Anda di halaman 1dari 20

A.

Pentingnya Taat kepada Aturan


Taat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku
curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus
dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan
yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang lainnya.
Di sekolah, di rumah, atau di lingkungan masyarakat terdapat aturan. Di
mana saja kita berada, pasti ada aturannya. Aturan dibuat agar terjadi ketertiban
dan ketenteraman. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita menaati aturan yang
berlaku.
Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu
terdapat pada al-Qur’±n. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh
Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada
aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah,
maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga.
Aktivitas Siswa:

Peranan pemimpin sangatlah penting. Sebuah institusi, dari yang terkecil (keluarga) sampai
yang terbesar adalah negara, tidak akan tercapai kestabilan tanpa adanya seorang
pemimpin. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah negara tersebut
akan menjadi lemah dan mudah terombangambing oleh kekuatan luar. Oleh karena itu,
Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin. Dengan ketaatan rakyat
kepada pemimpin (yang tidak
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan)) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nis±/4: 59)

Penerapan Hukum Tajwid


Arti Kata/Kalimat
Kata Arti Kata Arti
dan taatilah
beriman
rasul

dan pemimpin kepada Allah

di antara kamu dan hari akhir

jika kamu yang demikian


berbeda itu lebih baik
pendapat
dan lebih baik
tentang sesuatu
akibatnya
maka
kembalilah
Asb±bu an-Nuzµl atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah
berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah
saw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah (perang yang tidak
diikuti oleh Rasulullah saw.). As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun
berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya
diangkat oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyyah.
Q.S. an-Nis±/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah
Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil amri, di
bawah ini ada beberapa pendapat.

No. Nama ulama Pendapatnya


1 Abu Jafar Muhammad Arti ulil amri adalah umāra, ahlul ‘ilmi wal
bin Jarir at-Thabari fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan penge
tahuan akan fiqh). Sebagian ulama yang lain
berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah
saw. lah yang dimaksud dengan ulil amri .
2 Al-Mawardi Ada empat pendapat dalam mengartikan
kalimat "ulil amri ", yaitu: (1) umāra (para
pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin
masalah keduniaan), (2) ulama dan fuqaha, (3)
sahabat-sahabat Rasulullah saw., (4) dua
sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar.
3 Ahmad Mustafa Bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah,
al-Maraghi ulama, pemimpin pasukan, dan seluruh pe
mimpin lainnya.
Kita memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada ulil amri (apa pun
pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri). Namun, perlu diperhatikan
bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak dapat disamakan dengan “taat”
kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Quraish Shihab, Mufassir Indonesia, memberi
ulasan bahwasannya: “Tidak disebutkannya kata “taat” pada ulil amri untuk
memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri sendiri, tetapi
berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya.
Artinya, apabila perintah itu bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah Swt.
dan rasul-Nya, tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka.
Lebih lanjut Rasulullah saw. menegaskan dalam hadis berikut ini:

Artinya: “Dari Abi Abdurahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah bersabda...


Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah,
sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.” (H.R.
Muslim)
Umat Islam wajib menaati
perintah Allah Swt. dan rasul-Nya.
Umat Islam juga diperintahkan
pula untuk mengikuti atau menaati
pemimpinnya. Apabila
pemimpinnya memerintahkan
kepada hal-hal yang baik. Apabila
pemimpin tersebut mengajak
kepada kemungkaran, wajib
hukumnya untuk menolak.
Sumber: Dok. Kemdikbud
1. Apa yang kamu simpulkan dari
gambar di samping?
2. Apa hubungannya antara imam dan makmum?
3. Apa akibatnya kalau makmum tidak mengikuti imam?
4. Apa akibatnya kalau imam melakukan kesalahan?

Gambar 6.8 Salat berjamaah


Aktivitas Siswa:

1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan!
2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu!
3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi di lingkungan
masyarakat yang kamu temui!

