Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ANAK SEHAT

PADA USIA 4 TAHUN

Oleh :

ANDIKA SAPUTRA
NIM. 2022207209232

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2023
1. Pendahuluan
Tahap tumbuh kembang anak terbagi menjadi dua. Tumbuh (growth) adalah
perubahan fisik yang dapat diukur; Kembang (development) adalah pertambahan
kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Masa balita seringkali
disebut sebagai periode emas. Pada periode usia 0-5 tahun, terjadi peningkatan pesat pada
pertumbuhan dan perkembangan balita. Periode emas anak berlangsung pada rentang usia
0-5 tahun. Usia ini merupakan fase awal tumbuh kembang anak dan akan berpengaruh
pada fase selanjutnya.
Di masa ini, orang tua harus semakin cermat untuk mendapatkan hasil optimal
dan mencegah terjadinya kelainan sedini mungkin. Jika anak tidak pernah diberi stimulasi
yang cukup, maka jaringan otaknya akan mengecil sehingga fungsi otak akan menurun.
Hal inilah yang menyebabkan perkembangan anak menjadi terhambat. Stimulasi yang
kurang pada anak dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan otak, penyimpangan
tumbuh kembang, bahkan gangguan perkembangan yang menetap.
Pada periode ini juga pertumbuhan fisik melambat dan perkembangan psikososial
serta kognitif mengalami peningkatan. Anak mulai mengembangkan rasa ingin tahunya,
dan mampu berkomunikasi dengan lebih baik. Permainan merupakan cara yang
digunakan anak untuk belajar dan mengembangkan hubungannya dengan orang lain
(DeLaune & Ladner, 2011).
Usia tiga hingga lima tahun disebut The Wonder Years yaitu masa dimana
seorang anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu, sangat dinamis
dari kegembiraan ke rengekan, dari amukan ke pelukan. Anak usia prasekolah adalah
penjelajah, ilmuwan, seniman, dan peneliti. Mereka suka belajar dan terus mencari tahu,
bagaimana menjadi teman, bagaimana terlibat dengan dunia, dan bagaimana
mengendalikan tubuh, emosi, dan pikiran mereka. Dengan sedikit bantuan dari Anda,
periode ini akan membangun fondasi yang aman dan tidak terbatas untuk seluruh masa
kecil putra atau putri Anda (Markham, 2019).
Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh
kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor
keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu,
sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial.
2. Pengertian anak di masa usia 4 tahun
Pertumbuhan masa prasekolah pada anak yaitu pada pertumbuhan fisik,
khususnya berat badan mengalami kenaikan ratarata pertahunnya adalah 2 kg, kelihatan
kurus, akan tetapi aktivitas motoriknya tinggi, dimana sistem tubuh sudah mencapai
kematangan, seperti berjalan,melompat, dan lain-lain. Sedangkan pada pertumbuhan
tinggi badan anak kenaikannya rata-rata akan mencapai 6,75-7,5 cm setiap tahunnya.
Perkembangan merupakan proses yang tidak akan berhenti. Masa prasekolah
merupakan fase perkembangan individu dapat usia 2-6 tahun, perkembangan pada masa
ini merupakan masa perkembangan yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat
penting.
Pada masa ini pertumbuhan berlangsung stabil. Aktivitas jasmani bertambah
seiring dengan meningkatnya keterampilan dan proses berfikir. Pada masa ini selain
lingkungan di dalam rumah, anak mulai diperkenalkan pada lingkungan di luar rumah.
Anak mulai senang bermain di luar rumah dan menjalin pertemanan dengan anak lain.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistem reseptor
penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar
dengan baik.
3. Teori perkembangan anak
a. Perkembangan kognitif menurut piaget
Berada pada tahap pra oppperasional
Anak mampu mengoperasionalisasikan apa yang dipikirkan melalui tindakan
sesuai dengan pikirannya. Pada saat ini anak masih bersifat egosentris. Pikirannya masih
transduktif, artinya menganggap semua sama. Ciri lain adalah masih berkembangnya
pikiran animisme dimana anak selalu memperhatikan adanya benda mati.
b. Perkembangan psikoseksual menurut Sigmund freud
Anak pada usia usia 4 tahun berada pada Tahap oedipphal atau phalik
Mempunyai Karakteristik :Organ genital sebagai sumber kenyamanan,
Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti, Dapat mengalami
kompleks Oedipus atau kompleks Elektra, Hambatan pada tahap ini dapat
menyebabkan kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas,
ekspresi malu, dan takut.
Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak sebaiknya mengenali hubungan
dengan orang lain di luar anggota keluarga.
c. Perkembangan psikososial menurut erikson
Pada anak usia ini anak berada di tahap inisiatif vs rasa bersalah
Pada tahap ini anak mulai berinisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru
secara aktif melalui aktivitasnya. Apabila anak dilarang atau dicegah maka akan
tumbuh perasaan bersalah pada dirinya.
Apabila anak menapat dukungan dari orang tuanya untuk mengekplorasikan
keingintahuannya maka anak akan mengambil inisiatif untuk suatu tindakan yang
akan dilakukan, tetapi bila dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan
bersalah pada diri anak
d. Teori Perkembangan Moral (Kohlberg)
Tahapan perkembangan moral yaitu: tahap prakonvensional (orientasi pada
hukum dan kepatuhan), tahap prakonvensional (orientasi instrumental bijak), tahap
konvensional, tahap pasca konvensional (orientasi kontak sosial). Dalam teori
perkembangan moral anak usia 3-5 tahun termasuk dalam tahap prakonvensional,
dalam tahap perkembangan ini anak terorientasi secara budaya dengan label baik atau
