Anda di halaman 1dari 7

1.

Tahap Tumbuh Kembang Anak

Kehidupan pribadi manusia pada dasarnya adalah libido seksualitas. Pembutukan pribadi
seseorang terjadi dari lahir sampai usia 20 tahun. Enam tahap perkembangan fisiologis manusia (
Sigmund Freud ) , yaitu sebagai berikut :
 a. Tahap Oral ( umur 0 sampai sekitar 1 tahun ) 
Dalam tahap ini, mulut bayi merupakan daerah utama dari aktivitas yang dinamis pada
manusia.
b.        Tahap Anal ( antara umur 1 sampai 3 tahun ) 
Dalam tahap ini, dorongan dan aktivitas gerak individu lebih banyak terpusat pada fungsi
pembuangan kotoran.
c.        Tahap Falish ( antara umur 3 sampai 5 tahun ) 
Dalam tahap ini alat kelamin merupakan daerah perhatian yang penting dalam pendorongan
aktivitas.
d.        Tahap Latent ( antara umur 5 tahun sampai 12 tahun )
Dalam tahap ini, dorongan aktivitas dan pertumbuhan cenderung bertahan dan istirahat
dalam arti meningkatkan kecepatan pertumbuhan.
e.        Tahap Pubertas ( antara umur 12 tahun sampai 20 tahun )
Dalam tahap ini, dorongan aktif kembali, kelenjar endokrin tumbuh pesat dan berfungsi
mempercepat pertumbuhan ke arah kematangan.
f.         Tahap Genital ( setelah umur 20 tahun dan seterusnya )

Dalam tahap ini, pertumbuhan genital merupakan dorongan penting bagi tingkah laku seseorang.
Perkembangan fungsi dan kapasitas kejiwaan manusia berlangsung dalam lima tahap (Jean
Jacques Rousseau), sebagai berikut :
1.     Tahap perkembangan masa bayi ( sejak lahir – 2 tahun )
Dalam tahap ini, perkembangan pribadi didominasi oleh perasaan. Perasaan senang ataupun
tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setiap perkembangan fungsi pribadi dan tingkah
laku bayi, sangat dipengaruhi oleh perasaannya. Perasaan ini sendiri tidak tumbuh dengan
sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi bayi terhadap stimulasi
lingkungannya.
2.       Tahap perkembangan masa kanak-kanak ( 2 tahun sampai 12 tahun )
Dalam tahap ini, perkembangan pribadi anak dimulai dengan semakin berkembangnya
fungsi indra anak untuk mengadakan pengamatan. Perkembangan fungsi ini memperkuat
perkembangan fungsi pengamatan pada anak, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan
setiap aspek kejiwaan anak pada masa ini sangat didominasi oleh pengamatannya.
3.       Tahap perkembangan pada masa preadolesen ( 12 tahun sampai 15 tahun )
Dalam tahap ini, perkembangan fungsi penalaran intelektual pada anak sangat dominan.
Dengan adanya pertumbuhan sistem saraf serta fungsi pikirannya, anak mulai kritis dalam
menanggapi sesuatu ide atau pengetahuan dari orang lain. Kekuatan intelektualnya kuat.
Energi fisiknya kuat, sedangkan kemauannya kurang keras, dengan pikirannya yang
berkembang, anak mulai belajar menemukan tujuan serta keinginan yang dianggap sesuai
baginya untuk memperoleh kebahagiaan.
4.       Perkembangan pada masa adolesen ( 15 tahun sampai 20 tahun )
Dalam tahap perkembangan ini, kualitas kehidupan manusia diwarnai oleh dorongan seksual
yang kuat. Keadaan ini membuat orang mulai tertarik kepada orang lain yang berlainan jenis
kelaminnya. Disamping itu, orang mulai mengembangkan pengertian tentang kenyataan
hidup serta mulai memikirkan pola tingkah laku yang bernilai moral. Ia juga mulai belajar
memikirkan kepentingan sosial serta kepentingan pribadi. Berhubung dengan
berkembangnya keinginan dan emosi yang dominan dalam pribadi orang dalam masa ini,
maka orang dalam masa ini sering mengalami keguncangan serta ketegangan dalam jiwa.
5.        Masa pematangan diri ( setelah umur 20 tahun )
Dalam tahap ini, perkembangan fungsi kehendak mulai dominan. Orang mulai dapat
membedakan adanya tiga macam tujuan hidup pribadi, yaitu pemuasan keinginan pribadi,
pemuasan keingina kelompok, dan pemuasan keinginan masyarakat. Semua ini akan
direalisasi oleh individu dengan mengandalkan daya kehendaknya. Dengan kemauannya,
orang melatih diri untuk memilih keinginan yang akan direalisasikan dalam tindakannya.
Realisasi setiap keinginan ini menggunakan fungsi penalaran, sehingga orang dalam masa
perkembangan ini mulai mampu melakukan self direction dan self control.

Dari beberapa pendapat termasuk yang menguraikan pertumbuhan / perkembangan fisiologis


mas prenatal, dapatlah dikemukakan di sini pentahapan perkembangan pribadi secara agak lebih
luas yang meliputi tahap :
1.    Kematangan Prenatal ( antara umur 2,5 bulan – 9 bulan prenatal ),
2.    Perkembangan vital ( sejak lahir – 2 tahun ),
3.    Tahap perkembangan ingatan ( umur 2 – 3 tahun ),
4.    Tahap perkembangan kekuatan dan imajinasi ( mulai umur 3 – 4 tahun ),
5.    Tahap perkembangan pengamatan ( umur 4 – 6 tahun ),
6.    Tahap perkembangan inelektual ( antara umur 6/7 – 12/13 tahun ), masa perkembangan
intelektual ini meliputi masa siap sekolah, dan masa anak bersekolah ( umur 7 – 12 tahun).
Beberapa ciri pribadi anak masa kini antara lain sebagai berikut :
a.    Kritis dan realistis,
b.    Banyak ingin tahu dan suka belajar,
c.    Ada perhatian terhadap hal-hal yang praktis dan konkret dalam kehidupan sehari-hari,
d.   Mulai timbul minat terhadap bidang-bidang pelajaran tertentu,
e.    Sampai umur 11 tahun anak suka minta batuan kepada orang dewasa dalam menyelesaikan
tugas belajar,
f.     Mendampakan angka raport yang tinggi tanpa memikirkan tingkat prestasi belajarnya,
g.    Setelah umur 11 tahun, anak mulai ingin bekerja sendiri dalam menyelesaikan tugas
belajarnya,
h.    Anak suka berkelompok dan memilih teman sebaya dalam bermain dan belajar,
i.      Masa pueral ( umur 11/12 tahun ). Beberapa ciri pribadi anak masa peural antara lain
mempunyai harga diri yang kuat, ingin berkuasa dan menjadi juara, tingkah lakunya sering
berorientasi kepada orang lain, suka bersaing, suka bergaya tetapi penakut, dan suka
memerankan tokoh besar.
7.    Tahap perkembangan praremaja ( umur 13 – 16 tahun ), perbedaan sifat anak laki-laki dan
perempuan adalah sebagai berikut. Sifat negatif anak laki-laki pada masa preadolesen yaitu
mudah lelah, malas bergerak/bekerja, suka tidur dan bersantai-santai, mempunyai rasa
pesimis dan rendah diri, dan perasaan mulai berubah, senang, sedih, yakin dan gelisah silih
berganti. Sifat negatif anak perempuan pada masa preadolesen yaitu mudah gelisah dan
bingung, kurang suka bekerja, mudah jengkel dan marah, pemurug, kurang bergembira,
membatasi diri dengan pergaulan umum, dan agresif terhadap orang lain.
8.     Tahap perkembangan remaja ( antara umur 16 – 20 tahun ). Dalam tahap ini antara anak
laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan yang mencolok dan bahkan bertentangan.
Beberapa sifat yang berbeda tersebut adalah aktif dan suka memberi, suka memberi
perlindungan, aktif meniru pribadi pujaannya, tertarik pada hal-hal yang bersifat abstrak dan
intelektual dan berusaha menunjukkan diri mampu dan bergengsi. Sedangkan anak
perempuan memiliki sifat pasif dan suka menerima, suka mendapat perlindungan, pasif
tetapi mengagumi pribadi pujaannya, tertarik pada hal-hal yang bersifat konkret dan
emosional, dan berusaha menuruti dan menyenangkan orang lain.
2. Factor yang mempengaruhi tumbuh kembang

Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan
hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun
faktor-faktor tersebut antara lain:

Faktor dalam (internal)


 Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter
ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.

 Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh yang tinggi, pendek, gemuk atau
kurus.

 Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan
masa remaja.

 Jenis Kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi
setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.

 Genetik
Faktor genetic (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi
cirri khasnya. Faktor genetic merupakan modl dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Melalui instruksi yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan
pmbelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, berhentinya
pertumbuhan tulang. Potensi genetic yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di
negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetic ini.

 Kelainan Kromosom
Banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti; sindrom Down,
sindrom Turner, dll.
Faktor Luar (eksternal)
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang
kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan bio-fisiko-psiko-sosial yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi ssampai akhir hayatnya.

 Faktor Prenatal
 Gizi
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering
menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan sering menyebabkan
cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin,
anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.

anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan
mengalami kurang gizi dan mudah terkena infeksi dan selanjutnya akan menghasilkan wanita
dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang pula. Keadaan ini merupakan lingkaran setan
yang akan beruang dari generasi ke generasi selama kemiskinan tersebut tidak ditanggulangi.

 Mekanis
Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidrmnion). Faktor
mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan
kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat
karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah,
yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan
pertumbuhan.

 Toksin/Zat Kimia
Beberapa obat-obatanThalidomide, phenitoin, methadone, obat-obat anti kanker dan lain
sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. demikian pula dengan ibu hamil yang perokok
berat/peminum alcohol kronis sering melahirkan bayi berat lahir rendah, lahir mati, cacat, atau
retradasi mental.

 Endokrin
Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering menunjukkan kelainan berupa
makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasia pulau Langerhans akan
mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan kelainan
lain umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini
mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang meningkat pada
umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga ikut berperan.

 Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali,
spina bifida, retradasi mental, dan deformitas anggota gerak kelainan congenital mata, kelainan
jantung.

 Infeksi
Infeksi pada Trimester pertama dan kedua adalah oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella,
Sitomegalo viris, Herpes Simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin, misalnya katarak,
bisu tuli, mikrosefali, retradasi mental dan kelainan jantung congenital.

 Kelainan Imunologi
Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga
ibu membentuk antibody terhadap sel daarah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk ke
dalam peredarahan darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan
otak.

 Anoksia Embrio
Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan
pertumbuhannya terganggu.

 Psikologi Ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan kekerasan pada ibu hami dan lain-lain.

 Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapt menyebabkan jaringan
otak.

Faktor Post-natal
 Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

 Penyakit Kronis/kelainan congenital


Tuberkulosos, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retradasi pertumbuhan jasmani.

 Lingkungan Fisik dan Kimia


Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya
sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai
dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.

 Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang
tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan
dan perkembangannya.

  Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami
hambatan pertumbuhan.

 Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan
ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.

  Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

  Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya
penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak. Anak yng mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang.tidak mendapat stimulasi.
 Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan
pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai