Materi Pembelajaran
a. Membaca, identifikasi, asbabun nuzul, dan isi kandungan QS. An Nisa (4): 59 dan QS. Al Maidah
(5):48 dan hadis terkait:
QS. An Nisa (4): 59
ا َأُّي ا اَّلِذي آ ُنوْا َأِط ي وْا الّل َأِط ي وْا الَّر وَل ُأ يِل اَأل ِر ِم نُك َفِإن َناَزْعُت يِف َش ٍء ُّدو ِإىَل الّلِه
ْي َفُر ُه ْم َت ْم ْم ُع َه َو ُع ُس َو ْو َي َه َن َم
َو الَّر ُس وِل ِإن ُك نُتْم ُتْؤ ِم ُنوَن ِبالّلِه َو اْلَيْو ِم اآلِخ ِر َذِلَك َخ ْيٌر َو َأْح َسُن َتْأِو يًال
Artinya :” Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs. An-Nisa’ : 59)
QS. Al Maidah (5):48
َو َأنَز ْلَنا ِإَلْيَك اْلِكَتاَب ِباَحْلِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبَنْي َيَد ْيِه ِم َن اْلِكَتاِب َو ُمَهْيِم ًنا َعَلْيِه َفاْح ُك م َبْيَنُه م َمِبا َأنَز َل الّلُه َو َال
َتَّتِبْع َأْه َو اءُه ْم َعَّم ا َج اءَك ِم َن اَحْلِّق ِلُك ٍّل َجَعْلَنا ِم نُك ْم ِش ْر َعًة َو ِم ْنَه اًج ا َو َلْو َش اء الّلُه َجَلَعَلُك ْم ُأَّم ًة َو اِح َد ًة
. َو َلـِكن ِّلَيْبُلَو ُك ْم يِف َم آ آَتاُك م َفاْس َتِبُقوا اَخلْيَر اِت ِإىَل اهلل َمْر ِج ُعُك ْم ِمَج يًعا َفُيَنِّبُئُك م َمِبا ُك نُتْم ِفيِه ْخَتَتِلُفوَن
Artinya : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-
kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu” (Qs. Al-Maidah : 48)
Hadits:
َمْن َأَطاَعيِن َفَقْد َأَطاَع الَّلَه َو َمْن َيْع ِص يِن َفَقْد َعَص ى الَّلَه َو َمْن ُيِط ْع اَأْلِم َري َفَقْد َأَطاَعيِن َو َمْن َيْع ِص اَأْلِم َري َفَقْد
)َعَص ايِن (رواه البخارى
Artinya: Barang siapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, dan barangsiapa
bermaksiat kepadaku, maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa
mentaati seorang pemimpin, sungguh dia telah mentaatiku, dan barang siapa
bermaksiat kepada seorang pemimpin, maka dia telah bermaksiat kepadaku. (HR.
Al-Bukhari).
b. Membaca, identifikasi, asbabun nuzul, dan isi kandungan QS. At Taubah (9): 105 dan hadis
tentang perintah bekerja keras
ِة ِب ِإ ِم
َو ُقِل اْع َم ُلوْا َفَس َيَر ى الّلُه َعَم َلُك ْم َو َرُس وُلُه َو اْلُم ْؤ ُنوَن َو َس ُتَر ُّدوَن ىَل َعاِمِل اْلَغْي َو الَّش َه اَد َفُيَنِّبُئُك م َمِبا ُك نُتْم
َتْع َم ُلوَن
Artinya : “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs.
At-Taubah : 105)
Hadits:
)بَاِكُر ْو ا ِىف َطَلِب الِّرْز ِق َو اَحْلَو اِئِج َفِإَن ْالَغَد َو َبرَك ٍة َو َجَناٍح (روه الطرباىن والبزار
َم ا َأَك َل َأَح ٌد ِم ْن بين: َيُقوُل، ِمَس ْعُت َرُس وَل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم: َقاَل، َعِن اْلِم ْق َد اِم بن َم ْع ِدي َك ِر ٍب
َو َك اَن َداُو ُد َعَلْيِه الَّس الُم َيْأُك ُل ِم ْن َعِم ِل: َقاَل َنُّيِب الَّلِه،آَدَم َطَعاًم ا ُه َو َخ ْيٌر َلُه ِم ْن َأْن َيْأُك َل ِم ْن َعِم ِل َيَد ْيِه
) (رواه الطرباىن.َيَد ْيِه
) ِاْع َمْل ِلُد ْنَياَك َك َأَّنَك َتِعْيُش َأَبًد ا َو اْع َمْل َأِلِخ َر َتَك َك َأَّنَك ُمَتْو ُت َغًّدا (رواه الطرباىن وابن عشاكر
a. Isi kandungan
1. Taat kepada aturan
2. Berkompetisi dalam kebaikan
Manusia yang selamat dan bahagia adalah manusia yang mengikuti seruan iman.
Iman senantiasa mengajak manusia untuk taat dan patuh hanya kepada Allah SWT.
Ketaatan dan kepatuhan ini akan membiasakan manusia beramal saleh. Agar manusia
mampu meningkatkan kwalitas amal saleh, manusia perlu memahami, menghayati dan
melakukan terhadap ciri-ciri manusia yang akan meraih kebahagiaan. Ada empat ciri
seseorang yang akan meraih kebahagiaan;
a. Manusia yang senantiasa melihat orang di atasnya dalam urusan akherat
b. Manusia yang senantiasa melihat orang di bawahnya dalam urusan dunia
c. Manusia yang tidak pernah melihat kebaikan yang pernah dilakukan
d. Manusia yang tidak pernah melupakan kesalahan yang telah berlalu, sampai ia
bertaubat
3. Bekerja keras
Hanya manusia yang mampu mewujudkan semboyan; ( َمْن َج َّد َو َج َدbarang siapa
yang bersungguh-sungguh, maka ia akan dapat), ia akan mampu meraih sukses.
Tentu, jenis kesuksesan adalah sesuai dengan peran dan fungsi sebagai seorang
pelajar dan sesuai dengan tempatnya.