Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN JIGSAW

TUMBUH KEMBANG ANAK PRESCHOOL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Disusun oleh:

Evi Nur Janah (I1B018017) Merlinda Dwi C (I1B018065)

Putri Regina Aulia (I1B018031) Zayyana Nadia F K (I1B01870)

Nita Yulinda (I1B018035) Haidar Amr Abdillah (I1B018077)

Tiara Oktin K (I1B018039) Nivi Vebianti (I1B018081)

Septi Windari (I1B018063) Ji’is (I1B018085

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PURWOKERTO

202
0

A. Penilaian Tumbuh Kembang dan Pengawasan


Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata
2kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan
sistem tubuh mencapai kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan lain-
lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.

1. Pada Usia 3-4 Tahun

 Dapat mengetahui harus bergantian waktu walau terkadang belum mau


mengikuti.
 Tertawa saat mendengar hal lucu dengan teman sebaya.
 Terkadang terbangun di malam hari karena mimpi.
 Mulai bergabung pada permainan kelompok.
 Berbicara terhadap diri sendiri.
 Menyukai bermain sendiri, terkadang bermain bersama.
 Mengidentifikasi gender laki-laki dan perempuan.
 Meniru kegiatan orang dewasa.

2. Pada Usia 4-5 Tahun

 Mulai memiliki sahabat.


 Mengarang cerita dan terkadang melebihkan ceritanya.
 Bekerja sama dan berpartisipasi dalam kelompok.
 Terkadang tidak mau mengalah terhadap anak lain.
 Meunjukkan ekspresi menyesal saat melakukan kesalahan.
 Menunjukkan sikap mandiri dan kegiatan yang ia suka.

3. Pada Usia 5-6 Tahun

 Senang bermain dengan teman sebaya.


 Mulai meminjamkan dan meminjam mainan.
 Menaati aturan dalam permainan.
 Mengenal kata sifat (baik, nakal, pelit, berani).
 Menyimak perkataan orang lain.
 Memahami dua perintah yang diberikan berasmaan.
 Mengulang kalimat yang kompleks.

Bila anak berusia 3-6 tahun menunjukkan hal-hal seperti yang disebutkan di
atas, maka kita hanya perlu membantu memaksimalkan tahap
perkembangannya. Setiap anak pun bisa memiliki karakternya sendiri.
Semoga info di atas bisa menambah pengetahuan kita soal tahap
perkembangan sosial anak(Zahira, 2019).

Anak dengan jenis kelamin laki-laki perkembangannya cenderung lebih


cepat daripada anak perempuan, namun dari segi kedewasaan perempuan
menjadi dewasa lebih dini. seksualitas juga mempengaruhi intensitas kondisi
emosi anak. Ledakan emosi marah lebih banyak terjadi pada anak laki-laki
ketimbang anak perempuan. Sebaliknya pula, perasaan takut, cemburu, dan
kasih sayang lebih banyak dilabelkan kepada anak perempuan ketimbang anak
laki-laki .

Umur merupakan faktor yang paling penting untuk melakukan test


Denver II, umur mempengaruhi perkembangan anak dan sangat penting dalam
menilai perkembangan anak salah satunya perkembangan kepribadian. Zat
nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak adalah
protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air. Pada masa prenatal,
bayi maupun balita, anak akan membutuhkan kalori dan protein lebih banyak,
faktor malnutrisi (kekurangan gizi) atau kurang adekuatnya zat gizi. Anak usia
dini yang terhambat pertumbuhan fisiknya karena masalah malnutrisi akan
lebih lemah jika dibandingkan dengn anak yang memperoleh cukup gizi,
selain itu, tumbuh kembang otaknya juga menjadi tidak optimal yang pada
gilirannya dapat menyebabkan kemampuan kognitif mereka rendah. Obesitas
pada anak usia dini juga tidak baik, karena pada anak usia dini obesitas dapat
menurunkan tingkat kecerdasan karena aktivitas dan kreativitas anak menjadi
menurun dan cenderung malas akibat kelebihan berat badan .

Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok yaitu


penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan. Penilaian
pertumbuhan fisik yang dimaksud pada anak adalah tinggi badan, berat badan,
lingkar kepala, lipatan kulit, lingkar lengan atas, panjang lengan, proporsi
tubuh, dan panjang tungkai. Sementara

penilaian perkembangan yakni dengan melihat kemampuan motorik pada


anak. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena berpengaruh pada
kecerdasan motorik anak yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang
di masa depan. Kedua penilaian ini mempunyai parameter dan alat ukur
tersendiri. Akan tetapi alat pengukuran yang diutamakan adalah parameter
ukuran antopometri untuk mengukur tinggi badan, sebab dengan menukur
tinggi badan sangat dapat mempengaruhi tubuh-kembang anak.

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan


menjadi 3 kebutuhan dasar salah satunya kebutuhan asah dimana stimulasi
mental merupakan cikal bakal untuk proses belajar (pendidikan dan pelatihan)
pada anak. Stimulasi mental (asah) ini merangsang perkembangan mental
psikosial: kecerdasan, ketrampilan, kemandian, kreativitas, agama,
kepribadian, moral-etika produktivitas, dan sebagainya. Orang tua yang
pekerjaannya swasta lebih banyak memiliki waktu untuk bercengkrama
dengan anak-anaknya, sehingga bisa memberikan kasih sayangnya dan
menstimulasi perkembangan anaknya terutama motorik halusnya.

Periode perkembangan anak yang sangat penting diantaranya yaitu masa


pra sekolah (4-5 tahun) pada tahap ini anak sudah mulai menjelajahi wilayah
yang sama sekali tidak mereka kenal dan belajar mengenal orang-orang baru.
Masa pra sekolah disebut masa keemasan (golden period), jendela kesempatan
(window of opportunity), dan masa kritis (crtical period), dimana pra sekolah
terdapat berbagai tugas perkembangan selanjutnya, adanya hambatan dalam
mencapai tugas perkembangan tersebut akan menghambat perkembangan
selanjutnya. Perkembangan motorik halus yang lambat dapat disebabkan oleh
beberapa hal. Hal yang paling penting yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak adalah orang tua. Dengan demikian orang tua sangat
berperan penting dalam menstimulasi perkembangan anak, anak usia balita
sangat membutuhkan kasih sayang dan pengawasan langsung dari orang
tuanya. (Komariyah, 2016)

B. Theories of Development

Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran.


Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Indicator pertumbuhan meliputi
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, dan pertumbuhan gigi. Pola
pertumbuhan fisiologis sama untuk semua orang, akan tetapi laju pertumbuhan
bervariasi pada tahap pertumbuhan dan perkembangan berbeda.
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemajuan
keterampilan yang dimiliki individu untuk beradaptasi terhdap lingkungan.
Perkembangan merupakan aspek perilaku dari dari pertumbuhan, misalnya
individu mengembangkan kemampuan untuk berjalan, berbicara, dan berlari
dan melakukan aktivitas yang semakin kompleks (Kozier, Erb, Berman, &
Snyder, 2011 dalam Safirah Sarayati, )

Menurut para ahli pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 4-6/ 6-12
tahun:

1. Freud Theory
 Fase falik (3-6 tahun)
Anak menunjukan bagian tubuh yang sensitive pada fase ini adalah
alat kelamin.
 Fase laten (6-12 tahun)
Pada fase ini anak menggunakan energy fisik dan psikologis yang
merupakan media untuk mengeksplorasi pengetahuan dan
pengalamannya melalui aktivitas fisik maupun sosialnya.
Contoh:
- Anak perempuan lebih menyukai teman dengan jenis kelamin
perempuan, dan laki-laki dengan laki-laki.
- Pertanyaan anak tentang seks semakin banyak dan bervariasi,
mengarah pada system reproduksi.
2. Erikson Theory
 Initiative vs Guilt (3-6 tahun)
- Anak sudah mampu menunjukan rasa percaya diri.
- Anak akan mulai berani mengambil inisiatif.
 Industry vs inferiority (6-11 tahun)
- Anak sudah mulai mampu melakukan pemikiran logis.
- Anak sudah mulai duduk dibangku sekolah.
3. Piaget Theory
 Anak berfikir bahwa keadilan dan peraturan adalah property dunia
yang tidak bisa diubah dan dikontrol oleh orang.
 Anak berfikir bahwa peraturan dibuat orang dewasa dan terdapat
pembatasan-pembatasan dalam bertingkah laku.
 Anak menilai kebenaran atau kebaikan tingkah laku berdasarkan
konsekuensinya, bukan niat dari orang yang melakukan.
 Anak percaya bahwa aturan tidak bisa diubah.
4. Kohlberg Theory
 Anak berkembang melalui interaksi social yang memiliki corak
khusus yaitu aktivitas-aktivitas anak ikut berperan
C.

