Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Angka kejadian penyakit alergi akhir-akhir ini menjadi meningkat sejalan dengan
perubahan pola hidap masyarakat modern sekarang, baik itu polusi lingkungan,
maupun zat-zat yang ada di dalam makanan. Salah satu penyakit alergi yang banyak
terjadi di masyarakat adalah asma. Asma merupakan penyakit yang masih mejadi
masalah kesehatan masyarakat di hampir semua negara di dunia (Masrizal, 2016).
Asma adalah penyakit paru berupa proses keradangan di saluran napas yang
mengakibatkan hiperrespon saluran napas terhadap berbagai macam rangsangan yang
dapat menyebabkan penyempitan saluran napas yang menyeluruh sehingga dapat
timbul sesak napas yang reversible baik secara spontan maupun dengan terapi
(Novita, Hartini, 2014).
World Health Organisation (WHO) memperkirakan 235 juta penduduk dunia
menderita asma dan paling sering terjadi pada anak. Prevalensi asma meningkat 5-
30% dalam satu dekade terakhir. Menurut data yang dikeluarkan WHO pada bulan
Mei tahun 2014, angka kematian akibat penyakit asma bronkial di Indonesia
mencapai 24.773 orang atau sekitar 1,77 persen dari total jumlah kematian penduduk.
Di Indonesia prevalensi asma pada anak sekitar 10% pada usia sekolah dasar dan
sekitar 6,5% pada usia sekolah menengah pertama. 1Berdasarkan gambaran tersebut,
terlihat bahwa asma telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu
mendapat perhatian serius.
Tatalaksana asma jangka panjang pada anak bertujuan untuk mencegah terjadinya
serangan asma seminimal mungkin sehingga memungkinkan anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan usianya. Tata laksana asma anak dibagi
menjadi beberapa hal yaitu tata laksana komunikasi, informasi, dan edukasi pada
pasien dan keluarganya, penghindaran terhadap faktor pencetus, dan medikamentosa.
Hal ini dilakukan agar pengobatan asma pada anak bisa optimal (Wahani 2016).

Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi asma
2. Untuk mengetahui etiologi asma
3. Untuk mengetahui patofisiologi asma
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis ama
5. Untuk mengetahui manajemen terapeutik asma
6. Untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi pada pasien dan keluarga
penderita asma

Daftar pustaka
Masrizal, Mangguang, Dt. (2016). Faktor Risiko Kejadian Asma pada Anak di Kota
Padang. Jurnal Arc. Com. Health. Vol.3, No 1:1-7
Novita F, L., & Hartini, N. (2014). Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan
Frekuensi Kekambuhan Pada Wanita Penderita Asma Usia Dewasa Awal
Yang Telah Menikah. Psikologis Klinis Dan Kesehatan Mental, 2(1), 7–15.
WHO. (2016). Asthma Fact Sheets: World Health Organization
Wahani, A.M.I. 2016, ‘Karakteristik Asma pada Pasien Anak yang Rawat Inap Di RS
Prof.R.D Kandouw Malalayang, Manado’, Sari Pediatri, vol. 13, no. 4, p. 280.

Anda mungkin juga menyukai