Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK 2

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Modul 5 : PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK

ANGGOTA :
DINA RAHMAWATI :856265907
ESTI REGIL SETIAWATI : 856260804
LATIFA : 856263824
SUEZ VANESHA AYU : 856259293
VIKI LESTARI : 856261891

TUTOR :

YASRIAL CHANDRA, M.Pd

UPBJJ PADANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA

2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak usia 4-5 tahun merupakan sosok individu yang sedang berada dalam proses
perkembangan. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang
perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang
yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Selain
itu ditambah pula dengan kesenangannya dalam bereksplorasi dan seperti tak mengenal
rasa takut, maka segala gerakan yang diajarkan pada anak akan dianggap sebagai satu
permainan yang menyenangkan. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang
holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung
dalam kegiatan yang holistik. Mengamati perkembangan fisik-motorik seorang anak
adalah hal yang sangat menarik. Mulai dari saat bayi yang tampak tidak berbahaya,
begitu kecil dan hanya bisa terlentang dan menangis, kemudian ia mulai tumbuh dan
berkembang. Tubuhnya semakin besar, ia mulai dapat miring, tengkurap, duduk dan
merangkak. Bayi itu kemudian berubah menjadi anak kecil yang lucu yang dapat
berdiri, berjalan, bahkan akhirnya ia dapat melompat dan berlari. Tampak bahwa
perkembangan tubuh dan keterampilan geraknya meningkat dengan cepat sesuai
dengan perkembangan usia. Pada perkembangan seorang manusia, perkembangan fisik-
motorik memegang peran yang sama pentingnya dengan perkembangan kognisi,
perilaku sosial, dan kepribadian. Sejalan dengan perkembangannya fisik-motorik
seorang anak, mereka akan menjadi lebih mandiri. Mereka tidak lagi membutuhkan
bantuan orang tuanya untuk menuju suatu tempat atau mengambil barang yang
diinginkan. Pengertian Perkembangan menunjukkan pada suatu proses ke arah yang
lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Menurut Werner,
Perkembangan menunjukkan pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar
kembali. Di dalam suatu perkembangan, keadaan fisik motorik seorang anak memang
sangat menjadi perhatian dan menjadi suatu pembahasan, sebab proses tumbuh
kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. Dalam
kaitannya dengan kecerdasan motorik anak, tentu saja dipengaruhi oleh aspek
perkembangan yang lainnya, terutama berkaitan dengan fisik dan intelektual anak.
Demikian pun dalam kaitan dengan kecerdasan motorik anak, tentu saja dipengaruhi
oleh aspek perkembangan yang lainnya, terutama dengan kaitan fisik dan intelektual
anak. Dalam makalah ini akan coba di paparkan bagaimana proses perkembangan otak,
tubuh, matorik dan seksual pada anak dan Bagaimana perkembangan kognitif dan
sosioemosional pada anak?

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses perkembangan otak, tubuh, matorik dan seksual pada anak ?
2. Bagaimana perkembangan kognitif dan sosioemosional pada anak?
BAB II
PEMBAHASAN

