0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Puisi ini menceritakan tentang perjuangan seorang petani dalam menanam dan memanen hasil bumi untuk mendapatkan pangan. Petani tersebut bekerja keras sejak pagi hingga senja untuk menanam benih di tanah, berdoa agar panen melimpah, dan akhirnya mendapatkan hasil panen yang menjadi sumber kehidupan. Puisi ini menegaskan pentingnya menghargai setiap butir pangan yang dihasilkan dari kerja keras petani sebagai
Puisi ini menceritakan tentang perjuangan seorang petani dalam menanam dan memanen hasil bumi untuk mendapatkan pangan. Petani tersebut bekerja keras sejak pagi hingga senja untuk menanam benih di tanah, berdoa agar panen melimpah, dan akhirnya mendapatkan hasil panen yang menjadi sumber kehidupan. Puisi ini menegaskan pentingnya menghargai setiap butir pangan yang dihasilkan dari kerja keras petani sebagai
Puisi ini menceritakan tentang perjuangan seorang petani dalam menanam dan memanen hasil bumi untuk mendapatkan pangan. Petani tersebut bekerja keras sejak pagi hingga senja untuk menanam benih di tanah, berdoa agar panen melimpah, dan akhirnya mendapatkan hasil panen yang menjadi sumber kehidupan. Puisi ini menegaskan pentingnya menghargai setiap butir pangan yang dihasilkan dari kerja keras petani sebagai
Kau cipta sebara gigih Bergegas menelusuri bumi pertiwi bumi, tanah tempat berpijak
Di bayang api mentari
Bungkukmu menanam harapan, sedang bibir bergetar dalam litani doa Kiranya semesta menghujani sejuta panen
Hingga putaran senja
Senyum sumingrah terpancar di wajah kerut penuh lusuh rintih-rintih menjanjikan kehidupan mendatang
Kini ku sadar, panganlah
membuatku bertahan
Tanah-tanah yang kau jadikan
tempat bersemayam Jadi sumber kehidupan bagiku
Sajian menggugah yang tersedia
Di atas meja Wujud jerih payahmu Wahai dikau, teman! Sudahkah engkau berkorban untuk bumi pertiwi? Mari hargai setiap butiran Jangan siakan sajian bumi.