Anda di halaman 1dari 30

Presentasi agama

“AKHLAK”

OLEH : KELOMPOK 14
ANGGOTA
 KETUA : PROFIN DICKY
(17310213)
 Nur hikmah  Primastuti feny s
 Nur ulyani  Putri aisyah
 Nurul afiah  Putri annisa
 Nurul fazriati jamiat  Putri aprilianti
 Nurul halimah nusyadiyah  Putri aprinnisa n
 Nusfa ulama  Putri fadhilah
 Paieche rahayu s  Putri fadillah
 Prily nadila s
pengertian
• Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq,
artinya tingkah laku, perangai, tabiat. Sedangkan menurut
istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong
perbuatan perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa
dipikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada
dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang
secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatan.apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal
dan agama,maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau
akhlakul karimah. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak
yang buruk atau akhlakul mazmumah. Baik dan buruk
akhlak didasarkan kebada sumber nilai, yaitu Alquran dan
Sunnah Rasul.
PENGERTIAN
• Dalam pandangan islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang
ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan
dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimana harus
ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi
misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya:

. .‫ق‬ َ ‫ِإنَّ َما بُ ِعثْتُ ِألُت َ ِ ِّم َم‬


ِ َ‫صا ِل َح اْأل َ ْخال‬
Artinya : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak yang baik. (HR. Ahmad)
Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya
adalah akumulasi dari akidah dan syariat yang bersatu secara utuh
dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah mendorong pelaksanaan
syariat akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak
merupakan prilaku yang tampak apabila syariat islam telah
dilaksanakan berdasarkan aqidah.
SUMBER AKHLAK
Al- qur’an dan hadits merupakan sumber dari akhlak karena
didalam al-qur’an dan hadits mengajarkan bagaimana cara seseorang
berbuat baik. Dengan itu menjelaskan bahwa dengan mempelajari
keduanya seseorang akan mengetahui mana yang baik dan mana yang
buruk. Al-qur’an bukan lah hasil dari pemikiran para manusia,
melainkan langsung dari firman Allah swt sehingga diyakini
kebenarannya sedangkan hadits merupakan perkataan dan tingkah
laku Rasulullah saw. Dijelaskan dalam surat Al- Ahzab: 21 dan Al-
Qalam: 4
َّْ ‫اخ َْر َوذَك ََْر‬
‫ٱّللَ َكثِيرا‬ ِ ‫ٱّللَ َوٱليَو َْم ٱل َء‬ َ ‫ٱّللِ أُس َوةْ َح‬
َْ ‫سنَةْ ِل َمن ك‬
َّْ ْ‫َان يَر ُجوا‬ ُ ‫َان لَكُمْ فِى َر‬
َّْ ‫سو ِْل‬ َْ ‫لَّقَدْ ك‬
Artinya:
“sesungguhnya telah ada pada( diri) Rasulullah itu suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.”
(QS. Al-Ahzab: 21)
MACAM-MACAM AKHLAK
akhlak dalam islam dibagi menjadi dua yaitu akhlak
mahmudah dan akhlak mazmumah
Yang dimaksud dengan “Akhlaqul mahmudah” ialah
segala tingkah laku yang terpuji (yang baik) yang biasa juga
dinamakan “fadilah” (kelebihan). Imam al-Ghazali
menggunakan guna perkataan “munjiyat” yang berarti segala
sesuatu yang memberikan kemenangan atau kejayaan.
Sebagai kebalikan akhlaqul mahmudah ialah “akhlaqul
mazmumah” yang berarti tingkah laku yang tercela atau
akhlak yang jahat (qabillah) yang menurut istilah al-Ghazali
disebutnya “muhlikat” artinya sesuatu yang membinasakan
atau mencelakakan. Akhlak mahmudah dilahirkan oleh sifat-
sifat mahmudah dan akhlak yang mazmumah dilahirkan oleh
sifat-sifat mazmumah pula.
Contoh akhlak mahmudah

