Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Islam & Akhlaq dalam Kehidupan”

Disusun Oleh :
Ananda Agta Ramadan 50419676

UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini sebagai tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam.
Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya,
semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dosen Pembimbing atas bimbingan,
dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada saya. Sehingga saya dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan In shaa Allah sesuai yang saya harapkan.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan
bagi kita semuanya. Amin.

2|Islam & Akhlaq Dalam Kehidupan


DAFTAR ISI
BAB 1
Latar Belakang...............................................................................................................................4

Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………………………….4

Tujuan............................................................................................................................................4

BAB 2
1. Definisi Akhlaq…………………………………………………………………………………………………………………..….5

2. Ayat & Hadits tentang Perintah Berakhlaq Mulia……………………………………………………………….....5

3. Jenis-jenis Akhlaq…………………………………………………………………………………………………………………..7

4. Pentingnya Menjadi Manusia yang Berakhlaq…………………………………………………………………….9

5. Contoh-contoh Akhlaq yang harus Dihadirkan dalam Kehidupan………………………………………..10 

BAB 3
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………12

3|Islam & Akhlaq Dalam Kehidupan


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bahasa Arab, kata “akhlak” seakar dengan kata “khalik” dan “makhluk”.
Akar ketiganya berasal dari kata “khalaqa – yakhluqu – khalqan” yang berarti mencipta.
Allah disebut dengan al-khalik karena dia adalah satu-satunya zat yang dapat
mencipatakan sesuatu. Oleh karena itu, kata khalik tidak dapat disandangkan kepada
selain Allah. Adapun seluruh alam raya beserta isinya, termasuk manusia disebut
dengan makhluk, karena ia merupakan ciptaan Allah. Selanjutnya kata akhlak
merupakan jamak dari “khuluqun” yang berarti perangai atau sifat-sifat yang
mencerminkan diri manusia.
Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang. Dari
sifat yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang, seperti sifat
sabar, kasih sayang, atau malah sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri dan
dengki, sehingga memutuskan hubungan silaturahmi.
Akhlak yang baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan seseorang pada
posisi yang terhormat dan tinggi. Atas dasar itulah kami menyusun makalah ini, agar kita
semua sebagai makhluk Allah, tidak tersesat dalam menjalani hidup, dan dapat
menjadikan Rasulullah sebagai idola kita, karena sesungguhanya pada diri Rasulullah
terdapat suri tauladan yang baik bagi kita.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi Akhlaq
2. Ayat dan Hadits Tentang Perintah Berakhlaq Mulia
3. Jenis-jenis Akhlaq
4. Pentingnya Menjadi Manusia yang Berakhlaq
5. Contoh-contoh Akhlaq yang harus Dihadirkan dalam Kehidupan 

C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Akhlaq
2. Mengetahui Ayat dan Hadits Tentang Perintah Berakhlaq Mulia
3. Mengetahui Jenis-Jenis Akhlaq
4. Mengetahui Pentingnya Menjadi Manusia yang Berakhlaq
5. Mengetahui Contoh-Contoh Akhlaq yang Harus Dihadirkan dalam Kehidupan 

4|Islam & Akhlaq Dalam Kehidupan


BAB 2
PEMBAHASAN
1. Definisi Akhlaq
Menurut kajian para ‘ulama, Akhlak dapat diartikan sebagai suatu kondisi jiwa
ataupun sifat seorang manusia yang membuatnya melakukan sesuatu hal atau perkara
tanpa ada pertimbangkan sebelumnya. Bisa juga diartikan, akhlak adalah tabiat, watak
atau budi perkerti yang telah tertanam di dalam diri seorang manusia yang akan
menjadi dasar ia melakukan sesuatu secara otomatis atau spontanitas. Jadi, jika
akhlaknya baik maka perbuatan yang spontan keluar adalah perbuatan yang baik, begitu
juga sebaliknya.
Akhlak seorang manusia sangat erat kaitannya dengan tingkat keimanannya
kepada Allah ‫ ﷻ‬dan keistiqomahannya dalam beribadah. Semakin besar iman yang ada
di dalam dirinya, maka semakin baik pula kepribadian atau akhlaknya. Sebaliknya,
semakin tipis keimanannya, maka tak menutup kemungkinan semua perbuatan yang
dilakukan akan cenderung berakhlak buruk.

