Anda di halaman 1dari 7

Pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan

mikrobiologi?
Pemeriksaan radiologi
Radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan
layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa
foto/gambar/imaging yang dapat membantu dokter dalam merawat
pasien.
Fasilitas radiologi yang tersedia adalah:

 Pemeriksaan Radiologi Sederhana

Merupakan metode pemeriksaan yang paling sederhana, tidak diperlukan


persiapan khusus dan perjanjian. Pasien dapat datang kapan saja.
Contoh : Foto Rontgen : dada, kepala, dll.

 Pemeriksaan Radiologi Khusus

Memberikan zat kontras untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik


dan informatif. Pasien memerlukan persiapan puasa dan minum
pencahar. Zat kontras yang diberikan dapat berupa larutan yang
diminum atau dimasukan melalui anus atau berupa suntikan tergantung
organ yang akan diperiksa. Zat kontras hanya berfungsi sebagai
pewarna dan bukan pengobatan. Pasien harus dengan perjanjian.
Contoh: BNO IVP (melihat saluran kemih), OMD (melihat saluran cerna
bagian atas)

 BONE DENSITOMETRI
 FOTO THORAX
 HSG
 USG (USG Abdomen, USG Thyroid, USG Mammae, USG Testis)

Pemeriksaan mikrobiologi

Dalam menentukan penyakit atau


diagnosis, membantu diagnosis, prognosis, mengendalikan penyakit dan memonitor
pengobatan atau memantau jalanya penyakit, dokter melakukan pemeriksaan
laboratorium atau tes laboratorium yaitu pemeriksaan spesimen atau sampul
yang diambil dari pasien. Banyak pemeriksaan spesimen dilakukan di
laboratorium klinik atau lengkapnya di laboratorium patologi klinik.
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus
dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urine (air
kencing), darah, sputum (dahak), dan sebagainya untuk menentukan diagnosis
atau membantu menentukan diagnosis penyakit bersama dengan tes
penunjang lainya, anamnesis, dan pemeriksaan lainya.
Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang, untuk tujuan tetrtentu
misalnya untuk mendeteksi penyakit, menentukan resiko, memantau
perkembangan penyakit, memantau perkembangan pengobatan, dan lalin-lain.
Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak di jumpai dan
potensial membahayakan.  Pemeriksaan yang juga merupakan proses General
medical check up (GMC) meliputi : Hematologi Rutin, Urine Rutin, Faeces
Rutin, Bilirubin Total, Bilirubin Direk, GOT, GPT, Fotafase Alkali, Gamma
GT, Protein Elektroforesis, Glukosa Puasa, Urea N, Kreatinin, Asam Urat,
Cholesterol Total, Trigliserida, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk.
Tes atau pemeriksaan dapat secara kimia klinik, hematologi, imunologi, serologi,
mikrobiologi klinik, dan parasitologi klinik.  Metode pemeriksaan
pemeriksaan terus berkembang dari kualitatif, semi kuantitatif, dan
dilaksanakan dengan cara manual, semiotomatik, otomatik, sampai robotik.
Hal ini berarti peralatanpun berkembang dari yang sederhana sampai yang
canggih dan mahal hingga biaya tespun dapat meningkat.  Oleh karena itu
hasi suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu
diagnosa, memantau perjalanan penyakit, serta menentukan prognosa dari
suatu penyakit atau keluhan pasien.

Jenis Pemeriksaan Laboratorium

 Kimia Klinik. Pemeriksaan lab dalam bagian kimia klinik ini


mempunyai tujuan mendeteksi awal adanya infeksi virus,
memperkirakan status imun seseorang dan juga dapat digunakan
dalam rangka pemantauan respon pasca vaksinasi.
 Hematologi. Pemeriksaan darah hematologi ini adalah bagian dari
penilaian komponen sel darah secara lebih lengkap, yang bertujuan
dan bermanfaat dalam rangka mengetahui adanya kelainan darah
seperti anemia ( kurang darah ), adanya infeksi atau kelainan sel
darah putih yang lain, alergi dan gangguan pembekuan darah akibat
kelainan jumlah trombosit. Pemeriksaan meliputi keseluruhan darah
dan plasma. Mereka melakukan perhitungan darah dan selaput darah
 Imunologi. Pemeriksaan imunologo darah ini bertujuan untuk
mendeteksi awal adanya infeksi virus, mempekirakan status imun
dan juga menguji antibodi pada diri seseorang yang akan diperiksa
terkait dengan penyakit yang sedang dialami.
 Mikrobiologi. Yang dimaksud dengan pemeriksaan mikrobiologi
adalah pemeriksaan lab terhadap sampel darah, urin , feses , serta
sekret dan kerokan kulit yang dapat dilakukan melalui pemeriksaan
mikroskopis, pengecatan maupun pembiakan.
 Patologi. Adalah merupakan jenis pemeriksaan bedah menguji
organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada
bedah seperti masektomi payudara.
 Sitologi. Adalah jenis pemeriksaan untuk menguji usapan sel (seperti
dari mulut rahim) untuk membuktikan kanker dan lain-lain.
 Serologi. Menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit
seperti Hepatitis atau HIV AIDS.
 PCR (Polimerase Chain Reaction). Merupakan pemeriksaan dengan
menggunakan teknologi amplifikasi asam nukleat virus, untuk
mengetahui ada tidaknya virus / DNA virus, untuk memperkirakan
jumlah virus dalam tubuh, untuk mengetahui jenis virus ( genotipe
atau subgenotipe ) yang menginfeksi.

