Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu
aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik
yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.

Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-


perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi,
pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara
individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan
perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi
jantung, penglihatan dan sebagainya).

Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock,1956)


mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:

1. Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;


2. Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik;

3. Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku

baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu
kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;

4. Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.


Awal dari perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis.

Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normlitas dari konstitusi, struktur dan


kondisi talian dengan masalah Body-Image, self-concept, self-esteem dan rasa harga
dirinya.

2.2 Perkembangan Psikomotorik


Perilaku psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara neuronmuscular sistem
(persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif).

Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat
universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya
ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension).

Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan


keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan
bekerja (working).

Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik
ialah :

1. Bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks.
2. Dan yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik
tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).

Anak belajar menjadi lelaki atau perempuan bukan hanya dari alat kelamin tapi juga dari
perlakuan sekeliling pada mereka. Fase inilah konon yang berperan besar dalam menentukan
identitas ini karena pengaruh kelamin mulai dirasakan secara psikologis: Anak lelaki menjadi
lebih sayang pada ibu dan tidak begitu senang pada bapak sementara anak perempuan menjadi
dekat bapak dan merasa disaingi ibu. Anak-anak kecil menjadi sayang guru TK-nya.

1. Pentingnya Perkembangan Psikomotorik dalam Pembelajaran

Beberapa konstelasi perkembangan motorik individu dipaparkan oleh Hurlock


(1996) sebagai berikut :

a)      Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan


memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang memiliki ketrampilan
memainkan boneka, melempar bola dan memainkan alat alat mainan.
b)      Dengan keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi tidak
berdaya pada bulan bulan pertama dalam kehidupanya kepada kondisi yang independen.
Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat yang lain, dan dapat berbuat sendiri untuk
dirinya sendiri. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

c)      Melalui peningkatan potensi perkembangan psikomotorik anak dapat


menyesuaikan dangan lingkungan sekolah. Pada masa pra sekolah atau pada masa awal
sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis menggambar melukis dan baris berbaris.

d)     Melalui peningkatan potensi prkembangan psikomotorik yang normal


memungkinkan anak dapat bermain dan bergaul dengan teman

sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat dalam bergaul dengan teman
sebayanya, bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang terpinggirkan.

e)      Peningkatan potensi perkembangan psikomotorik sangat penting bagi


perkembangan self concept (kepribadian anak)

Faktor yang Mempengaruhi psikomotorik Anak adalah faktor pola asuh orang tu, gen dari
orang tua,pengaruh lingkungan, interior ruang belajar, dan warna

1. Tahapan-tahapan Perkembangan Psikomotorik

a)      Tahap Kognitif

Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yang kaku dan lambat. Hal tersebut
terjadi karena anak ataupun siswa masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan
gerakanya.

b)      Tahap Asosiatif


Pada tahap ini seorang anak ataupun siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk
memikirkan tentang gerakanya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang
dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal.

c)      Tahap otonomi

Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses
belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki

gerakan garakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi karena siswa sudah tidak
memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan gerakan.

Tehnik yang bisa digunakan untuk mengembangkan potensi psikomotorik pada peserta
didik diantaranya adalah model permainan atau out bond, model meniru, model kelompok
belajar dan bermain

Stimulasi untuk meningkatkan potensi psikomotorik  dapat dilakukan diantaranya dengan


cara : diberikan dasar dasar ketrampilan untuk menulis dan menggambar, ketrampilan berolah
raga atau menggunakan alat olah raga, gerakan geraka permainan, seperti melompat memanjat
dan berlari, dan baris berbaris secara sederhana.

Daftar Pustaka

Seifert, K.L. dan Hoffnung. R.j. 1994. Child and Adolecen Development. 2 nd Ed.
Boston : Houghton Mifflin Company.

Hurlock, E.B. 1956. Child Development. New York : McGraw-Hill Book Company, Inc.

Anda mungkin juga menyukai