pria yaitu penis, testis dan skrotum.
5
Herry Zan Pieter, S.Psi dan Dr. Namora Lumongga Lubis. Pengantar Psikologi dalam
Keperawatan (Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA.2012) hal.69-70
6
Ciri-ciri kelamin sekunder, yaitu ciri-ciri jasmaniah yang tak langsung
berhubungan dengan proses reproduksi. Pada wanita yaitu basis rambut kemaluan,
merupakan gambar segitiga dibagian atas, sedang pada pria segitiga dengan ujung
diatas, dibawah pusat (puser, Jawa). Bagi wanita pinggul melebar sedangkan pada
pria bagian bahu yang melebar. Pertumbuhan rambut pada wanita terbatas di
kepala, ketiak dan alat kemaluan, sedangkan pada pria masih mengalami
pertumbuhan rambut ditempat lain, yaitu kening, janggut, kaki, tangan, dan
idang-bidang dada.
Pada pria kemasakan seksual dimulai dengan pertumbuhan testis (kelamin
primer) sekitar usia 9 tahun hingga 13 tahun dan berakhir sekitar usia 13
tahun sampai dengan 17 tahun. Baik wanita maupun pria, pangkal tenggorokan
membesar hingga pita suara itu menyebabkan gadismendapatkan suara yang
penuh dan hangat dibanding dengan anak kecil yang melengking suaranya. Anak
pria suaranya juga menjadi berat, namun karena secara anatomik yang cepat
mendahului penyesuaian syaraf, timbul keadaan yang khas pada pria, kadang-
kadang terdengar suara yang tinggi diantara yang berat.6
Perubahan-perubahan fisik pada remaja adalah sebagai berikut :
Pada anak perempuan
Pertumbuhan tulang-tulang(badan menjadi tinggi,anggota-anggota
badan menjadi panjang)
Pertumbuhan payudara
Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap kemaluan
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap
tahunnya
Bulu kemaluan menjadi keriting
Haid
Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pada anak laki-laki
Pertumbuhan tulang-tulang
Testis membesar
Tumbuh bulu kemaluan yang halus,lurus,dan berwarna gelap.
Awal perubahan suara
Ejakulasi atau keluar air mani
Bulu kemaluan menjadi keriting
Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap tahunnya.
Tumbuh rambut-rambut halus di wajah(kumis,jenggong)
Tumbuh bulu ketiak
Akhir perubahan suara
Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
6
Prof. Dra. Sri Rumini dan Dra.Siti Sundari H.S. M.Pd. Perkembangan Anak dan Remaja
(Yogyakarta: Rineka Cipta.2004) hal.63-64
7
Tumbuh bulu dada.7
Dalam pertumbuhan meliputi pertumbuhan kelenjar, pertumbuhan badan
pada umumnya, pertumbuhan sistem syaraf dan pertumbuhan seksual.
Pertumbuhan kelenjar terjadi secara pesat sejak lahir sampai 10 tahun, dan pada
umur 12 tahun kecepatannya menurun sampai 20 tahun. Pertumbuhan badan
terjadi secara pesat pada tahun pertama , kemudian pada tahun kedua tumbuh
konstan hingga umur 12 tahun, dan setelah itu sejak masa pubertas tumbuh secara
pesat hingga umur 20 tahun. Pertumbuhan sistem saraf terjadi sejak lahir secara
pesat sampai umur 4 tahun. Setelah itu, kecepatannya berkurang smapai umur 20
tahun, pertumbuhan sistem syaraf kecepatannya tetap. Pertumbuhan seksual
terjadi menyolok mulai pada masa pubertas. Pada anak laki-laki, pubertas
umumnya dimulai pada umur 12 atau 13 tahun, sedangkan pada anak perempuan
lebih awal yaitu menstruasi yang pertama pada sekitar umur 10 smapai 16 tahun,
sehingga rata-rata menjelang umur 12 tahun. Pada masa pubertas ini mulailah
tumbuh rambut-rambut khusus pada tubuh, baik laki-laki maupun perempuan.
Pada anak laki-laki mulai terjadi perubahan suara yang menjadi lebih besar, badan
semakin tegap. Pertumbuhan seksual yang terjadi secara pesat.8
7
Sarlito W Sarwono. Psikologi Remaja (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.2012) hal.62-63
8
Drs. Wasty Soemanto Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006) hal 56-57.
8
Cacat fisik ringan atau yang masih dapat di perbaiki tidak akan
menghambat remaja untuk melakukan seperti dilakukan teman-temannya.
Namun lebih mengarah kepada gangguan psikologis remaja,seperti kurang
percaya diri,manakal memakai kaca mata tebal,alat bantu
pendengaran,atau penyakit asma kronis.
d. Kecanggungan dan kekakuan
Kecanggungan dan kekakuan lebih serius pada periode remaja
dibandingkan dengan periode sebelumnya. Jika perkembangan
keterampilan motoriknya terganggu akan mengakibatkan remaja merasa
canggung dalam aktifitas kelompok sebayanya.
Yang menjadi problem atau pokok dalam psikologis masa remaja modern
ailah merupakan aspek-aspek umum daripada pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan mental, yaitu ada lima macam :
Masa remaja sebagai waktu pertumbuhan dan perkembangan fisik yang
membentuk pola-pola morfologisomatis sesuai dengan rasnya, tetapi
bersifat idiomatik secara individual. Selam masa remaja terjadilah
perubahan-perubahan yang cepat pada tubuh dan suatu gambaran ideal
(ideomatis) mengenai bentuk tubuh yang dicita-citakan serat gerakan-
gerakan motoris habitual (pola tingkah laku , gaya, lagak, ragamnya).
Masa ini tercapailah maturitas fisik.
Masa remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemapuan-
kemampuan intelektual , dengan berbagai pengalamannya . anak-anak
merasa mapu untuk menunujukkan prestasi-prestasi intelek dan
kecelakaan motorisnya. Minat-minat dan bakat-bakat khusus mulai
terbuka, dan pada kahir-akhir sekolah menengah akan mulai tumbuhlah
cita-cita spesialisasi intelektualnya.
Anak membutuhkan dan mencari serta menemukan status sosialnya. Pada
masa ini timbullah kasadaran emansipasinya dari dunia anak-anak yang
penurut, kepada kekuasaan orang tua, mengarah kepada kekuasaan orang
dewasa dan orang tua. Seacar umum garis besar si remaja berjuang untuk
memisahkan diri dari hubungan hubungan dengan orang dewasa untuk
dapat berdiri sendiri seperti orang dewasa lainnya. Masa remaja itu
menumbuhkan cita-cita pekerjaan dan karier nanti nantinya dalam
kehidupan masyarakat. Mereka menginginkan otonomitas ekonomis dari
orang tuanya. Si remaja sudah mempunyai iadaman status sosial dalam
masyarakatnya.
Dengan relasi-relasi serta interaksi-interaksi dalam kelompok, sebagai
anak remaja sadar akan akunya sebagai mahkluk yang mempunyai jenis
seks, ia mengingini konformitas pola-pola tingkahlakunya di dalam
kelompoknya. Pada saat ini pula bersemilah perhatiannya terhadap jenis
seks lawannya, yang mengarah kepada hidup remaja berpacar-pacaran.
9
Seringkali pula masalah ini menimbulkan konflik-konflik emosional dan
tindakan-tindakan.
Dengan dan dalam relasi-relasi dan interaksi-interaksi sosial dalam
kelompok sebayanya, anak-anak remaja mepelajri, menemukan dan
melaksanakan serta mengembangkan nilai-nilai hidup, norma-norma
kesusilaan untuk mengidetifikasikan hidupnya terhadap kehidupan para
orang dewasa.9
BAB III
9
Ki Fundyaartanta. Psikologi Perkembangan (Yogyakarta: Pustaka Belajar.2012) hal.204-105
10
Elizabeth B Harlock. Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga.210) hal 210
10
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja
tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya
proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada
kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun perempuan perubahan fisik
mengikuti urutan-urutan tertentu. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan
remaja adalah ; pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping
itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.
B. SARAN
Berdasarkan hasil rangkuman,maka kami dapat mengemukakan Saran.
Remaja merupakan tahan awal seorang anakuntuk tumbuh menjadi seorang
dewasa yang cerdas dan berpengetahuan luas. Oleh sebab itu,orang tua harus
memperhatikan setiap perkembangan
fisik,emosi,mitivasi,prasaan,intelektual,sosial dan bahasa.
Agar anak tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif yang akan
merusak dirinya sendiri. Orang tua hendaknya mengetahui kedewasaan remaja
dengan jalan memberikan kebebasan terbimbing untuk mengambil keputusan dan
tanggung jawab sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
11
Ali Mohammad dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja
PerkembanganPeserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
Fudyartanta, Ki. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012.
Harlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Edisi Lima. Jakarta: Erlangga,
2012.
L, Zulkifli. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Nurihsan, Juntika dan Mubiar Agustin. Dinamika Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung: PT Refika Aditama. 2013
Pieter, Herry Zan dan Numora Lumongga. Pengantar Psikologi Dalam
Keperawatan. Jakarta: PT Bumi Akasara, 2012.
Pieter, Herry Zan dan Namora Lumongga. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Rumini, Sri dan Siti Sundari. Perkembangan Anak dan Remaja. Yogyakarta:PT
Rineka Cipta, 2004.
Sarwono, Sarlito W. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006.
12