Anda di halaman 1dari 16

‫ِب ْسم هّٰللا‬

ِ
َّ‫ر‬‫ل‬‫ا‬ ‫ن‬
ِ ‫ِ الرَّ ْح ٰم‬
‫ِح ْي ِم‬

Perilaku taat,kompetisi dalam


kebaikan, dan etos kerja
Kelompok 6
01
Pentingnya taat pada aturan
pengertian
Taat secara Bahasa artinya senantiasa tunduk dan patuh.
Secara istilah, taat adalah tunduk dan patuh, baik terhadap perintah Allah Swt,
Rasulnya,maupun ulil amri(pemimpin).
Adapun aturan adalah Tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan.
Jadi, taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada Tindakan atau perbuatan yang telah
dibuat.
aturan dibuat agar terjadi ketertiban dan ketenteraman. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita
menaati aturan yang berlaku. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah
Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’±n. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh Nabi
Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada aturan yang dibuat oleh
pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk
pemimpin keluarga. Peranan pemimpin sangatlah penting.
Ayat al-quran tentang taat

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫ٰيٓا َ ُّيهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرس ُْو َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَا ِ ْن‬
‫تَنَا َز ْعتُ ْم فِ ْي َش ْي ٍء فَ ُر ُّد ْوهُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرس ُْو ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُ ْو َن ِباهّٰلل ِ َو ْاليَ ْو ِم‬
‫ك َخ ْي ٌر َّواَحْ َس ُن تَْأ ِو ْياًل‬ َ ِ‫ࣖ ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذل‬
wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang
kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada
Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.“
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)
Isi kandungan Q.S. An-Nisa’ ,4:59
a. Allah swt, memerintahkan orang yang beriman agar taat
kepada allah swt, rasul, dan uli amri.
b. Apabila terjadi perbedaan pendapat, harus dikembalikan pada
al-quran dan sunah.
c. Mengembalikan segala permasalahan pada al-quran dan sunah
lebih utama dan lebih baik akibatnya.
Selain taat kepada Allah Swt. dan Nabi, Islam juga memerintahkan
umatnya untuk taat kepada ulil amri/pemimpin, karena dengan
ketaatan rakyat kepada ulil amri/ pemimpin (selama tidak maksiat)
akan tercipta keamanan, ketertiban, dan kemakmuran.
Pendapat para ulama tentang ulil amri
Abu ja’far muhammad bin
jarir ath-thabari Al-mawardi
Ada beberapa pendapat
Ahmad mustafa al-maraghi
dalam mengartikan
kalimat ulil amri, yaitu: Pendapatnya:
Pendapatnya: 1. Umara (para pemimpin
yang konotasinya
Arti ulil amri adalah umara,
adalah pemimpin Bahwa ulil amri
ahlul ‘ilmi wal fiqh(mereka
yang memiliki ilmu dan
masalah keduniaan. adalah umara, ahli
2. Ulama dan fukaha
pengetahuan akan fikih). hikmah, ulama,
3. Sahabat-sahabat
Sebagian ulama yang lain pemimpin pasukan,
rasulullah saw., dan
berpendapat bahwa
4. Dua sahabat rasulullah dan seluruh
sahabat-sahabat rasulullah
saw, yaitu abu bakar pemimpin lainnya.
saw. Itulah yang dimaksud
dan umar
dengan ulil amri
Larangan taat

artinya: dari abi Abdurrahman,dari ali sesungguhnya


rasulullah saw. Bersabda, “tidak boleh taat terhadap
perintah bermaksiat kepada allah, sesungguhnya
ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.”(H.R.
Musslim
Penerapan perilaku mulia tentang ketaatan :

1. Selalu menaati perintah allah swt, dan rasul-nya, serta meninggalkan larangan-nya,
baik di waktu lapang maupun di waktu sempit.
2. Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang dilarang oleh allah
swt. Dan rasulnya.
3. Menaati dan menjunjung tinggi aturan-aturan yang telah disepakati, baik di
rumah,di sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
4. Menaati pemimpin selama perintahnya tidak bertentangan dengan tuntunan dan
syariat agama,
5. Menolak dengan cara yang baik apabila pemimpin mengajak kepada kemaksiatan.
02
Kompetisi dalam kebaikan
Hakikat Kompetisi dalam kebaikan
Berkompetisi dalam kebaikan memiliki arti bersaing - lomba dalam bersaing ( bersaing ) atau kegiatan
yang positif . Berkomopetisi dalam kebaikan adalah salah satu bentuk ibadah yang dapat mengajak orang
lain untuk melakukannya .
Perintah agar orang percaya saling berlomba lomba dalam hal kebaikan terdapat pada firman Allah Swt di
dalam surat Al Baqorah ayat 148
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ت بِ ُك ُم هّٰللا ُ َج ِم ْيعًا ۗ اِ َّن‬


ِ ‫ت ۗ اَي َْن َما تَ ُك ْونُ ْوا يَْأ‬
ِ ‫َولِ ُكلٍّ ِّوجْ هَةٌ هُ َو ُم َولِّ ْيهَا فَا ْستَبِقُوا ْال َخي ْٰر‬
‫“هّٰللا َ َع ٰلى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر‬
Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu
dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh,
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 148)
Penerapan perilaku mulia tentang kompetisi dalam
kebaikan :
1. Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan di dalam perjuangan ada kompetisi.
2. Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi agar pekerjaan menjadi ringan, mudah,
dan hasilnya maksimal.
3. Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan ibadah semata-mata mengharap rida allah
swt.
4. Selalu melihat sesuatu dari sisi positif, tidak memperbesar masalah perbedaan tetapi
mencari titik persamaan.
5. Ketika mendapatkan keberhasilan, tidak tinggi hati. Ia selalu sportif dan berserah
diri kepada allah swt (tawakal)
03
Etos kerja
pengertian

Etos berasal dari Bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter, dan
keyakinan atas sesuatu.
Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam
hal materi atau nonmateri, intelektual atau isik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan
masalah keduniawian atau keakhiratan.
Etos kerja dapat diartikan sebagai sikap seseorang yang penuh semangat untuk melakukan
usaha/ikhtiar untuk kebutuhan hidup sehari-hari
Ayat al-quran tentang etos kerja

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-


Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan. (Q.S. At-taubah 9:105)
Penerapan perilaku mulia tentang etos kerja :

1. meyakini bahwa dengan kerja keras pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang
diinginkan(man jadda wa jadda) yang artinya siapa yang giat pasti dapat..
2. melakukan sesuatu dengan prinsip “mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil,
dan mulai dari sekarang.”
3. pantang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan
Terima kasih
‫ُش ‡ ْك ًرا َك‡ثِ ْي ًرا‬

Anda mungkin juga menyukai