KB 1: PROSES PERKEMBANGAN OTAK, TUBUH, MOTORIK, DAN SEKSUAL

A. Perubahan Berat dan Tinggi Badan Serta Proporsi Tubuh


Studi tentang pertumbuhan fisik telah menunjukkan bahwa pertumbuhan anak dapat dibagi
menjadi empat periode, yaitu dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua
periode ditandai dengan pertumbuhan lambat.
1. Berat Badan
peningkatan berat tubuh terlihat sama bagi semua bayi. Pada usia empat bulan, berat
bayi sudah dua kali lipat dan pada akhir tahun pertama akan mencapai tiga kali lipat.
Berat tubuh tidak lagi bertambah cepat, bahkan cenderung perlahan sampai saatnya nanti
memasuki usia remaja.
2. Tinggi Badan
anak-anak pada usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat berbeda,
tetapi pola pertumbuan tinggi tubuh mereka tetap mengikuti aturan yang sama. Pola ini
dpat menggambarkan pertumbuhan anak pada usia tertentu.
3. Proporsi Tubuh
Perubahan proporsi ini mengikuti hukum arah perkembangan. Perubahan proporsi tubuh
mengikuti pertumbuhan tak sinkron yang berarti bahwa beberapa anggota tubuh tertentu
mempunyai irama pertumbuhan tersendiri: ada yang tumbuh cepat dan ada yang tumbuh
lambat.
3 bentuk tubuh berdasarkan atas bangun tubuh dan proporsi anggota tubuhnya, yaitu:
1) Endomorph yang cenderung menjadi gemuk
2) Endomorf yang cenderung kurus dan tulang panjang
3) Mesomorf yang cenderung menjadi kekar, berta dan segitiga
4. Perkembangan Otak
Otak mengatur dan mengoordinasi sebagian besar, gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh
homeostasis, seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu
tubuh. Otak terbentuk dua jenis sel, yaitu Glia: untuk menunjang dan melindungi
neuron, sedangkan Neuron: membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal
sebagai potensi aksi.
5. Perkembangan Otak Anak Usia Dini Mengalami Tiga Fase
a. Otak primitive
Otak ini Mengatur fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks,
mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh dan ancaman atau keadaan
bahaya
b. Otak limbic
Otak Memproses emosi, seperti rasa suka atau tidak suka, cinta dan benci.Otak ini
penghubung otak [ikir dan otak primitif, maksudnya otak primitive dapat diperintah
mengikuti kehendak otak pikir dan otak pikir itu dapat dikunci untuk tidak melayani
otak limbik dan primitive selama keadaan darurat, baik yang nyata maupun tidak
nyata.
c. Otak pikir
Otak ini merupakan tepat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan
kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.

B. Perkembangan Fisik Motorik: Motorik Kasar dan Motorik Halus


Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif kearah yang lebih baik fungsi
organ tubuh. Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak
seorang anak.
1. Motorik Halus
Menurtu Susanto (2011:164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan
bagian-bagian tertentu saja yang dialkukan oleh otot-otot kecil karena tidak memerlukan
tenaga. Contohnya: anak dapat berkreasi seperti menggunting kertas dengan hasil
guntingan yang lurus, menggambar hal sederhana dan mewarnai, menggunakan klip
untuk menyatukan dua lembar kertas, mejahit dll
2. Motorik kasar
Motorik kasar memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak tertentu yang dapat
membuat mereka melompat, memanjat, berlari dan menaiki sepeda.
Menurut Beaty motorik kasar berada pada usisa 4-6 tahun, kompetensi tersebut dibagi
ke dalam 4 aspek: a) berjalan turun naik tangga dengan menggunakan kedua kaki,
berjalan pada garis lurus dan berdiri dengan saktu kaki; b) berlari dengan menunjukkan
kekuatan dan kecepatan berlari, berbelok ke kanan/kiri tanpa kesulitan, serta mampu
berhenti dengan mudah; c) melompat ke depan, ke belakang dan kebelakang; d)
memanjat naik/turun tangga fan memanjat pohon
3. Pubertas
Pubertas terjadi akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone (GNRH)
dan hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan system endokrin kompleks yang
melibatkan system umpan balik negative dan posfitif.
4. Penyesuaian diri pada masa pubertas
Menurut Santrock (2003:26), remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
sosial emosional.
5. Penyesuaian tentang ukuran fisik
a. Penyesuaian tentang perubahan proporsi tubuh
b. Penyesuaian tentang cirri-ciri seks primer
c. Penyesuaian tentang cirri-ciri sekunder
6. Penyesuaian terhadap perubahan psikologis
a. Penyesuaian tentang emosi
b. Penyesuain tentang perilaku

C. Faktor yang Berkaitan dengan Perkembangan Fisik


Menurut Kuhlen dan Thompson (Hurlock 1956) ada 4 aspek-aspek perkembangan fisik,
yaitu:

a) System syaraf ( perkembangan kecerdasan dan emosi)


b) Otot-otot ( kekuatan dan kemampuan gerak motorik)
c) Kelenjar endokrin (perubahan-perubahan pola tingkah laku baru)
d) Struktur fisik/tubuh ( perubahan tinggi, berat dan proporsi)

