NIM : 11.01.774
Ting.Jur. : II-B/Theologia
I. Pendahuluan
II. Pembahasan
II.1 Pengertian Mengajar
Anak adalah individu yang unik yang mempunyai eksistensi, yang memiliki
jiwa sendiri serta mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai dengan iramanya masing-masing yang khas. 2 Ia mempunyai hubungan sosial
dan penilaian yang bertumbuh luas menyebabkan anak bereaksi dengan cara – cara
baru terhadap berbagai faktor lingkungan dan situasi.3 Anak adalah pribadi yang
masih murni jauh dari unsur-unsur yang mendorong anak-anak ke perbuatan-
perbuatan yang tergolong dosa dan tidak bermoral, banyak dipengaruhi oleh aktifitas-
aktifitas keagamaan.4 Perhatian anak-anak itu dapat ditarik pada mulanya dengan
merangsang pikirannya melalui mata, telinga, dan alat indra lainnya.5
1
I.L. Pasaribu dan B. Simandjuntak, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Tarsito, 1983), 7
2
Shindubata, Membuka Masa Depan Anak-anak Kita, (Yogyakarta: KANISIUS, 2000), 83
3
Yulia Singgih, Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman, (Jakarta: BPK-GM, 2002), 50
4
Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, (Jakarta: BPK-GM, 1982), 16
5
P. S. Naipospos, Penuntun Sekolah Minggu, (Jakarta: Yayasan Bina Komunikasi, 1962), 18-20
Jadi, anak adalah seorang yang masih berdosa yang membutuhkan Juruselamat. Anak-
anak selalu mendengarkan sesuatu yang menarik perhatiannya baik dari apa yang ia lihat, apa
yang ia dengar dari lingkungan sekitarnya. Namun pengertian anak tanggung adalah anak
yang disebut juga dengan anak Madya yang usianya 9-11 tahun.6 Pada usia ini, masa yang
dialami oleh anak-anak juga dapat disebut sebagai masa akhir kanak-kanak (Last Childhood)
sebelum masuk pada masa remaja (adolesence).
II.3 Perkembangan Psikologi Anak
II.3.1 Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang
artinya ilmu pengetahuan. Sercara umum, psikologi artinya ilmu yang mempelajari
tentang jiwa baik mengenai tingkah laku seseorang.7
Piaget memandang bahwa anak-anak berbeda dengan orang dewasa secara kognitif. Ia
menyatakan dalam semua usia dan budaya terdapat pola mengenai cara anak-anak memahami
12
lingkungannya. perkembangan kognitif bermaksud memahami aktifitas perilaku manusia
seperti perhatian, rekognisi, pembuatan kepuyusan, pemecahan masalah, pengertahuan
konseptual, belajar, penalaran, prinsisp-prinsip dan mekanisme perkembangan, intelegensi,
interprestasi, atribusi, penilaian, memori dan imajinasi. 13 Anak tanggung berada pada tahap
operasi konkret. Adapun perkembangan kognitif dari anak tangguh adalah anak telah
mengalami perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu
yang logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang
dihadapinya.
3. Perkembangan Afektif
Pada usia 9-11 tahun, perkembangan afektif anak tanggung ditandaai dengan
perkembangan kepribadiannya, emosi juga merupakan suatu bentuk raut wajah dan gerakan
tubuh yang menyampaikan perasaannya kepada orang lain dan menentukan bagaimana
perasaan orang lain. Emosinya tidak stabil, kata-katanya agak kasar, dan ada kalanya
berukaria dan bersedih. 14
4. Perkembangan Jasmani
Adapun perkembangan jasmani anak tanggung adalah:
- Menyukai aktivitas dan bekerja
- Sangat kuat dan sehat, suka berlari
- Suka melakukan hal-hal yang sulit dan bersaing
5. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan
tuntutan sosial. Sikap anak-anak terhadap orang lain dan pengalaman sosial dan seberapa
baik mereka dapat bergaul dengan orang lain sebagian besar akan tergantung pada
pengalaman belajar selama bertahun-tahun awal kehidupan yang merupakan masa
pembentukan. Dibawah ini akan diuraikan perkembangan sosial anak.
12
Rida Gultom, Pendidikan Agama Kristen Kepada Anak-anak,( catatan kedua, 2011), 37
13
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi, 22
14
Yulia Singgih Gunarsa, Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman, (Jakarta: BPK-GM, 2006), 61
- Tidak terbuka, khususnya tentang pacar
- Bertanggunng jawab
- Memuji pahlawan
6. Perkembangan Spritual
Anak adalah orang yang berdosa dan memerlukan Juruselamat. Dalam hal ini anak
berdosa dapat memahami kebenaran rohani, dapat memuji Tuhan dan dapat berkembang
secara rohani.15 Perkembangan spritual anak tanggung: Mereka siap diajari dengan ajaran
keselamatan yang lebih lengkap, mereka mampu menyelidiki dan mencari sendiri kebenaran-
kebenaran yang dinyatakan dalam Alkitab, mereka dapat membedakan antara yang benar dan
yang salah dan memiliki hati nurani yang lembut, mereka dapat mengambil keputusan
menerima Tuhan Yesus dan mempersembahkan diri mereka untuk melayani Tuhan Yesus.16
7. Perkembangan Moral
Perkembangan moral bersangkutan dengan bertambahnya kemampuan menyesuaikan
diri terhadap aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang ada dalam lingkungan hidupnya atau
dalam masyarakatnya. Pada awalnya kehidupan bayi tidak dapat kita nilai tingkah lakunya
bermoral atau tidak pada hakekatnya seorang bayi belum bermoral artinya ia belum memiliki
pengetahuan dan pengertian akan yang dilakukannya. Bagi seorang anak, perkembangan
moral itu akan dikembangkan melalui pemenuhan kebutuhan jasmani (dorongan nafsu
fisiologi), untuk selanjutnya dipolakan melaui pengalaman dalam lingkungan keluarga sesuai
dengan nilai – nilai yang ada. Perkembangan seorang anak banyak dipengaruhi oleh
lingkungan dimana ia hidup. Perkembangan seorang anak tidak terlepas dari lingkungan,
kepribadian seorang individu tidak dapat berkembang sama seperti aspek moral anak
tersebut. Anak belajar dan diajar oleh lingkungannya mengenai bagaimana ia harus
bertingkah laku yang baik dan tingkah laku yang salah. 17
Ditinjau dari sudut perkembangan Piaget yang menjadi latar belakang timbulnya
tingkah laku bilamana seorang diperhadapkan dengan suatu perbuatan moral tertentu.
Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral dengan dasar teori Piaget.18
15
P.S.Naipospos,Penuntun Sekolah Minggu, 20
16
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktik Pendidikan Kristen, (Yogyakarta: ANDI, 2006), 88-92
17
Singgih D. Gunarsa, Yulia Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: BPK-GM,
2003), 61
18
Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, 196
- Piaget beranggapan antara usia 5-12 tahun, pengetahuan tentang konsep keadilan sudah
berubah. Anak mulai memperhitungkan keadaan-keadaan khusus di sekitar pelanggaran
moral.
- Kohlberg, perkembangan moral akhir masa anak-anak sebagai tingkat moralitas
konvensional atau moralitas aturan-aturan. Anak mematuhi aturan untuk mengambil hati
orang lain untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.19
2.4 Metode Pengajaran Anak Tanggung
2.4.1 Pengertian Metode Pengajaran
Metode merupakan alat yang digunakan oleh pengajar untuk mengkomunikasikan
pengetahuan, ide atau kebenaran. dari pendekatan PAK, metode merupakan sarana yang
dipakai untuk membawa murid-murid mengenal Tuhan Yesus Kristus dan Firman-Nya. Dan
metode merupakan alat atau cara mengajar yang didalamnya terdapat pengalaman dan bahan
pelajaran sehingga keduanya menjadi mata rantai yang berhubungan. 20 Karena itu seorang
pengajar harus mampu untuk memilih metode yang tepat untuk menarik minat dan
21
membangkitkan perhatian naradidik di dalam proses belajar-mengajar. Metode pengajaran
adalah suatu cara atau alat atau proses yang disusun secara sistematik dalam mengajar atau
menyampaikan pengetahuan kepada naradidik dalam proses pengajaran.22
2.4.2 Metode Pengajaran
1. Metode Cerita
Metode bercerita adalah suatu cara mengajar dengan cara bercerita. Pada hakikatnya
metode bercerita sama dengan metode ceramah. Karena informasi disampaikan melalui
penuturan atau penjelasan lisan dari seseorang kepada orang lain.23
2. Bermain Puzzle
Metode ini dapat digunakan dengan guru mencoba menyampaikan pengajarannya
dengan guru mencoba untuk menyusun atau membuat susunan gambar atau kata dan
naradidik menyusun gamabar atau kata tersebut. 24
19
Rida Gultom dkk, Pendidikan Agama Kristen kepada Anak-anak, (Medan: Mitra, 2011), 37-39
20
Daniel Nuhamara, PAK Dewasa, (Bandung: Jurnal Info Media, 2008), 21
21
Paulus Lilik Kristanto, Prinsip dan Praktek PAK, (Yogyakarta: ANDI, 2010), 21
22
I. L. Pasaribu dan B. Simandjuntak, Proses Belajar Mengajar, 7
23
Syaiful Bahri Djamariah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2000), 203
24
Carol Schmelzel, Church School Teaching Can Be Fun, (New York: The Seabury Press, 1979), 25
3. Bermain Peran
Metode ini ialah guru mengajak anak untuk dalam memerankan peran-peran yang
menjadi bahan dari pengajaran yang guru telah siapkan. Dengan tujuan murid dapat mengerti
akan pengajaran yang disampaikan oleh guru tersebut melalui bermain peran. 25
4. Ceramah
Metode ini tentu saja menghemat waktu. Kita dapat menguraikan banyak hal dalam
jangka waktu singkat dengan tertib dan tajam menyampaikan pengetahuan yang luas, tentang
berbagai-bagai hal kepada masyarakat.
5. Diskusi
Salah satu cara untuk menentukan sejumlah aksi konkrit untuk membangun anak yang
lebih yang dapat mengerti penyampaian pengajaran yang dilakukan guru.26
6. Tanya Jawab
7. Tulisan Kreaktif
Penulisan sendiri murid-murid akan lebih menguasai, ketika menuangkan gagasan, ide,
keyakinan, dan penulisan kreatif ini akan membantu murid memahami secara mendalam.28
Kata media berasal dari bahasa Latin dan bentuk jamak dari mediu yang secara
harafiah berarti perantara atau pengantar, “Medoe” adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. 29 Media pengajaran adalah cara, suatu alat atau proses
25
Ibid., 29
26
E.G Homrighausen dan I.H Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK-GM, 1987), 98
27
Paulus Lilik Kristanto, Prinsip dan Praktek PAK, 85
28
Ibid., 85
29
Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pemgembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008) , 6
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan yang berlangsung pada proses
pengajaran. 30
2.5.2 Media Pengajaran
2.5.2.1 Macam Media
Media yang dapat digunakan dalam pengajaran PAK kepada anak tanggung ialah:
Media Gambar
1. Sketsa
2. Diagram
3. Poster
4. Kartun
5. Foto
30
Demar Hamalik, Pengajaran Ilmu Pendidikan: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta:
Mandar Maju, 2009), 124
Media Alat Peraga
Merupakan suatu proses belajar mengajar yang nyata dan tidak dapat dipungkiri dan
dipahami bahwa gurulah yang mengkhendakinya untuk membantu tugas guru dalam
menyampaikan pesan-pesan bahan pelajaran yang diberikan guru kepada anak didiknya.
III. Kesimpulan
IV. Daftar Pustaka
I. Skema
Waktu : 90 menit
II. Pengajaran
Tema : ODHA
Nyanyian :
- Kasih Yesus
- I say love you
- I want to be your friend
- Kukasihi kau dengan kasih Tuhan
- Satukanlah hati kami
- Kau temanku
Step/Langkah :
1. Lagu Pembuka :
Kasih Yesus
Kau Teman ku
Sampai selamaya
- Berdoa
Isi:
Ceritanya adalah :
Adik-adik, pernah mendengar kata ODHA? ODHA adalah Orang Dengan HIV AIDS.
Artinya orang-orang yang sudah terinveksi virus HIV atau AIDS. Mungkin ada keluarga kita
yang sudah kena, atau orang lain yang sudah kena. Orang yang sudah terinveksi virus HIV
bisa bertahan beberapa tahun setelah itu akan disebut AIDS. HIV adalah virus yang sampai
saat ini blum ditemukan obatnya. Virus ini memakan kekebalan tubuh manusia sehingga
menjadikan manusia tidak lagi kebal terhadap penyakit lain. Virus ini bisa menular melalui:
pemakaian jarum sunntik, donor darah, melalui pemberian ASI, berhubungan badan, dll.
Tetapi sepiring maka, berciuman, kontak badan lainnya tidaklah menular.
Nah, jika kita sudah mengetahui seseorang terkena virus tersebut, bagaimanakah sikap
kita sebaiknya sama dia? Kebanyakan orang seperti alergi dekat dengan dia, karena
itu ia biasanya dijauhi oleh orang banyak, sama seperti di dalam nats. Tetapi hari ini
Yesus sudah menunjukkan teladan sikap yang harus kita tiru. Kita harus bisa
menerima mereka apa adanya, menemani mereka didalam keterpurukan hidupnya,
memberi pengharapan bagi mereka. Janganlah lagi menambah beban mereka dengan
mempermalukan dia dan keluarganya, jangan sekali-kali kita menganggap ODHA
adalah aib yang memalukan sehingga harus disingkirkan, tapi Tuhan masih memberi
waktu bagi mereka untuk berubah.
Sama seperti perempuan di dalam nats kita hari ini. Yesus menerima pertobatannya yang
terbukti dari bagaimana ia merendahkan diri di hadapan Yesus dengan menyeka air matanya
di kaki Yesus dengan rambutnya. Artinya yag termahal (mahkota) bagi mausia ada di kepala
dan itu ia letakkan di kaki (bagian terendah)Yesus. Hal ini menunjukkan betapa hinanya ia
dihadapan Tuhan, tapi ia berkeinginan untuk berubah. Karena itu Yesus mengasihinya dan
mengampuni segala dosa-dosanya.
Karena itu kita harus meneladani sikap Yesus, mampu berteman dengan ODHA.
Sebagai bukti kita mau menerima mereka, mari kita buat sebuah ungkapan yang
menunjukkan tekad kita untuk setiap saat mau menerima mereka. Setelah semua
menciptakan ungkapan kata, sebaiknya guru menyuruh mereka mengungkapkannya di
depan kelas.
5. Evaluasi:
Oh.. Yesus ku
7. Persembahan
8. Berdoa