1 Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu
aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik
yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu
kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat
universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya
ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik
ialah :
1. Bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks.
2. Dan yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik
tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).
Anak belajar menjadi lelaki atau perempuan bukan hanya dari alat kelamin tapi juga dari
perlakuan sekeliling pada mereka. Fase inilah konon yang berperan besar dalam menentukan
identitas ini karena pengaruh kelamin mulai dirasakan secara psikologis: Anak lelaki menjadi
lebih sayang pada ibu dan tidak begitu senang pada bapak sementara anak perempuan menjadi
dekat bapak dan merasa disaingi ibu. Anak-anak kecil menjadi sayang guru TK-nya.
sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat dalam bergaul dengan teman
sebayanya, bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang terpinggirkan.
Faktor yang Mempengaruhi psikomotorik Anak adalah faktor pola asuh orang tu, gen dari
orang tua,pengaruh lingkungan, interior ruang belajar, dan warna
Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yang kaku dan lambat. Hal tersebut
terjadi karena anak ataupun siswa masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan
gerakanya.
Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses
belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki
gerakan garakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi karena siswa sudah tidak
memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan gerakan.
Tehnik yang bisa digunakan untuk mengembangkan potensi psikomotorik pada peserta
didik diantaranya adalah model permainan atau out bond, model meniru, model kelompok
belajar dan bermain
Daftar Pustaka
Seifert, K.L. dan Hoffnung. R.j. 1994. Child and Adolecen Development. 2 nd Ed.
Boston : Houghton Mifflin Company.
Hurlock, E.B. 1956. Child Development. New York : McGraw-Hill Book Company, Inc.