Factor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak


a. Faktor internal
adalahsegala sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya memengaruhi
dinamika perkembangan
1. Kondisi individu
2. Kemampuan penyesuaian pribadi dan sosial individu
3. Genetic
4. Pengaruh hormone
b. Faktor eksternal
Adalah segala sesuatu yang berada diri individu yang keberadaannya memengaruhi
dinamika perkembangan.
1. Factor teman sebaya
2. Pendidikan
3. Nutrisi
4. Budaya
5. Media massa
6. Status sosial ekonomi keluarga
KB 2: PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN SOSIOEMOSIONAL
Tiga tahapan perkembangan usia :
1. Perkembangan anak usia dini
Perkembangan anak usia dini ini ditandai dengan ketertarikannya pada hal-hal yang
baru, misalnya pada fasilitas bermain anak. Hal ini disebabkan cirri utama dari
perkembangan anak usia dini yang sangat signifikan pada aspek motoriknya sehingga
bermain merupkan aktivitas yang cocok untuk memberikan pengalaman belajar bagi
anak. Membantu proses pengembangan berbagai aspek perkembangan anak perlu
diawali denagn pemahaman tentang perkembangan anak usia dini. hal ini disebabkan
perkembangan anak usia dini ini berbeda dengan perkembangan anak remaja atau
anak dewasa. anak memilki karakteristiktersendiri dan anak juga memilki dunianya
sendiri. untuk mendidik anak usia dini ini, perlu dibekali pemahaman tentang dunia
anak dan bagaiamna prosses perkembangan anak.

2. Perkembangan kognitif
Kognisi sebagai kemampuan yang mencakup segala bentuk pengenalan, kesadaran,
dan penegrtian yang bersifat mental pada diri individu yang digunakan dalam
interaksinya antara kemampuan potensial dan lingkungan, seperti dalam aktivitas
mengamati, menafsirkan memperkirakan, mengingat, menilai dll.
Faktor kognitif memiliki pemahaman bahwa ciri khasnya terletak dalam belajar
memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-
objek yang dihadapi dan dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan
atau lambang yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.dari pernyataan
ini, dapat dikatakan bahwa makin banyak pikiran dan gagasan yang dimiliki
seseorang, makin kaya dan luaslah alam fikiran kognitif orang tersebut.

3. Aktivitas kognitif
a. Mengingat
Merupakna aktivitas kognitif ketika orang menyadari bahwa pengetahuan berasal
dari kesan-kesan yang diperoleh dari masa lampau.
b. Berpikir
Pada saat berfikir, anak dihadapkan pada objek-objek yang diwakili dengan
kesadaran. Jadi tidak dengan langsung berhadapan dengan objek secara fisik,
seperti sedang mengamati sesuatu ketika melihat, meraba atau mendengar

4. Perkembangan Struktur Kognitif


a. Asimilasi
Merupakan proses dimana stimulus baru dari lingkungan diintegrasikan pada skema
yang telah ada
b. Akomodasi
Merupakan proses yang terjadi apabila berhadapan dengan stimulus yang baru
c. Ekuilibrium
Menghasilkan perubahan atau perkembangan skemata atau struktur kognitif

5. Tahap perkembangan kognitif


a. Tahap sensorimotor (0-2 tahun)
b. Tahap praoperasional (2-7 tahun)
c. Tahap operasionl konkret (7-11 tahun)
d. Operasional formal (11-16 tahun)

A. Perkembangan Anak Usia Pertengah dan Akhir Anak-Anak


a. usia kelompok : masa ketika anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai
persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri
saat mereka masuk kelas satu.
b. Usia menjelajah/eksplorasi: menunjukkan bahwa anak-anak ingin mengetahui keadaan
lingkungannya
c. usia bertanya: anak banyak bertanya sebagai salah satu cara menjelajah lingkungan
d. usia meniru: anak meniru pembicaraan orang dan tindakan orang lain.
e. usia kreatif: anak menunjukkan kreativitas dalam bermain dibandingkan masa-masa
perkembangan lainnya.

1. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Havighurst


(Hurlock, 1990)
a. belajar mengerti perilaku seks yang benar
b. belajar membedakan benar dan salah dalam hubungannya dengan orang-orang di
luar rumah
c. belajar mengembangkan hati nurani
d. belajar member dan menerima kasih sayang
2. Tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir
a. mencapai kebebasan pribadi
b. mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga
c. belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
d. mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung
e. mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
3. Perkembangan kognitif masa kanak-kanak awal dan akhir
a. subtahap fungsi simbolis
b. subtahap pemikiran intuitif.

B. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosialdi tandai dengan hal (Hurlock, 1990), yaitu:
a. Setelah masa bayi cenderung melakukan permainan yang bersifat menyendiri
(solitary play)
b. Secara bertahap anak mulai terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-
anak lain (assosiative play)
c. Umur 3 tahun, anak mulai bermain pura-pura (make believe play).
d. Pada akhir tahun ke tiga (tahun keempat), sejalan dengan meningkatnya kontak
sosial, anak menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi a cooperative play.

Perkembangan Emosi
Secara ringkas, Zeman (2001) merangkum perkembangan emosi masa kanak-kanak
sebagaimana dapat di lihat pada penjelasan berikut:
1. Usia 2 tahun
Anak mulai mengembangkan kemampuan berempati.
2. Usia 3 tahun
Anak belajar bahwa ekspresi kemarahan dan agresi dikendalikan dengan hadirnya
orang dewasa.
3. Usia 4 tahun
Anak mampu mengubah ekspresi emosi
4. Usia 5 tahun
Anak mengembangkan pemahaman yang sangat baik tentang keadaan emosional
usia 4-5 tahun
5. Usia 7-11 tahun
Anak menunjukkan bermacam-macam keterampilan pengaturan diri (self-regulation)
seperti memiliki pemahaman yang sangat baik dan memerankan aturan budaya.

C.Perkembangan Anak Usia Remaja


Menurut WHO (Sarwono, 2011), remaja adalah suatu masa ketika:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual (criteria biologis)
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa (criteria sosial psikologis)
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan
yang relative lebih mandiri (criteria sosial ekonomi)

1. Karakteristik masa remaja


Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi dua, yaitu masa remaja awal
(11/12-16/17 tahun) dan remaja akhir (16/17-18 tahun).Pada masa remaja akhir,
individu sudah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Masa remaja merupakan suatu periode penting dari rentang kehidupan, suatu periode
transisional, masa perubahan, masa usia bermasalah, masa ketika dan ambang menuju
kedewasaan (Krori, 2011). Minat universal paling penting pada masa remaja dapat
digolongkan menjadi 7 kategori, yaitu : (Krori, 2011): minat rekreasi, minat pribadi,
minat sosial, minat pendidikan, minat vokasional, minat religious, minat dalam symbol
status.
2. Tugas perkembangan masa remaja (11/12-18 tahun)
a. Mencapai pola hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda
jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku di masyarakat
b. Mencapai peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, selaras dengan tuntutan sosial
dan cultural masyrakatnya.
c. Menerima kesatuan organ-organ tubuh/keadaan fisiknya sebagai pria/wanita dan
menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya masing-masing
d. Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung jawab di
tengah-tengah masyrakatnya
e. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya dan
mulai menjadi “diri sendiri”
f. Mempersiapkan diri untuk mencapai karier
g. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga
h. Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai pedoman bertingkah laku
dan mengembangkan ideology untuk keperluan kehidupan kewarganegaraannya.
3. Perkembangan Kognitif
Piaget , Berk (2003:244-249) ada beberapa cirri dari perkembanga kognitif pada masa
ini sbb:
a. Mampu menalar secara abstrak dalam situasi yang menawarkan beberapa
kesempatan untuk melakukan penalaran deduktif hipotesis (hypotetico deductive
reasoning) dan berpikir proporsional.
b. Memahami kebutuhan logis dari pemikiran proposisional serta memperbolehkan
penalaran tentang premis (alasan) yang kontradiktif dengan realita
c. Memperlihatkan distorsi kognitif
4. Perkembangan Emosional
a. Memiliki kapasitas untuk mengembangkan hubunga jangka panjang, sehat dan
berbalasan
b. Memahami perasaan sendiri dan memiliki kemampuan untuk menganalisis
mengapa mereka merasakan perasaan dengan cara tertentu.
c. Mulai mengurangi nilai tentang penampilan
d. Individu memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya
e. Gender berperan secara signifikan dalam penampilan emosi remaja.
5. Perkembangan sosial
Oswalt (2010) mengemukakan beberapa cirri sebagai berikut:
a. Keterlibatan dalam hubungan sosial pada masa remaja lebih mendalam
b. Jaringan sosial sangat luas
c. Remaja harus menyelesaikan krisis yang terjadi pada masa remaja.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada perkembangan seorang manusia, perkembangan fisik-motorik memegang peran
yang sama pentingnya dengan perkembangan kognisi, perilaku sosial, dan kepribadian.
Sejalan dengan perkembangannya fisik-motorik seorang anak, mereka akan menjadi
lebih mandiri. Mereka tidak lagi membutuhkan bantuan orang tuanya untuk menuju suatu
tempat atau mengambil barang yang diinginkan. Pengertian Perkembangan menunjukkan
pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali. Studi tentang pertumbuhan fisik telah menunjukan bahwa pertumbuhan anak
dapat dibagi menjadi empat periode, yaitu dua periode ditandai dengan pertumbuhan
yang cepat dan dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang lambat..

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan ejaan dalam penulisan kata,
kalimat yang kurang jelas, sulit dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia yang tidak
luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai