Nim : 1741041007
Kelas : B
RANGKUMAN
Konsep Dasar Pertumbuhan Dan Perkembangan
A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Ada beberapa pendapat yang berbeda dalam mengartikan pertumbuhan dan
perkembangan. Makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan perkembangan, sehingga
kedua istilah itu penggunaannya sering kali dipertukarkan (inter-change) untuk makna yang
sama. Ada penulis yang menggunakan istilah pertumbuhan dan ada pula yang menggunakan
istilah perkembangan saja. Dalam buku ini , istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan
untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuatitatif semakin besar
dan/atau panjang. Sedangkan istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk
menyatakan terjadinya perubahan-perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.
1. Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan
waktu, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam betuk proses aktif secara
berkesinambungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme
bermacam-macam:
Pertama; faktor-faktor sebelum lahir. Umpama:peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu
dan janin; janin terkena virus, keracunan bayi ada dalam kandungan; terkena infeksi oleh
bakteri syphilis, terkena penyakit gabag, TBC , kholera,typhus,gondok,sakit gula, dan laim-
lain.
Kedua; faktor ketika lahir atau saat kelahiran.faktor ini antara lain adalah intracranial
heamorage atau pendarahan pada bagian kepala bayi yang disebabkan oleh tekanan dari
dinding rahim iu sewaktu ia dilahirkan dan efek pada susunan syaraf-pusat karena proses
kelahiran bayi dilakukan dengan bantuan tang (tangoerlossing).
Ketiga; faktor sesudah lahir. Faktor ini antara lain, pengalam traumatik pada kepala,
kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi (janin) terukul, atau mengalami serangan
sinar matahari (zonnestiek). Infeksi pada otak atau selaput otak, misalnya penyakit cerebral
meningitis, gabag, maliria tropika, dypteria, dan lain-lain. Semua penyebab tersebut di atas
mengakibatkan pertumbuhan bayi dan anak sangat terganggu.
Keempat, faktor psikologis; antara lain bayi ditinggalkan oleh ibu,ayah, atau kedua
orangtuanya. Sebab lain ialah anak-anak dititipkan pada suatu lembaga, seperti: rumah sakit,
rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan lain-lain, sehingga mereka kurang
mendapatkan perawatan jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak tesebutmengalami kehampaan
psikis (innanitie psyche), perasaannya kering sehingga mengakibatkan kelambatan
pertumbuhan pada semua funsi jasmaniah. Pertumbuhan fisik memang mempengaruhi
pertumbuhan fisik.
Jadi istilah pertumbuhan dimaksudkan pertumbuhan dalam ukuran-uukuran badan dan
fungsi-fungsi biologis
2. Pengertian Perkembangan
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh werner (1957) yaitu
perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenitesi, yaitu perkembangan berlangsung dari
keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai keadaan dimana diferensiasi, artikulasi,
dan integrasi meningkat secarabertahap. Proses diferensiasi itu diartikan pada prinsip totalitas
pada diri anak; bahwa penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi
semakin nyata dan bertambah jelas dalam laun bagian-bagiannya menjadi semakin nyata dan
bertambah jelas dalam kerangka kesekuruhan.
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun fisk fisik maupun fisk
fisik maupun fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi empat kategori
utama yaitu perubahan dalam ukuran, perubahan dalam perbandingan, perubahan untuk
mengganti hal-hal yang lama, dan perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru.
Perubahan dapat beerbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat
badan. Berat badan yang semula sekitar tiga kilogram ketika dilahirkan menjadi delapan
sampai Sembilan kilogram ketika dilahirkan menjadi delapan sampai Sembilan kilogram
pada umur enam bulan. Panjang 50 cm ketika di lahirkan menjadi tinggi 60 cm pada umur
satu tahun diikuti oleh organ-organ tubuh lain yang mengalami perubahan ukuran, antara lain
volume otak yang membawa akibat terjadinya perubahan kemampuan.
Bahasa bayi yang tidak jelas dan kadang-kadang berbicara cedal semakin menghilang
dan diganti dengan perkataan yang lebih jelas artinya. Kebiasaan untuk merangkak kalua
mengambil sesuatu akan menghilang sesuai dengan meningkatkan kamampuan-kampampuan
motoric dan berganti dengan berjalan. Dari sudut emosi terjadi perubahan-perubahan kea rah
kemampuan menunda emosi secara lebih tepat. Kebiasaan untuk melakukan sesuatu tanpa
bias menahan diri dan menunda emosi sedikit demi sedikit akan hilang. Kebiasaan
mengompol akan hilang dan anak akan mampu mengatur persyaratan dan perototan yang
berhubungan dengan penguasaan saluran dan kantung seni. Pada anak-anak, gigi akan
tanggal satu demi satu dan diganti dengan gigi tetap.
Banyak hal yang baru diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan dan
tingkat/tahapan perkembangannya. Ketika dilahirkannya bayi belum mempunyai gigi dan
beberapa waktu kemudian ( kalua sudah sampai waktunya atau umumnya ) akan tumbuh gigi
tersebut. Dengan demilkian bayi memperoleh atau menambah sesuatu yang baru yang
sebelumnya belum ada atau belum dimiliki. Menjelang usia remaja terjadi pertumbuhan bulu-
bulu ketiak, bulu-bulu sekitar alat-alat kelamin,timbul kumis pada laki-laki akibat mulai
berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin. Tanda- tanda-tanda ini di kenal dengan istilah-istilah
tanda-tanda kelamin sekunder.
Dilihat dari segi mental akan bertambah perbendahraan kata dan kekayaan Bahasa.
Nilai dan norma moral semakin meningkat. Berbagai pengetahuan akan diperoleh terutama
dn lingkungan pendidikan formal.
1. Hukum Cephalocoudal
Hokum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan
fisik dimulai dari kepala kea rah kaki. Bangian-bangian pada kepala tumbuh lebih dahulu dari
pada bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan prenatal, yaitu pada janin.
Seorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian dan alat-alat pada kepala yang
lebih “ matang “ dari pada bagian lain. Bayi bisa menggunakan mulut dan matanya lebih
cepat dari pada anggota badan lainnya. Baik pada masa perkembangan prenatal, neonatal
maupun anak-anak,proporsi bagian kepada dengan rangka batang tubuhnya mula-mulanya
kecil dan makin lama perbandingan ini makin besar.
2. Hokum Proximodistal
Hokum proximodistal adalah hokum yang berlaku pada pertumbuhan fisik dan
menurut hokum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat
tubuh Yang terdapat dipusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu
berfungsi dari pada anggota tubuh yang ada di tepi. Hal ini tentu saja karena alat-alat tubuh
yang terdapat pada daerah pusat itu lebuh vital daripada misalnya anggota gerak seperti
tangan dan kaki. Anak masih bisa melangsungkan kehidupannya bila rejadi kelainan-kelainan
pada anggota gerak. Akan tetapi apabila terjadi kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal
bisa berakibat fatal.
Pertumbuhan fisik manusia merupakan proses perubahan menjadi lebih besar dan
lebih panjang, dan terjadi sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
a. Pertumbuhan sebelum lahir
Keberadaan setiap manusia terjadi dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan
sel telur dan sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan, yang disebut embrio. Embrio
manusia yang telah berumur satu bulan, berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur
dua bulan ukuran embrio itu sebesar setengah sentimeter dan disebut janin atau fetus. Baru
setelah satu bulan kemudian (jadi kandungan telah berumur tuga bulan), janin tersebut telah
berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat
kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan
tersusunnya jaringan syaraf yang membentuk system syaraf yang lengkap. Pertumbuhan dan
perkembangan janin diakhiri saat kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda
kematangan biologis, masing-masing komponen biologi telah mampu berfungsi secara
mandiri.
b. Pertumbuhan setelah lahir
Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan
hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin terjadi ia dapat
mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan seperti: kalau mobil A lebih mahal daripada
mobil B, sedang mobil C lebih murah daripada mobil B, maka mobil mana yang paling mahal
dan yang mana yang lebih murah.
3. Emosi
Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan atau perilaku fisik.
Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lain.
Begitupula sebaliknya seseorang yang gembira ia melonjak lonjak sambil tertawa lebar, dan
sebagainya.
4. Sosial
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus tanpa
bantuan orang lain. Manusia lain, terutama ibunya, akan membantu bayi yang baru lahir itu
untuk dapat hidup terus. Jadi bayi – setiap orang – memerlukan oranglain. Dengan perkataan
lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia
memerlukan lingkungannya, dan senantiasa memerlukan manusia lainnya.
5. Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi
dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Sejak bayi manusia telah
berkomunikasi dengan dunia lain. Tangis atau menangis disaat kelahiran, mempunyai arti
bahwa disamping menunjukkan gejalah kehidupan juga merupakan cara bayi itu
berkomunikasi dengan sekitar.
6. Bakat khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seorang individu yang
hanya dengan hanya rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang
dengan baik. Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian tentang bakat yang
dikemukakan oleh para ahli memeang belum seragam. Diakui bahwa adanya perbedaan
dalam tiap-tiap defenisi bersikap saling melengkapi. Diantara berbagai definisi tentang bakat,
Sumadi tampak lebih mengikuti defenisi yang dikemukakan oleh Guilford (Suryabrata 1984),
bakat mencakup tiga dimensi, yaitu (i) dimensi perseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan (iii)
dimensi intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa bakat tersebut mencakup
kemampuan dalam penginderaan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan
ketepatan bertindak serta kemampuan berpikir inteligen. Atas dasar bakat yang dimilikinya
maka seorang individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam bertindak dan menguasai
serta memecahkan masalah.
Seseorang yang memiliki bakat akan cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki
akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah-satu
kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olahraga, dan keterampilan.