Anda di halaman 1dari 19

BAB II

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Beserta Ciri-


Cirinya
Ada beberapa pendapat yang berbeda untuk memberi arti
dari istilah pertumbuhan dan perkembangan. Untuk
menghindari perbedaan penafsiran dari kedua istilah tersebut
maka berikut ini dijelaskan pengertian pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik secara
normal pada anak yang sehat dalam menjalani kehidupannya.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau jasmani) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Hasil dari pertumbuhan tersebut dapat diamati seperti
bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti
panjang, tinggi, berat. Pertumbuhan jasmani ini dapat diteliti
dengan mengukur berat, panjang dan ukuran lingkaran, seperti
lingkar kepala, dada pinggul, lengan, berat badan dan lain-
lain. Dalam pertumbuhannya, setiap bagian tubuh itu
mempunyai perbedaan tempo kecepatan. Umpamanya,
pertumbuhan alat kelamin berlangsung sangat lambat pada
masa kanak-kanak, akan tetapi mengalami perkembangan
yang pesat pada masa pubertas. Namun sebaliknya
pertumbuhan susunan saraf pusat paling cepat pada masa
kanak-kanak kemudian menjadi lambat pada akhir masa
kanak-kanak , dan relatif berhenti pada masa pubertas.
Pertumbuhan jasmani berakar pada organisme yang
selalu berproses untuk menjadi (the process of coming into
being). Organisme merupakan sistem yang mekar secara
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
12 Psikologi Perkembangan Remaja
kontinu yang selalu beroperasi atau berfungsi, bersifat dinamis
kecuali pada organ tetertentu perubahan tersebut dibatasi.
Perbedaan kecepatan tumbuh pada masing-masing
bagian tubuh mengakibatkan adanya perbedaan dalam
proporsi tubuh sehingga menimbulkan perbedaan pula dalam
fungsinya. Umpamanya : kepala seorang bayi relatif lebih
besar, sedangkan kaki dan tangannya relatif pendek jika
dibandingkan dengan keadaan orang dewasa. Pada usia 2 tahun
pertengahan badan berada di sekitar pusar, sedangkan pada
orang dewasa pertengahan badannya berada di atas tulang
kemaluannya. Contoh yang lain pertumbuhan indra
penglihatan lebih cepat dari pertumbuhan otot-otot tangan
dan kaki. Pertumbuhan tersebut dapat berjalan secara normal
atau kurang normal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang
kurang normal pada organisme ada bermacam-macam,
yaitu :
Pertama, faktor -faktor yang terjadi sebelum lahir.
Umpamanya, akibat kekurangan nutrisi pada ibu dan janin
pada masa kehamilan, janin terkena virus, keracunan, terkena
infeksi oleh bahteri syphilis, terkena penyakit gabak, tbc, tifus,
gondok, diabetes dan lain-lain.
Kedua, faktor ketika saat kelahiran. Faktor ini antara lain
adalah intracranial haemorage atau pendarahan pada bagian
kepala bayi. Hal ini disebabkan oleh tekanan dari dinding
rahim ibu sewaktu melahirkan dan oleh efek susunan saraf
pusat yang disebabkan proses kelahiran bayi yang dilakukan
dengan memakai bantuan tang (tangver-lossing)
Ketiga, faktor yang dialami bayi sesudah lahir, antara lain
karena kepala terbentur atau terluka, atau mengalami serangan
sinar matahari (zonnestiek). Atau disebabkan oleh serangan
infeksi pada otak atau selaput otak yang diakibatkan oleh
penyakit cerebral meningitis, gabak, malaria tropika, dypteria
dan lain-lain.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
13
Keempat, disebabkan oleh faktor psikologis antara lain
karena bayi ditinggalkan ibu, ayah atau keduanya. Sebab lain
ialah anak yang dititipkan pada suatu lembaga seperti rumah
sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi dan lain-
lain, sehingga mereka kurang sekali mendapatkan perawatan
jasmaniah dan cinta kasih orang tua. Anak-anak tersebut
mengalami kehampaan psikis (innanitie psikis) kering dari
perasaan sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan
pada fungsi jasmaniah. Pertumbuhan fisik memang
mempengaruhi perkembangan psikologis , demikian pula
sebaliknya perkembangan psikologis dapat mempengaruhi
pertumbuhan fisik.
Selanjutnya pengertian dari istilah perkembangan dapat
dikemukakan bahwa perkembangan diartikan sebagai “pola
gerakan atau perubahan yang dimulai pada waktu konsepsi
dan berlanjut sepanjang siklus hidup”. Sebagian besar
perkembangan mencakup pertumbuhan, walaupun ia
mencakup penurunan. Pola gerakan bersifat kompleks karena
merupakan hasil dari beberapa proses biologis, kognitif, dan
sosial-emosional. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai
“perubahan yang progresif dan kontinu dalam organisasi
organisme mulai dari lahir sampai meninggal”. Perubahan
tersebut meliputi dua faktor yakni akibat kematangan dan
pengalaman. Pengertian lain dari perkembangan adalah
“perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
(maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan, baik dalam hal yang menyangkut fisik
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)
Pengertian sistematis, progresif dan berkesinambungan
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sistimatis berarti perubahan dalam perkembangan itu
bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi
antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh dari