Tujuan Pemeriksaan Laboratorium Darah


Ada beberapa tujuan dan manfaat dari pemeriksaan darah maupun
pemeriksaan laboratorium lainnya yaitu diantaranya :

1. Pemeriksaan Penunjang dalam menegakkan diagnosis penyakit.


2. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan
gejala klinis.
3. Membantu pemantauan pengobatan dan juga pemberian obat.
4. Memantau perkembangan penyakit pasien.
5. Skrining/uji saring adanya penyakit subklinis yang mungkin
menyertai.
6. Menyediakan informasi prognostik atau perjalanan sebuah penyakit.

Persiapan Pasien Yang akan diperiksa laboratorium.


Beberapa persiapan yang umumnya dilakukan seseorang ketikan
akan dilaksanakan dan dilakukan pemeriksaan laboratorium antara
lain adalah sebagai berikut :

 Puasa 10 sampai 12 jam, dianjurkan untuk puasa malam hari dan


diambil darahnya di pagi harinya.
 Tidak diperkenankan untuk meminum obat-obatan kecuali obat yang
digunakan untuk tujuan pemeriksaan. Hal ini berdasarkan petunjuk
dan arahan dari dokter atau medis.
Panel Pemeriksaan Laboratorium

PANEL DEMAM.
Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui adanya penyakit infeksi
yang dapat menimbulkan demam seperti halnya infeksi saluran nafas
(Bronchitis, TBC), Infeksi Saluran kemih, Demam Typhoid, Demam
Berdarah, Malaria dan lain-lain. Untuk tujuan pengobatan dan
mengetahui perjalanan penyakit dapat dilakukan dengan kultur
(biakan kuman dan juga dengan tes kepekaan kuman terhadap
antibiotika.
Jenis pemeriksaan yang dilakukan adalah :

 Hematologi Rutin.
 Urin Rutin.
 Malaria (Sediaan apus darah tepi).
 Widal, Anti Dengue IgG, IgM.
 SGOT, SGPT.

PANEL GANGGUAN FUNGSI HATI dan PETANDA HEPATITIS.


Manfaat dan kegunaan pemeriksaan fungsi hati dan penyakit
hepatitis ini adalah untuk mengetahui gangguan fungsi hati dan
radang atau infeksi hati.
Pemeriksaan Gangguan Funsi Hati meliputi :

1. SGOT, SGPT.
2. Gamma GT, Alkali Fosfatase.
3. Total Protein dan fraksinya.
4. Bilirubin Total.

Pemeriksaan Petanda Hepatitis terdiri dari :

1. gM anti HAV
2. HBsAg.
3. Anti HCV.

Pemeriksaan uji saring vaksinasi hepatitis B adalah berupa pemeriksaan :


HbsAg, Anti Hbs dan anti Hbc.

PANEL GANGGUAN FUNGSI GINJAL.


Tujuan dan kegunaan pemeriksaan fungsi ginjal adalah dalam rangka
mengetahui adanya gangguan pada fungsi ginjal seseorang.
Jenis Pemeriksaan Fungsi Ginjal antara lain adalah sebagai berikut :

1. Urin Rutin.
2. Ureum, Kreatinin, Asam Urat.
3. Elektrolit yang terdiri dari : Natrium (Na), Kalium (K), Clorida (Cl),
Kalsium.
4. Fosfat Anorganik (Pada umumnya diperiksa bagi usia > 40 tahun).

PANEL UJI SARING ANEMIA.


Kegunaan manfaat pemeriksaan laboratorium ini adalah untuk
mengetahui adanya anemia dan juga mengetahui penyebab anemia.
Jenis Pemeriksaan yang dilakukan antara lain adalah sebagai
berikut :

1. Analyzer Hematologi (HB,Ht,Leukosit,Hitung jenis lekosit,Indeks


eritrosit.
2. Gambaran darah tepi, retikulosit.
3. Fe Serum, Fenritin, TIBC.

PANEL GANGGUAN METABOLISME GULA (DIABETES MELLITUS).


Pemeriksaan untuk diagnosa DM dan juga untuk follow up penyakit
kencing manis adalah dengan pemeriksaan gula darah dan urin puasa
gula darah dan urin 2 jam pp.
Pemeriksaan Laboratorium Pengelolaan Penyakit DM adalah dengan
melakukan pemeriksaan lab gula darah puasa dan 2 jam PP, HbA1c
(dilakukan setiap 3 bulan), urin rutin, benda keton, ureum, kreatinin,
asam urat, Mikroalbumin, Kolesterol total, HDL Kolesterol, LDL
Kolesterol, Trigliserida.

Anda mungkin juga menyukai