Anda di halaman 1dari 23

TAAT, KOMPETISI DALAM

KEBAIKAN,DAN ETOS KERJA

NAMA ANGGOTA :
1. Alan Apriyantara (02)
2. Ekak Nugraha Saputra (11)
3. Fiky Fahru Rozi (14)
4. Indra Alilahadana (18)
5. Muhammad Hisyam (21)
6. Naufal Rifki Alamsyah (23)
7. Ridho Tri Nugroho (25)
8. Rohman Apriyanto (29)
TAAT
• Pengertian
– Pengertian taat adalah sikap patuh, tunduk dan setia. Taat
kepada Allah swt. berarti patuh, tunduk dan setia kepada
Allah.

Perwujudan sikap taat ini adalah dengan melaksanakan


perintah-perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-
Nya, dengan melaksanakan sunah Rasul-Nya.

Kita harus selalu menjaga diri kita agar selalu


melaksanakan semua perintah, serta menjauhkan diri dari
semua larangan Allah.
• Pentingnya TAAT
– Pentingnya Taat kepada Aturan I. Pengertian Taat memiliki
arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.) tidak
berlaku curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan
atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat pada aturan
adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang
telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau
yang lainnya.
– Di sekolah terdapat aturan, di rumah terdapat
aturan, dilingkungan masyarakat terdapat aturan,
dan dimana saja kita berada, pasti ada aturannya.
Aturan dibuat tentusaja dengan maksud agar
terciptanya ketertiban dan ketentraman. Mustahil
aturan dibuat tanpa adanya tujuan. Maka dari itu
wajib humunya menaati aturan yang berlaku baik
lisan, tertulis, maupun yang tak tertulis, serta
aturan adat setempat yang sesuai dengan syariat
islam.
• Firman Bertaat
– “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di
antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisā/4: 59)
– Sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah berkenaan
dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika
Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam
sariyyah (perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). As-
Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr
bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat oleh
Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyah. Q.S. An
Nisā/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah
Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri.
• Tentang Taat / Aturan
– Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dubuat oleh
Allah Swt., Yaitu terdapat pada Al-Qur’an. Sementara
dibawahnya ada aturan yang dibuat oleh Nabi Muhammad
Sat. Yang disebut sunah atau hadis. Dibawahnya lagi ada
aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemerintah,
negara, daerah maupun pemimpin yang lain, termasuk
pemimpin dalam keluarga.
ORA TAAT ORA SELAMAT

11835377_16427513160052
64_443617524_n.mp4
INI NIH YANG UDAH TAAT DAN JADI
SELAMAT

12195613_1646977728915956_11790
93268_n.mp4
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
• Hidup juga sebuah kompetisi. Bukan hanya
untuk jadi yang terbaik, tetapi juga kompetisi
untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Tapi
sayang, banyak orang yang terjebak pada
kompesisi semu yang hanya mempertututkan
syahwat hawa nafsu duniawi dan jauh dari
suasana robbani.
• Perintah berkompetisi dalam kebaikan
Qs Al Baqarah (2) : 148

