Anda di halaman 1dari 14

Referat

MENINGOENSEFALITIS TB

Oleh:
Prayoga Perdana Rivai

Pembimbing
dr. Neilan Amroisa, Sp.S

KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Di Indonesia angka kejadian
tuberkulosis masih tinggi.
Dan apabila penyakit ini
tidak diobati dapat
menimbulkan berbagai
komplikasi

Salah satu komplikasi yang paling berbahaya yang menyerang sistem saraf
pusat adalah MENINGOENSEFALITIS TUBERKULOSIS

Meningoensefalitis TB merupakan salah satu kegawat


daruratan medik yang memberi resiko kecacatan dan
kematian cukup tinggi
DEFINISI

Meningoensefalitis tuberkulosis adalah peradangan pada


meningen dan otak yang disebabkan oleh Mikobakterium
tuberkulosis (TB).
ETIOLOGI

Mikobakterium tuberkulosis

Bakteri :
-berbentuk batang gram positif.
-berukuran 0,4-0,5µ.
-bersifat tahan asam, dapat hidup selama
berminggu- minggu dalam keadaan kering.
- kemampuan multiplikasi (@15-20 jam).
EPIDEMIOLOGI
Di Asia sebesar 55%

Di Afrika sebesar 30%


Inhalasi droplet yang mengandung mycobakterium
Patogenesis tuberkulosis

Difagosit oleh makrofag

M. Tuberkulosis terbawa sampai paru dan membentuk kompleks primer melalui


penyebaran secara limfatogen regional

Bakterimia

Bakteri basil M tuberkulosis menyebar sampai ke meningen dan parenkim otak

Pembentukan fokus lesi kaseosa di subpial/subependimal fokus lesi kaseosa


bertambah besar dan ruptur di spatium subacachnoidea

Meningitis

Menyebar sampai parenkim otak membentuk tuberkuloma

Ensefalitis
Meningoensefalitis TB
MANIFESTASI KLINIS
Stadium
Stadium III prodormal)
I (Fase (Koma/fase paralitik) Terjadi
Berlangsung
percepatan 1-3penyakit
minggu, berlangsung
gejala perlahanselamalahan tanpa
± 2-neurologis,
kelainan 3 minggu.gejalanya
Gangguan adalah
fungsi
sebagai
otakberikut :
STADIUM I 1. Demam
semakin jelas.6. tidur Terjadi
terganggu
akibat infark
2.Stadium
Rasa
batang lemah
II otak akibat
(Stadium 7. konstipasi
lesi pembuluh darah
transisional)
3.Fase
Anoreksia
atauini strangulasi
sudah 8.terjadi
irritable
oleh rangsangan
eksudat yang pada selaput
4.meningen,
Sakit
mengalami
kepala organisasi.
ditandai 9.kelainan
mual dan Gejalanya
muntah dapat
neurologis
5.1. Nyeri
berupa:
Padaperutpemeriksaan rangsangan meningeal,
1.pemeriksaan
Pernafasankaku irreguler
kuduk (+),kernig dan brudzinski
STADIUM II 2.(+).Demam tinggi
2. 3.Akibat
Edema papil
peradangan / penyempitan arteri di otak
4.dapat
Hiperglikemia
terjadi disorientasi, kejang, tremor
5.hemiparesis
Kesadarandanmakin menurun,
penurunan irritable
kesadaran.
dan apatis,
3. Gangguan sarafmengantuk,
kranial yang stupor,
seringkoma,
terkena adalah
sarafotot
otakekstensor menjadi
III, IV,VI dan VII kaku dan
STADIUM III spasme, opistotonus, pupil melebar
dan tidak bereaksi sama sekali.
Adanya kejang atau penurunan
DIAGNOSA kesadaran (tergantung stadium
penyakitnya), adanya riwayat
kontak dengan pasien tuberkulosis
(baik yang menunjukkan gejala
ANAMNESA maupun yang asimptomatik),
adanya gambaran klinis yang
ditemukan pada penderita (sesuai
dengan stadium).
Ditemukan tanda rangsangan
meningeal,kaku kuduk(+),
brudzinski (+), kernig sign (+).
PEMERIKSAAN FISIK Gangguan saraf kranial III,IV,IV
dan VII