2. Ayat dan Hadits tentang Perintah Berakhlaq Mulia


Allah beberapa kali mengulang dan membicarakan tentang Akhlak, dapat ditarik
kesimpulan bahwa akhlak sangat penting dan diperintahkan oleh Allah kepada manusia.
Agama Islam telah memiliki figur akhlak yang sangat sempurna, beliau adalah Nabi
Muhammad SAW, Allah berfirman di dalam Al-Qur’an;

َ ‫ُول هَّللا ِ ُأسْ َوةٌ َح َس َن ٌة لِ َمنْ َك‬


‫ان َيرْ جُو هَّللا َ َو ْال َي ْو َم اآْل خ َِر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرً ا‬ ِ ‫ان لَ ُك ْم فِي َرس‬
َ ‫َق ْد َك‬

Artinya: : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab 33:21)

Selain itu Rasulullah juga menyatakan bahwa kehadiran beliau sebagai Nabi dan
Rasul di muka bumi untuk menyempurnakan Akhlak, Rasulullah bersabda;

َ ‫ت ُِأل َت ِّم َم‬


‫صالِ َح ْاَأل ْخالَ ِق‬ ُ ‫ِإ َّن َما ُبع ِْث‬

Artinya : Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia.( HR.Muslim).

Ada beberapa nilai kebaikan  yang diperoleh ketika kita melakukan kebaikan
sesuai dengan firman Allah di dalam Al-Qur’an,

5|Islam & Akhlaq Dalam Kehidupan


ۖ ‫ة‬.. َ ‫ر َأ ْو ُأ ْن َث ٰى َوه‬..
ً ‫ا ًة َط ِّي َب‬..‫ْؤ ِمنٌ َف َل ُنحْ ِي َي َّن ُه َح َي‬..ُ‫و م‬..ُ ٍ ‫الِحً ا ِمنْ َذ َك‬..‫ص‬
َ ‫ َل‬..ِ‫َمنْ َعم‬
َ ُ‫َو َل َنجْ ِز َي َّن ُه ْم َأجْ َر ُه ْم ِبَأحْ َس ِن َما َكا ُنوا َيعْ َمل‬
‫ون‬
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl : 97)

‫ َر ُه ْم‬.ْ‫ُون َأج‬
َ ‫ ِابر‬.‫الص‬ ِ ‫ َن ٌة ۗ َوَأرْ ضُ هَّللا ِ َو‬.‫ِين َأحْ َس ُنوا فِي ٰ َه ِذ ِه ال ُّد ْن َيا َح َس‬
َّ ‫و َّفى‬.َ .‫ َع ٌة ۗ ِإ َّن َما ُي‬.‫اس‬ َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا َر َّب ُك ْم ۚ لِلَّذ‬
َ ‫قُ ْل َيا عِ َبا ِد الَّذ‬
‫ب‬ٍ ‫ِب َغي ِْر ح َِسا‬

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada


Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi
Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar :10)

6|Islam & Akhlaq Dalam Kehidupan


3. Jenis-jenis Akhlaq

 Akhlak Mahmudah,Menurut Al-Ghazali, berakhlak mulia dan terpuji artinya


“menghilangkan semua adat kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam
agama Islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut, kemudian
membiasakan adat kebiasaan yang baik, melakukannya dan mencintainya.

Adapun yang termasuk akhlak mahmudah antara lain :

a) Syukur
Ialah memuji si pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya.
Syukur harus melibatkan tiga dimensi yaitu hati, untuk ma’riffah dan
mahabbah, lisan untuk memuja dan menyebut asma Allah dan anggota badan
untuk menggunakan nikmat yang diterima sebagai sarana untuk taat kepada
Allah dan menahan diri dari maksiat kepada-Nya.
b) Bertaqwa
Memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah dan
menjauhi segala larangan-Nya. Seorang yang hati-hati sekali menjaga segala
perintah Allah, supaya tidak meninggalkannya. Dalam Firman-Nya “Hai orang-
orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama islam”(QS. Ali Imran 3: 102)
c) Tawadhu’
Artinya rendah hati, kebalikan dari sombong atau takabur. Orang yang rendah
hati tidak memandang dirinya lebih hebat dari orang orang lain, sementara
orang sombong menghargai dirinya secara berlebihan. Rendah hati berbeda
dengan rendah diri, sekalipun dalam prakteknya orang yang rendah hati
cenderung merendahkan dirinya dihadapan orang lain, tetapi sikap tersebut
lahir dari rasa tidak percaya diri. Sikap Tawadhu’ adalah sifat mulia yang lahir
dari kesadaran akan Kemahakuasaan Allah atas semua hamba-Nya. Manusia
adalah makhluk lemah yang tidak punya apa-apa di hadapan Allah Swt.
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya),
dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu
meminta pertolongan”. (QS. An Nahl 16: 53)
d) Shidiq
Artinya benar atau jujur, lawan kata dari dusta atau bohong. Seorang muslim
dituntut untuk selalu berada dalam keadaan benar lahir batin, benar hati,
benar perkataan dan benar perbuatan.

7|Islam & Akhlaq Dalam Kehidupan


 Akhlak madzmumah, Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak madzmumah atau akhlak
tercela ini dikenal dengan sifat-sifat muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang
dapat membawanya kepada kebinasaan dan kehancuran diri, yang bertentangan
dengan fitrahnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan.

Adapun yang termasuk akhlak madzmumah antara lain :


a. Al-Nani’ah
Yaitu sifat egois, tidak memperhatikan kepentingan orang lain. Manusia
sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial. Oleh karenanya, dalam
mengejar kepentingan pribadi, hendaknya memperhatikan kepentingan orang
lain janganlah boros dan juga kikir, namun hendaknya berada di antaranya
yaitu pemurah. Perhatikan firman Allah Swt dalam surat Al-Isra ayat 29 yang
artinya: “Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu ke kuduk, dan
janganlah pula engkau kembangkan seluas-luasnya, nanti engkau duduk
tercela dan sengsara.”
b. Al-Bukhlu
Yaitu kikir. Orang yang kikir, tidak mau membelanjakan hartanya, baik untuk
dirinya, misalnya biar makan tidak baik dan bergizi, padahal uang ada, baik
untuk kepentingan keluarganya, maupun untuk kepentingan orang banyak,
yang merupakan zakat, infak atau sadakah. Bagi orang yang kikir, mendengar
istilah-istilah tersebut bagaikan petir di siang hari. Sifat kikir ini dapat
mempersempit pergaulan, sering menuduh orang tama’ (ingin diberi).
Kemudian orang yang kikir itu apabila hartanya telah berkumpul, ia merasa
kaya dan tidak lagi memerlukan bantuan orang lain yang juga lupa kepada
pemberinya. Allah berfirman dalam surat al-Lail ayat 8-10 yang
artinya, “Tetapi orang yang kikir dan merasa dirinya serba cukup, dan
mendustakan yang baik, akan kami mudahkan baginya (jalan) kesukaran.”
c. Khianat
Yaitu tidak menempati janji. Khianat ini lawan dari amanat, apabila amanat
dapat melapangkan rezeki, maka khianat akan dapat menimbulkan kefakiran.
Sifat khianat ini seringkali tidak nampak, sehingga kadang-kadang ada orang
yang membela orang yang khianat karena ia tidak mengetahuinya. Allah
berfirman dalam surat al-Nisa ayat 107 yang artinya, “Dan janganlah engkau
membela orang-orang yang khianat kepada dirinya sendiri, sesungguhnya
Tuhan tidak menyukai orang-orang yang khianat dan berdosa.”

