Anda di halaman 1dari 6

MODUL 5

PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK

KEGIATAN BELAJAR 1
A. PENDAHULUAN
Kegiatan Belajar :
1. Perubahan berat dan tinggi badan serta proporsi tubuh;
2. Perkembangan otak;
3. Perkembangan fisik motorik : motorik kasar dan motorik halus;
4. Pubertas;
5. Faktor berkaitan dengan perkembangan fisik
B. PERUBAHAN BERAT DAN TINGGI BADAN SERTA PROPORSI TUBUH
Pertumbuhan anak dibagi menjadi empat periode, yaitu dua periode ditandai dengan
pertumbuhan cepat dan dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang lambat.
Anak yang sehat dan cukup gizi mengalami kenaikan panjang badan sebesar 50% dan berat
sebesar 200%. Selain itu, pertumbuhan yang dialami sedikit lambat dan satbail hingga anak
menginjak masa remaja (8 – 12 tahun).
1. Berat Badan
 Peningkatan berat badan usia 4 bulan  2 kali lipat
 Pada akhir taun pertama  mencapai 3 kali lipat
 Saat memasuki remaja  berat tubuh tidak bertambah, cenderung perlahan
 Antara usia 10 – 12 tahun atau mendekati masa remaja  biasanya akan
mengalami periode lemak (biasanya berlangsung selama 2 tahun sampai anak
sudah betul – betul mengalami pematangan kehidupan kelaminnya)
2. Tinggi Badan
 Anak perempuan yang memasuki tahap masa sekolah dasar akan mengalami
pertumbuhan tinggu vadan yang lebih cepat.
 Anak laki-laki memilai tahap remajanya setahun lebih lambat daripada anak
perempuan sehingga terkesan tinggi badannya lebih pendek.
3. Proporsi Tubuh
 Endomorf ( cenderung menjadi gemuk)
 Ektomorf ( cenderung kurus dan tulang panjang)
 Mesomorf (cenderung menjadi kekar, berat dan segitiga,
4. Perkembangan Otak
Otak mengatur dan mengkoordinasi sebagian besar, gerakan, perilaku, dan fungsi
homeostasis, seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh, dan
suhu tubuh. Otak bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan
pemikiran manusia
5. Perkembangan Otak Anak Usia Dini Mengalami Tiga Fase
 Otak Primitif
Mengatur fisik untuk bertahan hidup, mengelola gerak reflex, mengendalikan
gerak motoric, memantau fungsi tubuh dan memproses informasi yang
masuk dari pancaindera
 Otak Limbik
Memproses emosi dan sebagai penghubung otak piker dan primitif
 Otak Pikir
Tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan kemampuan
berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan
C. PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK : MOTORIK KASAR DAN HALUS
1. MOTORIK HALUS
Menurut Susanto (2011:164), motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan
bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja karena tidak
memerlukan tenaga. Semakin baiknya gerakan motorik halus membuat anak dapat
berkreasi.
2. MOTORIK KASAR
Motorik kasar merupakan koordinasi kelompok otot-otot anak tertentu yang dapat
membuat mereka melompat, memanjat, berlari, dan menaiki sepeda. Menurut Beaty,
kemampuan motorik kasar seyogianya dimiliki oleh seorang anak usia dini rentang
usia 4 – 6 tahun.
3. PUBERTAS
Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone
(GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan system endokrin kompleks
yang melibatkan system umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya sekuens ini
akan diikuti dengan timbulnya tanda-tanda seks sekunder, pacu tumbuh, dan
kesiapan untuk reproduksi.
4. PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PUBERTAS
Menurut Santrock (2003: 26) remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
sosail emosional.
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (2001: 51) menyatakan bahwa masa remaja
adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artian
psikologis, tetapi juga fisik.
Ada penyesuaian yang dilakukan remaja yang mengalami pubertas, yaitu
penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan aspek psikologis.
5. PENYESUAIAN TENTANG UKURAN FISIK
 Penyesuaian tentang perubahan proporsi tubuh.
Remaja yang telah memasuki masa pubertas mengalami perubahan yang pesat
pada bagian-bagian tubuh tertentu.
 Penyesuaian tentang ciri-ciri seks primer
Cirinya adalah petumbuhan dan perkembangan organ seks.
 Penyesuaian tentang ciri-ciri seks primer
Ciri pada tahapan ini adalah perkembangan kulit, rambut, dan suara.
6. PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS
 Penyesuaian tentang emosi
Pada fase ini, remaja cenderung memiliki tingkatan emosi yang tinggi dan
meluap-luap sesuai dengan pendapat Elida P. (2006: 69).
 Penyesuaian tentang perilaku
Perilaku yang kerap muncul adalah kebiasan menyendiri sesuai dengan pendapat
Elizabeth B. H. (1980: 192).
D. FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pad tubuh, otak, kapasitas sensorik, dan
keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001)
Perubahan pada fisik ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan
tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Aspek-aspek perkembangan fisik, menurut Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) :
1. Sistem syaraf (perkembangan kecerdasan dan emosi)
2. Otot-otot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik)
3. Kelenjar endokrin (perubahan-perubahan pola tingkah laku baru)
4. Struktur fisik/tubuh (perubahan tinggi, berat, dan proporsi)
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
1. Faktor internal, yaitu segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya
memengaruhi dinamika perkembangan.
 Kondisi individu
 Kemampuan penyesuaian pribadi dan sosial individu
 Genetik
 Pengaruh hormon
2. Faktor ekstrenal, yaitu segala sesuatu yang berada di luar diri individu yang
keberadaannya memengaruhi dinamika perkembangan.
 faktor teman sebaya
 Pendidikan
 Nutrisi
 Budaya
 Media masa
 Status sosial ekonomi keluarga

