Guru Pembimbing :
.......
Kelompok ....
Kelas .....
Nama Anggota :
............
.............
............
LAMBANG
SEKOLAH
SM...............
TAHUN AJARAN ........
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat danHidayahNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Al –Quran Sebagai Pedoman Hidup. Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk menambah pengentahuanpenyusun dan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Al Quran. Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun mohon kritik
dan saran dari pembacayang bersifat membangun.Demikianlah makalah ini kami
buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembacasemua, apabila ada kekurangan
mohon maaf sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Memahami Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam ......... 2
B. Memahami Hadis atau Sunnah sebagai Sumber Hukum Islam 3
C. Menerapkan Perilaku Mulia ................................................. 4
BAB III PENUTUP 5
A. Kesimpulan .......................................................................... 5
B. Saran ..................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA 6
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
B.Rumusan Masalah
1
BAB 2 PEMBAHASAN
Sumber hukum Islam merupakan suatu rujukan, landasan, atau dasar yang utama
dalam pengambilan hukum Islam. Ia menjadi pokok ajaran Islam sehingga segala sesuatu
haruslah bersumber atau berpatokan kepadanya. Ia menjadi pangkal dan tempat
kembalinya segala sesuatu. Ia juga menjadi pusat tempat 5mengalirnya sesuatu. Oleh
karena itu, sebagai sumber yang baik dan sempurna, hendaklah ia memiliki sifat dinamis,
benar, dan mutlak. Dinamis maksudnya adalah al-Qur’ān dapat berlaku di mana saja,
kapan saja, dan kepada siapa saja. Benar artinya al-Qur’ān mengandung kebenaran yang
dibuktikan dengan fakta dan kejadian yang yang sebenarnya. Mutlak artinya al-Qur’ān
tidak diragukan lagi kebenarannya serta tidak akan terbantahkan.
Adapun yang menjadi sumber hukum Islam yaitu: al-Qur’an, Hadis, dan Ijtihād.5
1. Pengertian al-Qur’ān
Dari segi bahasa, al-Qur’ān berasal dari kata qara’a - yaqra’u - qirā’atan -
qur’ānan, yang berarti sesuatu yang dibaca atau bacaan. Dari segi istilah, Al-Qur’ān
adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Dalam bahasa Arab,
yang sampai kepada kita secara mutawattir, ditulis dalam mushaf, dimulai dengan surah
al-Fātihah dan diakhiri dengan surah an-Nās, membacanya berfungsi sebagai ibadah,
sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. Dan sebagai hidayah atau petunjuk bagi umat
manusia.5
Hukum ini mengatur tentang tata cara ibadah baik yang berhubungan langsung dengan
al-Khāliq (Pencipta) yaitu Allah Swt. yang disebut dengan ‘ibadah mahdah, maupun yang
berhubungan dengan sesama makhluknya yang disebut dengan ibadah gairu mahdah.6
c. Akhlak atau Budi Pekerti
Selain berisi hukum-hukum tentang akidah dan ibadah, al-Qur’ān juga berisi hukum-
hukum tentang akhlak. Al-Qur’ān menuntun bagaimana seharusnya manusia berakhlak
atau berperilaku, baik akhlak kepada Allah Swt., kepada sesama manusia, dan akhlak
terhadap makhluk Allah Swt. yang lain. Pendeknya, akhlak adalah tuntunan dalam
hubungan antara manusia dengan Allah Swt.– hubungan manusia dengan manusia - dan
Perilaku mulia dari pemahaman terhadap al-Qur’ān, hadis, dan ijtihād sebagai
sumber hukum Islam tergambar dalam aktivitas sebagai berikut.
1. Gemar membaca dan mempelajari al-Qur’ān dan hadis baik ketika sedang sibuk
ataupun santai.
3. Selalu mengonfirmasi segala persoalan yang dihadapi dengan merujuk kepada Al-
Qur’ān dan hadis, baik dengan mempelajari sendiri atau bertanya kepada yang ahli di
bidangnya.
7. Aktif bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang dianggap memiliki keahlian
agama dan berakhlak mulia.
9. Selalu berusaha keras untuk mengerjakan segala kewajiban serta meninggalkan dan
menjauhi segala larangan.
10.Membiasakan diri untuk mengerjakan ibadah-ibadah sunnah sebagai upaya
menyempurnakan ibadah wajib karena khawatir belum sempurna.8
BAB 3 PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas
rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga
sayabisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan-kekurangan yang ada pada
penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang
lebih baik. Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami
tentang Al-Quran yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajarinya.
Ungkapan terimakasih kepada pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-
mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin
5
DAFTAR PUSTAKA
-Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007Shihab, M. Quraish,
membumikan Al-Quran, mizan Bandung, 2007
-http://tafsiralazhar.net46.net/myfile/S-Al-Furqon/Al_Furqon_25_34.htm
6