• setia (al-amanah), pemaaf (al-afwu), benar (ash-shidiq),


menepati janji (al-wafa), adil (aladl), memelihara
kesucian diri ( al-ifafah), berani (as-syaja’ah), kuat
(alquwwah), shabar (as-shabru), kasih sayang ( ar-
rahmah), murah hati (as-sakha’u), tolong menolong (at-
ta’aun), persaudaraan (al-ikha’), shilaturahmi,
menghormati tamu (adl-dliyafah), merendah diri (at-
tawadlu, berbuat baik (al-ihsan), memelihara
kebersihan badan (an-nadhafah), merasa cukup dengan
apa yang ada (al-qana’ah), lemah lembut (ar-rifqu) dan
lain-lain sifat dan sikap yang baik.
Contoh akhlak mazmumah
• egoistis (ananiah) lacur (al-baghyu), kikir (al-bukhlu), dusta
(albuhtan), minum khamar (al-khamru), khianat (al-
khianah), aniaya (adl-dhulmu), pengecut (al-jubn),
perbuatan dosa besar (al-fawahisy), amarah (al-ghadhab),
curang dan culas (alghasysyu), mengupat (al-ghibah), adu
domba (an-namimah), menipu daya (al-ghurur), dengki (al-
hasad), dendam (al-hiqdu), berbuat kerusakan (al-ifsad),
sombong (al-istikbar), mengingkari nikmat (al-kufran),
homo sexual (al-liwath), membunuh (qatlunnafsi), makan
riba (ar-riba), ingin dipuji (ar-riya’), ingin didengar
kelebihannya (as-sum’ah), berolok-olok (as-sikhririyah),
mnecuri (as-srqah), mengikuti hawa nafsu (as-syahawat),
boros (at-tabzir), tergopoh-gopoh (al-‘ajalah) dan lain-lain
sifat dan sikap yang jelek.
Hubungan akhlak mahmudah
dan mazmumah
• Dalam hubungan ini jika diumpamakan sifat-sifat
mahmudah itu laksana vitamin dan mineral untuk
membangun jasmani yang sehat maka sifat-sifat
qabihah itu dapat diumpamakan sebagai virus dan
bakteri penyakit yang merusak tubuh. Jika kita
berkewajiban membangun visik kita dengan vitamin
serta zat-zat lain yang diperlukan sebagaimana halnya
harus berusaha mengusir penyakit dan kuman-kuman
perusak, maka demikian juga kewajiban kita membina
pribadi melalui akhlak atau sifat-sifat mahmudah dan
jiwa harus pula dikosongkan dari segala sifat-sifat
qabihah.
Perbedaan akhlak dan
moral/etika
• Akhlak merupakan satu sistem yang menilai tindakan zahir
dan batin manusia manakala moral ialah satu sistem yang
menilai tindakan zahir manusia sahaja.
• Akhlak mencakup pemikiran, perasaan dan niat di hati
manusia dalam hubungan manusia dengan Allah, manusia
dengan manusia dan manusia dengan makhluk lain manakala
moral mencakupi pemikiran, perasaan dan niat di hati manusia
dalam hubungan manusia dengan manusia sahaja.
• Nilai-nilai akhlak ditentukan oleh Allah swt melalui al-Quran
dan tunjuk ajar oleh Rasulullah saw manakala moral
ditentukan oleh manusia.
• Nilai-nilai akhlak bersifat mutlak, sempurna dan tetap
manakala nilai-nilai moral bersifat relatif, subjektif dan
sementara.
Contoh
• • Pakaian
• Menurut Islam pakaian bagi seseorang muslim mestilah menutup
aurat. Seandainya mereka tidak menutup aurat maka ia telah dianggap
sebagai orang yang tidak berakhlak kerana telah melanggar peraturan
yang telah ditetapkan oleh Allah swt. Berbeda dengan moral, jika
seseorang itu mendedahkan aurat tetapi masih mempunyai perlakuan
yang baik, maka mereka masih dianggap bermoral oleh sesetengah
pihak.
• • Pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan
• Fenomena seumpama ini sudah menjadi suatu lumrah baik
masyarakat di Barat dan masyarakat kita. Berdasarkan penilaian Barat
perkara ini masih dianggap bermoral, sebaliknya jika dilihat dari sudut
akhlak Islam, perlakuan sedemikian sudah dianggap tidak berakhlak.
• • Bersalaman
• Bersalaman di antara lelaki dan perempuan yang bukan
mahramnya adalah haram menurut Islam walaupun tujuannya untuk
merapatkan hubungan. Tetapi perkara ini dibolehkan dalam sistem
moral.
akhlak kepada khalik (ALLAH SWT)

1)Hak Allah atas makhluknya


• Perkara Pertama : Tauhid
 tauhid adalah “meyakini akan ke-esa-an Allah -subhanahu wa
ta’ala- dalam rububiyah (penciptaan, pemeliharaan, pemilikan),
uluhiyyah (ikhlas beribadah kepadaNya) dan dalam Al-Asmaa
wash-shifaat (nama-nama dan sifat)-Nya“
 Tauhid adalah hak Allah Ta’ala yang paling besar dan kewajiban
yang paling wajib untuk ditunaikan seorang hamba, bahkan tauhid
adalah sebab penciptaan jin dan manusia. Allah Azza wa Jalla
berfirman :
ِ ‫س ِإ َّّل ِليَ ْعبُد‬
‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اْل ْن‬

Artinya : tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk
beribadah kepadaKu” (QS. Adz Dzariyat : 56).
• Perkara Kedua: Larangan Berbuat Syirik
Setelah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
menyebutkan tentang masalah tauhid, beliau kemudian
menyebutkan apa yang menjadi lawan darinya yaitu
Syirik adalah menyamakan Allah dengan sesuatu selain
Allah pada hal-hal yang merupakan kekhususan bagi
Allah kesyirikan
. kesyirikan adalah dosa yang paling besar karena
pelanggaran terhadap hak Allah, kesyirikan adalah
kezaliman yang paling besar karena mempersembahkan
ibadah kepada yang tidak berhak mendapatkannya,
kesyirikan adalah sumber segala macam kesesatan dan
merupakan jalan pintas tercepat menuju neraka. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Q.S. Luqman
13 . yang
Artinya : “ sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah
benar-benar kezaliman yang besar”
2) Tujuan manusia diciptakan
Segala sesuatu yang Allah ciptakan, baik di langit maupun di bumi
pasti ada tujuan dan hikmahnya. Tidaklah semata mata karena hanya suka-
suka saja. Bahkan seekor nyamuk pun tidaklah diciptakan sia-sia
Dan kemudian, Allah swt menyebutkan tujuan diciptakan manusia
adalah untuk beribadah, hanya menyembah Allah semata. Seperti hal nya
dalam firman Allah

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).
Ayat di atas jelas menyebutkan tujuan diciptakan manusia adalah
untuk beribadah, hanya menyembah Allah semata. Ayat ini mengisyaratkan
pentingnya tauhid, karena tauhid adalah bentuk ibadah yang paling agung,
mengesakan Allah dalam ibadah. Dan selain itu, Ayat ini juga mengisyaratkan
pentingnya beramal, setelah tujuan pertama manusia diciptakan adalah agar
berilmu. Maka buah dari ilmu adalah beramal. Tidaklah ilmu dicari dan
dipelajari kecuali untuk diamalkan. Sebagaimana pohon, tidaklah ditanam
kecuali untuk mendapatkan buahnya. Karena ilmu adalah adalah buah dari
amal." kata dia.
Akhlak kepada makhluk
• Terbagi menjadi tiga
1)Hubungan dengan sesama manusia (ibadah
sosial)
2)Hubungan dengan alam (manusia sebagai
khalifah)
3)Hubungan dengan alam ghaib (batasan-
batasannya)
1) Hubungan dengan sesama manusia (ibadah sosial)