B. Kompetisi dalam Kebaikan


Hidup adalah kompetisi un tuk
menjadi yang terbaik, dan juga
untuk meraih citacita yang
diinginkan. Namun sayang,
banyak orang terjebak pada
kompetisi yang hanya
memperturutkan hawa nafsu
duniawi dan jauh dari suasana
robbani. Kompetisi yang hanya
memperturutkan hawa nafsu,
contohnya kompetensi
mengumpulkan harta kekayaan
Sumber: www.lemjiantek.mil.id atau memperebutkan jabatan Gambar 6.9 Kompetisi dalam
pertandingan voli
dan kedudukan. Semuanya bak
fatamorgana, indah menggoda, tetapi sesungguhnya tiada. Bahkan, tak jarang
dalam kompetisi diiringi “suu§an” buruk sangka, bukan hanya kepada manusia,
tetapi juga kepada Allah Swt. Lebih merugi lagi jika rasa iri dan riya ikut
bermain dalam kompetisi tersebut.
Lalu, bagaimanakah selayaknya kompetisi bagi orang-orang yang beriman?
Allah Swt. telah memberikan pengarahan bahkan penekanan kepada orang-orang
Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’±n) kepadamu
(Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang diturunkan Allah Swt. dan janganlah engkau
mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Kalau Allah Swt. menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah Swt. hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah
diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya
kepada Allah Swt. kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu
terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (Q.S. al-M±idah/5: 48)

Penerapan Hukum Tajwid


Kalimah Hukum Bacaan Alasan
tanda baca kasrah tanwin
ikhfa bertemu huruf jim

mim sukun bertemu


izhar syafāwi
huruf syin
tanda baca fathah tanwin
mad iwād bertemu alif dan
diwaqafkan
mad asli bertemu
mad wajib muttasil
hamzah pada satu kata
tanda baca fathah tanwin
idgham bighunnah
bertemu huruf waw
Aktivitas Siswa:

Pada ayat tersebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung


hukum bacaan tajwid. Identifikasi lebih lanjut hukum bacaan tajwid selain yang
ada di kotak tersebut di atas, minimal lima hukum bacaan tajwid.
PadaQ.S. al-M±idah/5:48
Allah
Swt. menjelaskanbahwa setiap
kaum diberikan aturan atau syariat.
Syariat setiapkaum berbeda-beda
sesuai dengan waktu dan keadaan
hidupnya.Meskipunmerekaber
beda-beda, yang terpenting adalah
semuanya beribadah dalam rangka
mencari ri«a Allah Swt., atau
Sumber: www. jateng.antaranews.com berlomba-lomba dalam kebaikan.
Kata Arti Kata Arti

dari kebenaran dahulu

bagi tiap-tiap kamu


umat perselisihkan

Kami jadikan
Gambar 6.10 Pemberian santunan Allah
Swt. mengutus para nabi dan menurunkan syariat
kepadanya untuk memberi petunjuk kepada manusia agar berjalan pada jalan
atau arah yang benar dan lurus. Akan tetapi, sebagian dari ajaran-ajaran mereka
disembunyikan atau diselewengkan. Sebagai ganti ajaran para nabi, manusia
membuat ajaran sendiri yang bersifat khurafat dan takhayul.
Surat al-M±idah/5: 48 ini membicarakan bahwa al-Qur’±n memiliki
kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur’±n merupakan pembenar kitab-kitab
sebelumnya, juga sebagai penjaga kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan
terhadap dasar-dasar ajaran para nabi terdahulu, al-Qur’±n sepenuhnya
memelihara keaslian ajaran itu dan menyempurnakannya.
Akhir ayat ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut seperti layaknya
perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku, dan berbangsabangsa.
Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk saling mengenal. Ayat ini
mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki oleh
manusia, dan bukan menjadi ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi dan
kadar kemampuan masing-masing, harus berlomba-lomba dalam melaksanakan
kebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau perbuatan manusia dan
bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tersembunyi.
Mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Ada
beberapa alasan mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam
kebaikan, antara lain sebagai berikut.
Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda, dan harus
segera dikerjakan. Kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan
berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Kematian bisa datang secara

Perhatikan gambar di
samping:
1. Bagaimana ayat pada
Q.S. al-M±idah/5: 48
memahami kelompok
kelompok manusia?
2. Apa yang harus
dilakukan oleh setiap
kelompok tersebut
sesuai dengan pesan
ayat Q.S. al-M±idah/5:
48?
3. Apakah kamu
temukan perilaku Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 6.11 Kelompok orang sedang berdiskusi
tersebut di tengah-
tengah masyarakat?
Bagaimana kamu
menyikapinya?
tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan untuk
Langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang baik adalah dengan memulai
dari diri sendiri, dari yang terkecil, dan dari sekarang. Kita harus memulai dari
diri sendiri dan keluarga. Sebuah bangsa, apa pun hebatnya secara teknologi,
tidak akan pernah bisa tegak dengan kokoh jika pribadi manusia dan keluarga
yang ada di dalamnya sangat
rapuh.
1. Apa yang kamu
simpulkan dari
gambar di samping?
2. Apa akibatnya
kalau melakukan
pekerjaan seorang diri meskipun dalam
keadaan berkompetisi? Sumber: www.
awsassets.wwf.or.id
Gambar 6.12 Menanam pohon
3. Apa akibatnya kalau pekerjaan dilakukan secara
berkolaborasi?

Aktivitas Siswa:

1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan kompetisi dalam kebaikan!
2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu!
3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di
lapangan yang kamu temui!
C. Etos Kerja
Sudah menjadi kewajiban manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan dan
kepentingan dalam kehidupannya. Seorang muslim haruslah menyeimbangkan
antara kepentingan dunia dan akhirat. Tidak semata hanya berorientasi pada
kehidupan akhirat saja, melainkan juga harus memikirkan kepentingan
kehidupannya di dunia. Untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan
akhirat, wajiblah seorang muslim untuk bekerja.

Bekerja dalam berbagai bidang. Seseorang yang bekerja layak untuk


mendapatkan predikat yang terpuji, seperti potensial, aktif, dinamis, produktif
atau profesional, karena prestasi kerjanya. Karena itu, agar manusia benar-benar
“hidup”, ia memerlukan ruh (spirit). Oleh karena itulah, al-Qur’±n diturunkan
sebagai spirit hidup, sekaligus sebagai nur (cahaya) yang tak kunjung padam
agar aktivitas hidup manusia tidak tersesat.
Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat
pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang maha mengetahui yang
gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 105)

Penerapan Hukum Tajwid


Kalimat Hukum Bacaan Alasan
lafal Jalalah didahului
tafh³m
tanda baca fathah
alif lam bertemu huruf
alif lam qamariyyah mim dan tidak
bertasydid
alif lam bertemu huruf
alif lam syamsiyyah syin dan bertasydid

mim mati bertemu


ikhfa syafāwi
huruf ba
bacaan mad di akhir
mad arid lisukūn
Dalam al-Qur’±n maupun hadis, ditemukan kalimat banyak literatur yang
memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dalam rangka memenuhi dan
melengkapi kebutuhan duniawinya. Salah satu perintah Allah Swt. kepada umat
Nya untuk bekerja termaktub dalamQ.S. at-Taubah/9:105 berikut ini.
Aktivitas Siswa:

Pada ayat tersebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung


hukum bacaan tajwid. Identifikasi lebih lanjut hukum bacaan tajwid selain yang
ada di kotak di atas, dan sebutkan minimal lima hukum bacaan tajwid!
Kata Arti Kata Arti
maka Allah akan dan yang nyata
melihat
lalu
pekerjaanmu diberitakanNya
kepadamu
dan begitu juga apa yang telah
rasul-Nya kamu
dan orang-orang
kerjakan
mukmin
dan kamu akan
dikembalikan
Q.S. at-Taubah/9: 105
menjelaskan, bahwa Allah
Swt. memerintahkan kepada kita
untuk semangat dalam melakukan
amal saleh sebanyak-banyaknya.
Allah Swt. akan melihat dan menilai
amal-amal tersebut. Pada akhirnya,
seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah
Swt. dengan membawa
amal perbuatannya masing-masing. Sumber: Dok. KemdikbudGambar 6.13 Orang sedang
memberikan santunan
Mereka yang berbuat baik akan
diberi pahala atas perbuatannya itu. Mereka yang berbuat jahat akan diberi
siksaan atas perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia.
Sebutan lain dari ganjaran adalah imbalan atau upah atau compensation.
Imbalan dalam konsep Islam menekankan pada dua aspek, yaitu dunia dan
akhirat. Q.S. at-Taubah/9: 105 juga menjelaskan bahwa Allah Swt.
memerintahkan kita untuk bekerja, dan Allah Swt. pasti membalas semua yang

Arti Kata/Kalimat
Kata Arti Kata Arti
dan katakanlah kepada (Allah)
yang maha
bekerjalah kamu mengetahui yang
gaib
telah kita kerjakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam ayat ini adalah penegasan
Allah Swt. bahwa motivasi atau niat bekerja itu harus benar.
Umat Islam dianjurkan agar tidak hanya merasa cukup dengan melakukan
“tobat” saja, tetapi harus dibarengi dengan usaha-usaha untuk melakukan
perbuatan terpuji yang lainnya. Perbuatan-perbuatan terpuji itu seperti
menunaikan zakat, membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan,
menyegerakan untuk mengerjakan ¡alat, saling menasihati teman dalam hal
kebenaran dan kesabaran, dan masih banyak lagi. Semua itu dilakukan atas dasar
taat dan patuh kepada perintah Allah Swt. dan yakin bahwa Allah Swt. pasti
menyaksikan itu.
Ayat ini pun berisi peringatan bahwa perbuatan mereka itu pun nantinya akan
jahat seperti pencuri, penipu, koruptor, dan lain sebagainya. Banyaknya berita
tentang korupsi, dan bagaimana seorang koruptor dipertontonkan di ruang

publik. Ini menandakan bahwa di dunia pun perbuatan kita sudah bisa
dipertontonkan.

Artinya: “Dari Miqdam ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Tidak seorang
pun yang makan lebih baik daripada makan hasil usahanya sendiri.
Sungguh
Nabi Daud as. makan hasil usahanya.” (H.R. Bukhari)

diperlihatkan kelak di hari kiamat. Dengan demikian, akan terlihatlah kebajikan


dan kejahatan yang mereka lakukan sesuai amal perbuatannya. Bahkan, di dunia
ini pun sudah sering kita saksikan, bagaimana gambaran orang-orang yang berbuat
Sumber: www.dropsis.files.wordpress.com
Gambar 6.14 Sedang meminta-minta dan menghayal

1. Apa yang kamu simpulkan dari gambar di atas?


2. Mengapa ada sebagian pemerintah daerah melarang warganya untuk
memberi sumbangan kepada pengemis di jalan?
3. Bagaimana tanggapan kamu ketika ada orang yang menikmati kemewahan
tanpa ada kerja keras?

Aktivitas Siswa:

1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan etos kerja!


2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan
itu!
3. Hubungkan pesan-pesanayat dan hadis tersebutdengan kondisi objekif di
lapangan yang kamu temui!
M e n e r a pk a n P e r i l a k u Mul i a
Perilaku mulia (ketaatan) yang perlu dilestarikan adalah seperti berikut.
1. Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta meninggalkan larangan-
Nya, baik di waktu lapang maupun di waktu sempit.
2. Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang dilarang oleh Allah
dan rasul-Nya.
3. Menaati dan menjunjung tinggi aturan-aturan yang telah disepakati, baik di rumah,
di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
4. Menaati pemimpin selagi perintahnya sesuai dengan tuntunan dan syariat agama.
5. Menolak dengan cara yang baik apabila pemimpin mengajak kepada kemaksiatan.

Perilaku mulia (kompetisi dalam kebaikan) yang perlu dilestarikan adalah seperti
berikut.
1. Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan di dalam perjuangan ada kompetisi.
2. Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi agar pekerjaan menjadi ringan, mudah,
dan hasilnya maksimal.
3. Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan ibadah, dan semata-mata mengharap ri«a
Allah Swt.
4. Selalu melihat sesatu dari sisi positif, tidak memperbesar masalah perbedaan, tetapi
mencari titik persamaan.
5. Ketika mendapatkan keberhasilan, tidak tinggi hati; ketika mendapatkan kekalahan,
ia selalu sportif dan berserah diri kepada Allah Swt. (tawakkal).
Perilaku mulia (etos kerja) yang perlu dilestarikan adalah seperti berikut.
1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang
diinginkan (“man jada wa jada” - Siapa yang giat, pasti dapat ).
2. Melakukan sesuatu dengan prinsip: “Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang
terkecil, dan mulai dari sekarang.”
3. Pantang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan.

Rangkuman
1. Pentingnya menaati pemimpin agar roda pemerintahan berjalan dengan baik,
makin baik kepemimpinan, makin baik pula rakyatnya.
2. Kandungan Q.S. an-Nis±/4: 59 adalah perintah untuk menaati Allah Swt.,
rasul, dan pemimpin. Apabila terjadi perselisihan, diperintahkan untuk kembali
kepada al-Qur’±n dan hadis.
3. Hidup ini dinamis, perlu berkompetisi dan berkolaborasi agar dapat meraih
sesuatu yang diinginkan dengan baik.
4. Kandungan Q.S. al-M±idah/5: 48 adalah bahwa Allah Swt. memerintahkan
kepada umat Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
5. Barangsiapa yang giat pasti dapat. Untuk mendapatkan sesuatu, diperlukan
kerja keras.
6. Kandungan Q.S. at-Taubah/9: 105 adalah bahwa Allah Swt. memerintahkan
kepada umat Islam untuk semangat dan bersungguhsungguh dalam bekerja.

Evaluasi
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d,
atau e yang dianggap sebagai jawaban
yang paling tepat!

1. Perhatikan pernyataan berikut ini!


1. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar tercapai cita-citanya
2. Suka mengikuti kompetisi yang dilakukan sekolah-sekolah lain
3. Menjalankan perintah Allah Swt., rasul, dan pemimpin
4. Berlomba dalam mewujudkan kebersihan dan keindahan
5. Disiplin dan selalu berseragam dengan lengkap setiap hari
Dari pernyataan di atas, yang termasuk perilaku mulia terkait ketaatan adalah
....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
2. Akhir-akhir ini semangat berkompetisi sangat menurun di kalangan pelajar. Ini
dibuktikan ketika diumumkan tentang peringkat kelas, justru sang juara menjadi
cemoohan teman-temannya yang lain. Mereka menanggapinya dengan sinis bahwa
si juara ini pelit orangnya, tidak mau bagi-bagi pada saat ujian.
Yang harus dilakukan oleh orang yang memahami isi Q.S. al-M±idah/5:48 adalah .…
a. belajar dengan sungguh-sungguh agar ia menjadi juara kelas
b. bekerja keras agar apa yang diinginkan dapat tercapai

d. 2 dan 5
e. 3 dan 5
c. berkompetisi secara sehat, tidak curang dan tidak menyontek
d. berkolaborasi agar sama-sama mendapatkan nilai memuaskan
e. menaati semua aturan yang ada di sekolah dan kelas

3. Ketika menemukan masalah, kemudian terjadi perselisihan karena masingmasing


menganggap paling benar pendapatnya, yang harus kamu lakukan adalah sebagai
berikut, kecuali ….
a. menghormati perbedaan pendapat orang lain
b. berusaha mencari titik temu dari perbedaan tersebut
c. mengembalikan permasalahan kepada al-Qur’±n dan hadis
d. melakukan terobosan baru dengan berijtihad
e. tidak perlu diselesaikan karena keduanya ingin menang

4. Apabila ada pemimpin yang mengajak kepada kemaksiatan, sikap kita sebagaimana
dijelaskan pada Q.S. an-Nis±/4:59 adalah …. a. mengikuti meskipun salah
b. memeranginya dengan cara yang keras
c. melakukan demo untuk menentangnya
d. menolaknya dengan cara yang halus
e. membiarkan dan masa bodoh saja

5. Perhatikan penyataan berikut ini!


1. Mempersaudarakan rakyatnya seperti saudara kandung
2. Senantiasa bersikap adil dan bijaksana serta berpola hidup sederhana
3. Bekerja keras dengan cara yang baik dan halal
4. Menyelesaikan tugas sampai tuntas
5. Kelompok-kelompok yang berbeda tidak perlu diperangi, tetapi didekati
Ungkapan di atas yang termasuk kategori etos kerja adalah .... a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 1 dan 5
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan
tepat!

1. Mengapa manusia perlu aturan?


2. Apa jadinya kalau dalam kehidupan ini tidak ada aturan?
3. Bagaimana pendapatmu jika ada pemimpin yang membuat kebijakan tetapi ia
sendiri tidak menjalankan?
4. Mengapa manusia perlu berkompetisi dan berkolaborasi?
5. Mengapa kita dianjurkan untuk saling menasihati antarsesama?
C. Tugas Individu

1. Berilah tanda ceklist () pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu dalam
membaca dan menghafal ayat-ayat berikut!
2. Salinlah kata atau kalimat yang ada pada Q.S. an-Nis±/4: 59, Q.S. al-M±idah/5: 48,
dan Q.S. at-Taubah/9: 105, kemudian sebutkan hukum bacaannya dan
jelaskan alasannya!
Kalimah Hukum Bacaan Alasan

3. Tulislah jawaban ya atau tidak pada kolom yang sudah tersedia di bawah dengan
jujur!

Alternatif
No. Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya yakin dengan selalu membaca al-Qur’ān, hati
saya akan tenang dan tenteram.
2. Saya berusaha untuk membaca al-Qur’ān setiap
selesai ¡alat magrib.
3. Saya berusaha membaca al-Qur’ān setiap malam
di rumah.
4. Saya selalu mendengarkan apabila ada orang lain
membaca al-Qur’ān.
5. Saya kooperatif (mau mengikuti/menaati) saat guru
memberikan tugas untuk tadarus.
Alternatif
No. Pernyataan
Ya Tidak
6. Saya suka membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan al-Qur’ān.
7. Saya senang mengidentifikasi bacaan tajwid saat
membaca al-Qur’ān.
8. Saya berusaha mengajak teman untuk membaca al-
Qur’ān setiap hari.
9. Saya senang mencari dan menelusuri cerita-cerita
yang terkandung dalam al-Qur’ān.
10. Saya berusaha mengikuti nasihat untuk
mempelajari al-Qur’ān.
D. Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik di kelasmu. (Maksimal lima
orang satu kelompok).
2. Cari ayat-ayat lain yang terkait dengan taat aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan
etos kerja.
3. Tulis ayat-ayat tersebut dalam kertas folio.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, kelompok lain menanggapi.

Tanggapan Orang Tua tentang Implementasi Materi Ini


Sikap Pengetahuan Keterampilan

Paraf Orang Tua

Anda mungkin juga menyukai