8|Islam & Akhlaq Dalam Kehidupan


4. Pentingnya Menjadi Manusia yang Berakhlaq
Dalam pandangan Islam, pendidikan akhlak merupakan salah satu hal penting
dalam rangka membangun pribadi-pribadi, masyarakat dan budaya. Dalam keseluruhan
ajaran Islam akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan penting. Akhlak
mencakup semua ajaran dalam Islam. Diantaranya yaitu perilaku dalam beribadah dan
juga dalam bermasyarakat. Karena seorang mukmin melakukan ibadah bukan hanya
semata menggugurkan kewajiban, tetapi juga ada akhlak-akhlak dalam beribadah yang
harus dilakukan. Begitu juga dalam bersosial, banyak orang yang bermasyarakat lebih
memilih memikirkan dirinya sendiri tanpa dilandasi dengan akhlak.
Akhlak yang baik dapat mencegah dekadansi moral, degradasi nilai, serta
kemerosotan hati dan pikiran. Akhlak menuntun manusia kepada nilai-nilai kemuliaan
dan kedamaian serta saling menghargai satu sama lain. Kehidupan muslim yang baik
adalah yang dapat menyempurnakan akhlaknya sesuai dengan apa yang dicontohkan
Nabi Muhammad SAW. sebagai sumber suri tauladan kehidupan.
Akhlak sangatlah penting bagi manusia. Akhlak tidak hanya dirasakan manusia
dalam kehidupan perseorangan, tetapi juga dalam kehidupan berkeluarga dan
masyarakat. Akhlak merupakan mustika hidup bagi manusia, yang menjadi pembeda
antara manusia dengan makhluk lain. Jika manusia sudah tidak memiliki akhlak maka
kehidupan akan menjadi berantakan. Manusia sudah tidak lagi merasa peduli tentang
halal atau haram, benar atau salah, baik atau buruk.
Islam memandang bahwa akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari,
bahkan Islam menegaskan akhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullah
saw. banyak berdoa kepada Allah agar dirinya dihiasi dengan akhlak dan perangai yang
mulia.
Akhlak sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena akhlak bersumber pada
al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan tentang baik buruknya tingkah laku manusia.
Dengan demikian tidak ada alasan lagi bagi seseorang untuk meninggalkan akhlak.
Mengingat akhlak sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena akhlak mencakup
semua aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebagai manusia haruslah berakhlak
baik sesuai dengan al-Qur’an dan hadits, karena akhlak seseorang tercermin pada
seseorang. Baik dan buruknya seseorang dapat dilihat dari akhlaknya.

9|Islam & Akhlaq Dalam Kehidupan


5. Contoh-Contoh Akhlaq yang harus Dihadirkan dalam Kehidupan 
Akhlak yang harus di hadirkan dalam kehidupan sehari hari adalah Akhlak
Mahmudah (Akhlak mulia atau terpuji). Contoh Akhlak Mahmudah adalah :
1) Menghormati orang yang lebih tua.
2) Menghargai orang yang lebih muda.
3) Berkata lemah lembut kepada orang tua.
4) Berkata lemah lembut kepada orang tua.
5) Menjenguk teman yang sedang sakit.
6) Bersedekah dikala lapang dan sempit.
7) Memberi makan orang yang kelaparan.
8) Memberi kepada orang yang membutuhkan.

10 | I s l a m & A k h l a q D a l a m K e h i d u p a n
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisa juga diartikan, akhlak adalah tabiat, watak atau budi perkerti yang telah
tertanam di dalam diri seorang manusia yang akan menjadi dasar ia melakukan sesuatu
secara otomatis atau spontanitas.
Akhlak ada 2 jenis, yaitu Akhlak Mahmudahyang artinya berakhlak mulia dan
terpuji artinya dan Akhlak madzmumah yang artinya akhlak tercela ini dikenal dengan
sifat-sifat muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada
kebinasaan dan kehancuran diri, yang bertentangan dengan fitrahnya untuk selalu
mengarah kepada kebaikan.
Pendidikan akhlak merupakan salah satu hal penting dalam rangka membangun
pribadi-pribadi, masyarakat dan budaya. Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak
menempati kedudukan yang istimewa dan penting.
Akhlak yang baik dapat mencegah dekadansi moral, degradasi nilai, serta
kemerosotan hati dan pikiran. Akhlak menuntun manusia kepada nilai-nilai kemuliaan
dan kedamaian serta saling menghargai satu sama lain. Kehidupan muslim yang baik
adalah yang dapat menyempurnakan akhlaknya sesuai dengan apa yang dicontohkan
Nabi Muhammad SAW. sebagai sumber suri tauladan kehidupan.

11 | I s l a m & A k h l a q D a l a m K e h i d u p a n
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulanmakalahkuliahlengkap.blogspot.com/2017/02/makalah-akhlak.html

http://shareandcare123.blogspot.com/2015/08/makalah-akhlak-dalam-islam.html

https://umma.id/post/definisi-akhlak--penjelasan-dan-macamnya-272175?lang=id

https://www.qureta.com/post/perintah-berakhlak-mulia-dalam-al-qur-an

http://rahmatseptria.blogspot.com/2016/02/jenis-jenis-akhlak-dan-sistem.html

http://www.jejakpendidikan.com/2017/11/pentingnya-akhlak.html

https://alkirasasi.wordpress.com/2018/01/05/contoh-akhlak-yang-baik/

12 | I s l a m & A k h l a q D a l a m K e h i d u p a n

Anda mungkin juga menyukai