KEGIATAN BELAJAR 2
A. Perkembangan kognitif dan sosioemosional
 Perkembangan anak usia dini
Perkembangan anak usia dini tentunya ditandai dengan ketertarikannya pada hal – hal
yang baru, misalnya pada fasilitas bermain anak
 Perkembangan kognitif
Ada yang mengartikan bahwa kognitif adalah tingkah laku yang mengakibatkan orang
memperoleh pengetahuan atau yang di butuhkan untuk menggunakan pengetahuan
 Aktivitas kognitif
a. Mengingat
Merupakan aktivitas kognitif ketika orang menyadari bahwa pengetahuan berasal dari
kesan kesan yang di peroleh dari masa lampau
b. Berpikir
Pada saat berpikir, anak dihadapkan pada objek-objek yang diawali dengan kesadaran.
 Perkembangan struktur kognitif
a. Asimilasi
b. Akomodasi
c. Ekuilibrium
 Tahap perkembangan kognitif
a. Tahap sensorimotor (0-2 tahun)
b. Tahap praoperasional (2-7 tahun)
c. Tahap operasional (7-11 tahun)
B. Perkembangan anak usia pertengahan dan akhir anak – anak
1. Tugas perkembangan pada masa kanak – kanak awal menurut (hurlock 1990)
2. Tugas perkembangan pada masa kanak – kanak akhir menurut (hurlock 1990)
3. Perkembangan kognitif masa kanak – kanak awal dan akhir
C. Perkembangan sosial Perkembangan emosi
Perkembangan emosi
▸ Masa Kanak- Kanak Awal menurut Hurlock, 1990 perkembangan sosial ditandai dengan
hal berikut :
1. Masa bayi cenderung melakukan permainan yang sifatnya menyendiri (solitary
play). Pada masa kanak-kanak berusaha untuk mengadakan kontak sosial, parallel
play ( 2-3 tahun)
2. Secara bertahap anak mulai terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak
anak lain, assosiative paly
3. Usia 3 tahun , anak mulai bermain pura –pura (make believe pla)
4. Pada akhir tahun ketiga ( tahun keempat), sejalan dengan menngkatnya kontak sosial,
anak menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi
▸ Masa Kanak- Kanak Akhir menurut Hurlock, 1990 perkembangan sosial ditandai dengan
hal berikut :
1. Masa sekolah, anak belajar memperoleh ketrampilan dan pengetahuan tentang apa
yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.
2. Ketrampilan masa kanak-kanak akhir: ketrampilan menolong diri sendiri, ketrampilan
menolong orang lain serta ketrampilan sekolah dan ketrampilan bermain.
3. Anak berminat dalam kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagaian dari
kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola perilaku,
nilai-nilai dan minat anggota-anggotanya ( usia berkelompok).
4. Menunjukkan minat yang nyata terhadap teman-temannya dan berusaha mengadakan
kontak sosial.
5. Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak anak lain
6. Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi
▸ Zerman (2001) merangkum perkembangan emosi masa kanak kanak sebagai
berikut
1. Usia 2 tahun : Anak mulai mengembangkan kemampuan berempati.
2. Usia 3 tahun : Anak belajar bahwa ekspresi kemarahan dan agresi dikendalikan
dengan hadirnya orang dewasa.
3. Usia 4 tahun : Anak mampu mengubah ekspresi emosi.
4. Usia 5 tahun : Anak mengembangkan pemahaman yang baik tentang keadaan
emosional usia 4-5 tahun.
5. Usia 7-11 tahun : Anak menunjukkan bermacam-macam ketrampilan pengaturan diri
( self-regulation), seperti memiliki pemahaman yang sangat baik dan memerankan
aturan budaya.