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


14 Psikologi Perkembangan Remaja
prinsip ini adalah kemampuan anak untuk berjalan seiring
dengan matangnya otot-otot kaki, dan keinginan remaja
untuk memperhatikan lawan jenisnya seiring dengan
matangnya organ seksual yang dimilikinya.
2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju,
meningkat dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif
(fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya, seperti
terjadi perubahan proporsi dan ukuran fisik anak dari
pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar,
selanjutnya perubahan pengetahuan dan kemampuan anak
dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks.
3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau
fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau
berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau meloncat-
loncat. Contohnya, anak memiliki kemampuan untuk
berjalan, dia harus menguasai tahapan perkembangan
sebelumnya, yaitu kemampuan duduk, merangkak dan
berdiri.
Selanjutnya perubahan-perubahan tersebut meliputi
beberapa aspek, baik aspek fisik maupun aspek psikis.
Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi empat kategori
utama, yakni perubahan dalam ukuran, perubahan dalam
perbandingan (proporsi), perubahan untuk mengganti hal-hal
yang lama dan perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru
1. Perubahan dalam ukuran (a) aspek fisik, perubahan tinggi
dan berat badan serta organ tubuh lainnya, (b) aspek psikis,
semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan
matangnya kemampuan berpikir, mengingat serta
menggunakan imajinasi kreatif.
2. Perubahan dalam perbandingan (proporsi) , a) aspek fisik :
proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase
perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh
anak mendekati proporsi tubuh orang dewasa, (b) aspek
psikis : perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas, dan
perubahan perhatiannya dari yang tertuju kepada dirinya

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
15
sendiri secara perlahan-lahan beralih kepada orang lain.
Pada awalnya bermain dengan boneka bertambah usia,
anak bermain dengan anak tetangga dan kemudian
bermain dengan anak -anak lain pada lingkungan yang
lebih luas.
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama : (a) tanda-tanda fisik ;
lenyapnya kelenjar Thymus yang terletak pada bagian dada,
kelenjar Pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut
halus dan gigi susu, (b) tanda-tanda psikis ; lenyapnya masa
mengoceh (meraban), merangkak, mengompol dan prilaku
impulsif (dorongan untuk bertindak sebelum berpikir)
4. Diperoleh tanda-tanda baru : (a) tanda-tanda fisik ;
pergantian gigi dan karakteristik seks pada usia remaja baik
yang bersifat primer (menstruasi pada wanita dan mimpi
basah pada pria), maupun sekunder (perubahan pada
anggota tubuh ; pinggul dan buah dada pada wanita, kumis
jakun, suara pada anak pria (b) tanda-tanda psikis : seperti
berkembang rasa ingin tahu terutama yang berhubungan
dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan
keyakinan beragama.

B. Prinsip-prinsip Perkembangan
Ada beberapa prinsip-prinsip tentang perkembangan.
Prinsip-prinsip tersebut yaitu :
1. Perkembangan merupakan suatu proses yang tidak pernah
berhenti (never ending process)
Manusia secara terus menerus mengalami perubahan atau
perkembangan. Perubahan atau perkembangan tersebut dapat
diakibatkan atau dipengaruhi oleh pengalaman maupun oleh
proses belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung
secara terus menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai
kematangan atau masa tua.

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi


Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi,

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


16 Psikologi Perkembangan Remaja
intelegensi maupun sosial, satu sama lainnya saling
mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif
di antara aspek tersebut. Artinya apabila seseorang anak dalam
pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-
sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam
perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang
berkembang, dan mengalami kelabilan emosional.

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu


Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau
arah tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil
perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan
prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Contohnya, untuk
dapat berjalan, seorang anak harus dapat berdiri sendiri
terlebih dahulu dan berjalan merupakan prasyarat bagi
perkembangan selanjutnya, yaitu berlari atau meloncat.
Selanjutnya perkembangan tersebut mengalami arah dan
pola perkembangan tertentu. Arah atau pola perkembangan
itu sebagai berikut :
a. Cephalocaudal dan proximaldistal. Pola Cephalocaudal
merupakan rangkaian di mana pertumbuhan tercepat
selalu terjadi di atas, yaitu kepala. Pertumbuhan fisik
dalam ukuran , berat badan dan perbedaan ciri fisik secara
bertahap bekerja dari atas ke bawah. Contohnya dari leher
ke bahu, ke batang tubuh bagian tengah dan seterusnya.
Pola yang sama ini juga terjadi di daerah kepala ; bagian
atas kepala, mata dan otak tumbuh lebih cepat dari pada
bagian di bawahnya seperti jenggot. Perkembangan sensoris
dan motorik biasanya berproses menurut prinsip
cephalocaudal. Sebagai contoh, bayi melihat objek
sebelum mereka dapat mengendalikan tubuh, dan mereka
dapat menggunakan tangan mereka jauh sebelum mereka
dapat merangkak atau berjalan. Pola proximodistal
merupakan rangkaian pertumbuhan yang dimulai dari
pusat (tengah) dan bergerak ke arah tangan dan kaki.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
17
Contohnya, kendali otot tubuh dan lengan matang sebelum
kendali tangan dan jari. Lebih jauh bayi menggunakan
seluruh tangannya sebagai kesatuan sebelum mereka
dapat mengontrol beberapa jari mereka.
b. Struktur mendahului fungsi. Ini berarti bahwa anggota
tubuh individu itu akan dapat berfungsi setelah matang
strukturnya. Seperti mata, akan dapat melihat setelah otot-
ototnya matang, atau kaki dapat difungsikan untuk
berjalan apabila otot-ototnya sudah matang
c. Perkembangan itu berdifferensiasi. Maksudnya,
perkembangan itu berlangsung dari umum ke khusus
(spesifik). Dalam semua aspek perkembangan, baik motorik
(fisik) maupun mental (psikis), respon anak pada mulanya
bersifat umum. Contoh : (1) Bayi menendang-nendang
kakinya secara sembarangan sebelum ia dapat
mengkoordinasikannya (mengaturnya) untuk merangkak
atau berjalan; (2) Bayi melihat benda-benda yang lebih besar
dahulu sebelum ia dapat melihat benda-benda yang kecil ;
(3) Bayi meraban (mengoceh) terlebih dahulu sebelum ia
dapat mengucapkan kata-kata yang jelas artinya ; (4) Bayi
menunjukkan rasa takut yang bersifat umum terhadap
semua benda (orang) yang asing baginya, kemudian lambat
laun rasa takutnya menjadi lebih tertuju kepada hal-hal
tertentu.
d. Perkembangan itu berlangsung dari hal yang konkrit ke
abstrak. Maksudnya, perkembangan itu berproses dari
suatu kemampuan berpikir yang konkret (objeknya
tampak) menuju ke abstrak (objeknya tidak tampak).
Seperti anak kecil dapat berhitung dengan bantuan jari
tangan, sedangkan remaja sudah tidak lagi memerlukan
bantuan tersebut
e. Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke
perpektivisme. Ini berarti bahwa pada mulanya seorang
anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya sebagai
pusat, dia melihat bahwa lingkungan itu harus memenuhi

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


18 Psikologi Perkembangan Remaja
kebutuhan dirinya. Melalui pengalamannya dalam bergaul
dengan teman sebaya atau orang lain, lamban laun sikap
egosentris itu berubah menjadi perspektivis (anak sudah
memiliki sikap simpati atau memperhatikan kepentingan
orang lain).
f. Perkembangan itu berlangsung dari “outter control to inner
control”. Maksudnya, pada awalnya anak sangat bergantung
pada lingkungan, baik menyangkut pemenuhan kebutuhan
fisik maupun psikis (perlindungan, kasih sayang, atau
norma-norma) sehingga dia dalam menjalani hidupnya
masih didominasi oleh pengontrolan atau pengawasan dari
luar (out control). Namun bertambahnya usia, pengalaman
atau belajar dari pergaulan sosial tentang norma atau nilai-
nilai, baik di lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya
atau masyarakat, anak dapat mengembangkan
kemampuan untuk mengontrol dirinya (inner control).
Kemampuan “inner control” ini seperti : dia dapat
mengambil keputusan atau memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan sendiri dan bertanggungjawab
terhadap resiko yang mungkin terjadi.

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan


Kematangan perkembangan fisik dan mental terjadi pada
waktu dan tempo yang berbeda (artinya ada perkembangan
itu yang cepat dan ada juga yang lambat). Umpamanya (a) otak
mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada usia 6-8
tahun ; (b) tangan, kaki dan hidung mencapi perkembangan
yang maksimum pada masa remaja ; dan (c) imajinasi kreatif
berkembang dengan cepat pada masa kanak-kaanak dan
mencapai puncaknya pada masa remaja

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas


Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai
berikut : (a) Sampai usia 2 tahun anak memusatkan untuk
mengenal lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
19
belajar berbicara ; (b) Pada usia 3 tahun sampai 6 tahun,
perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial
(belajar bergaul dengan orang lain)

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahap/fase


perkembangan
Ini berarti pada manusia yang normal dan memiliki usia
yang panjang individu tersebut akan mengalami fase-fase
perkembangan yakni : fase bayi, kanak-kanak, anak, remaja,
dewasa dan masa tua

C.Fase-Fase Perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan
atau periode rentang perjalanan kehidupan individu yang
diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkahlaku tertentu.
Mengenai periode perkembangan ini, ada beberapa pendapat.
Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan
individu, yakni sebagai berikut :
Tahap I : Fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa
konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan.
Tahap II : Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau
14 hari
Tahap III : Babyhood (bayi). Mulai dari 2 minggu sampai
usia 2 tahun.
Tahap IV : Childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai
masa remaja (puber)
Tahap V : Adolesence/puberty, mulai usia 11 atau 13
tahun sampai usia 21 tahun. a) Pre adolecence, pada umumnya
wanita usia 11-13 tahun sedangkan pria lebih lambat dari itu :
b) Early adolesence, pada usia 16-17 tahun ; c) Late adolesence,
masa perkembangan yang terakhir sampai masa usia kuliah
di perguruan tinggi

D. Tugas-tugas Perkembangan.
Setiap individu tumbuh dan berkembang selama

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


20 Psikologi Perkembangan Remaja
perjalanan kehidupannya melalui beberapa periode atau fase-
fase perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai
serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan
dengan baik oleh setiap individu Menurut Havighurst dalam
Monks dkk (1992:21) menyebutkan bahwa tugas
perkembangan (developmental task) yaitu tugas yang harus
dilakukan oleh seseorang dalam masa hidup tertentu sesuai
dengan norma masyarakat dan norma kebudayaan.
Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan
perilaku kehidupan sosial psikologis manusia pada posisi yang
harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan
kompleks. Kegagalan dalam menyelesaikan tugas
perkembangan pada fase tertentu berakibat tidak baik pada
kehidupan fase berikutnya. Sebaliknya keberhasilan dalam
menyelesaikan tugas -tugas perkembangan pada fase tertentu
akan memperlancar pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
pada fase berikutnya. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan
perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman
beragama, dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan
dan kebahagian hidupnya. Oleh Havighurst perkembangan
tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus dipelajari,
dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan
hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan hidup
manusia ditandai dengan berbagai tugas perkembangan yang
harus ditempuh. Tugas perkembangan itu merupakan suatu
tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang
kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
dilaksanakan atau dituntaskan akan membawa kebahagiaan
dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya ;
sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan
dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap ,
perilaku , atau ketrampilan yang seyogyanya dimiliki individu,

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
21
sesuai dengan usia atau fase perkembangannya. Hurlock
menyebutkan tugas-tugas perkembangan ini sebagai social
expectations. Artinya, setiap kelompok budaya mengharapkan
anggotanya menguasai ketrampilan tertentu yang penting dan
memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia
sepanjang rentang kehidupan.
Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada
faktor-faktor berikut :
1. Kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena
kematangan otot-otot kaki ; (b) belajar bertingkahlaku,
bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa
remaja karena kematangan organ-organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya (a) belajar
membaca ; (b) belajar menulis ; (c) belajar berhitung ; (d)
belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri,
misalnya ; (a) memilih pekerjaan ; (b) memilih teman hidup.
4. Tuntutan norma agama, misalnya (a) taat beribadah kepada
Allah ; (b) berbuat baik kepada manusia.
Tugas perkembangan memiliki tujuan yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan individu dalam menyelesaikan
tugas perkembangan.Tujuan dari tugas perkembangan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang
diharapkan oleh masyarakat dari mereka pada usia-usia
tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk
melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial pada
usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3. Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan
mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari
mereka jika nantinya akan memasuki tingkat
perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ada yang dapat diselesaikan
dengan baik oleh individu namun demikian pada individu-

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


22 Psikologi Perkembangan Remaja
individu tertentu mereka mengalami kendala baik kendala
datang dari dirinya sendiri atau/maupun kendala dari luar
dirinya. Tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas
perkembangan dapat menjadi suatu bahaya potensial.
Setidaknya ada tiga macam bahaya potensial yang menjadi
penghambat penyelesaian tugas perkembangan, yaitu sebagai
berikut :
1. Harapan-harapan yang kurang tepat, baik individu maupun
lingkungan sosial mengharapkan prilaku di luar
kemampuan fisik maupun psikologis.
2. Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan
sebagai akibat kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu
3. Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu
tingkatan ke tingkatan yang lain.

E. Jenis Tugas-tugas Perkembangan Remaja.


Menurut Havighurst ada sejumlah tugas perkembangan
yang harus diselesaikan oleh remaja, yaitu sebagai berikut :
1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita

a. Hakekat tugas
Mempelajari peran anak perempuan sebagai wanita dan
anak laki-laki sebagai pria, menjadi dewasa di antara orang
dewasa, dan belajar memimpin tanpa menekan orang lain

b. Dasar biologis
Secara biologis manusia terbagi menjadi dua jenis, yaitu
laki-laki dan perempuan. Kematangan seksual dicapai selama
masa remaja. Daya tarik seksual menjadi suatu kebutuhan yang
dominan dalam kehidupan remaja. Hubungan sosial
dipengaruhi oleh kematangan fisik yang telah dicapai

c. Dasar psikilogis
Dalam kelompok sejenis, remaja belajar untuk

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
23
bertingkahlaku sebagaimana orang dewasa. Adapun dalam
kelompok lain jenis, remaja belajar menguasai ketrampilan
sosial. Remaja putri pada umumnya lebih cepat matang dari
pada remaja putra dan cendrung lebih tertarik kepada remaja
putra yang usianya beberapa tahun lebih tua. Kecendrungan
seperti ini akan berlangsung sampai mereka kuliah di
perguruan tinggi. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas
perkembangan akan membawa penyesuaian sosial yang lebih
baik sepanjang kehidupannya

2. Mencapai peran sosial pria dan wanita


a. Hakikat tugas mempelajari peran sosial sesuai dengan
jenis kelaminnya sebagai pria atau wanita.
b. Dasar biologis
Ditinjau dari kekuatan fisik, remaja putri menjadi
orang yang lemah dibandingkan dengan remaja putra.
Namun, remaja putri memiliki kekuatan lain meskipun
memiliki kelemahan fisik.
c. Dasar psikologis
Peranan sosial pria dan wanita memang berbeda.
Remaja putra perlu menerima peranan sebagai seorang
pria dan remaja putri perlu menerima peranan sebagai
seorang wanita. Meskipun demikian, sering terjadi
kesulitan pada remaja putri, kadang-kadang cendrung
lebih mengutamakan ketertarikannya kepada karir,
cendrung mengagumi ayah dan kakaknya, serta lebih
ingin bebas dari peranan sosialnya sebagai istri atau
ibu yang memerlukan dukungan suami.

3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara


efektif
a. Hakikat tugas
Menjadi bangga atau sekurang-kurangnya toleran
dengan kondisi fisiknya sendiri, menjaga dan
melindungi, serta mengunakannya secara efektif.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


24 Psikologi Perkembangan Remaja
b. Dasar biologis
Perkembangan remaja disertai dengan pertumbuhan
fisik dan seksual. Laju pertumbuhan fisik gadis lebih
cepat apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan
fisik pemuda. Waktunya kini tiba bagi si remaja untuk
mempelajari bagaimana jadinya fisiknya kelak,
menjadi tinggi, pendek, besar atau kurus. Umumnya
gadis yang berusia 15 sampai 16 tahun, tubuhnya
mencapai bentuk akhir. Adapun pada pemuda keadan
ini akan dicapai sekitar usia 18 tahun
c. Dasar psikologis
Terjadinya perubahan bentuk tubuh yang disertai
dengan perubahan sikap dan minat remaja. Remaja
suka memperhatikan perubahan tubuh yang sedang
dialaminya sendiri. Remaja putri lebih suka berdandan
dan berhias untuk menarik lawan jenisnya manakala
dia sudah mulai menstruansi.

4. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-


orang dewasa lainnya.
a. Hakikat tugas
Membebaskan sifat kekanak-kanakan yang selalu
menggantungkan diri pada orang tua, mengembangkan
sikap perasaan tertentu kepada orang tua tanpa
menggantungkkan diri padanya, dan mengembangkan
sikap hormat kepada orang dewasa tanpa
menggantungkan diri padanya.
b. Dasar biologis
Kematangan seksual individu. Individu yang tidak
memperoleh kepuasan di dalam keluarganya akan
keluar untuk membangun ikatan emosional dengan
teman sebaya. Ini bisa berlangsung tanpa mengubah
ikatan emosional yang meningkat terhadap orang tua.
c. Dasar psikologis
Pada masa ini, remaja mengalami sikap ambivalen

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
25
terhadap orang tuanya. Remaja ingin bebas, namun
dirasa bahwa dunia dewasa ini cukup rumit dan asing
baginya. Dalam keadaan semacam ini, remaja masih
mengharapkan perlindungan orang tua, sebaliknya
orang tua menginginkan anaknya berkembang menjadi
lebih dewasa. Keadaan inilah yang menjadikan remaja
sering berontak pada otoritas orang tua. Guru adalah
salah satu tempat curhat. Di sinilah peranan guru cukup
besar dalam rangka proses pematangan psikologis
remaja. Kegagalan dalam melaksanakan tugas
cendrung dapat diasosiasikan dengan kegagalan dalam
membina hubungan yang bersifat dewasa dengan
teman sebaya.

5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis


a. Hakikat tugas
Merasakan kemampuan membangun kehidupan
sendiri.
b. Dasar biologis
Tidak ada dasar biologis yang berarti untuk
pelaksanaan tugas ini, meskipun kekuatan dan
ketrampilan fisik sangat bermanfaat untuk mencapai
tugas ini.
c. Dasar psikologis
Berkaitan erat dengan hasrat untuk berdiri sendiri.

6. Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan


a. Hakikat tugas
Memilih pekerjaan yang memerlukan kemampuan
serta mempersiapkan pekerjaan.
b. Dasar biologis
Ukuran dan kekuatan badan pada sekitar usia 18 tahun
sudah cukup kuat dan tangkas untuk memiliki dan
menyiapkan diri memperoleh lapangan pekerjaan.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


26 Psikologi Perkembangan Remaja
c. Dasar psikologis
Dari hasil penelitian mengenai minat di kalangan
remaja, ternyata pada kaum remaja berusia 16-19
tahun, minat utamanya tertuju kepada pemilihan dan
mempersiapkan lapangan pekerjaan. Sebenarnya
prestasi siswa di sekolah, tentang apa yang dicita-
citakannya, ke mana akan melanjutkan pendidikannya,
secara samar-samar dapat menjadi gambaran tentang
lapangan pekerjaan yang diminatinya.

7. Persiapan untuk memasuki kehidupan berkeluarga


a. Hakikat tugas
Mengembangkan sikap yang positif terhadap
kehidupan berkeluarga. Khusus untuk remaja putri
termasuk di dalamnya kesiapan untuk mempunyai
anak.
b. Dasar biologis
Kematangan seksual yang normal yang menumbuhkan
ketertarikan antar jenis kelamin.
c. Dasar psikologis
Sikap remaja terhadap perkawinan sangat bervariasi.
Ada yang menunjukkan rasa takut, tetapi ada juga yang
menunjukkan sikap bahwa perkawinan justru
merupakan suatu kebahagiaan hidup

8. Mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep yang


penting untuk kompetensi kewarganegaraan
a. Hakekat tugas
Mengembangkan konsep tentang hukum, politik,
ekonomi dan kemasyarakatan.
b. Dasar biologis
Pada usia 14 tahun, sistem syaraf dan otak telah
mencapai tahap ukuran kedewasaan.
c. Dasar psikologis
Berkembangnya kemampuan kejiwaan yang cukup

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
27
besar dan perbedaan individu dalam perkembangan
kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan
perbedaan dalam penguasaan bahasa, pemaknaan,
perolehan konsep-konsep, minat dan motivasi.

9. Mencapai dan mengharapkan tingkahlaku sosial yang


bertanggungjawab
a. Hakikat tugas
Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang
bertanggungjawab dalam kehidupan masyarakat dan
mampu menjunjung nilai-nilai masyarakat dalam
bertingkahlaku.
b. Dasar biologis
Tugas ini tidak terlalu menuntut dasar biologis. Tugas
ini berkaitan erat dengan pengaruh masyarakat terhadap
individu, kecuali jika menerima adanya insting sosial
pada manusia atau memandang bagus tingkahlaku
remaja merupakan sublimasi dari dorongan seksual
c. Dasar psikologis
Proses untuk mengikatkan diri individu kepada
kelompok sosialnya telah berlangsung sejak individu
dilahirkan. Sejak kecil anak diminta untuk belajar
menjaga hubungan baik dengan kelompok,
berpartisipasi sebagai anggota kelompok sebaya, dan
belajar bagaimana caranya berbuat sesuatu untuk
kelompoknya. Ini berlangsung sampai dengan individu
itu mencapai fase remaja.

10. Memperoleh suatu himpunan nilai dan sistem etika sebagai


pedoman tingkahlaku
a. Hakikat tugas
Membentuk suatu himpunan nilai sehingga
memungkinkan remaja mengembangkan dan
merealisasikan nilai-nilai, mendefinisikan posisi
individu dalam hubungannya dengan individu lain, dan

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


28 Psikologi Perkembangan Remaja
memegang suatu gambaran dunia dan suatu nilai untuk
kepentingan hubungan dengan individu lain.
b. Dasar biologis
Tugas ini juga tidak terlalu menutut dasar biologis.
Tugas ini berkaitan bagaimana remaja dapat
memahami dan mengaplikasikan nilai yang dianutnya
yang sesuai dengan nilai -nilai masyarakat.
c. Dasar Psikologis.
Banyak remaja yang menaruh perhatian pada problem
filosofis dan agama. Ini diperoleh remaja melalui
identifikasi dan imitasi pribadi ataupun penalaran dan
analisis tentang nilai.

F. Implikasi Tugas-tugas Perkembangan Remaja Bagi


Pendidikan
Tugas-tugas perkembangan remaja harus dapat
diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi
penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka
membantu remaja tersebut. Sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan
program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka
membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya,
baik yang menyangkut aspek moral-spritual, intelektual,
emosional maupun sosial. Hurlock menjelaskan bahwa sekolah
merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian
anak, baik dalam cara berpikir, bersikap, maupun cara
berprilakunya. Sekolah dapat dikatakan sebagai substitusi,
keluarga dan guru merupakan substitusi dari orang tua anak.
Dengan demikian ada beberapa alasan sekolah memainkan
peranan yang berarti bagi perkembangan kepribadian anak ,
yaitu (a) siswa harus hadir di sekolah, (b) sekolah memberikan
pengaruh kepada anak secara dini seiring dengan masa
perkembangan “konsep dirinya”, (c) anak-anak banyak
menghabiskan waktunya di sekolah dari pada di tempat lain
di luar rumahnya, (d) Di sekolah siswa diberikan kesempatan

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Psikologi Perkembangan Remaja
29
untuk berprestasi dan (e) di sekolah anak juga diberikan
kesempatan untuk menilai dirinya dan kemampuan yang
dimilikinya secara realistik. Oleh sebab itu sekolah seyogyanya
berupaya untuk menciptakan iklim yang kondusif atau kondisi
yang dapat menfasilitasi siswa untuk dapat mencapai tugas-
tugas perkembangannya. Iklim yang kondusif tersebut yaitu
sebagai berikut :
1. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan
kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan
nonakademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya
perkumpulan penggemar olah raga, kesenian, atau
pembinaan bakat. Peran guru dan teman sebaya dalam hal
ini sangat membantu untuk merealisasikan potensi siswa.
2. Jika ternyata ada remaja baik putra maupun putri yang
bertingkahlaku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, mereka
perlu dibantu melalui konseling. Demikian juga, apabila seorang
wanita lebih mementingkan studi dan karirnya dari pada
menaruh perhatiannya menjadi seorang ibu, hendaknya sekolah
turut membantunya agar mereka mampu menerima peranannya
sesuai kodratnya sebagai wanita.
3. Melalui pelajaran biologi, kesehatan dan olahraga dapat
menjelaskan bagaimana proses perubahan biologis yang terjadi
pada individu. Perubahan tersebut meskipun sama untuk semua
siswa namun demikian ternyata masih ada perbedaan pada
masing-masing individu. Jadi terdapat variasi perubahan pada
diri siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang
perubahan-perubahan tersebut terutama yang berkaitan dengan
perubahan dirinya
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih
lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan
keinginanya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang
dianutnya, dan membantu siawa mendapatkan pendidikan
yang bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki
pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan oleh semua
personal sekolah , terutama konselor sekolah.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


30 Psikologi Perkembangan Remaja

Anda mungkin juga menyukai