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
Fase intensif selama 2 bulan dengan 4 sampai 5 obat anti tuberkulosis, yakni isoniazid,
rifampisin, pirazinamid, streptomisin dan etambutol. Terapi dilanjutkan dengan 2 obat
antituberkulosis, yakni isoniazid dan ripamfisin hingga 12 bulan.
• Isoniazid (INH) 5-15 mg/kgBB/hari, dosis maksimum 300 mg/hari.
• Ripamfisin 10-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimum 600 mg/hari.
• Pirazinamid 20-40 mg/kgBB/hari, dosis maksimum 2000 mg/hari.
• Etmbutol 15-25 mg/kgBB/hari dosis maksimum 1250 mg/hari.
• Streptomisin diberikan secara intramuskular dengan dosis 15-40
mg/kgBB/hari maks 1 gr/hari.

Prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 4-6 minggu. Penggunaan streroid selain anti
inflamasi juga dapat menurunkan tekanan intrakranial dan mengobati edema otak
• Pengobatan simtomatis
1. Penghentian kejang
Diazepam 0,2-0,5 mg/kgBB/hari IV atau 0,4-0,6 mg/kgBB/dosis
rektal kemudian dilanjutkan dengan fenitoin 5 mg/kgBB/hari
IV dibagi dalam 3 dosis, fenobarbital 5-7 mg/kgBB/hari IM/PO
dibagi dalam 3 dosis.
2. Menurunkan panas
Antipiretik: paracetamol 10 mg/kgBB/hari atau ibuprofen 10
mg/kgBB dosis PO deberikan dalam 3-4 kalo sehari

• Pengobatan suportif
1. Cairan intravena.
2. Oksigen
KOMPLIKASI

AKUT KRONIK

• Edema otak • memburuknya


• Abses otak fungsi kognitif
• Hidrosefalus • ketulian,
• Peningkatan • kecacatan motorik
tekanan
intrakranial
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam .


Quo ad functionam : dubia ad bonam .
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

“Prognosis pasien berbanding lurus dengan tahapan klinis saat pasien


didiagnosa dan diterapi. Semakin lanjut tahapan klinisnya, semakin buruk
prognosisnya. Apabila tidak diobati sama sekali, pasien meningitis
tuberkulosis dapat meninggal dunia. Prognosis juga tergantung pada umur
pasien. Pasien yang berumur kurang dari 3 tahun mempunyai prognosis
yang lebih buruk daripada yang lebih tua usianya”
TERIMA KASIH
LUAR CARI GAMBAR YAAAA.. AKU KOK GA DAPET GAMBAR NYA
YA LUAR ???? SEDIKIT BGT DI GOOGELE.. BANYAKNYA YANG
MENINGITIS YAA ?????

SEMANGAT ATIKAAAAAAA... WKWKWK

Anda mungkin juga menyukai

  • SNH Fix
    SNH Fix
    Dokumen39 halaman
    SNH Fix
    Zaid Hidayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas DR T Marwan Ke 1
    Tugas DR T Marwan Ke 1
    Dokumen10 halaman
    Tugas DR T Marwan Ke 1
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • SABTU!!!!!
    SABTU!!!!!
    Dokumen15 halaman
    SABTU!!!!!
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • Meningoensefalitis
    Meningoensefalitis
    Dokumen63 halaman
    Meningoensefalitis
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • Air & Mineral
    Air & Mineral
    Dokumen46 halaman
    Air & Mineral
    Dada Doni
    Belum ada peringkat
  • Makalah Syirik Kelompok 12
    Makalah Syirik Kelompok 12
    Dokumen10 halaman
    Makalah Syirik Kelompok 12
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • Akhlak
    Akhlak
    Dokumen30 halaman
    Akhlak
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • Skill Lab 5
    Skill Lab 5
    Dokumen11 halaman
    Skill Lab 5
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • Tugas DR T Marwan Ke 1
    Tugas DR T Marwan Ke 1
    Dokumen10 halaman
    Tugas DR T Marwan Ke 1
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • FAKTOR
    FAKTOR
    Dokumen1 halaman
    FAKTOR
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • AYANI
    AYANI
    Dokumen1 halaman
    AYANI
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat
  • FAKTOR
    FAKTOR
    Dokumen1 halaman
    FAKTOR
    Shintya Lestari
    Belum ada peringkat