Disusun Oleh :
Kelompok 1
Maria Efrasi Tauran (19081014032)
Rezki (19081014013)
Dwi Kartika Putri (19081014033)
Ulil Inaya (19081014035)
Qisthi Ainan (19081014017)
Hasmawati (19081014016)
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya. Penulisan tugas makalah ini bertujuan untuk
memahami segala tentang yang berkaitan dengan Model Pembelajaran Montessori.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya makalah
yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Kelomok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang sangat
penting dan harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan yang diselanggarakan di Indonesia
merupakan realisasi dari salah satu didirikannya Negara Indonesia, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Melalui pendidikan akan lahir manusia-manusia yang mampu
memberikan sumbangan pada negara dengan potensi dan bakat yang dimiliki. Menurut M.
Dalyono bahwa keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar, kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak,
keadaan fasilitas disekolah, keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib
sekolah dan sebagainya, semua turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
Pada zaman teknologi dan komunikasi yang berkembang maju dan sangat pesat saat
ini, orang tua dihadapkan pada berbagai macam jenis informasi serta beragam metode
komersial maupun nonkomersial yang menawarkan program-program untuk membantu
proses tumbuh dan kembang anak. Permasalahan saat ini metode yang beragam dan banyak
ditawarkan oleh lembaga pendidikan anak usia dini belum tentu cocok untuk anak. Dalam
pernyataan tersebut, tentang metode apa yang cocok untuk digunakan dalam pendidikan
anak, metode montessori menjadi salah satu tawaran yang dapat dipilih dan pendidikan mulai
dapat diamati di negara maju maupun berkembang.
Pada seluruh dimensi anak-anak disekolah dengan metode montessori memiliki
kemampuan yang relatif cukup baik dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
disusun. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis ingin membahas tentang metode
montessori yang ada di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Model Pembelajaran Maria Montessori?
2. Bagaimana sejarah dari Model Pembelajaran Maria Montessori?
3. Bagaimana implementasi Model Pembelajaran Maria Montessori?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Model Pembelajaran Maria Montessori
2. Untuk mengetahui sejarah dari Model Pembelajaran Maria Montessori
3. Untuk mengetahui implementasi pada Model Pembelajaran Maria Montessori
BAB II
PEMBAHASAN
g. Kurikulum Montessori
Berdasarkan buku The Montessori Method, Montessori merancang kurikulum
dasarnya.kurikulum tersebut perlu ditempatkan dalam sebuah lingkungan yang terstruktur.
Anak-anak di dalam lingkungan ini bebas melakukan eksplorasi dan memilih bahan-bahan
yang akan digunakan dalam kegiatan mereka.
Dalam lingkungan yang disiapkan tersebut, bahan-bahan dan kegiatan-kegiatan dari
kurikulum tersebut adalah yang terkait dengan ketrampilan-ketrampilan hidup sehari-hari,
pelatihan indra; bahasa dan matematika; serta perkembangan fisik, sosial, dan budaya secara
umum.
1) Ketrampilan-ketrampilan Praktis Sehari-hari
Tujuan penting dari filosofi Montessori adalah agar anak-anak memperoleh kebebasan.
Kebebasan ini berarti bahwa mereka akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan hidup
yang didasarkan pada kesiapan dan tahap perkembangan mereka. Ketrampilam-ketrampilan
praktis ini mencakup serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan
kemandirian anak.
2) Ketrampilan-ketrampilan Indra
Bahan-bahan dan kegiatan sensoris (indra) dirancang untuk membangun ketajaman dan
kemampuan indra.
3) Ketrampilan bahasa
Pembelajaran bahasa berlangsung dalam kegiatan dengan bunyi-bunyi dan huruf-huruf.
Huruf-huruf dibuat dari kertas ampelas, kemudian anak-anak dapat meraba dan
membunyikan hurufnya.
4) Ketrampilan-ketrampilan fisik, sosial, dan kebudayaan
Ketrampilan-ketrampilan fisik, sosial dan kebudayaan yang sifatnya lebih umum diperoleh
melalui kegiatan-kegiatan fisik secara individu, melalui kegiatan bersama memelihara dan
merawat tanaman dan hewan-hewan, dan melalui pengembangan sikap menghargai karya
sendiri dan karya orang lain.
Selain pendapat diatas Dasar Pendidikan Montessori juga menekankan pada tiga hal yaitu
pendidikan sendiri, masa peka dan kebebasan.
1) Pendidikan sendiri
Menurut Montessori, anak memiliki potensi atau kekuatan dalam dirinya untuk berkembang
sendiri.
2) Masa peka
Ketika masa peka datang maka anak harus segera difasilitasi dengan alat-alat permainan
yang mendukung aktualisasi potensi yang muncul.
3) Kebebasan
Dalam pembelajaran, anak memiliki kebebasan untuk berfikir, berkarya, dan berbuat
sesuatu.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum dalam pembelajaran Montessori
membebaskan anak dalam memilih pekerjaan yang disukainya. Anak-anak bebas memilih
alat-alat yang dibutuhkan. Kebebasan ini berarti bahwa mereka akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan hidup yang didasarkan pada kesiapan dan tahap
perkembangan mereka.
A. Kesimpulan
Berbicara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kita tidak bisa lepas dari tokoh yang satu
ini Maria Montessori. Dimana telah disinggung diatas bahwa peran dan gagasannya yang
telah mewarnai corak PAUD di dunia. Namun kita juga patut menafsirkan dengan
mengadaptasi tidak sekedar mengadopsi gagasan Maria Montessori tersebut ketika akan
diterapkan dalam PAUD di Indonesia.Untuk menjangkau audien yang lebih luas, Montessori
menggunakan dua carautama untuk menyebarkan metodenya: ceramah dan penerbitan.
Sebagai seorang profesor Montessori menjadi dosen yang ahli dan dia menggunakan
ceramah didepan umum untuk menyebarkan metodenya. Montessori juga ahli dalam
menggunakan penerbitan untuk menyebarkan ide-idenya baik kepada kalangan pendidik
maupun kepada kalangan publik. Pada prinsipnya secara umum gagasan beliau adalah, bahwa
anak dilihat sebagai individu yang harus dilakukan seoptimal mungkin dalam lingkungan si
anak. Kita sebagai orang dewasa tidak bisa menyepelekan dan meremehkan kemampuan
anak. sehingga anak memilki hak untuk belajar sesuai dengan cara dan metode yang
diinginkannya
DAFTAR PUSTAKA