Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA ISLAM

Al-Qur'an & Hadis adalah


Pedoman Hidupku

Guru Pembimbing :
.......
Kelompok ....
Kelas .....
Nama Anggota :
............
.............
............

LAMBANG
SEKOLAH

SM...............
TAHUN AJARAN ........
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat danHidayahNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Al –Quran Sebagai Pedoman Hidup. Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk menambah pengentahuanpenyusun dan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Al Quran. Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun mohon kritik
dan saran dari pembacayang bersifat membangun.Demikianlah makalah ini kami
buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembacasemua, apabila ada kekurangan
mohon maaf sebesar-besarnya.

Barabai, Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Memahami Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam ......... 2
B. Memahami Hadis atau Sunnah sebagai Sumber Hukum Islam 3
C. Menerapkan Perilaku Mulia ................................................. 4
BAB III PENUTUP 5
A. Kesimpulan .......................................................................... 5
B. Saran ..................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA 6

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Al-Quran secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan.Al-


Quran berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Quran(bacaan yang
sempurna). Fungsi Al-Quran adalah petunjuk semua kisah dalam Al-Quran yang
berkaitan dengan sejarah umat - umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti
dan tidak diragukan lagi kebenarannya.Para sahabat menyadari bahwa Al-Quran adalah
seruan Allah SWT mengikuticara sahabat dalam memahami Al-Quran dan terus
berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang
pada pemahaman tafsir yangbenar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap
Al-Quran juga akan mempertajamkan matahari dan kemampuan abtraksinya. Dengan
demikian tidak butuhlagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele-tele dalam
mengaji Al-Quran. Kesadaran bahwa Al-Quran memuat berbagai penjelasan tentang
berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia
akanmenyadari betapa besarnya manfaat Al-Quran bagi kehidupan.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :


1.Apa yang dimaksud dengan Al-Quran sebagai petunjuk umat islam?
2.Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Quran?
3.Apa yang dimaksud dengan Al-Quran dan ilmu pengetahuan?

1
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Memahami Al-Qurān sebagai Sumber Hukum Islam

Sumber hukum Islam merupakan suatu rujukan, landasan, atau dasar yang utama
dalam pengambilan hukum Islam. Ia menjadi pokok ajaran Islam sehingga segala sesuatu
haruslah bersumber atau berpatokan kepadanya. Ia menjadi pangkal dan tempat
kembalinya segala sesuatu. Ia juga menjadi pusat tempat 5mengalirnya sesuatu. Oleh
karena itu, sebagai sumber yang baik dan sempurna, hendaklah ia memiliki sifat dinamis,
benar, dan mutlak. Dinamis maksudnya adalah al-Qur’ān dapat berlaku di mana saja,
kapan saja, dan kepada siapa saja. Benar artinya al-Qur’ān mengandung kebenaran yang
dibuktikan dengan fakta dan kejadian yang yang sebenarnya. Mutlak artinya al-Qur’ān
tidak diragukan lagi kebenarannya serta tidak akan terbantahkan.

Adapun yang menjadi sumber hukum Islam yaitu: al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihād.5

1. Pengertian al-Qur’ān

Dari segi bahasa, al-Qur’ān berasal dari kata qara’a - yaqra’u - qirā’atan -
qur’ānan, yang berarti sesuatu yang dibaca atau bacaan. Dari segi istilah, Al-Qur’ān
adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Dalam bahasa Arab,
yang sampai kepada kita secara mutawattir, ditulis dalam mushaf, dimulai dengan surah
al-Fātihah dan diakhiri dengan surah an-Nās, membacanya berfungsi sebagai ibadah,
sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. Dan sebagai hidayah atau petunjuk bagi umat
manusia.5

2. Kedudukan al-Qur’ān sebagai Sumber Hukum Islam

Sebagai sumber hukum Islam, al-Qur’ān memiliki kedudukan yang sangat

tinggi. Ia merupakan sumber utama dan pertama sehingga semua persoalan


harus merujuk dan berpedoman kepadanya.5jelaslah bahwa al-Qur’ān adalah kitab yang
berisi sebagai petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. Al-Qur’ān
sumber dari segala sumber hukum baik dalam konteks kehidupan di dunia maupun di
akhirat kelak. Namun demikian, hukum-hukum yang terdapat dalam Kitab Suci al-Qur’ān
ada yang bersifat rinci dan sangat jelas maksudnya, dan ada yang masih bersifat umum
dan perlu pemahaman mendalam untuk memahaminya.5
2

3. Kandungan Hukum dalam al-Qur’ān6


a. Akidah atau Keimanan
Akidah atau keimanan adalah keyakinan yang tertancap kuat di dalam hati. Akidah
terkait dengan keimanan terhadap hal-hal yang gaib yang terangkum dalam rukun iman
(arkānu ³mān), yaitu iman kepada Allah Swt. Malaikat, kitab suci, para rasul, hari kiamat,
dan qada/qadar Allah Swt. 6
b. Syari’ah atau Ibadah

Hukum ini mengatur tentang tata cara ibadah baik yang berhubungan langsung dengan
al-Khāliq (Pencipta) yaitu Allah Swt. yang disebut dengan ‘ibadah mahdah, maupun yang
berhubungan dengan sesama makhluknya yang disebut dengan ibadah gairu mahdah.6
c. Akhlak atau Budi Pekerti

Selain berisi hukum-hukum tentang akidah dan ibadah, al-Qur’ān juga berisi hukum-
hukum tentang akhlak. Al-Qur’ān menuntun bagaimana seharusnya manusia berakhlak
atau berperilaku, baik akhlak kepada Allah Swt., kepada sesama manusia, dan akhlak
terhadap makhluk Allah Swt. yang lain. Pendeknya, akhlak adalah tuntunan dalam
hubungan antara manusia dengan Allah Swt.– hubungan manusia dengan manusia - dan

hubungan manusia dengan alam semesta.6

B.Memahami Hadis atau Sunnah sebagai Sumber Hukum Islam

1. Pengertian Hadis atau Sunnah


Secara bahasa hadis berarti perkataan atau ucapan. Menurut istilah, hadis adalah
segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir) yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad saw. Hadis juga dinamakan sunnah. Namun demikian, ulama hadis
membedakan hadis dengan sunnah. Hadis adalah ucapan atau perkataan Rasulullah
Saw., sedangkan sunnah adalah segala apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. yang
menjadi sumber hukum Islam. Hadis dalam arti perkataan atau ucapan Rasulullah saw.
terdiri atas beberapa bagian yang saling terkait satu sama lain. Bagian-bagian hadis
tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
a. Sanad, yaitu sekelompok orang atau seseorang yang menyampaikan hadis dari
Rasulullah saw. sampai kepada kita sekarang.7
b. Matan, yaitu isi atau materi hadis yang disampaikan Rasulullah saw.

c. Rawi, adalah orang yang meriwayatkan hadis.7

2. Fungsi Hadis terhadap al-Qur’ān


Rasulullah saw. sebagai pembawa risalah Allah Swt. bertugas menjelaskan ajaran
yang diturunkan Allah Swt. melalui al-Qur’ān kepada umat manusia. Oleh karena itu,
hadis berfungsi untuk menjelaskan (bayan) serta menguatkan hukum-hukum yang
terdapat dalam al-Qur’ān.

Fungsi hadis terhadap al-Qur’ān dapat dikelompokkan sebagai berikut.

a. Menjelaskan ayat-ayat al-Qur’ān yang masih bersifat umum7


b. Memperkuat pernyataan yang ada dalam al-Qur’ān7
c. Menerangkan maksud dan tujuan ayat7
d. Menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam al-Qur’ān7

C.Menerapkan Perilaku Mulia

Perilaku mulia dari pemahaman terhadap al-Qur’ān, hadis, dan ijtihād sebagai
sumber hukum Islam tergambar dalam aktivitas sebagai berikut.

1. Gemar membaca dan mempelajari al-Qur’ān dan hadis baik ketika sedang sibuk
ataupun santai.

2. Berusaha sekuat tenaga untuk merealisasikan ajaran-ajaran al-Qur’ān dan hadis.

3. Selalu mengonfirmasi segala persoalan yang dihadapi dengan merujuk kepada Al-
Qur’ān dan hadis, baik dengan mempelajari sendiri atau bertanya kepada yang ahli di
bidangnya.

4. Mencintai orang-orang yang senantiasa berusaha mempelajari dan mengamalkan


ajaran-ajaran al-Qur’ān dan Sunnah.

5. Kritis terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi dengan terus-menerus berupaya


agar tidak keluar dari ajaran-ajaran al-Qur’ān dan Sunnah.
6. Membiasakan diri berpikir secara rasional dengan tetap berpegang teguh kepada Al-
Qur’ān dan hadis.

7. Aktif bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang dianggap memiliki keahlian
agama dan berakhlak mulia.

8. Berhati-hati dalam bertindak dan melaksanakan sesuatu, apakah boleh dikerjakan


ataukah ditinggalkan.

9. Selalu berusaha keras untuk mengerjakan segala kewajiban serta meninggalkan dan
menjauhi segala larangan.
10.Membiasakan diri untuk mengerjakan ibadah-ibadah sunnah sebagai upaya
menyempurnakan ibadah wajib karena khawatir belum sempurna.8

BAB 3 PENUTUP

A.Kesimpulan

Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah


makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Quran mengajarkan kita agar berprilaku
dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati dan lain-lain. Kita sebagaiumat
islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak terjerumus. Al-
Quran itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat NabiMuhammad
SAW. Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada
didalam Al-Quran yang berkaitan dengan sejarah umat - umat terdahulu merupakan
realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.

B.Saran

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas
rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga
sayabisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan-kekurangan yang ada pada
penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang
lebih baik. Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami
tentang Al-Quran yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajarinya.
Ungkapan terimakasih kepada pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-
mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin
5

DAFTAR PUSTAKA

-Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007Shihab, M. Quraish,
membumikan Al-Quran, mizan Bandung, 2007

-Shihab, M.Quraish, lentera Al-Quran, mizan, Bandung, 2008.

-http://tafsiralazhar.net46.net/myfile/S-Al-Furqon/Al_Furqon_25_34.htm
6

Anda mungkin juga menyukai