1. Akhlak kepada orang tua


Akhlak kita kepada orang tua dapat di implementasikan yaitu dengan cara :
• Berbuat baik kepada ibu dan ayah
• Berkata halus dan mulia kepada kedunya
• Berkata lemah lembut kepada mamak dan bapak
• Berbuat baik kepada ibu dan ayah yang sudah meninggal dunia
(mendoakannya).
2. akhlak terhadap tetangga
Cara kita berakhlak kepada tetangga kita yaitu dengan cara:
• Berbuat baik kepada tetangga kita
• Saling bertolong menolong
• Tidak meburukkan-burukkan teangga yang satu dengan tetangga yang lain
• Menjaga silahruhrahmi
3. akhlak dalam masyarakat
akhlak yang baik dapat diimplementasikan dengan:
• Tolong-menolong
• Adil
• Menepati janji
• Bermusyawarah
• Menjaga ukhuwah
4. Akhlak pergaulan laki-laki dan perempuan
Dalam islam etika pegaulan laki-laki dan perempuan
ada aturannya, dan ada batasan-batasannya. Misalnya dalam
perjalanan seorang perempuan dan seorang laki-laki yang
bukan muhrimnya tidak di bolehkan, dan hukumnya haram. Di
sana harus di akui muhrimnya, untuk menjaga agar terhindar
dari hal-hal yang tidak di inginkan. Dan agar seorang
perempuan tidak di cap namanya jelek.
2). Hubungan dengan alam (manusia sebagai khalifah)

Agama Islam mengajarkan bahwa manusia


memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Allah
(`abdullah) dan sebagai wakil Allah (khalifatullah) di
muka bumi. Sebagai hamba Allah, manusia adalah
kecil dan tak memiliki kekuasaan. Oleh karena itu,
tugasnya hanya menyembah kepada-Nya dan
berpasrah diri kepada-Nya. Tetapi sebagai
khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar,
karena Allah Maha Besar maka manusia sebagai
wakil-Nya di muka bumi memiliki tanggung jawab
dan otoritas yang sangat besar.
Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab
pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan umat manusia,
karena alam semesta memang diciptakan Tuhan untuk manusia.
Sebagai wakil Tuhan manusia juga diberi otoritas ketuhanan;
menyebarkan rahmat Tuhan, menegakkan kebenaran, membasmi
kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk
menghukum mati manusia. Sebagai hamba manusia adalah kecil,
tetapi sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat
besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi.
Oleh karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan
psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, syahwat dan hawa
nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk
menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga
sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah
dibanding binatang.
3). Hubungan dengan alam ghaib (batasan-batasannya)

• Allah swt berfirman :

Artinya:
”Tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.” (QS Az
Zariyat:56)
Dari ayat al-quran di atas kita dapat mengetahui
bahwa Selain Allah SWT menciptakan manusia, Dia juga
menciptakan jin. Jin merupakan makhluk gaib yang harus kita
percayai. Perlu kita ketahui bahwa selain ada jin yang taat dan
patuh kepada Allah SWT ada pula jin yang tidak patuh dan
taat kepada Allah SWT diantaranya iblis dan setan. Iblis dan
setan adalah makhluk Allah SWT yaitu sejenis jin yang
diciptakanNya dari api yang sangat panas, jauh sebelum
diciptakanNya Nabi Adam as.
Kita meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhan semesta
alam dan Mahakuasa serta Maha berkehendak, sedangkan
semua makhlukNya termasuk jin, iblis dan setan berada di
dalam kekuasaanNya. Oleh karena itu, cara menyikapi
adanya jin, iblis dan setan adalah sebagai berikut
a. Jangan menuruti langkah-langkah setan.
b. Tidak terganggu dan terjebak dalam kehidupan jin, iblis
dan setan.
c. Selalu mengingat Allah dan memohon pertolonganNya
dari segala godaan iblis dan setan.
d. Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi
laranganNya.
akhlak seorang dokter
Profil seorang dokter muslim, harus merepresentasikan
akhlakul karimah karena profesi seorang dokter di tengah-
tengah masyarakat adalah profesi yang sangat terhormat dan
menjadi banyak sorotan.
Akhlak seorang dokter adalah :
 Seorang dokter harus selalu menampilkan wajah yang
ramah meskipun hatinya sedang gundah gulana
 Seorang dokter harus mau bergaul, dan tidak selalu
bersembunyi di menara gading – intitusi tempat mereka
bekerja
 seorang dokter muslim itu harus jujur
 seorang dokter juga wajib amanah menjaga kerahasiaan
data dan fakta seputar pasien
 seorang dokter muslim berkewajiban menyandarkan semua
ikhtiarnya kepada Allah SWT di dalam membantu pasien
sehebat apapun gelar akademis yang dimiliki oleh
seorang dokter. Seterkenal dan seluas apapun
popularitas yang dimilikinya – diharamkan bagi
seorang dokter muslim untuk memiliki sifat sombong
dan tinggi hati. Karena sesungguhnya semua yang ada
pada dirinya adalah titipan dari Allah SWT. Maka
seorang calon dokter muslim harus membina sikap
tawadhu dan rendah hati sejak usia dini. Semoga ini
semua dapat menjadi inspirasi yang baik untuk
memperkuat karakter pengembangan ilmu kedokteran
yang bersumberkan kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Fungsi akhlak
Fungsi akhlak dalam Islam diantaranya adalah:
1. Membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt.
seperti yang telah ditegaskan oleh Allah bahwa manusia
diciptakan di dunia hanyalah untuk menyembah kepada-
Nya dan menjalankan peraturan-peraturan-Nya.
2. Membentuk manusia yang suka tolong menolong.
Manusia dalam hidupnya tidak sendirian, akan tetapi hidup
bersama-sama(bermasyarakat), dalam kehidupan itu
manusia supaya suka tolong menolongkepada sesamanya.
Ada yang
ingin
bertanya ?
Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan. Secara etimologis, akhlak
merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabi’at.
Akhlak terbagi menjadi dua bagian, yaitu:(a) Akhlak
mahmudah, ialah segala tingkah laku yang terpuji (yang baik)
yang biasa dinamakan ”fadlilah” (kelebihan). contohnya: benar,
amanah, menepati janji, sabar (tabah), pemaaf, pemurah, dan
lain-lain sifat dan sikap yang baik .(b) Akhlak madzmumah, yang
berarti tingkah laku yang tercela atau aklak yang jahat (qabihah)
yang menurut istilah al-Ghazali disebut ”muhlikat”, artinya
segala sesuatu yang membinasakan atau mencelakakan. Akhlak
yang buruk umpamanya: sombong(takabbur), dengki, dendam,
mengadu domba, ghibah, riya, khianat, dan lain-lain sifat dan
sikap yang jelek .
Moral, etika dan akhlak memiliki sebab dan tujuan
yang mencari nilai positif dalam bertingkah laku. Namun
moral lebih cenderung digunakan kepada sosial. Apabila
etika dan moral dihubungkan maka dapat dikatakan
bahwa antara etika dan moral memiliki obyek yang sama
yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan.
Keterkaitan Etika Moral dan Akhlak sangatlah penting
bagi kehidupan sehari hari dan Kesemuanya itu juga dapat
menjadi pedoman bagi kita untuk mengevaluasi keadaan
di sekitar kita serta kita dapat dengan mudah
memfilterisasi segala sesuatu yang kita dapatkan, agar kita
menjadi pribadi yang ber-etika, moral, dan akhlak yang
baik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai