Peranan pemimpin sangatlah penting. Sebuah institusi, dari yang terkecil (keluarga) sampai
yang terbesar adalah negara, tidak akan tercapai kestabilan tanpa adanya seorang
pemimpin. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah negara tersebut
akan menjadi lemah dan mudah terombangambing oleh kekuatan luar. Oleh karena itu,
Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin. Dengan ketaatan rakyat
kepada pemimpin (yang tidak
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan)) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nis±/4: 59)
1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan!
2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu!
3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi di lingkungan
masyarakat yang kamu temui!
Kami jadikan
Gambar 6.10 Pemberian santunan Allah
Swt. mengutus para nabi dan menurunkan syariat
kepadanya untuk memberi petunjuk kepada manusia agar berjalan pada jalan
atau arah yang benar dan lurus. Akan tetapi, sebagian dari ajaran-ajaran mereka
disembunyikan atau diselewengkan. Sebagai ganti ajaran para nabi, manusia
membuat ajaran sendiri yang bersifat khurafat dan takhayul.
Surat al-M±idah/5: 48 ini membicarakan bahwa al-Qur’±n memiliki
kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur’±n merupakan pembenar kitab-kitab
sebelumnya, juga sebagai penjaga kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan
terhadap dasar-dasar ajaran para nabi terdahulu, al-Qur’±n sepenuhnya
memelihara keaslian ajaran itu dan menyempurnakannya.
Akhir ayat ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut seperti layaknya
perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku, dan berbangsabangsa.
Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk saling mengenal. Ayat ini
mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki oleh
manusia, dan bukan menjadi ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi dan
kadar kemampuan masing-masing, harus berlomba-lomba dalam melaksanakan
kebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau perbuatan manusia dan
bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tersembunyi.
Mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Ada
beberapa alasan mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam
kebaikan, antara lain sebagai berikut.
Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda, dan harus
segera dikerjakan. Kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan
berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Kematian bisa datang secara
Perhatikan gambar di
samping:
1. Bagaimana ayat pada
Q.S. al-M±idah/5: 48
memahami kelompok
kelompok manusia?
2. Apa yang harus
dilakukan oleh setiap
kelompok tersebut
sesuai dengan pesan
ayat Q.S. al-M±idah/5:
48?
3. Apakah kamu
temukan perilaku Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 6.11 Kelompok orang sedang berdiskusi
tersebut di tengah-
tengah masyarakat?
Bagaimana kamu
menyikapinya?
tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan untuk
Langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang baik adalah dengan memulai
dari diri sendiri, dari yang terkecil, dan dari sekarang. Kita harus memulai dari
diri sendiri dan keluarga. Sebuah bangsa, apa pun hebatnya secara teknologi,
tidak akan pernah bisa tegak dengan kokoh jika pribadi manusia dan keluarga
yang ada di dalamnya sangat
rapuh.
1. Apa yang kamu
simpulkan dari
gambar di samping?
2. Apa akibatnya
kalau melakukan
pekerjaan seorang diri meskipun dalam
keadaan berkompetisi? Sumber: www.
awsassets.wwf.or.id
Gambar 6.12 Menanam pohon
3. Apa akibatnya kalau pekerjaan dilakukan secara
berkolaborasi?
Aktivitas Siswa:
1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan kompetisi dalam kebaikan!
2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu!
3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di
lapangan yang kamu temui!
C. Etos Kerja
Sudah menjadi kewajiban manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan dan
kepentingan dalam kehidupannya. Seorang muslim haruslah menyeimbangkan
antara kepentingan dunia dan akhirat. Tidak semata hanya berorientasi pada
kehidupan akhirat saja, melainkan juga harus memikirkan kepentingan
kehidupannya di dunia. Untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan
akhirat, wajiblah seorang muslim untuk bekerja.
Arti Kata/Kalimat
Kata Arti Kata Arti
dan katakanlah kepada (Allah)
yang maha
bekerjalah kamu mengetahui yang
gaib
telah kita kerjakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam ayat ini adalah penegasan
Allah Swt. bahwa motivasi atau niat bekerja itu harus benar.
Umat Islam dianjurkan agar tidak hanya merasa cukup dengan melakukan
“tobat” saja, tetapi harus dibarengi dengan usaha-usaha untuk melakukan
perbuatan terpuji yang lainnya. Perbuatan-perbuatan terpuji itu seperti
menunaikan zakat, membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan,
menyegerakan untuk mengerjakan ¡alat, saling menasihati teman dalam hal
kebenaran dan kesabaran, dan masih banyak lagi. Semua itu dilakukan atas dasar
taat dan patuh kepada perintah Allah Swt. dan yakin bahwa Allah Swt. pasti
menyaksikan itu.
Ayat ini pun berisi peringatan bahwa perbuatan mereka itu pun nantinya akan
jahat seperti pencuri, penipu, koruptor, dan lain sebagainya. Banyaknya berita
tentang korupsi, dan bagaimana seorang koruptor dipertontonkan di ruang
publik. Ini menandakan bahwa di dunia pun perbuatan kita sudah bisa
dipertontonkan.
Artinya: “Dari Miqdam ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Tidak seorang
pun yang makan lebih baik daripada makan hasil usahanya sendiri.
Sungguh
Nabi Daud as. makan hasil usahanya.” (H.R. Bukhari)
Aktivitas Siswa:
Perilaku mulia (kompetisi dalam kebaikan) yang perlu dilestarikan adalah seperti
berikut.
1. Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan di dalam perjuangan ada kompetisi.
2. Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi agar pekerjaan menjadi ringan, mudah,
dan hasilnya maksimal.
3. Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan ibadah, dan semata-mata mengharap ri«a
Allah Swt.
4. Selalu melihat sesatu dari sisi positif, tidak memperbesar masalah perbedaan, tetapi
mencari titik persamaan.
5. Ketika mendapatkan keberhasilan, tidak tinggi hati; ketika mendapatkan kekalahan,
ia selalu sportif dan berserah diri kepada Allah Swt. (tawakkal).
Perilaku mulia (etos kerja) yang perlu dilestarikan adalah seperti berikut.
1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang
diinginkan (“man jada wa jada” - Siapa yang giat, pasti dapat ).
2. Melakukan sesuatu dengan prinsip: “Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang
terkecil, dan mulai dari sekarang.”
3. Pantang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan.
Rangkuman
1. Pentingnya menaati pemimpin agar roda pemerintahan berjalan dengan baik,
makin baik kepemimpinan, makin baik pula rakyatnya.
2. Kandungan Q.S. an-Nis±/4: 59 adalah perintah untuk menaati Allah Swt.,
rasul, dan pemimpin. Apabila terjadi perselisihan, diperintahkan untuk kembali
kepada al-Qur’±n dan hadis.
3. Hidup ini dinamis, perlu berkompetisi dan berkolaborasi agar dapat meraih
sesuatu yang diinginkan dengan baik.
4. Kandungan Q.S. al-M±idah/5: 48 adalah bahwa Allah Swt. memerintahkan
kepada umat Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
5. Barangsiapa yang giat pasti dapat. Untuk mendapatkan sesuatu, diperlukan
kerja keras.
6. Kandungan Q.S. at-Taubah/9: 105 adalah bahwa Allah Swt. memerintahkan
kepada umat Islam untuk semangat dan bersungguhsungguh dalam bekerja.
Evaluasi
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d,
atau e yang dianggap sebagai jawaban
yang paling tepat!
d. 2 dan 5
e. 3 dan 5
c. berkompetisi secara sehat, tidak curang dan tidak menyontek
d. berkolaborasi agar sama-sama mendapatkan nilai memuaskan
e. menaati semua aturan yang ada di sekolah dan kelas
4. Apabila ada pemimpin yang mengajak kepada kemaksiatan, sikap kita sebagaimana
dijelaskan pada Q.S. an-Nis±/4:59 adalah …. a. mengikuti meskipun salah
b. memeranginya dengan cara yang keras
c. melakukan demo untuk menentangnya
d. menolaknya dengan cara yang halus
e. membiarkan dan masa bodoh saja
1. Berilah tanda ceklist () pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu dalam
membaca dan menghafal ayat-ayat berikut!
2. Salinlah kata atau kalimat yang ada pada Q.S. an-Nis±/4: 59, Q.S. al-M±idah/5: 48,
dan Q.S. at-Taubah/9: 105, kemudian sebutkan hukum bacaannya dan
jelaskan alasannya!
Kalimah Hukum Bacaan Alasan
3. Tulislah jawaban ya atau tidak pada kolom yang sudah tersedia di bawah dengan
jujur!
Alternatif
No. Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya yakin dengan selalu membaca al-Qur’ān, hati
saya akan tenang dan tenteram.
2. Saya berusaha untuk membaca al-Qur’ān setiap
selesai ¡alat magrib.
3. Saya berusaha membaca al-Qur’ān setiap malam
di rumah.
4. Saya selalu mendengarkan apabila ada orang lain
membaca al-Qur’ān.
5. Saya kooperatif (mau mengikuti/menaati) saat guru
memberikan tugas untuk tadarus.
Alternatif
No. Pernyataan
Ya Tidak
6. Saya suka membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan al-Qur’ān.
7. Saya senang mengidentifikasi bacaan tajwid saat
membaca al-Qur’ān.
8. Saya berusaha mengajak teman untuk membaca al-
Qur’ān setiap hari.
9. Saya senang mencari dan menelusuri cerita-cerita
yang terkandung dalam al-Qur’ān.
10. Saya berusaha mengikuti nasihat untuk
mempelajari al-Qur’ān.
D. Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik di kelasmu. (Maksimal lima
orang satu kelompok).
2. Cari ayat-ayat lain yang terkait dengan taat aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan
etos kerja.
3. Tulis ayat-ayat tersebut dalam kertas folio.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, kelompok lain menanggapi.