Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN AKHLAK

Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Arab yang secara
etimologis berarti budi pekerti, watak, perangai, tingkah laku atau tabi’at.
Menurut Imam Ghozali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat
menimbulkan perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Sedangkan menurut Abdul Karim Zaidan, akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-
sifat yang tertanam dalam jiwa, dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatan baik dan buruk, untuk kemudian memilih melakukan ataupun meninggalkannya.
Menurut Ahmad Amin, akhlak adalah membiasakan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu
apabila dibiasakan terhadap sesuatu akan dapat membentuk akhlak.
Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak ialah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan (sebelumnya).
Islam mempunyai dua sumber pokokyaitu Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi
pegangan dalam menentukan segala urusan dunia dan akhirat. Kedua sumber inilah juga yang
menjadi sumber akhlak Islamiyyah. Prinsip-prinsip dan kaedah ilmu akhlak Islam semuanya
didasarkan kepada wahyu yang bersifat mutlak.
Apabila melihat pembahasan bidang akhlak Islamiyyah sebagai satu ilmu berdasarkan
kepada dua sumber yang mutlak ini, dapatlah dirumuskan definisinya sebagai satu ilmu yang
membahaskan tatanilai, hukum-hukum dan prinsip-prinsip tertentu untuk mengenal pasti sifat-
sifat keutamaan agar dihayati dan diamalkan serta mengenalpasti sifat-sifat tercela untuk
dijauhi guna mencapai keridhaan Allah.
Akhlak juga dapat dirumuskan sebagai satu sifat atau sikap kepribadian yang
melahirkan tingkah laku perbuatan manusia dalam usaha membentuk kehidupan yang
sempurna berdasarkan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Allah. Dengan kata lain,
akhlak ialah suatu sistem yang menilai perbuatan dzahir dan batin manusia baik secara
individu, kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia dengan Allah,
manusia sesama manusia, manusia dengan hewan, malaikat, jin dan juga dengan alam sekitar.

SYAHADAT
Mengucapkan syahadat bukan sekedar formalitas utk menjadi muslim akan tetapi lebih
jauh dan dalam adalah sbg bukti keyakinan yang kuat dan kejujuran yang sempurna serta
keikhlasan yang dalam utk menerima islam sebagai sIstem hidup. Bila seorang muslim jujur
dalam menerima syahadat ini, tidak akan terjadi penolakan terhadap hukum yg Allah sudah
tetapkan.
Bagaimana Allah telah menetapkan garis, mana yg dihalalkan olehNya, mana yg
diharamkan olehNya, semua jelas, dan mana juga kemudahan2 yg ditawarkan Allah SWT agar
kita makhlukNya tidak sulit dalam menjalankan ajaranNya.
Syahadat terbagi menjadi dua yaitu syahadat Allah (tauhid) dan syahadat
rasul.Syahadat tauhid yaitu beri’tikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak
disembah dan menerima ibadah kecuali Allah SWT, menta’ati hal tersebut dan
mengamalkannya. Sedangkan syahadat rosul yaitu mengakui secara lahir batin bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah hamba Allah dan RasulNya yang diutus kepada manusia secara
keseluruhan, serta mengamalkan konsekuensinya, seperti menta’ati perintahnya, membenarkan
ucapannya dan menjauhi larangannya.

SHALAT
Shalat sebagai salah satu bagian penting ibadah dalam Islam sebagaimana bangunan
ibadah yang lain juga memiliki banyak keistimewaan. Ia tidak hanya memiliki hikmah spesifik
dalam setiap gerakan dan rukunnya, namun secara umum shalat juga memiliki pengaruh drastis
terhadap perkembangan kepribadian seorang muslim. Tentu saja hal itu tidak serta merta dan
langsung kita dapatkan dengan instan dalam pelaksanaan shalat. Manfaatnya tanpa terasa dan
secara gradual akan masuk dalam diri muslim yang taat melaksanakannya.
Shalat merupakan media komunikasi antara sang Khlalik dan seorang hamba. Media
komunikasi ini sekaligus sebagai media untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur atas
segala nikmat. Selain itu, shalat bisa menjadi media untuk mengungkapkan apapun yang
dirasakan seorang hamba. Dalam psikologi dikenal istilah katarsis, secara sederhana berarti
mencurahkan segala apa yang terpendam dalam diri, positif maupun negatif. Maka, shalat bisa
menjadi media katarsis yang akan membuat seseorang menjadi tentram hatinya.Ibadah Shalat
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam adalah bangunan megah indah yang
memiliki sejuta ruang yang menampung semua inspirasi dan aspirasi serta ekspresi positif
seseorang untuk berperilaku baik, karena perbuatan dan perkataan yang terkandung dalam
shalat banyak mengandung hikmah, yang diantaranya menuntut kepada mushalli untuk
meninggalkan perbuatan keji dan mungkar.
Pengaruh shalat memang tidak dapat dijadikan tolak ukur untuk menggeneralisasi dan
menghukumi kepribadian semua orang. Tetapi, paling tidak dapat menjelaskan sikap seorang
manusia dari sudut pandang karakter dan watak/ tabiat yang dibawanya. Shalat itu
membersihkan jiwa, menyucikannya, mengkondisikan seorang hamba untuk munajat kepada
Allah Swt di dunia dan taqarrub dengan-Nya di akhirat. Kaitan shalat dengan akhlak juga ada
dalam Q.S Al-Ankaabut ayat 45:

