Anda di halaman 1dari 32

MODUL 5:

PERKEMBANGAN
FISIK PESERTA DIDIK

KELOMPOK 5 :

1. Annisa Cahyani P.
2. Arisanti Evawardani
3. Garden Septia Andiska
4. Lilik Lukviana
5. Nana Nurjanah
KB.
1
Proses Perkembangan Otak, Tubuh, Motorik, dan
seksual

A. PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, yang menjadi fokus
perhatian adalah peserta didiknya, baik itu di taman kanak-kanak,
sekolah dasar, pendidikan menengah, maupun di perguruan tinggi,
dan pendidikan untuk orang dewasa lainnya. Sebagai seorang guru
atau pengelola suatu pendidikan, kita perlu mempelajari dan
memahami dengan baik pertumbuhan dan perkembangan anak
agar dapat mengatasi masalah pendidikan dan pembelajaran yang
terjadi di kelas.

1. .
B. PERUBAHAN BERAT DAN TINGGI BADAN SERTA
PROPORSI TUBUH

1. Berat Badan

Peningkatan berat tubuh terlihat sama bagi semua bayi Pada usia empat bulan,
berat bayi sudah dua kali lipat dan pada akhir tahun pertama akan mencapai
tiga kali lipat Berat tubuh tidak lagi bertambah cepat, bahkan cenderung
perlahan sampai saatnya nanti memasuki masa remaja. Antara usia sepuluh
sampai dua belas tahun atau nendekati masa remaja, anak-anak biasanya akan
mengalami periode lemak. Periodo ini biasanya berlangsung selama dua tahun
sampai si anak dah betul-betul mengalami pematangan kehidupan kelaminnya .

2. Tinggi Badan
Anak-anak pada usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat
berbeda, tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh mereka tetap mengikuti aturan
yang sama. Pola ini dapat menggambarkan pertumbuhan anak pada usia tertentu .
3. Proporsi Tubuh
Proporsi tubuh atau perbandingan besar kecilnya anggota badan secara
keseluruhan pada bayi akan berbeda dengan proporsi orang dewasa. Oleh
karena itu, pertumbuhan tidak hanya berarti penambahan ukuran tubuh
seseorang, tetapi membentuk proporsi tubuh yang serasi. Meskipun tidak
seluruh bagian tubuh dapat mencapai proporsi kematangan yang
bersamaan, semua ini tampak serempak berubah

Penggolongan tiga bentuk tubuh berdasarkan atas bangun tubuh dan


proporsi anggota tubuhnya, yaitu:

a. endomorf yang cenderung menjadi gemuk

b. ektomorf yang cenderung kurus dan tulang


panjang

c. mesomorf yang cenderung menjadi kekar, berat,


dan segitiga
4. Perkembangan Otak
Otak mengatur dan mengoordinasi sebagian
besar, gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh
homeositas, seperti detak ,tekanan darah,
keseimbangan cairan tubuh, dan suhu
tubuh. Otak manusia bertanggung jawab
terhadap pengaturan seluruh badan dan
pemikiran manusia, Oleh karena itu
terdapat kaitan erat antara otak dan
pemikiran

Otak terbentuk dari dua jenis sel, yaitu


glia dan neuron. Gila berfungsi untuk
menunjang dan melindungi neuron,
sedangkan neuron membawa informasi
bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai
potensi aksi.
5. Perkembangan otak anak usia dini mengalami tiga fase

a. Otak Primitif
mengatur fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola
gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau
fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari
panca indra

b. Otak Limbik
memproses emosi, seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan
benci. Otak ini sebagai penghubung otak pikir dan otak primif.
c. Otak pikir
Tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan
kemampuan berfikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.
C. PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK:
MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS

Perkembangan adalah serangkaian


perubahan progresif kearah lebih baik
fungsi organ tubuh. Perkembangan
motorik adalah proses tumbuh kembang
kemampuan gerak anak

