0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan2 halaman
Puisi ini memuji seorang guru yang setia mengabdikan diri untuk mendidik murid-muridnya. Guru tersebut dengan sabar dan penuh kasih sayang mengajari murid-muridnya ilmu pengetahuan serta nilai-nilai kehidupan. Ia berjuang tanpa lelah untuk mencerdaskan generasi bangsa.
Puisi ini memuji seorang guru yang setia mengabdikan diri untuk mendidik murid-muridnya. Guru tersebut dengan sabar dan penuh kasih sayang mengajari murid-muridnya ilmu pengetahuan serta nilai-nilai kehidupan. Ia berjuang tanpa lelah untuk mencerdaskan generasi bangsa.
Puisi ini memuji seorang guru yang setia mengabdikan diri untuk mendidik murid-muridnya. Guru tersebut dengan sabar dan penuh kasih sayang mengajari murid-muridnya ilmu pengetahuan serta nilai-nilai kehidupan. Ia berjuang tanpa lelah untuk mencerdaskan generasi bangsa.
Berpacu waktu demi waktu Tak hirau deru kendaraan,lengkingan knalpot Tak hirau dingin memagut Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya Wajah-wajah yang lugu haus akan ilmu Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus Canda tawa penghangat suasana Hening sepi berkutat dengan soal Lengking suara kala adu argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih Entah berapa lisan terucap sarat makna Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Dengan letih kau mengajariku
Dengan sabar kau mengajariku Dengan hati kau mengajariku Dengan senyum kau mengajariku
Kau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian
Yang mesti dirawat sepanjang masa Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita, Oleh-Nya Yang Maha Kuasa
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih Ilahi Ilmu kau beri harap kan berarti Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri Kau tetap di sini setia mengabdi Sampai masa kan berakhir nanti. Satu persatu sang penerus silih berganti
Duhai guruku Kau taman Kehidupan Berjuta ilmu kau tanamkan Tanpa lelah dan putus asa Berjuang mencerdaskan generasi bangsa