Kerangkan jawaban
Uraian penjelasan
Dalam PL, kata umat Allah digunakan khusus bagi bangsa Israel-
bangsa Yahudi dan bangsa kafir tak mungkin bersatu.
Dalam PB, kata umat Allah, Allah bukan lagi milik suatu bangsa
secara khusus. Allah memilih umat-Nya dari berbagai bangsa, ada
Yahudi ada kafir menjadi satu bangsa.
1. Kesatuan
2. Katolik
3. Kudus
Kekudusan yang dapat dilihat, yaitu kekudusan sarana-sarana yang
tidak ada pada Kristen lainnya.
Maka, ada uraian panjang tentang nilai kurban Misa, tujuh
sakramen, kaul-kaul kebiaraan dan selibat imamat.
4. Apostolik
Warisan apostolik menyangkut ajaran menyangkut ajaran,
sakramen dan jabatan diteruskan dalam institusi.
Apostolisitas dimengerti sebagai penggantian sah para pemimpin.
Elemen formal pewarisan itu ialah persekutuan dengan Paus.
1. Apostolisitas
Rahmat keselamatan Allah, yang nyata dalam penebusan oleh Yesus
Kristus dikaruniakan untuk manusia sepanjang segala abad.
Tanda keselamatan itu definitif dan abadi.
Untuk mempertahankan tanda Kristus itu hingga akhir zaman, Gereja
pada setiap zaman harus tetap tinggal pada kontinuitas yang kelihatan
dengan Kristus dan Gereja Apostolik.
Rantai kesinambungan di Antara semua Gereja partikular setiap
zaman harus ada,
Agar ia mewujudkan diri sebagai tanda keselamatan di dalam dan
melalui Kristus historis.
Untuk menjamin sebagai sebuah sakramen dan tanda, Gereja
mempunyai aspek struktural atau institusional.
Dengan institusi, Gereja menjadi sungguh tampak dan tidak
tersembunyi.
2. Katolik
Gereja merupakan tanda Kristus yang harus menjangkau segala
tempat.
Gereja menyatakan dan mewujudkan kehendak Allah yang
menyelamatkan bagi semua orang di segala tempat dan dari semua
kelompok etnis dan budaya.
Gereja harus menyebarluaskan diri ke seluruh penjuru dunia.
Ciri kekatolikan Gereja akan nyata bila Gereja terus menerus
berusaha untuk menghimpun seluruh umat manusia di bawah Kristus
sebagai kepala dalam kesatuan Roh-Nya (LG. 13).
Gereja semakin mewujudkan dirinya bila semakin banyak dan
semakin intens orang beriman berperan serta dalam tindakan nyata
Gereja.
3. Kesatuan
Gereja merupakan tanda persatuan antara Allah dan manusia.
13
4. Kudus
Tanpa kekudusan, Gereja tidak dapat menjadi tanda Kristus yang
menyelamatkan.
Namun, Gereja di dunia ini tidak pernah kudus sepenuhnya.
Melainkan, Gereja terus menerus sedang menuju kepenuhan-Nya.
Di bawah bimbingan Roh Kudus, Gereja terus bekerja untuk
menyucikan manusia dari dosa-dosanya.
Gereja sendiri harus menyadari keberdosaannya yang disertai dengan
penyesalan dan pertobatan.
Kesadaran inilah yang menunjukkan kodrat kekudusan Gereja.
Dalam proses ini, Gereja membutuhkan liturgi pengampunan.
Tanda kekudusan dan pemeliharaan kekudusan Gereja menjadi nyata
dalam tindakan ritual Gereja, seperti perayaan ibadat, doa-doa,
khususnya Ekaristi.
Melalui tindakan liturgis, Gereja diubah ke dalam: harapan, sukacita,
kesabaran dan kebahagiaan Kristus, yang dengannya semakin nyata
bahwa Gereja merupakan peristiwa rahmat.
Gambar/ model Gereja yang umum diterima dalam gerakan ekumene ialah
“Communio”.
Communio (latin), terjemahan dari kata ‘Koinonia” (Yun) yang berarti
persekutuan.
Dalam prolog 1 Yoh 1:1-4, “Persekutuan dilukiskan sebagai kebersamaan
dengan Allah dan Putra-Nya Yesus Kristus.
Dalam persekutuan itu, anggota Gereja berpartisipasi dalam dua hal
kebaikan:
1. Anggota Gereja ambil bagian dalam hidup abadi yang adalah
kehendak Allah sendiri.
2. Anggota Gereja saling membagi kebaikan yang mereka terima dari
Allah dan dalam terang Allah. Mereka hidup berpusat kepada
Allah.
Persekutuan dengan Allah itu merupakan sebuah misteri.
Namun, persekutuan dengan Allah tetap nyata sebagai sakramen.