1. Motorik halus
Gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian
tertentu saja yang dilakukan otot-otot kecil saja
karena tidak memerlukan tenaga. Namun gerakan
yang halus ini memerlukan koordinasi yang cermat
2. Motorik kasar

Motorik kasar memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak tertentu yang dapat
membuat mereka melompat, memanjat, berlari, dan menaiki seped. Menurut Beaty,
PENGERTIAN PENDEKATAN SOSIAL
kemampuan motorik kasar seyogyanya dimiliki oleh seorang anak usia dini yang berada
ada rentang usia 4-6 tahun, kompetensi tersebut terbagi menjadi empat aspek berikut:
a. Berjalan dengan indikator berjalan turun naik tangga dengan menggunakan kedua
kaki, berjalan pada garis lurus dan berdiri dengan satu laki
b. Berlari dengan indikator menunjukkan kekuatan dan lain kecepatan berlari,
berbelok ke kanan/kiri tanpa kesulitan, serta mampu berhenti dengan mudah.
c. Melompat dengan indikator mampu melompat ke depan ke belalang dan ke
samping
d. Memanjat : memanjat naik/turun tangga dan memanjat pohon
3. Pubertas

Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin


releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh sekuens
perubahan sistem endokrin kompleks yang melibatkan sistem
umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya, sekuens ini akan
diikuti dengan timbulnya tanda-tanda seks sekunder, pacu tumbuh,
dan kesiapan untuk reproduksi.

4. Penyesuaian Diri Pada Masa Pubertas


Remaja yang sedang mengalami transisi atau pubertas memiliki ciri-ciri
dalam pertumbuhan fisik, psikis, dan sosialny. Pada umumnya remaja
mengalami berbagai kesulitan dan masalah dalam melakukan
penyesuaian diri terhadap dirinya dan lingkungan pada masa pubertas.
Ada penyesuaian yang dilakukan renaja yang mengalami pubertas yaitu
penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan aspek psikologis.
5. Penyesuaian tentang Ukuran Fisik
a. Penyesuaian tentang perubahan proporsi tubuh
Remaja yang telah memasuki masa pubertas mengalami perubahan yang pesat pada
bagian-bagian tubuh tertentu, seperti bahu, lengan, pinggang, dan tungkai.
b. Penyesuaian tentang ciri-ciri seks primer
Cirinya adalah pertumbuhan dan perkembangan organ seks.
c. Penyesuaian tentang ciri-ciri seks sekunder
Ciri pada tahapan ini adalah perkembangan kulit, rambut, dan suara.

6.Penyesuaian terhadap Perubahan Psikologis


a. Penyesuaian tentang emosi
Pada fase ini, remaja cenderung memiliki tingkatan emosi yang tinggi dan meluap
luap .
b. Penyesuaian tentang perilaku
Perilaku yang kerap muncul adalah kebiasaan menyendiri Pada fase ini, orang tua harus
lebih paham karena orang tua merupakan orang yang memiliki hubungan terdekat
dengan remaja yang mengalami pubertas.
D.FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERKEMBANGAN FISIK
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.
Sementara itu, perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh
yang dapat dicapai melalui tumbuh. kematangan dan belajar.Perkembangan fisik
adalah perubahan perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik, dan
keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada fisik ditandai
dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.

Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah
pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan.
Aspek aspek perkembangan fisik, menurut Kühlen dan Thompson (Hurlock,
1956), antara lain sebagai berikut:
1 sistem syaraf (perkembangan kecerdasan dan emosi).
2. otot-otot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik),
3. kelenjar endokrin (perubahan-perubahan pola tingkah laku baru),
4 struktur fisik tubuh (perubahan tinggi, berat, dan proporsi)
Internal Eksternal
1. Kondisi i ndividu 1. Faktor teman sebaya
Individu berkembang sangat dipengaruhi kondisi Makin bertambah umur anak makin memperoleh
kesehatan fisik dan psikisnya. Kondisi fisik yang kurang kesempatan lebih luas untuk mengadakan
baik akan memengaruhi tempo perkembangannya. Begitu hubungan-hubungan dengan teman-teman
juga jika a nak mengalami kondisi psikis. sebayanya

2. Kemampuan penyesuaian pribadi dan sosial 2. Pendidikan


individu Baik pendidikan keluarga, pendidikan formal di
Kemampuan penyesuaian diri berkaitan dengan sekolah, maupun pendidikan di masyarakat
bagaimana individu itu menempatkan diri dalam
lingkungannya.
3. Genetik 3 Nutrisi
Pengaruh genetik bersifat heredokonstitusional yang Nutrisi sangat berpengaruh terhadap-tumbuh
artinya bahwa bentuk untuk konstitusi seseorang kembang anak.
ditentukan oleh faktor keturunan.
4. Pengaruh hormon 4. Budaya
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal, yaitu Bagi perkembangan anak didik, keragaman
saat janin berumur 4 bulan. Hormon yang berpengaruh budaya sangat besar pengaruhnya bagi mental
terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dan moral mereka.
dikeluarkan oleh kelenjar pituitary 5. Media Massa
Dengan adanya media massa, seorang anak
dapat mengalami masa pertumbuhan dan
perkembangan dengan pesat
6. Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat
mempengaruhi pola suhan terhadap anak.
Kb 2
Perkembangan Kognitif dan Sosioemosional
1. Perkembangan Anak Usia Dini
Perkembangan anak usia dini ditandai dengan ketertarikannya pada hal-
hal yang baru, misalnya pada fasilitas bermain anak. Hal ini disebabkan ciri
utama dari perkembangan anak usia dini yang sangat signifikan pada
aspek motoriknya sehingga bermain merupakan aktivitas yang cocok untuk
memberikan pengalaman belajar bagi anak.
Perkembangan anak merupakan proses perubahan perilaku dari tidak
matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses
evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang
mandiri.
Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan ketika anak belajar
menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek berikut: gerakan,
berpikir, perasaan, dan interaksi, baik dengan sesama maupun dengan
benda-benda dalam lingkungan hidupnya.
Membantu proses pengembangan berbagai aspek perkembangan anak
perlu diawali dengan pemahaman tentang perkembangan anak usia dini,
karena perkembangan anak usia dini memiliki karakteristik sendiri dan
anak memiliki dunianya sendiri.
2. Perkembangan Kognitif

Kognitif atau sering disebut kognisi mempunyai pengertian yang


luasmengenai berpikir dan mengamati.
Kognitif adalah tingkah laku–tingkah laku yang mengakibatkan
orang memperoleh pengetahuan atu yang dibutuhkan untuk
menggunakan pengetahuan.
Selain itu, kognitif juga dipandang sebagai suatu konsep yang
luas dan inklusif yang mengacu pada kegiatan mental yang
terlibat dalam perolehan, pengolahan, organisasi, dan
penggunaan pengetahuan.
Proses utama yang digolongkan dalam istilah kognisi mencakup
mendeteksi, menafsirkan, mengelompokkan dan mengingat
informasi’ mengevaluasi gagasan, menyimpulkan prinsip dan
kaidah, menghayal kemungkinan, serta menghasilkan strategi
dan berfantasi.
• Kesimpulan: kognisi dapat dipandang sebagai kemampuan
yang mencakup segala bentuk pengenalan, kesadaran, dan
pengertian yang bersifat mental pada diri individu yang
digunakan dalam interaksinya antara kemampuan potensial
dan lingkungan, seperti dalam aktivitas mengamati,
menafsirkan memperkirakan, mengingat, menilai dan lain-
lain.
Faktor kognitif memiliki pemahaman bahwa ciri khasnya
terletak dalam belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-
bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi
dan dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,
gagasan, atau lambang yang semuanya merupakan sesuatu
yang bersifat mental. Atau dapat dikatakan bahwa makin
banyak pikiran dan gagasan yang dimiliki seseorang, makin
kaya dan luaslah alam pikiran kognitif orang tersebut.
3. Aktivitas Kognitif
A. Mengingat
merupakan aktivitas kognitif ketika orang menyadari bahwa
pengetahuan berasal dari kesan-kesan yang diperoleh dari masa
lampau. Bentuk mengingat yang penting adalah reproduksi
pengetahuan, misalnya ketika seseorang anak diminta untuk
menjelaskan kembali suatu pengetahuan atau peristiwa yang
telah diperolehnya selama belajar.

B. Berpikir
pada saat berpikir anak dihadapkan pada objek-objek yang
diwakili dengan kesadaran. Jadi, tidak dengan langsung
berhadapan dengan objek secara fisik, seperti sedang mengamati
sesuatu ketika ia melihat, meraba, atau mendengar.
4. Perkembangan Struktur Kognitif

• Perkembangan struktur kognisi berlangsung menurut urutan yang sama bagi semua
individu, artinya setiap individu akan mengalami dan melewati tehapan tersebut
sekalipun kecepatan perkembangan dari tahapan-tahapan tersebut dilewati secara
relatif dan ditentukan oleh bnayak faktor seperti kematangan psikis, struktur saraf,
dan lamanya pengalaman yang dilewati setiap tahapan perkembangan.
Mekanisme utama yang memungkinkan anak maju dari satu tahap pemfungsian
kognitif ke tahap berikutnya oleh Piaget sebagai berikut.

a. Asimilasi merupakan proses dimana stimulus baru dari lingkungan


diintegrasikan pada skema yang telah ada

b. Akomodasi merupakan proses yang terjadi apabila berhadapan dengan


stimulus baru

c. Ekuilibrium menghasilkan perubahan atau perkembangan skemata atau


struktur kognitif
5. Tahap perkembangan kognitif

Empat tahapan perkembangan menurut Piaget


a. Tahap sensorimotor (0-2 tahun)

Tahap sensorimotor dimulai pada masa bayi menggunakan pengindraan dan aktivitas motorik
dalam mengenal lingkungannya. Tindakannya berawal dari respon reflek, kemudian
berkembang membentuk representasi mental. Menurut Piaget perkembangan kognitif
selama stadium sensorimotor, intelegensi anak baru tampak dalam bentuk aktivitas motoric
sebagi reaksi stimulus sensorik .

b. Tahap praoperasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini anak belum memahami pengertian operasional, yaitu proses interaksi suatu
aktivitas mental ketika prosesnya bisa kembali pada titik awal berpikir secara logis.
Manipulasi symbol merupakan karakteristik esensial dari tahapan ini. Pemikiran pada tahap
praoperasional terbatas dalam beberapa hal. Menurut Piaget pemikiran tersebut bersifat
egosentris, anak sulit membayangkan bagaimana segala sesuatunya tampak dari perspektif
orang lain.
c. Tahap operasional (7-11 tahun)

Tahap operasional konkret dapat digambarkan pada terjadinya perubahan positif ciri-ciri
negatif tahap preoperasional , seperti dalam berpikir egosentris pada tahap operasional
konkret menjadi berkurang, ditandai oleh desentrasi yang benar dimana anak mampu
memperlihatkan lebih dari satu dimensi secara serempak dan juga untuk menghubungkan
dimensi-dimensi satu sama lain.

d. Operasional formal (11-16 tahun)

Pada tahap operasional formal anak tidak lagi terbatas pada apa yang dilihat atau didengar
ataupun pada masalah yang dekat tetapi sudah dapat membayangkan masalah dalam pikiran
dan pengembangan hipotesis secara logis. Perkembangan lain pada tahap ini adalah
kemampuan untuk berpikir secara sistematis serta dapat memikirkan kemungkinan-
kemungkinan secara teratur atau sistematis untuk memcahkan masalah.
B. Perkembangan Anak Usia Pertengahan dan Akhir Anak-anak

• Masa kanak-kanak dimulai saat anak dapat berdiri sampai mencapai kematangan.
Masa ini terbagi menjadi dua periode masa kanak-kanak awal (early childhood: 2-6
tahun) dan masa kanak-kanak akhir (late childhood 6-12 tahun) (hurlock ,1990)
para ahli psikologi menyebut masa ini sebagai berikut
a. usia kelompok yaitu masa ketika anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku
sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan
untuk penyesuaian diri saat mereka masuk kelas satu
b. usia menjelajah/eksplorasi menunjukkan bahwa anak-anak ingin mengetahui
keadaan lingkungannya, mekanismenya, perasaannya, dan baaiman ia dapat menjadi
bagian dari lingkungannya
c. Usia bertanya yaitu anak banyak bertanya sebagai salah satu cara menjelajah
lingkungan
d. Usia meniru merupakan ciri yang sangat menonjol pada masa ini yaitu anak
meniru pembicaraan dan tindakan orang lain
e. Usia kreatif, yaitu pada masa ini anak lebih menunjukkan kreativitas dalam bermain
dibandingkan masa-masa perkembangan lainnya.
1. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Havighurst ( Hurlock, 1990)

• A. belajar mengerti perilaku seks yang benar


B. belajar membedakan benar dan salah dalam hubungannya dengan orang-orang di
luar rumah, terutama di lingkungan tetangga, sekolah dan teman bermain
C. Belajar mengembangkan hati nurani
D. Belajar memberi dan menerima kasih sayang
2. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Havighurst ( Hurlock, 1990)

• a. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-


permainan yang umum
b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang
sedang tumbuh
c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
d. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan seharihari
g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-
lembaga
i. Mencapai kebebasan pribadi
3. Perkembangan Kognitif masa kanak-kanak awal dan akhir

• Menurut Piaget (Hurlock, 1990) pada masa kanak-kanak awal, tahap


perkembangan kognitif berada taraf pemikiran praoperasional. Pemikiran
praoperasional dapat dibagi ke dalam dua subtahap berikut:
1. subtahap fungsi simbolis
pada tahap ini anak mengembangkan kemampuan untuk
membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada

2. subtahap pemikiran intuitif


pada tahap ini anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin
tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan.
C. Perkembangan Sosial

Pada masa kanak-kanak awal, perkembangan sosial ditandai dengan: (Hurlock, 1990)
a. Setelah pada masa bayi cenderung melakukan peramainan yang bersifat menyendiri
(Solitary play), pada awal masa kanak-kanak ini, seorang anak mulai menunjukkan
minat yang nyata untuk melihat teman-temannya dan berusaha mengadakan kontak
sosial à Parallel play (2-3 tahun) à ada bersama-sama tapi bermain sendiri-sendiri, tidak
bermain dengan anak lain.
B. Secara bertahap, anak mulai terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-
anak lain à Assosiative play
c. Pada sekitar usia 3 tahun, anak mulai bermain pura-pura (Make believe play),
misalnya bersama temannya bermain berpura-pura menjadi polisi melawan perampok.
D. Pada akhir tahun ke-3 (tahun ke-4), sejalan dengan meningkatnya kontak sosial, anak
menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi à Cooperative play, misalnya
melakukan permainan-permainan yang memiliki aturan-aturan dan menguji
keterampilan, seperti permainan melempar dan menangkap bola.
Perkembangan Sosial

Pada masa kanak-kanak akhir, perkembangan sosial ditandai dengan: (Hurlock, 1990)
1. Di masa sekolah, anak belajar memperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang apa yang akan dilakukan
dan bagaimana melakukannya. Bila berhasil memperolehnya, maka timbul rasa mampu dan bergairah. Tetapi bila
menemui kegagalan, apalagi diketahui oleh orang dewasa, maka akan timbul rasa rendah diri.
2. Keterampilan masa kanak-kanak akhir:
Keterampilan menolong diri sendiri
Keterampilan menolong orang lain
Keterampilan sekolah
Keterampilan bermain
3. Anak berminat dalam kegiatan-kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang
mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola perilaku, nilai-nilai, dan minat anggota-anggotanya
(Usia Berkelompok). Ia harus ‘berjuang’ untuk mencapai hal ini.
4. Menunjukkan minat yang nyata terhadap teman-temannya dan berusaha mengadakan kontak sosial
5. Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain
6. Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi
Perkembangan Emosi

Secara ringkas, Zeman (2001) merangkum perkembangan emosi masa kanak-kanak


sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Berdasarkan Usia Perkembangan Emosi


1 Usia 2 tahun Anak mulai mengembangkan
kemampuan berempati.
Perkembangan empati memerlukan
kemampuan membaca tanda-tanda
emsi seseorang, memahami bahwa
orang lain merupakan satuan
(entitas) yang berbeda dari jati diri
sendiri, dan menempatkan diri dalam
posisi oran lain.
2 Usia 3 tahun Anak nelajar bahwa ekspresi kemarahan dan
agresi dikendalikan dengan hadirnya orang
dewasa. Namun, disekitar teman sebaya,
anak kurang mau menekan perilaku emosi
negatif.

3. Usia 4 tahun Anak mampu mengubah ekspresi emosi.


Pada usia ini, anak sudah mampu
menunjukkan ekpresi emosi eksternal yang
tidak selalu sama dengan keadaan emosi
internal.
4 Usia 5 Anak mengembangan pemahaman yang
tahun sangat baik tentang keadaan emosional usia
4-5 tahun. Melalui pengalaman berulang-
ulang, anak mulai mengembangkan teori
mereka sendiri tentang keadaan emosi orang
lain dengan mengacu pada sebab akibat dari
emosi serta dengan mengobservasi dan
menjadi sensitif terhadap tanda-tanda
perilaku yang mengindikasikan distres emosi.

5 Usia 7- Anak menunjukan bermacam-macam


11 keterampilan pengaturan diri (self regulation),
tahun seperti memiliki pemahaman yang sangat baik
dan memerankan aturan budaya. Dengsn
demikian, anak mulai mengetahui kapan
mengendalikan ekpresi emosi serta memiliki
keterampilan mengatur emosi yang
memungkinkan mereka secara efektif
menutupi emosinya dalam cara yang sesuai
dengan masyarakat.
D. PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA

Kata remaja (adolescence) berasal dari kata


adolescere (Latin) yang berarti tumbuh ke
arah kematangan (Muss, 1968 dalam
Sarwono, 2011:11). Istilah kematangan di
sini meliputi kematangan fisik maupun sosial
psikologis.
Menurut WHO (Sarwono, 2011), remaja adalah
suatu masa ketika :

1. individu berkembang dari saat pertama kali ia


menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya
sampai saat ia mencapai kematangan seksual
(kriteria biologis);

2. individu mengalami perkembangan psikologis dan


pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa
(kriteria sosial psikologis);

3. terjadi peralihan dari ketergantungan sosial


ekonomi yang penuh pada keadaan yang relatif
lebih mandiri (kriteria sosial ekonomi).
1. Karakteristik Masa Remaja

Hurlock (1990) membagi masa remaja


mejadi dua, yaitu masa remaja awal (11/12-
16/17 tahun) dan remaja akhir (16/17-18
tahun). Pada masa remaja akhir, individu
sudah mencapai transisi perkembangan yang
lebih mendekati masa dewasa.
Masa remaja merupakan suatu periode penting dari
rentang kehidupan, suatu periode transisional, masa
perubahan, masa usia bermasalah, masa ketika
individu mencari identitas diri, usia menyeramkan
(dreaded), masa unrealism, dan ambang menuju
kedewaaan (Krori, 2011).

Menurut Hall (Sarwono, 2011), masa remaja


merupakan masa ISTRUM UN DRAG (topan dan
badai), masa penuh emosi, dan adakalnya emosinya
meledak-ledak yang muncul karena adanya
pertentangan nilai-nilai. Emosi yang menggebu- gebu
ini adakalnya menyulitkan, baik bagi si remaja
maupun bagi orang tua/orang dewasa di sekitarnya
dan ada kalanya membawa dampak positif nya yakni
fase remaja bisa menemukan jati dirinya.

Anda mungkin juga menyukai