buruk, anak-anak menetapkan baik atau buruknya suatu tindakan dari konsekuensi
tindakan tersebut.
Dalam tahap ini anak tidak memiliki konsep tatanan moral, mereka
menentukan prilaku yang benar terdiri atas sesuatu yang memuaskan kebutuhan
mereka sendiri meskipun terkadang kebutuhan orang lain. Hal tersebut
diinterprestasikan dengan cara yang sangat konkrit tanpa kesetiaan, rasa terimakasih
atau keadilan
4. Aspek–Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan
a. Aspek Pertumbuhan Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran
antropometri, pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi
badan (panjang badan), lingkar kepala. Pengukuran berat badan digunakan untuk
menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh,
pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping
faktor genetik sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai
pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan adanya
reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) terjadi akibat
penyumbatan cairan serebrospinal (Hidayat, 2011, hlm 37).
b. Aspek perkembangan
1) Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan yang meliputi aktivitas otot
yang besar seperti gerakan lengan dan berjalan (Santrock, 2011, hlm 210).
Perkembangan motorik kasar pada masa prasekolah, diawali dengan kemampuan
untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki,
membuat posisi merangkak dan lain-lain (Hidayat, 2009, hlm.25).
2) Motorik halus (fine motor Skills) merupakan keterampilan fisik yang melibatkan
otot kecil dan koordinasi meta dan tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat
(Papilia, Old & Feldman, 2010, hlm. 316). Perkembangan motorik halus mulai
memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga
bagian, menggambar orang, mampu menjepit benda, melambaikan tangan dan
sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26).
3) Bahasa (language) adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,
mengkuti perintah dan dan berbicara spontan. Pada perkembangan bahasa diawali
mampu menyebut hingga empat gambar, menyebut satu hingga dua warna,
menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua kata, meniru berbagai
bunyi, mengerti larangan dan sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26).
4) Perilaku sosial (personal social) adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Perkembangan adaptasi sosial pada anak usia 3-5 tahun yaitu dapat berrmain dengan
permainan sederhana, mengenali anggota keluarganya, menangis jika dimarahi,
membuat permintaan yang sederhana dengan gaya tubuh, menunjukan peningkatan
kecemasan terhadapa perpisahan dan sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26) Untuk
menilai perkembangan anak yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara tentang
faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, kemudian
melakukan tes skrining perkembangan anak (Hidayat, 2009, hlm. 38).
Anak di usia ini sudah harus memiliki kemampuan sbb:
Anak usia 4-5 tahun : mampu melompat dan menari menggambar orang terdiri dari
kepala, lengan dan badan dapat menghitung jari-jarinya mendengar dan mengulang
hal-hal penting dan cerita minat kepada kata baru dan artinya memprotes bila
dilarang apa yang diinginkannya membedakan besar dan kecil menaruh minat kepada
aktivitas orang dewasa.
5. Pemeriksaan diagnostic
SDIDTK, KPSP, TDD, TDL, KMPE, GPPH,BB/TB
6. Pengkajian
1) Identitas
A. Anak
a. Nama :
b. Anak yang ke :
c. Tanggal lahir/Umur :
d. Jenis Kelamin :
i. Agama:
B. Orang Tua
1. Ayah
a. Nama:(kandung/tiri)
b. Umur :
c. Pekerjaan :
d. Pendidikan :
e. Agama :
f. Alamat :
2. Ibu
a. Nama:(kandung/tiri)
b. Umur :
c. Pekerjaan :
d. Pendidikan :
e. Agama :
f. Alamat :
2) GENOGRAM (genogram memberikan gambaran tentang riwayat penyakit yang
berhubungan dengan sakit anak saat dirawat, tinggal bersama siapa saja, dan
keterunan keberapa)
3) RIWAYAT KESEHATAN
A.Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan Utama :
B. Riwayat Kesehatan Anak (0-5 tahun)
1. Perawatan dalam masa kandungan
a. Dilakukan pemeriksaan kehamilan/tidak :
b. Berapa kali : …. kapan ......
c. Tempat di :
d. Kesan pemeriksaan tentang kehamilan
e. Obat-obatan yang diminum :
f. Penyakit yang pernah diderita ibu :
2.Perawatan pada waktu kelahiran
a. Umur kehamilan :
b. Dilahirkan di :
c. Ditolong oleh :
d. Berlangsungnya kelahiran (biasa/susah/dengan tindakan)
e. Lama proses persalinan :
f. Keadaan bayi setelah lahir :
g. BB lahir :... PBL... LK/LD...
C. Riwayat Kesehatan Keluarga :
4) SOCIAL RIWAYAT
5) ADL
6) RIWAYAT IMUNISASI
(Jelaskan riwayat imunisasi yang telah diberikan pada anak saat dilakukan
pengkajian)
7) RIWAYAT PERTUMBUHAN SAAT DIKAJI
a. PB/TB : ... cm
b. BB : ... kg
c. Lingkar Kepala : ... cm
d. Tuliskan hasil analisa TB, BB dan Lingkar kepala :
8) PERKEMBANGAN SAAT DIKAJI
a. Gunakan formulir KPSP sesuai usia anak
b. Tuliskan hasil analisa perkembangan anak
c. Tuliskan hasil penilain perkembangan lainnya : TDL. TDD, KMEE, CHAT,
Autis (sesuai dengan kolom pemeriksaan dan usia anak)
9) PEMERIKSAAN FISIK
(Menggunakan pemeriksaan fisik Head to Toe atau Persistem)
7. Masalah keperawatan
a. Deficit pengetahuan
b. Risiko gangguan keterlambatan perkembangan
c. Gangguan interaksi sosial
8. Rencana intervensi keperawatan
a. Defisit pengetahuan:
Intervensi: Edukasi keamanan anak
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam resiko dapat diatasi
Rasional: Meminimalisir resko sehingga anak mendapatkan keamanan

Intervensi: Edukasi nutrisi anak


Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi dapat
diimplementasikan di kesehariannya
Rasional: Ketika ibu tahu kebutuhan nutrisi anak dan dapat dipenuhi perkembangan
dapat dengan baik.

Intervensi: Edukasi orang tua:fase anak


Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam orang tua dapat
dengan baik mendukung perkembangan anaknya
Rasional: Perkembangan anak sangat ditentukan oleh orang tua

Intervensi: Edukasi stimulasi bayi/anak


Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam orang tua dapat
menstimulasi anaknya dengan baik
Rasional: Orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anaknya

b. Risiko Ganggau keterlambatan perkembangan:


Intervensi: Manajemen prilaku
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam anak mencapai
tahapan penting peprkembangan fisik, kognitif, psikocial
Rasional: Meningkatkan perkembangan dapat mencapai kriteria perkembaangan
yang diinginkan

Intervensi : Penyuluhan nutrisi balita


Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pola nutrisi dapat
diubah dan terpenuhi
Rasional: Nutrisi yang tepat membantu pertumbuhan yang optimal

Intervensi: Edukasi orang tua


Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam orang tua faham
dan mengaplikasikannya
Rasional: Orang tua merupakan orang terdekat dengan papsien
c. Gangguan interaksi sosial
Intervensi: Modifikasi perilaku keterampilan sosial
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam anak dapat
berinteraksi dengan baik
Rasional: Anak menjadi tidak bosan dalam berinteraksi

Intervensi: Promosi sosialisasi


Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien dapat
berkomunikasi dengan baik
Rasional: Melatih aspek social anak
Intervensi: Terapi bercerita
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien dapat
berkomunikasi dengan baik
Rasional: Anak anak suka mendengarkan cerita

d. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan
dengan menunjukkan prilaku yang tidak sesuai anjuran, menunjukkan peprsepsi yang
keliru terhadap masalah
b. Risiko keterlambatan perkembangan d.d gangguan prilaku
c. Gangguan interaksi social b.d perubahan neurologis d.d kurang responsif pada orang
lain tidak berminat melakukan kontak emosi dan fisik.

Sumber: SDIDTK,SDKI,SIKI,NANDA

Anda mungkin juga menyukai