D. Perkembangan anak usia remaja


1. Karakteristik usia remaja
 Hurlock (1990) : membagi masa remaja menjadi 2 yaitu remaja awal ( 11/12-16/17
tahun )
 Krori ( 2011) : masa remaja merupakan suatu periode penting kehidupan, suatu
periode transisional, masa perubahan, masa usia bermasalah, masa ketika individu
mencari identitas diri, usia menyeramkan (dreaded), masa unrealism, dan ambang
menuju kecerdasan
 Hall (Sarwono, 2011) : masa remaja merupakan masa turm und drang (topan dan
badai), masa penuh emosi, dan adakalanya emosinya meledak ledak yang muncul
karena adanya pertentangan nilai-nilai
2. Tugas perkembangan masa remaja (11/12-18 tahun)
 Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda
jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku dimasyarakat.
 Mencapai peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, selaras dengan tuntutan sosial.
 Menerima kesatuan organ-organ tubuh/keadaan fisiknya sesuai pria/ wanita dan
menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya masing masing .
 Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung jawab
ditengah tengah masyarakat.
 Mencapai kebebasan emosional dari orangtua dan orang orang dewasa lainnya dan
mulai menjadi diri sendiri.
 Mempersiapkan diri untuk mencapau karier ( jabatan dan profesi) tertentu dalam
bidang kehidupan ekonomi.
 Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
 Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai pedoman bertingkah laku dan
mengembangkan ideology untuk keperluan kehidupan kewarganegaraan.
3. Perkembangan kognitif
Mengacu pada teori perkembangan kognitif dari Piaget, Berk ( 2003:244-249)
mengemukakan beberapa ciri dari perkembangan kognitif pada masa ini sebagai berikut :
 Mmapu menalar secara abstrak dalam situasi yang menawarkan beberapa kesempatan
untuk melakukan penalaran deduktif hipotesis ( hypotetico-deductive reasoning) dan
proposional (propositional thought)
 Memahami kebutuhan logis dari pemikiran proposisional serta memperbolehkan
penalaran tentang premis ( alasan ) yang kontradiktif dengan realita.
 Memperlihatkan distorsi, yaitu pendengar imajiner/khayal dan dongeng pribadi
( personal fable) yang secara bertahapakan menurun dan menghilang pada usia
dewasa.
4. Perkembangan emosional
 Memiliki kapasitas untuk mengembangkan hubungan jangka panjang, sehat dan
berbalasan
 Memahami perasaan sendiri dan memiliki kemampuan untuk menganalisis menapa
mereka merasakan perasaan dengan cara tertentu
 Mulai mengurangi nilai tentang penampilan dan lebih menekankan pada nilai
kepribadian
 Setelah memasuki masa remaja, individu memiliki kemampuan untuk mengelola
emosinya. Ia telah mengembangkan kosakata yang banyak sehingga dapat
mendiskusikan dan kemudian memengaruhi keadaan emosional dirinya ataupun
oranglain
 Gender berperan secara signifikan dalam penampilan emosi remaja. Laki-laki kurang
menunjukkan eosi takut selama distress dibandingkan perempuan
5. Perkembangan sosial
 Keterlibatan dalam hubungan sosial pada masa remaja lebih mendalam dan secara
emosional lebih intim dibandingkan pada masa kanak-kanak
 Jaringan emosi sangat luas yang meliputi jumlah orang yang semakin banyak dan
jenis hubungan yang berbeda ( missal dalam hubungan dengan teman sekolah untuk
menyelesaikan tugas kelompok, berinteraksi dengan pimpinan dalam cara yang
penuh penghormatan)
 Menurut Erikson, dalam perkembangan psikososial, remaja harus menyelesaikan
krisis yang terjadi pada masa remaja

Anda mungkin juga menyukai