Disusun Oleh:
Nenden Miselina 857493569
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan
kontinyu dan berlangsung dalam suatu periode tertentu. Pertumbuhan fisik berati hanya berkisar
pada aspek individu saja. Perubahan ini meliputi perubahan yang bersifat internal dan eksternal.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan internal yaitu perubahan yang bersifat di internal tubuh /
organ tubuh seperti perubahan ukuran pencernaan, jantung, paru – paru, kelenjar dan berbagai
jaringan tubuh. Sedangkan pertumbuhan eksternal adalah meliputi perubahan tinggi badan,
bertambahnya lingkar perut, perbandingan ukuran dan lebar tubuh beserta organ seks.
Mempelajari pertumbuhan fisik anak tentu saja menjadi hal yang penting, dikarenakan
baik secara langsung atau tidak langsung pertumbuhan fisik mempengaruhi ruang gerak anak
sebagai perilaku sehari – hari. Selain itu pertumbuhan fisik juga akan mempengaruhi cara
pandang dirinya terhadap diri sendiri dan cara pandang anak terhadap orang lain. Perubahan fisik
selalunya dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Pada usia remaja misalnya perubahan
fisik akan menimbulkan kecanggungan terhadap sikapnya pada lawan jenis. Sedangkan pada
masa anak anak pertumbuhan fisik mempengaruhi kemampuan dalam hal motoric halus dan
motoric kasarnya. Dimana motoric kasar digunakan untuk keterampilan seperti berdiri, berjalan,
melompat dan berlari. Sedangkan motoric halus digunakan untuk keterampilan seperti menulis,
menggambar, makan dan menggunting.
Tidak hanya sebagai orang tua saja yang harus mengetahui/mempelajari pertumbuhan
fisik anak, tetapi sebagai pendidik juga harus dapat mengetahui pertumbuhan fisik anak didik
agar adanya keseimbangan antara system pembelajaran dengan perkembangan anak. Bila terjadi
ketidakseimbangan maka akan menyulitkan anak mengikuti system pembelajaran yang ada.
Dengan mengetahui proses, factor dan konsep perkembangan anak didik maka kita akan
mengetahui system yang efektif, efisien dan terarah dengan pertumbuhan anak didik itu sendiri.
Karena pembelajaran selalu disesuaikan dengan perkembangan peserta didik baik itu fisik dan
non fisik. Dengan demikian, sebagai pendidik menjadi keharusan untuk mengetahui dan
memahami perkembangan dan pertumbuhan fisik peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Terdapat dua tujuan dalam pembuatan makalah ini, yaitu ;tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum :
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan / wawasan
mengenai perubahan fisik pada peserta didik.
Tujuan Khusus :
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini yaitu dapat menambah
pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Selain itu, diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai Perkembangan fisik peserta didik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Berat badan
Peningkatan berat tubuh terlihat sama pada semua bayi. Pada usia empat bulan
berat bayi sudah dua kali lipat dan pada akhir tahun pertama akan mencapai tiga kali
lipatnya.
Setelahnya berat tubuh akan cenderung perlahan sampai usia remaja yaitu antara sepuluh
sampai mendekati masa remaja. Anak anak juga akan mengalami periode lemak selama
dua tahun sampai anak mengalami pematangan kehidupan kelaminnya.
Berikut tabel berat badan ideal menurut WHO :
2. Tinggi badan
Anak – anak yang seusia akan mengalami pertumbuhan tinggi badan yang
berbeda tetapi mengikuti pola yang sama yang menggambarkan pertumbuhan anak pada
usia tertentu. Anak perempuan cenderung mengalami pertumbuhan tinggi badan yang
cepat. Sedngkan nak lelaki memulai tahap remajanya etahun lebih lambat daripada anak
perempuan sehingga terkesan tinggi badannya lebih pendek.
Berikut adalah tabel pertumbuhan ideal menurut WHO :
3. Proporsi tubuh
Perubahan proporsi tubuh serta anggotanya adalah proses berkesinambungan dan
mengikuti hukum arah perkembangan. Perubahan proporsi tubuh tertentu mempunyai
irama pertumbuhan sendiri, ada yang tumbuh cepat ada yang tumbuh lambat.
Walaupun terdapat perbedaan tetap digolongkan dalam tiga bentuk tubuh berdasarkan
atas bangun tubuh dan proporsi anggota tubuhnya yaitu :
a. Endomorf yang cenderung gemuk
b. Ektomorf yang cenderung kurus dan tulang panjang
c. Mesomorf yang cenderung menjadi kekar, berat dan segitiga
Sewaktu masih anak anak bentuk tubuh antara laki – laki dan perempuan tidak begitu
terlihat jelas, tetapi pada masa akhir kanak – kanak memasuki usia remaja perbedaan
bentuk tubuh laki – laki dan perempuan mulai terlihat. Laki – laki cenderung menuju
bentuk tubuh mesomorf dan perempuan cenderung menuju bentuk endomorf atau
ektomorf.
B. Perkembangan Otak
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350 cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
mengkoordinasi sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti
detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu manusia, sehingga
erat kaitannya antara otak dan pemikiran.
Otak terdiri dari dua jenis sel, yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk
menunjang dan melindungi neuron sedangkan neuron sedangkan neuron membawa
informasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai potensi aksi. Mereka
berkomunikasi dengan neuron yang lain dan ke seluruh tubuh dengan mengirimkan
berbagai macam bahan kimia yang disebut neutrotransmiter. Neutrotransmiter ini
dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis ( Agus Surono,2011).
Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (polyunsaturated fatty
acids), yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosahesaenoat (DHA) yang terletak pada
posisi sn2 dari molekul fosfogliserida dalam membran sel neuron ( Agus Surono, 2011).
Perkembangan otak anak mengalami 3 fase :
Otak primitif, mengatur fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola gerakan
refleks, mengendalikan gerakan motorik, memantau fungsi tubuh dan memproses
informasi yang masuk ke pancaindra.
Otak limbik, memproses emosi, seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan benci.
Otak ini penghubung otak pikir dan dan otak primitif.
Otak pikir, merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan dan
kemampuan berfikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.
C. Perkembangan Fisik Motorik : Motorik Kasar dan Motorik Halus
Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif kearah lebih baik fungsi
organ tubuh. Perkembangan motoric adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak
anak . Pada dasarnya perkembangan sejalan dengan kematangan syaraf otak dan otot
anak. Gerakan sederhana pun merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari
berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikendalikan oleh otak. Perkembangan
pada setiap anak tidaklah sama karenanya penting diperhatikan bila ada keterlambatan
atau gangguan pada kemampuan motoriknya dapat segera terdeteksi dan dikoreksi.
Perkembangan motoric ini terdiri dari :
Motorik halus
Yaitu gerakan halus yang melibatkan bagian bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot
– otot kecil saja karena tidak memerlukan tenaga (Susanto, 2011 :164 ). Walau pun tidak
memerlukan tenaga gerakan halus ini memerlukan koordinasi yang cermat.
Contoh dari gerakan motorik halus ini adalah menulis, menggunting, membuat garis
menggunakan klip, menjahit, menganyam dan kegiatan lain yang memerlukan
keterampilan tangan.
Motorik kasar
Motorik kasar memerlukan koordinasi kelompok otot otot anak tertentu yang dapat
membuat mereka melompat, memanjat, berlari dan menaiki sepeda. Menurut Beaty,
kemampuan motorik kasar seharusnya dimiliki oleh anak usia dini dengan rentang 4 – 6
tahun dan terbagi menjadi 4 aspek yaitu :
1. Berjalan dengan indikator berjalan turun naik tangga dengan menggunakan kedua
kaki, berjalan lurus pada garis lurus dan berdiri dengan satu kaki.
2. Berlari dengan indikator menunjukan kekuatan dan kecepatan berlari, berbelok
kanan/ kiri tanpa kesulitan serta mampu berhenti dengan mudah.
3. Melompat dengan indikator mampu melompat kedepan, kebelakang dan
kesamping.
4. Memanjat, memanjat naik/turun tangga dan memanjat pohon.
D. Pubertas dan Penyesuaiannya
Pubertas
Pubertas adalah peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH) dari
hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan sistem endokrin kompleks yang melibatkan sistem
umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya, sekuens ini akan diikuti dengan timbulnya tanda –
tanda seks sekunder, pacu tumbuh dan kesiapan reproduksi. Pada saat lahir, GnRH meningkat
secara periodik setelah pengaruh ekstrogen dari placenta hilang. Keadaan ini berlangsung sampai
usia empat tahun ketika susunan syaraf meghambat sekresi GnRH. Pubertas normal diawali
dengan aktivitas aksis hipotalamus, hipofisis dan gonand dengan peningkatan GnRH secara
menetap.
Perubahan psikologis :
Penyesuaian emosi
Pada fase ini, remaja cenderung memiliki tingkat emosi yang tinggi dan meluap luap
sesuai dengan pendapat Elida P (2006:69). Remaja yang dikucilkan teman sebaya nya
bisa disebabkan oleh remaja mengembangkan emosi negatif dalam berhubungan
sehinnga kurang mampu menguasai tugas perkembangannya.
Penyesuaian prilaku
Perilaku yang kerap muncul adalah menyendiri sesuai dengan pendapat Elizabeth B.H
(1980:192). Pada fase ini, orang tua lebuh paham karena memiliki hubungan terdekat
dengan remaja yang mengalami pubertas.
E. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Fisik
Aspek – aspek perkembangan fisik menurut Kuhlen dan Thompson (Hurlock,1956),
antara lain :
Sistem syaraf ( perkembangan dan kecerdasan emosi)
Otot – otot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik)
Kelenjar endokrin ( perubahan pola tingkah laku baru)
Struktur fisik / tubuh (perubahan tinggi, berat dan proporsi)
Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhinya terdiri dari faktor internal dan
eksternal yaitu :
1. Faktor internal
- Kondisi individu
- Kemampuan penyesuaian diri pribadi dan sosial individu
- Genetik
- Pengaruh hormon
2. Faktor eksternal
- Faktor teman sebaya
- Pendidikan
- Nutrisi
- Budaya
- Media massa
- Status sosial ekonomi keluarga
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pentingnya mempelajari perkembangan fisik anak dikarenakan perkembangan
fisik ini sejalan dengan kegiatan pembelajaran. Perkembangan fisik ini juga dapat
mempengaruhi anak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Sehingga
perkembangan fisik ini dapat mempengaruhi kepribadian anak.
B. SARAN
Guru hendaknya mempunyai pengetahuan mengenai pertumbuhan fisik anak agar
bisa memberikan pembelajaran yang tepat buat peserta didik.
Selain itu kita harus memperhatikan perkembangan fisik anak agar pertumbuhan
bisa maksimal dan terpantau sesuai perkembangan usia nya.
DAFTAR PUSTAKA
pertumbuhan-fisik1.pdf (wordpress.com)