Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

Iis Juwariyah
Merry Claudia Astuti
Eka Yuni Purnama Dewi
Endang Nur Jayanti
Purwati
Indra Yudhi
Andika Saputra

1
 Diabetes melitus merupakan penyebab
kematian ke dua belas di dunia.
 Salah satu komplikasi menahun dari diabetes
melitus adalah ulkus diabetikum.
 Menurut ADA 2007 di antara pasien dengan
diabetes, 15% menjadi ulkus kaki, dan 12-24%
dari individu dengan ulkus kaki memerlukan
amputasi.

2
 Diabetes melitus merupakan kelainan
metabolis pada endokrin akibat defek dalam
sekresi dan kerja insulin atau keduanya 
terjadi defisiensi insulin relatif atau absolut
 mengakibatkan kelainan metabolisme
kronis berupa hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal yang menimbulkan komplikasi
kronik pada sistem tubuh

3
 Diabetes tipe I: Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM)
 Diabetes tipe II: Diabetes melitus tidak
tergantung insulin (Non Insulin
DependentDiabetes Mellitus [NIDDM])
 Diabetes melitus tipe lain
 Diabetes Melitus Gestasional (Gestasional
Diabetes Mellitus [GDM])

4
 KOMPLIKASI AKUT
 Koma hipoglikemia
 Ketoasidosis
 Koma hiperosmolar
nonketotik
 KOMPLIKASI KRONIS
 Mikrovaskuler
 Makrovaskuler
 Neuropati diabetika

5
 Tujuan utama terapi diabetes melitus adalah mencoba
menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah
dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta
neuropati. Tujuan
 teraupetik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai
kadar glukosa darah normal (Padila, 2012).
 Menurut Wijaya & Yessie (2013) dalam penatalaksanaan
pasien diabetes melitus tujuannya:
 Jangka panjang : mencegah komplikasi
 Jangka pendek : menghilangkan keluhan/gejala DM

6
 Ulkus adalah luka terbuka
pada permukaan kulit atau
mukosa disertai kematian
jaringan yang luas dan invasif
kuman saprofit.
 Ulkus diabetikum adalah salah
satu komplikasi kronik DM
berupa luka terbuka pada
permukaan kulit yang dapat
disertai adanya kematian
jaringan setempat

7
Menurut Ganong (2008), keadaan hiperglikemi akan
mengakibatkan enzim aldosa reduktase yang
kemudian menyebabkan pembentukan sorbitol di
dalam sel. Penimbunan sorbitol pada jaringan saraf
akan menyebabkan terjadinya neuropati, termasuk
neuropati perifer (Price & Wilson dalam Dafianto,
2016). Keadaan hiperglikemiakan memicu
pembentukan advance glycosylation end products
(AGEs) yang dapat merusak pembuluh darah dan
mengganggu respons dari leukosit terhadap infeksi.
Kondisi hiperglikemi yang disertai dengan insufisiensi
sirkulasi arterosklerotik dan penurunan resistensi
terhadap infeksi dapat menyebabkan terjadi ulkus
kronis dan gangren

8
 Menurut berat ringannya lesi, kelainan ulkus
diabetikum dibagi menjadi enam derajat
menurut Wagner
 Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh
 Derajat I : ulkus superficial terbatas pada kulit
 Derajat II : ulkus dalam, menembus tendon atau
tulang
 Derajat III : abses dalam dengan atau tanpa
osteomilitis
 Derajat IV : ulkus pada jari kaki atau bagian distal
kaki
 Derajat V : gangren seluruh kaki atau sebagian
tungkai
9
10
 ANAMNESIS / GEJALA KLINIK
Gejala-gejala neuropatik diabetik  sering
kesemutan, rasa panas di telapak kaki,
keram, hilang atau berkurangnya rasa nyeri
dikaki.
Gangguan pembuluh darah  nyeri tungkai
sesudah berjalan pada jarak tertentu akibat
aliran darah ketungkai yang berkurang
(klaudikasio intermiten), ujung jari terasa
dingin, nyeri diwaktu malam, denyut arteri
hilang.
11
 PEMERIKSAAN FISIK
 Inspeksi
 Palpasi
 Pemeriksaan Sensorik
 Pemeriksaan Vaskuler

12
 PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Pemeriksaan radiologi akan dapat mengetahui
apakah didapat gas subkutan, benda asing serta
adanya osteomielitis.

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah rutin menunjukkan angka
lekosit yang meningkat bila sudah terjadi infeksi.
Gula darah puasa dan 2 jam PP harus diperiksa
untuk mengetahui kadar gula dalam lemak.

13
 PENGENDALIAN DIABETES
 Terapi non farmakologis
 Terapi farmakologis
 PENANGANAN ULKUS DIABETIKUM
 Debridemen
 Perawatan Luka
 Pengendalian Infeksi
 Skin Graft
 Tindakan Amputasi

14
 Infeksi merupakan ancaman utama amputasi
pada penderita ulkus diabetikum.
 Hampir 2/3 pasien dengan ulkus kaki diabteik
memberikan komplikasi osteomielitis.

15
 Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai oksigen
menurun karena penyempitan pembuluh darah.
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin atau penurunan masukan oral.
risikotinggi infeksi/sepsis berhubungan dengan kadar glukosa tinggi,
atau penurunan fungsi leukosit atau perubahan pada sirkulasi.
Nyeri akut berhubungan dengan agen fisik.
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan gangguan
metabolisme (ulkus DM)
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri yang
dirasakan.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri yang dirasakan.
Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan bentuk jaringan.
Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan klien tentang penyakitnya.

16
17

Anda mungkin juga menyukai