148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia


menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat)
kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan
kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. ( QS A l Baqarah ayat 148 ).
Isi kandungan Q.S. Al Baqarah 148
Surat Al Baqarah 148 menjelaskan bahwa setiap umat manusia
memiliki kiblat untuk beribadah . Kiblat umat islam adalah ka’bah
yang ada di masjidil haram (masjid al haram).Sebelum menghadap
ka’bah , umat islam melaksanakan salat menghadap Baitul Maqdis
(bait al maqdis). Pada saat Rasulullah dan umat islam melaksanakan
shalat menghadap baitul maqdis,kaum Yahudi mengolok-olok dengan
menyatakan bahwa umat islam meniru kiblat mereka.Selanjutnya
Allah SWT memerintahkan kepada rasulullah dan umat islam agar
melaksanakan ibadah menghadap ke Masjid al Haram.
BIAR GAK TEGANG
VROH..
4216543812421643.mp4
• Berlomba-lomba dalam kebaikan . Allah SWT memerintahkan
kepada hamba Nya agar berlomba-lomba dalam
kebaikan.Selama masih ada kesempatan untuk berbuat
baik,pergunakan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Setiap perbuatan manusia yang dilakukan selama hidup di dunia
akan mendapatkan balasan yang sesuai di akherat.Selanjtnya
Allah menjelaskan bahwa Dia akan mengumpulkan manusia di
akherat kelak.Di mana saja manusia berada ,Allah akan
mengumpulkan mereka.semua itu sangat mudah bagi Allah
sebab Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Untuk melaksanakan pesan utama dalam ayat ini tidaklah
sulit.Banyak sekali lahan untuk berlomba berbuat kebaikan,
misalnya para fakir miskin,anak-anak yatim,pembangunan
masjid yang belum selesai pembangunannya dsb.Semua itu
dapat digunakan sebagai tempat beramal dan berlomba dalam
kebaikan.
Ibadah yang langsung berhubungan dengan Rabb misalnya
shalat,zakat,puasa dan haji dan juga ibadah yang hukumnya
sunnah,semua itu dapat menjadikan sarana untuk berlomba
dalam kebaikan
• Pentingnya berlomba-lomba (kompetisi)
dalam kebaikan
– Bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda,
melainkan harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan
hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan berbuat
baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Kematian bisa
datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh
karena itu, begitu ada kesempatan untuk berbuat baik,
jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan.
– Bahwa untuk berbuat baik hendaknya saling memotivasi dan
saling tolong-menolang, di sinilah perlunya kolaborasi atau kerja
sama. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang membuat
kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak sedikit seorang yang
tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan.
– Bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan
kesungguhan. Allah Swt. bersabda: Artinya: “…Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
danpermusuhan...” (Q.S. al-Māidah/5: 2)
– Allah Swt. menjelaskan bahwa setiap kaum diberikan
aturan atau syariat. Syariat setiap kaum berbeda-beda
sesuai dengan waktu dan keadaan hidupnya.Meskipun
mereka berbeda-beda,yang terpenting adalah semuanya
beribadah dalam rangka mencari riḍa Allah Swt., atau
berlomba- lomba dalam kebaikan.
• Manfaat Berkompetisi Dalam Kebaikan
1. Berkesempatan menjadi hamba yang dimliakan oleh
Allah swt. “ ..sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling taqwa diantara kamu “ (QS 49:13)
2. Berpeluang juga menjadi hamba yang paling terbaik
seperti yang diungkapkan oleh Allah swt dalam sural
Al-Mulk : Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia maha perkasa lagi maha perkasa (QS
67:2)
3. Berpeluang menjadi hamba yang bermanfaat. “sebaik-
baik kamu adalah yang balik banyak manfaatnya bagi
orang lain.” (Al- Hadits)
4. Berpeluang menjadi orang yang dicintai Allah.
“..sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
berbuat kebaikan..” (QS 2:195)
BERBUAT BAIK PADA SESAMA SELAGI
DIA MASIH ADA

12110329_987820661340371_1876
895049_n.mp4

12221388_1662142964069900_1521242054
_n.mp4
ETOS KERJA
• Etos Kerja Bekerja adalah kodrat hidup, baik kehidupan
spiritual, intelektual, fisik biologis, maupun kehidupan
individual dan sosial dalam berbagai bidang.Dalam al-
Qur’ān maupun hadis, banyak ditemukan literatur yang
memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dalam
rangka memenuhi dan melengkapi kebutuhan duniawi.
Salah satu perintah Allah kepada umat-Nya untuk bekerja
termaktub dalam Q.S. at-Taubah/9:105 berikut ini.
• Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah
akan melihat pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan
orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) yang maha mengetahui yang gaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 105)
• Q.S. at-Taubah/9: 105 menjelaskan, bahwa Allah Swt.
memerintahkan kepada kita untuk semangat dalam
melakukan amal saleh sebanyak- banyaknya. Allah Swt. akan
melihat dan menilai amal-amal tersebut. Pada akhirnya,
seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah Swt.
• Kesimpulan 1. Taat pada aturan adalah tunduk (kepada Allah
Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku curang, dan atau setia
terhadap tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan.
Sesuai dengan Q.S. An Nisā/4: 59 memerintahkan kepada kita
untuk menaati perintah Allah Swt., perintah Rasulullah saw.,
dan ulil amri
• 2. Kompetisi dalam kebaikan harus segera
dikerjakan karena kesempatan berbuat baik
belum tentu setiap saat kita dapatkan. Oleh
karena itu, begitu ada kesempatan untuk berbuat
baik, jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera
dikerjakan.
• Kesimpulan 3. Allah Swt. Memerintahkan kepada
umat Islam untuk semangat dan bersungguh-
sungguh dalam bekerja sesuai kandungan Q.S. at-
Taubah/9: 105
DI DUGA ORANG INI MEMILIKI
ETOS KERJA YANG TINGGI.
SEHINGGA MASIH BERAMBISI
UNTUK BERANGKAT KERJA DEMI
MENAFKAHI ANAK DAN ISTRI
MESKI KEADAAN KENDARAAN
DALAM KONDISI SEPERTI INI :

12199029_1610137009250337_704218048_n.mp4
THE BEST
TEACHER IS
TITIN WAYANAH
( MPOK TATIK )
• 12110329_987820661340371_1876895049_n
.mp4

Anda mungkin juga menyukai