Anda di halaman 1dari 13

ASPEK-ASPEK PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN INDIVIDU

KELOMPOK :6
1. SERLY TASIA PUTRI (06101381722053)
 2. CLAUDIA LABURA (06101381722055)
1. PERTUMBUHAN FISIK

A. Pertumbuhan sebelum lahir.

Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan


manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal
terbentuknya organ-organ tubuh dan susunan jaringan saraf membentuk
system yang lengkap. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda
kematangan biologis dan jaringan syaraf masing-masing komponen
biologis mampu berfungsi secara sendiri.
 B. Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan lanjutan pertumbuhannya sebelum
lahir dan berlangsung sampai masa dewasa. Pertumbuhan fisik anak di bagi menjadi empat
periode utama, dua periode di tandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya
di cirikan oleh pertumbuhan yang lambat.
Selama peridoe pralahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya sangat cepat.
Pada akhir tahun pertama kehidupan pasca lahirnya, pertumbuhan seorang bayi akan
memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian akan menjadi stabil saat anak
memasuki tahap remaja, atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini dapt dimulai
ketika anak memasuki usia 8 sampai 12 tahun. Mulai saat itu hingga ia berumur 15 atau 16
tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali dan biasanya masa ini disebut ledakan
pertumbuhan pubertas. Periode ini kemudian akan disusul dengan periode tenang kembali
sampai ia memasuki usia tahap dewasa.
 2.INTELEK

Intelek atau daya fikir atau daya berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak.
 Perkembangan kognitif seseorang mengikuti tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap pertama : Masa sensori motorik ( 0,0-2,5 tahun )
 Masa ketika bayi mempergunakan sIstem pengindraan dan aktifitas motorik mengenal lingkungannya. Bayi
memberikan reaksi motoric dalam bentuk refleks. Misalnya refleks menangis.
2. Tahap kedua : Masa pra-oprasional (2,0-7,0 tahun)
 Kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik memungkinkan
anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah lewat.
3. Tahap ketiga : Masa konkreto prerasional (7,0-11,0 tahun)
 Melakukan berbagai macam tugas yang konkret.
a. identifikasi : mengenali sesuatu
b. negasi : mengingkari sesuatu
c. reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
4. Tahap keempat : Masa operasional (11,0-dewasa)
 Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan hipotesis, memperkirakan apa
yang mungkin terjadi dan dapat mengambil kesimpulan.
 3.EMOSI

Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus di miliki oleh manusia. Emosi merupakan gejala
peresaan di sertai dengan perubahan atau prilaku fisik. Seperti marah yang di tunjukan dengan teriakan seorang yang
gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebaliknya.

 Kebutuhan setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani. Kebutuhan tersebut da yang primer yaitu kebutuhan yang tidak dapat ditunda dan ada yang sekunder yaitu
kebutuhan yang dapat ditunda. Merupakan hal yang wajar bagi setiap individu

 4. SOSIAL

Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak mampu hidup terus tanpa bantuan orang lain, terutama
ibunya, jadi setiap orang membutuhkan orang lain. Dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri
sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Dalam
perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan di bantu , memberi
dan di beri.
 5. BAHASA
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan dan perkembangan
awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasannya dengan tangis atau ocehan. dan lebih lanjut 6-
9 bulan mulai berkomunikasi dengan satu kata atau dua kata. Dengan demikian seterusnya anak mulai mampu
menyusun kalimat tiga kata untuk menyatakan maksud atau keinginannya.

 6. BAKAT KHUSUS
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang di miliki oleh seseorang individu yang hanya dengan rangsangan
atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang dengan baik.

 Tiga dimensi bakat ( BULLFROD) :


(i) dimensi perseptual
(ii) dimensi psikomotorik
(iii) dimensi intelektual
 7. SIKAP, NILAI, DAN MORAL

Tujuan akhir proses belajar di kelempokan menjadi tiga sasaran yaitu:


1. penguasaan pengetahuan(kognitif)
2. pengiasaan nilai dan sikap (afektif)
3. penguasaan psikomotorik

Masa bayi belum mengenal moral, karena bayi belum mengenal nilai dan suara hati. Perilakunya
belum di bimbing oleh norma-norma moral. Pada awalnya pengenalan moral, nilai dan perilaku serta
tindakan itu masih bersifat paksaan akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya berangsur-
angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam kehidupannya.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN REMAJA
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
 Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik, yang
berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, dalam peredaran waktu tertentu. Pertumbuhan ini juga
perubahan individu berupa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat diukur. Dapat dicontohkan misalnya
pertumbuhan berat badan, bertambahnya tinggi, dan bertambahnya panjang pada rambut.

 Perkembangan adalah perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman. Ini berarti, perkembangan terdiri atas perubahan yang bersifat progresif (maju), baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Perubahan kualitatif disebut juga ”pertumbuhan” merupakan buah dari perubahan aspek fisik
seperti penambahan tinggi, berat dan proporsi badan seseorang. Perubahan kuantitatif meliputi peubahan aspek
psikofisik, seperti peningkatan kemampuan berpikir, berbahasa, dan perubahan emosi dan sikap.
 a. Faktor – faktor yang terjadi sebelum lahir.

 Misalnya Pada saat masa kehamilan seorang ibu dan janin mengalami kekurangan nutrisi , Kercaunan, TBC
dan sebagainya

 b. Faktor ketika lahir.

 Salah satunya yaitu pendarahan pada otak bayi intracranial haemorage disebabkan oleh tekanan dinding
rahim sewaktu ia dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi dilakukakan dengan
bantuan tangver-lossing

 c. Faktor yang dialami bayi setelah lahir antara lain oleh karena pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian
dalam terluka karena kepala bayi / Janin terpukul , atau mengalami serangan sinar matahari.

 d. Faktor Psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan ibu, ayah atau kedua orang tuanya . Sebab lain ialah
anak dititipkan pada suatu lembaga seperti rumah sakit, rumah yatim piatu sehingga mereka kurang sekali
mendapatkan perwatan jasmaniah dan cinta kasih sayang orang tua. Anak – anak tersebut mengalami kehampaan
psikis.
 Spiker (1966) mengumukakan dua macam pengerian yang harus dihubungkan dengan
perkembangan yakni :

 1. Ortogenetik yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya indivdu yang baru
dan seterusnya sampai dewasa

 2.Filogenetik yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini. Perkembangan
perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan tingkah laku dan
perubahan ini juga tersedia sejak permulaan adanya manusia. Jadi perkembangan Ortogenetik
mengarah ke suatu tujuan khusus sejalan dengan perkembangan evolusi yang mengarah kepada
kesempurnaaan manusia.
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi
empat kategori utama.

 1. Perubahan dalam ukuran

 Perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat badan. Panjang 50 cm
ketika dilahirkan menjadi tinggi 60 cm pada umur satu tahun diikuti oleh organ-organ tubuh lain yang mengalami
perubahan ukuran, antara lain volume otak yang membawa akibatterjadinya perubahan kemampuan. Kemampuan
mengenal objek-objek dilingkungan sekitarnya bertambah sedikit demi sedikit. Semua pertumbuhan diatas
menunjukan adanya perbedaan kuantitatif yang bias diukur.

 2. Perubahan dalam perbandingan

 Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan operasional anatara kepala, anggota badan, dan anggota gerak.
Misalnya: perbandingan anatara besar kepala dengan anggota badan, semakin bertambah besar. Sampai pada umur
tertentu perbandingan akan menetap, yakni pada usia akhir belasan tahun.
 3. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama

 Pada bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut thymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit
mengalami athropy (penyusutan) dan menghilang setelah dewasa. Pada bayi juga terdapat rambut-rambut bayi yang
lama kelamaan akan hilang. Serta kebiasaan bayi yang merangkak saat mengambil mainan akan menghilang sesuai
dengan meningkatnya kemampuan-kemampuan motorik dan berganti dengan berjalan.

 4. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru

 Banyak hal yang baru diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan dan tingkatan/thapan
perkembangannya. Dilihat dari segi mental kan bertambah perbendaharaan kata dan kekayaan bahasa. Nilai dan
norma moral semakin meningkat berbagai pengetahuan akan diperoleh terutama dari lingkungan pendidikan formal.

Anda mungkin juga menyukai