ُ‫شا ٓ ُِء ُ َُو ۡٱلمن َك ُِر‬


َ ‫صلَ َٰوُة َ ُت َ ۡن َه َٰى ُ َع ِن ُ ۡٱلفَ ۡح‬
َّ ‫صلَ َٰو ُة َ ُإِ َّن ُٱل‬ ُِ َ ‫ُمنَ ُ ۡٱل ِك َٰت‬
َّ ‫ب ُ َوأ َ ِق ِم ُٱل‬ ِ ‫ي ُ ِإلَ ۡي َك‬ ِ ‫ۡٱتلُ ُ َما ٓ ُأ‬
َ ‫وح‬
ُ ُ٤٥ُ َ‫ٱّللُيَعۡ لَمُ َماُت َصۡ نَعون‬ َُ ‫ٱّللُِأ َ ۡكبَر‬
َُّ ‫ُو‬ َُّ ُ‫َولَذ ِۡكر‬
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Sayangnya shalat sering dipandang hanya dalam bentuk formal ritual, mulai dari takbir,
ruku’, sujud, dan salam. Sebuah kombinasi gerakan fisik yang terkait dengan tatanan fikih,
tanpa ada temuan yang mendalam atau keinginan untuk memahami hakikat yang terkandung
di dalam simbol-simbol shalat. Berikut ini adalah nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam
proses menjalankan ibadah shalat
1. Latihan kedisiplinan. Waktu pelaksanaan shalat sudah ditentukan sehingga kita tidak boleh
seenaknya mengganti, memajukan ataupun mengundurkan waktu pelaksanaannya, yang
akan mengakibatkan batalnya shalat kita. Hal ini melatih kita untuk berdisiplin dan
sekaligus menghargai waktu. Dengan senantiasa menjaga keteraturan ibadah dengan
sunguh-sungguh, manusia akan terlatih untuk berdisiplin terhadap waktu. Dari segi
banyaknya aturan dalam shalat seperti syarat sahnya, tata cara pelaksanaannya maupun hal-
hal yang dilarang ketika shalat, batasan-batasan ini juga melatih kedisiplinan manusia untuk
taat pada peraturan, tidak seenaknya ataupun menuruti keinginan pribadi semata.
2. Latihan kebersihan. Sebelum shalat, seseorang disyaratkan untuk mensyucikan dirinya
terlebih dahulu, yaitu dengan berwudlu atau bertayammum. Hal ini mengandung pengertian
bahwa shalat hanya boleh dikerjakan oleh orang yang suci dari segala bentuk najis dan
kotoran sehingga kita diharapkan selalu berlaku bersih dan suci. Di sini, kebersihan yang
dituntut bukanlah secara fisik semata, akan tetapi meliputi aspek nonfisik sehingga
diharapkan orang yang terbiasa melakukan shalat akan bersih secara lahir maupun batin.
3. Latihan konsentrasi. Shalat melibatkan aktivitas lisan, badan, dan pikiran secara bersamaan
dalam rangka menghadap ilahi. Ketika lisan mengucapkan Allahu Akbar, secara serentak
tangan diangkat ke atas sebagai lambang memuliakan dan membesarkan, dan bersamaan
dengan itu pula di dalam pikiran diniatkan akan shalat. Pada saat itu, semua hubungan
diputuskan dengan dunia luar sendiri. Semua hal dipandang tidak ada kecuali hanya dirinya
dan Allah, yang sedang disembah. Pemusatan seperti ini, yang dikerjakan secara rutin sehari
lima sekali, melatih kemampuan konsentrasi pada manusia. Konsentrasi, dalam bahasa Arab
disebut dengan khusyu’, dituntut untuk dapat dilakukan oleh pelaku shalat. Kekhusyukan
ini sering disamakan dengan proses meditasi. Meditasi yang sering dilakukan oleh manusia
dipercaya dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan mengurangi kecemasan.
4. Latihan sugesti kebaikan. Bacaan-bacaan di dalam shalat adalah kata-kata baik yang banyak
mengandung pujian sekaligus doa kepada Allah. Memuji Allah artinya mengakui
kelemahan kita sebagai manusia, sehingga melatih kita untuk senantiasa menjadi orang yang
rendah hati, dan tidak sombong. Berdoa, selain bermakna nilai kerendahan hati, sekaligus
juga dapat menumbuhkan sikap optimis dalam kehidupan. Ditinjau dari teori hypnosis yang
menjadi landasan dari salah satu teknik terapi kejiwaan, pengucapan kata-kata (bacaan
shalat) merupakan suatu proses auto sugesti, yang membuat si pelaku selalu berusaha
mewujudkan apa yang telah diucapkannya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
5. Latihan kebersamaan. Dalam mengerjakan shalat sangat disarankan untuk melakukannya
secara berjamaah (bersama orang lain). Dari sisi pahala, berdasarkan hadits nabi SAW jauh
lebih besar bila dibandingkan dengan shalat sendiri-sendiri. Dari sisi psikologis, shalat
berjamaah bisa memberikan aspek terapi yang sangat hebat manfaatnya, baik bersifat
preventif maupun kuratif. Dengan shalat berjamaah, seseorang dapat menghindarkan diri
dari gangguan kejiwaan seperti gejala keterasingan diri. Dengan shalat berjamaah,
seseorang merasa adanya kebersamaan dalam hal nasib, kedudukan, rasa derita dan senang.
Tidak ada lagi perbedaan antar individu berdasarkan pangkat, kedudukan, jabatan, dan lain-
lain di dalam pelaksanaan shalat berjamaah.

Bacaan sholat yang berkaitan dengan akhlak, diantaranya:


1. Bacaan takbirotul ihrom terdapat ajaran pendidikan yang mengandung moralitas kepada
sang kholik maupun sesama ciptaan-Nya, yakni dalam bacaan tersebut memaknai kepada
manusia ketika mendapat pujian dari oranglain janganlah terlalu membanggakan diri karena
pujian itu hanya milik Allah, hal yang sama dalam bacan ini mengandung edukasi dan
doktrin pada manusia agar selalu berendah hati, jangan takabbur dan sebagainya, manusia
tak pantas untuk sombong karena manusia tak punya apa-apa. Tak perlu mengagungkan
segala yang kita punya karena itu semua hanya milik Allah. Hanya Allah yang maha
segalanya penguasa alam semesta dan pencipta alam semesta beserta isinya.
2. Dalam do’a yang di baca ketika duduk diantara dua sujud dapat kita ambil adalah bagaimana
etika seorang seorang hamba di hadapan penciptanya. Dan juga disini mengajarkan pada
kita bahwa kita memohon perlindungan dan meminta hanya kepada Allah SWT.
3. Yang terkandung dalam bacaan tasyahud yakni segala perbuatan baik itu adalah dari Allah
dan perbuatan buruk itu adalah perbuatan diri kita sendiri, ketika kita melakukan perbuatan
baik kita jangan diungkapkan kepada orang lain dan jangan terlalu membanggakan diri,
karena belum tentu perbuatan itu diterima, sebab semua itu hanya pemberian dari Allah, dan
lebih spesipikasinya bahwa bacan tersebut mengandung edukasi agar kita menjadi orang
yang selalu berbuat baik karena itu tandanya kita dekat dengan Allah SWT.

ZAKAT
Mengeluarkan zakat dapat menghilangkan penyakit pelit dan mengembangkan
semangat solidaritas. Zakat merupakan bentuk penanaman perasaan kasih dan sayang, Fungsi
zakat adalah penguat hubungan antar orang-orang yang saling mengenal, serta penyatuan lintas
strata masyarakat.
Tujuan zakat tercantum dalam Al-Qur’an Al Kariim dalam Q.S An-nisa :

ُ‫بُ َعلَ ۡي ِهم‬ َّ ُْ‫صلَ َٰوُة َُ َو َءاتوا‬


َ ِ‫ٱلز َك َٰوُة َُفَلَ َّماُكت‬ َّ ‫ُوأَقِيمواُْٱل‬ َ ‫أَلَ ُۡمُت َ َرُ ِإلَىُٱلَّذِينَُُقِي َلُلَه ۡمُكفُّ ٓواُْأ َ ۡي ِديَك ۡم‬
ٗۚ ٞ ‫ۡٱل ِقتَالُ ُ ِإذَاُفَ ِر‬
ُ‫ت‬ َ ْ‫ُوقَالوا‬
َ ‫ُربَّنَاُ ِل َم ُ َكت َ ۡب‬ َ ‫شدَُّخ َۡش َية‬ َ َ ‫ٱّللِ ُأ َ ۡو ُأ‬ َُ َّ‫ُم ۡنه ۡم ُ َي ۡخش َۡونَ ُٱلن‬
َُّ ُ ‫اس ُ َكخ َۡش َي ِة‬ ِ ‫يق‬
َُٰ َ‫ر ُِل َم ِن ُٱتَّق‬ٞ ‫ُو ۡٱۡل ٓ ِخ َرةُ ُخ َۡي‬
ُ‫ى‬ ٞ ‫يب ُق ۡل ُ َم َٰت َع ُٱلد ُّۡنيَا ُقَ ِل‬
َُ ‫يل‬ ٖ ‫َل ُأ َ َّخ ۡرتَنَا ُٓ ِإلَ َٰ ٓى ُأ َ َج ٖل ُقَ ِر‬ َُ ‫َعلَ ۡينَاُ ۡٱل ِقتَا‬
ٓ َ ‫ل ُلَ ۡو‬
ُ ُ٧٧ُ‫يًل‬ ‫َو ََلُت ۡظلَمونَ ُفَتِ ا‬
77. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah
tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan
kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada
manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka
berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak
Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?"
Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-
orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun

PUASA
Shaum di bulan ramadhan dapat mengendalikan diri dari nafsu syahwat yang memiliki
kecenderungan negative.Ibadah shaum ini tidak dipandang hanya sebatas larangan makan dan
minum dalam rentang waktu tertentu, tapi merupakan tahapan larangan bagi jiwa manusia
mengendalikan syahwatnya yang cenderung negative.
“Bukanlah puasa itu hanya sekedar tidak makan dan minum. Puasa itu adalah
meninggalkan ucapan yang sia-sia dan kata-kata yang jorok. Jika seseorang mencacimu atau
berbuat jahil kepadamu katakana saja,”Aku sedang puasa’”. (HR. Ibnu Khuzaimah)

IBADAH HAJI
Ini adalah klimaks dari pelaksanaan rukun islam lainnya. Bagaimana totalitas kita
berserah diri utk ibadah kepada Allah SWT. Haji adalah jihad harta – jihad fisik.Sebagian orang
mengira bepergian ke tanah suci ibarat wisata dan jauh dari pesan moral dan nilai luhur dari
berbagai ritual ghaib didalamnya. Ini adalah salah besar.Allah SWT berfirman :

ُ‫ُجدَا َل‬ ِ ‫ُو ََل‬ َ َ‫ُو ََلُفسوق‬ َ ‫ث‬ َ ‫جُفَ ًَل‬


َ َ‫ُرف‬ َُّ ‫ضُفِي ِه َّنُ ۡٱل َح‬ َ ‫ۚٗتُفَ َمنُفَ َر‬ٞ ‫رُ َّمعۡ لو َٰ َم‬ٞ ‫جُأ َ ۡشه‬ ُُّ ‫ۡٱل َح‬
َُٰ ‫ٱلزا ُِد ُٱلت َّ ۡق َو‬
ُ‫ى‬ َّ ُ ‫ٱّلل ُ َوت َزَ َّودواْ ُفَإِ َّن ُخ َۡي َر‬ ِ ْ‫جِ ُ َو َما ُتَ ۡفعَلوا‬
َُّ ُ ‫ُم ۡن ُخ َۡي ٖر ُ َيعۡ لَمۡ ه‬ ُ ‫ِفي ُ ۡٱل َح‬
ُ ُ١٩٧ُ‫ب‬ ِ َ‫ونُ َٰ َٓيأ ْو ِليُ ۡٱۡل َۡلَُٰب‬
ُِ ‫َُوٱتَّق‬
197. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan
berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa
kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal
adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”

Anda mungkin juga menyukai