D. Nutrisi Tumbuh Kembang Anak


Masa prasekolah adalah masa paling penting bagi proses tumbuh
kembang anak. Oleh karena itu, nutrisi tepat dan sehat sangat dibutuhkan
untuk anak. Kebiasaan pola makan yang sehat harus dikenalkan pada anak
sejak dini. Pola makan tepat dan sehat yang dikenalkan sejak dini nantinya
akan diterapkan si anak ketika ia dewasa. Komposisi gizi pada anak
prasekolah agak berbeda
dengan orang dewasa. Hal ini karena anak prasekolah masih dalam fase
tumbuh kembang. Masa prasekolah atau masa balita, anak juga mulai melatih
berbagai gerakan refleks fisik motorik, dan panca inderanya. Selain itu, anak
prasekolah mulai belajar tentang berbagai hal di lingkungannya. Rasa ingin
tahu yang besar, dan aktivitas yang banyak harus diimbangi dengan nutrisi
yang bergizi. Kebutuhan nutrisi bagi anak prasekolah adalah karbohidrat
sebagai sumber energi pemenuhannya sebesar 220g. Aktivitas anak prasekolah
sangatlah banyak, untuk itu konsumsi makanan yang kaya karbohidrat sangat
dibutuhkan. Hampir setengah dari total kalori yang dibutuhkan anak
prasekolah berasal dari makanan yang berkarbohidrat. Protein merupakan zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai penentu pertumbuhan. Protein juga
membangun dan memperbaiki jaringan tubuh dibutuhkan sebesar 35 g. Zat
gizi lainnya adalah lemak, lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh,
kebutuhannya sebesar 62 g. Ketiga zat gizi termasuk unsur gizi makronutrien.
Sedangkan unsur gizi yang disebut mikronutrien adalah vitamin dan mineral.
Vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, dan asam folat merupakan unsur gizi
yang hanya dibutuhkan sedikit, namun harus selalu dipenuhi setiap harinya.
Mineral seperti zat besi (Fe) untuk mencegah anemia, kalsium (Ca) untuk
menguatkan tulang dan gigi, Zink (Zn) untuk pertumbuhan normal anak. Zat-
zat gizi tersebut dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan
tubuh yang optimal. Memenuhi kebutuhan nutrisi anak prasekolah
memerlukan perhatian dan ketelatenan orang tua untuk melakukannya. Nutrisi
yang bergizi merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan
tubuh. Begitupula pada anak balita atau anak prasekolah membutuhkan nutrisi
yang bergizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
otaknya. Nutrisi yang bergizi akan mendukung perkembangan mental dan
sosial anak. Periode keemasan seorang anak adalah saat anak prasekolah.
Periode tersebut harus diimbangi dengan nutrisi yang dapat mencukupi
kebutuhannya. Nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak
prasekolah adalah mengandung karbohidrat, vitamin dan mineral, protein, dan
lemak. Selain itu, anak prasekolah dalam mengkonsumsi makanan juga
membutuhkan serat, yakni sebesar 22 g. Buah dan sayuran juga merupakan
sumber serat yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Serat sangat
dibutuhkan untuk mewujudkan kondisi sehat pada seseorang. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi serat ini, karena apabila
dikonsumsi dalam jumlah yang kurang atau lebih, dapat berpengaruh terhadap
kesehatan.
E. Fisichal Fitness atau Aktifitas fisik pada anak preschool usia 4-6 tahun.

Pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu yang pasti terjadi


dalam kehidupan manusia. Salah satu masa pertumbuhan dan perkembangan
yaitu terjadi pada masa preschool yaitu usia 4-6 tahun. Usia tersebut adalah
usia yang tergolong masih sangat dini dan usia gold atau keemasan pada anak.
Dimana pada masa itu, pertumbuhan dan perkembangan anak perlu
dioptimalkan sebaik-baiknya. Pada anak usia preschool, salah satu yang di
fokuskan adalah perkembangan aktifitas fisik. Aktivitas fisik yaitu semua
gerakan tubuh yang dihasilkan oleh sistem otot guna meningkatkan
pengeluaran energi dari tuntutan fisiologis yang normal (Winda Prasepty,
Sugiharto & Rumini (2017) dalam Ortega, (2008).
Menurut Winda Prasepty, Sugiharto & Rumini (2017) dalam Corbin,
Pangrazi & Franks, (2000), Aktivitas fisik mengacu pada gerakan otot yang
memerlukan pengeluaran energi yang cukup besar dan memiliki berbagai
subkategori misalnya, kegiatan rekreasi atau olahraga.

Pada anak usia preschool, aktifitas fisik lebih difokuskan pada kegiatan
untuk perkembangan motorik. Target yang harus di capai anak adalah
meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. Gerak dasar yang
dikuasai anak harus benar sesuai fungsi tubuh dalam aktivitasnya sehari-hari.
Berdasarkan penelitian Winda Prasepty, Sugiharto & Rumini (2017), aktifitas
fisik tidak hanya berpengaruh pada tingkat kesehatan anak, namun, sangat
berpengaruh juga terhadap kemampuan kognisi, emosi, dan sosial anak.
Dalam penelitian itu, juga ditemukan bahwa kemampuan motorik (baik
motorik kasar maupun motorik halus), berhubungan dengan kemampuan anak
untuk persiapan sekolahnya, seperti kemampuan verbal, sosial, kemampuan
matematika awal, dan keterampilan berperilaku.

Hal senada juga disampaikan dari hasil penelitian Winda Prasepty,


Sugiharto & Rumini (2017), dalam Gaines & Missiuna (2017), menyebutkan
bahwa rendahnya keterampilan motorik berhubungan dengan kemampuan
bicara dan bahasa pada anak usia sekolah. Anak – anak yang memiliki
keterbatasan motorik, cenderung kurang berinteraksi dan beraktivitas dengan
teman-temannya, sehingga kemampuan komunikasinya kurang berkembang.

Menurut Sujarwo dan Widi.C.P. (2015), perkembangan motorik pada


anak terdiri dari dua yaitu : motorik kasar dan motorik halus, keduanya tidak
terlepas dari keinginan anak untuk selalu bergerak dan bermain dalam proses
belajar. (Wong et al., 2009).

a. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup


keterampilan otot-otot besar, misalnya merangkak, tengkurap, mengangkat
leher dan duduk. Pada anak usia 4 tahun, anak lebih suka aktifitas fisik
yang sifatnya lebih menantang, seperti melompat dari tempat tinggi dan
menggelantung dengan posisi kepala di bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun,
keinginan anak semakin bertambah dan anak biasanya menyukai kegiatan
lomba yang sedikit mengandung bahaya, seperti balapan sepeda ataupun
balapan lari.
b. Motorik halus adalah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan gerak
otot-otot kecil yang berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang
suatu objek dengan menggunakan jari tangan, seperti mengambil benda
kecil dengan ibu jari dan telunjuk, menggambar dan menulis (Sujarwo dan
Cukup pahala widi (2015) dalam Nevvy.H. (2013). Pada usia 4 tahun, anak
masih terihat kesulitan dalam menyusun balok menjadi bangunan, namun,
pada usia ini, motorik halus pada anak dikatakan sangat berkembang,
bahkan hampir sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun, motorik anak
berkembang pesat. Anak mampu mengkoordinasikan gerakan mata dengan
tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada
waktu anak menulis atau menggambar (Anonim, 2011).
Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang. Kondisi ini akan menunjang perkembangan
rasa percaya diri pada anak. Pada masa pra sekolah atau pada masa awal
sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis dan
baris - berbaris. Dengan perkembangan motorik yang baik, anak akan
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya dan
memudahkan anak untuk bergaul dengan teman sebayanya.
F.
G. Preventing Injury and Illness

Antisipasi berfokus pada upaya promotif dan preventif dalam bentuk


pendidikan kesehatan, dimana kebutuhan individu pada masing-masing tahap
tumbuh kembang berbeda-beda. Tujuannya adalah memperkecil masalah yang
dapat diantisipasi atau dicegah oleh orang tua atau keluarga. Berikut adalah
upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan injuri pada anak preschool.

1. Keselamatan Anak

Berdasarkan (CDC, 2019; Kyle, 2012; Taylor et al., 2011) dalam


(Arif Rohman Mansur, 2019) Ketika anak Anda menjadi lebih mandiri dan
menghabiskan lebih banyak waktu di dunia luar, penting bagi Anda dan
anak Anda untuk mengetahui cara agar tetap aman. Berikut adalah
beberapa tips untuk melindungi anak Anda:
a. Beri tahu anak Anda mengapa pentingnya berhati-hati berlalu lintas.
Katakan pada anak Anda untuk tidak bermain di jalan atau mengejar
bola yang nyasar. (Kecelakaan adalah penyebab utama cedera dan
kematian pada anak-anak usia prasekolah, paling sering kecelakaan
sepeda motor, tenggelam, luka bakar, dan keracunan)
b. Berhati-hatilah saat membiarkan anak Anda mengendarai sepedanya.
Jagalah Anak anda di trotoar dan jauh dari jalan dan selalu minta dia
memakai helm.
c. Periksa peralatan bermain di luar ruangan, pastikan tidak ada bagian
yang longgar atau ujung yang tajam.
d. Awasi anak Anda setiap saat, terutama saat dia bermain di luar.
Pastikan keamanan di dalam air, Ajari anak Anda untuk berenang,
tetapi awasi dia setiap saat ketika ia berada di dalam atau di sekitar
kolam air (termasuk kolam anak-anak).
e. Orang tua harus memahami pentingnya mengajari anak-anak arti kata
‘’ TIDAK ‘’ untuk mencegah kecelakaan.
f. Kecelakaan umum yang mempengaruhi anak usia prasekolah adalah :
kecelakaan mobil, luka bakar, jatuh, tenggelam, gigitan binatang, dan
konsumsi zat beracun.
g. Hal ini penting bagi perawat untuk menekankan pendidikan tentang
perlindungan dari potensi bahaya.
h. Praktik keselamatan yang dikembangkan oleh anak usia prasekolah
dapat dilakukan seumur hidup.
i. Orang dewasa terbaik dapat mengajarkan anak usia prasekolah tentang
pencegahan kecelakaan melalui pemodelan peran. Misalnya, orang tua
yang memakai sabuk pengaman setiap kali mereka masuk ke dalam
mobil yang tidak hanya melindungi diri mereka sendiri tetapi juga
mengajarkan kepada anak penting kecelakaan tindakan pencegahan.
2. Keamanan di rumah
(Centers for Disease Control, 2006) dalam (Arif Rohman Mansur,
2019) Pistol, korek api, kolam air, naik sepeda, dan racun merupakan
sumber cedera potensial pada anak periode usia prasekolah. Persentase
cedera nonfatal tertinggi di antara anak usia prasekolah. Pada kelompok
usia ini, kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab cedera
paling fatal, selanjutnya adalah tenggelam. Sebagian besar cedera juga
terjadi di atau di sekitar rumah, termasuk luka bakar dan keracunan.
3. Mencegah Keracunan
Mencegah keracunan dapat dilakukan dengan cara menyimpan
bahan kimia, obat-obatan, dan produk pembersih di lemari yang terkunci,
jauh dari jangkauan anak-anak (setidaknya dengan tinggi 1,5 m). Segera
singkirkan setelah menggunakan atau membelinya, gembok dan lemari
yang dapat dikunci dapat dibeli di toko bahan bangunan. Semprotan
kebun, pupuk, cat, pengencer dan produk perangkat keras lainnya harus
disimpan di lemari yang terkunci di garasi atau gudang dan jauh dari
jangkauan anak-anak. Tinggalkan semua bahan kimia, obat-obatan dan
produk pembersih dalam wadah aslinya dengan label yang jelas dan
pastikan tutupnya aman. (The Royal Children’s Hospital, 2018) dalam
(Arif Rohman Mansur, 2019)
4. Mecegah Cedera
Karena kemampuan anak sangat hebat sekarang, dia akan
menemukan berbagai situasi berbahaya yang tidak ada habisnya di rumah
maupun di lingkungan. Anak Anda dapat jatuh dari mainan keluar dari
jendela, menuruni tangga, dari sepeda atau roda tiga, dan dari apa pun
yang dapat dinaiki. Gunakan tikar yang telah diuji keamanannya atau
material lepas (karet parut, pasir, kepingan kayu, atau kulit kayu). Kunci
pintu menuju tempat berbahaya, gunakan gerbang di tangga dan pasang
pelindung jendela, pasang pagar di halaman bermain.
Menurut (Healthy Children, 2015) dalam (Arif Rohman Mansur,
2019)Ruangan dapur dapat menjadi tempat yang berbahaya bagi anak
Anda, terutama saat Anda memasak. Sang anak dapat terkena cairan panas,
minyak panas, dan makanan panas menyebabkan luka bakar yang serius.
Berikanlah kegiatan atau aktivitas yang aman untuk anak Anda, ketika
Anda sedang memasak. Ingatlah bahwa peralatan dapur dan permukaan
panas lainnya seperti setrika, oven, pemanas dinding, dan pemanggang
dapat menyebabkan kulit anak melepuh. Jika kulit anak Anda melepuh,
segera tuangkan air dingin di area yang terbakar, biarkan selama beberapa
menit untuk mendinginkannya. Kemudian tutup luka bakar secara longgar
dengan perban kering atau kain bersih. Bawalah anak ke Puskesmas atau
rumah sakit untuk perawatan luka bakar yang parah.
5. Memelihara Anak
Ingatlah bahwa anak-anak akan belajar dari apa yang Anda
lakukan serta apa yang Anda katakan. Berikanlah contoh yang baik untuk
anak Anda, batasi jumlah waktu anak dalam melihat tayangan televise,
Youtube, Video Game dsb (Stark, 1997) dalam(Arif Rohman Mansur,
2019)
a. Hindari tayangan televisi yang terdapat unsur kekerasan atau
adegan seksual.
b. Bacakan untuk anak Anda.
c. Bawa anak Anda ke tempat yang aman di mana ia dapat berlari.
d. Daftarkan anak Anda mengikuti program Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
e. Berkunjunglah ke tempat sekolah atau tempat pendidikan anak
Anda sendiri dan perhatikan bagaimana guru atau pengasuh
berinteraksi dengan anak-anak.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Rohman Mansur (2019) TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRASEKOLAH.


Andalas University Press Jl. Situjuh No. 1, Padang 25129 Telp/Faks. :
0751-27066 email : cebitunand@gmail.com. Available at:
www.diskes.baliprov.go.id.
Kusuma, D., Komariyah, Z. 2016. Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia
4-5 Tahun The Development Of Motor Smooth At Children Aged 4-5
Years. Jurnal Placentum. 4(2): 76-83
Murni. 2017. Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Psikososial pada Masa Kanak-
Kanak Awal 2-6 Tahun. Fakultas Trbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
Vol. III No. 1 Riendrafi, S. 2009. Perkembangan Pskososial Anak.
Sarayati, Safirah. 2016. Analisis Faktor Perilaku Seksual pada Anak SD di SDN
Dukuh Kupang II-489 Kecamatan Dukuh Pakis Kelurahan Dukuh Kupang
Surabaya. Universitas Airlangga. Hal. 22-23
Septiani, Rizki dkk. 2016. Tingkat Perkembangan Anak Pra Sekolah Usia 3-5
Tahun Yang Mengikuti Dan Tidak Mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini
(Paud). Jurnal Keperawatan Jiwa. 4(02): 114 - 125.

Sujarwo dan Widi.C.P. 2015. Kemampuan Motorik Kasar Dan Halus Anak Usia
4-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. 11(02): 96 - 100.

Udin, Tamsik. 2015. Pertumbuhan Anak Usia Dini Melalui Pertumbuhan


Perkembangan dan Karakteristiknya. Jurnal Pendidikan Anak 1 (2). Hal.
18-19
Winda Prasepty, Sugiharto & Rumini. 2017. Pengembangan Instrumen Tes
Kebugaran Jasmani untuk Anak TK Usia 4-6 Tahun. Journal of Physical
Education and Sports. 6(02): 205 - 210.

Zahra Zahira. 2019. Islamic Montessori For 0-3 Tahun Dan 3-6 Tahun.
Yogyakarta: Bentang

Anda mungkin juga menyukai