Npm:E1I021013
Kelas:A
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat
atau peragai. Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki seseorang, telah melakat
dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Kata akhlak telah disebutkan dalam (QS.Shad:46) berikut ini.
Artinya:
Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah salah satu sifat yang
tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang
mudah dilakukan tanppengertian akhlak secara menyeluruh ada dua acara yang
perlu ditempuh. Pertama dilihat dari segi Bahasa (etimologi) dan kedua dilihat dari
segi istilah (terminologi). Dilihat dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari Bahasa
Arab yang telah diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Yang dalam Bahasa Arab
kata akhlak merupakan jama’ kata khuluqun yang mengandung arti:
1. Tabi’at, yaitu sifat yang telah terbentuk dalam diri manusia tanpa dikehendaki
(tanpa kemauan) atau tanpa diupayakan (tanpa usaha).
2. Adat, yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan (berusaha) melalui latihan
yakni berdasarkan keinginan.
3. Watak, jangkauannya meliputi hal yang menjadi tabi’at dan hal yang
diupayakan sehingga menjadi adat kebiasaan.
Secara singkat kata akhlak yang berarti kesopanan dan agama (budi pekerti).
Akhlak yaitu tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja, diawali
dari proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk
melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan atau penelitian.
ٌب َو َيعْ فُ ْوا َعنْ َك ِثي ٍْرەۗ َق ْد َج ۤا َء ُك ْم م َِّن هّٰللا ِ ُن ْو ٌر َّوك ِٰتب
ِ ب َق ْد َج ۤا َء ُك ْم َرس ُْولُ َنا ُي َبيِّنُ لَ ُك ْم َك ِثيْرً ا ِّممَّا ُك ْن ُت ْم ُت ْخفُ ْو َن م َِن ْالك ِٰت
ِ ٰ ٓياَهْ َل ْالك ِٰت
ٌم ُِّبي ْۙن
“Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan
kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula)
yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab
yang menjelaskan.” (Qs Al-maidah : ayat 15)
Macam-macam Akhlak
Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu golongan akhlak yang seharusnya
dimiliki oleh seorang muslim. Akhlakul mahmudah meliputi sifat sabar, juju, rendah
hati, dermawan, sopan, gigih, rela berkorban, adil, bijaksa, lembut dan santun,
tawakal, dan masih banyak lagi.
Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau tindakan buruk
yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah ini harus dijauhi
karena dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Beberapa contoh akhlakul mazmumah yaitu sifat sombong, iri, dengki, tamak,
hasad, takabur, ghibah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim, sudah
seharusnya kita menjauhi akhlakul mazmumah. Hal ini karena akhlak ini sangat
dibenci oleh Allah SWT.
Keutamaan Akhlak
Cerminan Keimanan
Akhlaq yang mulia merupakan cerminan keimanan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengabarkan bahwa, “Orang beriman yang paling sempurna imannya
adalah yang terbaik akhlaqnya”. (terj. Hr. Tirmidzi dan Abu Daud).
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Hakim beliau bersabda, “Orang beriman
yang paling afdhal (utama) adalah yang terbaik akhlaqnya”. (Terj. HR. Hakim).
Sebab Iman yang benar akan melahirkan akhlaq yang baik dan terpuji.
“Sesungguhnya yang paling aku cintai diantara kalian dan paling dekat tempatnya
denganku pada hari kiamat adalah yang terbaik akhlaqanya”. (Terj. HR. Tirmidzi).
Paling Berat dalam Timbangan Kebaikan
Akhlaq yang baik memiliki bobot yang sangat berat dalam timbangan kebaikan
seorang hamba, sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;
“Tidak ada sesuatu yang paling berat di timbangan amalan (mizan) melebihi
beratnya akhlaq yang baik”. (Terj. HR. Abu Daud).
Amalan Paling Banyak Memasukkan Manusia ke Surga
Akhlaq yang baik merupakan amalan yang paling banyak memasukkan manusia ke
dalam surga. Sebagaimana disampaikan Rasullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam ketika ditanya tentang amalan yang paling banyak memasukkan manusia ke
surga, beliau mengatakan;
“Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik”. (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Menurut penjelasan Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah taqwa dan akhlaq manjadi
amalan yang paling banyak memasukkan manusia ke surga karena taqwa menjaga
hubungan baik seorang hamba dengan Tuhannya, sedangkan akhlaq yang baik
menjaga hubungan baik seorang hamba dengan sesame manusia.