DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................i
A. Latar Belakang.............................................................................2
B. Rumusan Masalah .......................................................................3
C. Tujuan Masalah ..........................................................................3
KESIMPULAN ......................................................................................19
SARAN ...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak di mulai pada umur 2-6 tahun yang disebut Early
Childhood. Menurut Harlock (1990) Masa kanak-kanak awal dikatakan
sebagai PROBLEM AGE, karena orang tua sering dihadapkan pada
masalah-masalah :
a) Tidak menurut
b) Keras kepala
c) Negativisme
1. PERKEMBANGAN FISIK
c. Gizi anak
2. PERKEMBANGAN MOTORIK
Perkembangan motorik merupakan perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerakan tubuh yang erat kaitannya dengan
perkembangan pusat motorik di otak. Perkembangan motorik adalah
perkembangan gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf,
dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik adalah proses yang
sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan,
dimana gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak
terorganisir, dan tidak terampil, ke arah penguasaan keterampilan motorik
yang kompleks dan terorganisasi dengan baik.
(Hurlock 1998)
b. Motorik Halus.
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak
ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini
berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek
dengan menggunakan jari tangan atau mengkoordinasikan gerakan
visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan
tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat
pada waktu anak menulis atau menggambar.
3. PERKEMBANGAN KOGNITIF
a). Anak mulai menguasai fungsi simbolis sebagai akibat anak mulai
mampu bermain pura-pura (pretend play), disamping itu penguasaan bahasa
menjadi semakin sistematis.
d). Cara berpikir anak centralized, yaitu terpusat pada satu dimensi saja.
Sebagai contoh, pada suatu eksperimen, anak dipertunjukan dua buah gelas
A dan B yang sama diameter dan tingginya. Pada kedua gelas itu diisi air
jeruk yang sama banyaknya. Kemudian anak ditanya air jeruk yang ada di
gelas A dengan gelas B mana yang lebih banyak, maka anak dengan cepat
akan menjawab: “sama banyaknya” jawaban ini didasarkan pada pandangan
tentang garis sejajar yang ditariknya dari permukaan air jeruk yang ada di
gelas A dan B. Setelah itu, disaksikan anak, air jeruk yang ada di gelas B
dituangkan ke dalam gelas C yang diameternya lebih kecil, tetapi lebih
tinggi. Kemudian anak ditanya lagi, mana yang lebih banyak antara air A
dan C. Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, anak menjawab bahwa
air jeruk di gelas C lebih banyak karena permukaannya lebih tinggi. Dalam
hal ini, anak mengabaikan dimensi lebar gelas dan hanya memperhatikan
dimensi tinggi dari gelas. Cara berpikir seperti ini dikatakan belum
menguasai gejala konservasi.
e). Berpikir tidak dapat dibalik, operasi logis anak pada masa ini belum
dapat dibalik. Sebagai contoh, Adi ditanya: Adi, kamu punya saudara
tidak?” Jawab Adi: “punya”. Setelah itu ditanya lagi, “Siapa nama
saudaramu?”, Adi menjawab: “Mita”. Kemudian sekali lagi Adi ditanya:
“apakah Mita mempunyai saudara?”, Adi menjawab: “Tidak”. Dalam hal ini
Adi tidak sadar bahwa dirinyala saudara Mita. (monks dkk., 1998)
4. PERKEMBANGAN MORAL
Istilah moral berasal dari kata “MORES” (bahasa latin) yang berarti
tata cara dalam kehidupan, adat istiadat atau kebiasaan, adapun penyebab
moral anak usia dini menjadi rusak ialah:
a. Keluarga
b. Lingkungan
Jika seorang anak berada didalam lingkungan yang tidak baik,
maka seorang anak tersebut pasti memiliki sifat dan perilaku yang
tidak baik juga.
5. PERKEMBANGAN EMOSI
Usia dini disebut juga sebagai tahap perkembangan kritis atau usia emas
(GOLDEN AGE). Pada tahap ini sebagian besar jaringan sel-sel otak
berfungsi sebagai pengendali setiap aktivitas dan kualitas manusia.
6. PERKEMBANGAN BICARA/BAHASA
(Hurlock, 1990)
7. PERKEMBANGAN SOSIAL
3. Inisiatif VS Kesalahan
Umur 3-6 tahun
Anak belajar tentang bagaimana ia berusaha untuk
menjadikan sesuatu yang belum yata menjdi nyata, sehingga di
umur ini orangtua dapat mengasuh anaknya dengan cara mendorong
anaknya untuk mewujudkan gagasan dan ide-idenya. Sebaliknya,
jika orangtua menghukum upaya-upaya inisiatif dari anak maka ia
akan merasa bersalah.
8. PERKEMBANGAN BERMAIN
9. PERKEMBANGAN AFEKTIF
Pada tahap ini bahaya yang dialami oleh anak-anak dibagi menjadi
dua yaitu bahaya fisik dan psikologis. Contoh bahaya fisik yaitu kecelakaan,
penyakit, atau hal-hal yang menyebabkan fungsi fisik anak menjadi
terganggu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/PERKEMBANGAN%20MASA%20KANAK-KANAK.pdf
https://www.academia.edu/23707499/
PERKEMBANGAN_MASA_AWAL_ANAK
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/article/download/2042/1513