Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

NORMA-NORMA ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA DALAM


KONTEKS PRILAKU KEBERAGAMAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas 
Mata Kuliah : IAD, ISD & IBD
Dosen Pengampu : Muhadirin, ME

Di susun oleh :
Abdul Karim          (1119143)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
TAHUN AKADEMIK

1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara
umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya.
Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu
Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar sebagai mata
kuliah dasar umum yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping mata
kuliah lainya.
Berbicara tentang alam, sosial dan budaya tidak akan lepas dari suatu
konflik, dan konflik alam yang terjadi secara langsung akan menimbulkan
suatu masalah yang akan menyangkut terhadap budaya dan sosial di
lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku keberagamaan. gejala
alam, sosial dan budaya dapat berpengaruh dalam keberagamaan karena
secara tidak langsung agama selalu mempengaruhi perilaku manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Alam dan agama sangat erat kaitannya. Perubahan
alam dipengaruhi juga karena perubahan moral beragama atau tingkah laku
keberagamaan seseorang. Alam ini merupakan nikmat besar yang diberikan
Tuhan untuk manusia agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupannya. Dengan
demikian, manusia sebagai khalifah dimuka bumi harus memiliki kemampuan
dan kesempatan untuk memanfaatkan alam bagi kehidupannya.

Manusia adalah mahluk yang berbudaya, hal ini


merupakan ciri khas kehidupan manusia yang
membedakannya dari mahluk lain. Oleh karena itu dimana
dia dilahirkan maka akan dipengaruhi oleh budaya di
sekelilingnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Pada umumnya manusia sangat peka terhadap budaya yang
mendasari sikap dan perilakunya.

2
Alam,sosila dan budaya merupakan inti dari tatanan
hidup bermasyarakat. Etika merupakan bagian dari unsur-
unsur kebudayaan. Manusia membutuhkan kebudayaan,
yang didalamnya terdapat unsur etika, untuk bisa menjaga
kelangsungan hidup. Manusia yang berbudaya adalah
manusia yang menjaga tata aturan hidup.
Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga
terkandung estetika di dalamnya. Jika etika menyangkut
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk, dan tanggung jawab, estetika membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari yang
namanya alam, sosial, dan budaya beserta norma-normanya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan kami paparkan

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah Norma-
Norma Alam, Sosial, dan Budaya dalam Konteks Perilaku
Keberagaman ini adalah sebagai berikut :
1.  Bagaimana Definisi Tentang Norma Alam, Sosial, dan
Budaya dalam Berperilaku Keberagaman ?
2.      Bagaimana Penerapan Norma-Norma Alam,Sosial, dan
Budaya dalam konteks Perilaku Keberagaman ?
3.      Bagaimana Hubungan Norma Alam,Sosial, dan Budaya
dalam Perilaku Keberagaman dengan IAD, ISD dan IBD ?

B. PEMBAHASAN

3
1. Definisi Norma Alam, Sosial, dan Budaya dalam
Berperilaku Keberagaman
a. Peagertian Norma
Norma adalah kaidah atau aturan-aturan mengenai
tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan
tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia norma berarti aturan,


ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk
menilai atau memperbandingkan sesuatu.

Adapula yang mengartikan norma sebagai nilai, karena


norma merupakan realisasi dari nilai. Norma adalah
perwujudan dari nilai, karena setiap norma pasti terkandung
nilai di dalamnya, nilai sekaligus menjadi sumber bagi
norma. Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma.
Sebaliknya, tanpa di buatkan norma maka nilai yang hendak
di jalankan itu mustahil terwujud.

b. Pengertian Norma Alam, Sosial, dan Budaya


1) Norma Alam
Norma alam adalah norma yang menekankan
tentang apa yang pasti akan terlaksana. Sesuatau yang
dijadikan norma kerena kesesuaiannya dengan
kenyataan. Norma yang menggambarkan dunia nyata,
yaitu mengutarakan sesuatu yang memang sudah ada. 1

2) Norma Sosial
Norma sosial adalah ketentuan yang berisi perintah
atau larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
bersama, bertujuan untuk mengatur setiap tindakan
1 Zakiah Daradjat, Dasar-Dasar Agama Islam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1984), hlm.

4
warga masyarakat sehingga ketertiban dan keamanan
dapat tercapai. Keberadaan norma sangat diperlukan
masyarakat untuk menciptakan kehidupan masyarakat
yang tertib.
3) Norma Budaya
Norma budaya adalah aturan yang berisi perintah
atau larangan yang bertujuan untuk mengatur suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
b. Pengertian Perilaku Keberagaman
Perilaku keberagaman terdiri dari dua kata yaitu
perilaku dan keberagaman. Dan masing-masing kata
tersebut memiliki arti yang berbeda.
a.    Pengertian Perilaku
1)      Menurut Hamzah Ya’kub, perilaku tidak berbeda
dengan akhlak yang berasal dari bahasa Arab jama’
dari Khuluqun yang artinya budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat.2
2)      Menurut Zakiah Darajat, perilaku atau akhlak
adalah sikap seseorang yang dimanifestasikan dalam
perbuatan.3

b.    Pengertian Keberagaman


Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat
dimana terdapat perbedaan dalam berbagai bidang
terutama suku bangsa,ras,agama,ideologi,budaya
(masyarakat yang majmuk).

2 Hamzah Ya’kub, Etika Islam, (Bandung:Diponegoro, 1983), hlm. 29.


3 Zakiah Daradjat, Dasar-Dasar Agama Islam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1984),
hlm.226.
4 & 6 www.wikipedia.com (diunduh pada kamis,14 november2019)
5 https://kianjar.com/pengertian-heterogen (diunduh pada kamis, 14 november)

5
Keberagaman itu sendiri ada tiga :
1. Pluralitas yakni kemajemukan yang terdapat dalam
suatu bangsa yang mendorong tumbuhnya
persatuan dan kesatuan.4
2. Heterogen yakni suatu masyarakat yang
menunjukkan bahwa keberadaanya lebih dari
satu,berbeda-beda,bermacam-macam,dan bahkan
tidak dapat disamakan.5
3. Multikulturalisme yakni pandangan seseorang
tentang ragam kehidupan didunia,ataupun
kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang
penerimaan terhadap adanya keragaman, dan
berbagai macam budaya (multikultural) yang ada
dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-
nilai,sistem,budaya.6
Dari beberapa definisi perilaku dan keberagamaan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa perilaku keberagamaan adalah
keadaan yang ada pada diri seseorang yang mendorong untuk
bertingkah laku toleran terhadap keberagaman agama,suku,ras
dan budaya .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa norma alam, sosial, dan
budaya dalam berperilaku keberagamaan adalah sikap manusia
atau seorang pengamat dalam mendeskripsikan suatu norma
alam, sosial, dan budaya yang didasarkan pada kemajemukan
kehidupan masyarakat .

2. Penerapan Norma-Norma Alam, Sosial dan


Budaya dalam konteks Perilaku Keberagaman

6
a. Penerapan Norma Alam dalam konteks Perilaku
Keberagaman.
Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk kaya akan
agama,ras,kebudayaan ini tentunya banyak sekali penerapan
norma alam,bisa kita ambil contoh.
Ajaran-ajaran Islam selalu membawa kemaslahatan
bagi kehidupan manusia di dunia ini. tentunya mencakup
segala aspek kehidupan manusia. Tidak ada satupun bentuk
kegiatan yang dilakukan manusia, kecuali Allah telah
meletakkan aturan-aturannya dalam ajaran Islam ini.
Pelestarian alam dan lingkungan hidup ini tak terlepas dari
peran manusia, sebagai khalifah di muka bumi, sebagaimana
yang disebut dalam QS Al-Baqarah,30:
َ ‫أْل‬
‫ة‬
ً َ‫خلِيف‬
َ ‫ض‬ ٌ ‫ع‬
ِ ‫ل فِي ا ْر‬ َ ‫ماَل ئِكَةِ إِنِّي‬
ِ ‫جا‬ َ ْ ‫ك لِل‬
َ ُّ ‫ل َرب‬
َ ‫وَإِذ ْ قَا‬
 (“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”…).
Arti khalifah di sini adalah: “seseorang yang diberi
kedudukan oleh Allah untuk mengelola suatu wilayah, ia
berkewajiban untuk menciptakan suatu masyarakat yang
hubungannya dengan Allah baik, kehidupan masyarakatnya
harmonis, dan agama, akal serta budayanya terpelihara”.
Rasulullah saw melalui hadist-hadist beliau juga telah
menanamkan nilai-nilai implementatif  pemeliharaan dan
pelestarian lingkungan hidup ini, antara lain:4
1. Anjuran Menanam Pohon dan Tanaman
Rasulullah SAW bersabda:
َ
ً ‫س غ َ ْر‬
ْ‫أو‬ ،‫ا‬k‫س‬ ُ ِ‫ر‬kkْ‫لِم ٍ يَغ‬k‫س‬
ْ ‫م‬ ُ ‫ن‬ ْ ‫م‬ ِ ‫ا‬kk‫م‬َ :‫لم‬kk‫ه وس‬kk‫ل اللَّهِ صلى الله علي‬ ُ ‫سو‬ ُ ‫ل َر‬ َ ‫قَا‬
َ ‫ أَو إنسا‬،‫ل منه طَير‬ ْ
ٌ َ‫صدَق‬
‫ة‬ َ ِ‫ه بِه‬ُ َ‫ن ل‬
َ ‫ة إِال َّ كَا‬kٌ ‫م‬َ ‫أو بَهِي‬،‫ن‬
ٌ َ ِْ ْ ٌْ ُ ْ ِ ُ ُ ‫ي َ ْز َرع ُ َز ْرع ًا فَيَأك‬

4 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Beberapa Aspek, (Jakarta:UI Press jilid I,
1985), hlm

7
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim
menanam sebuah pohon, kemudian tanaman itu
dimakan oleh burung, manusia, atau binatang,
melainkan ia akan mendapat pahala sedekah”. (HR.
Muslim).
2. Menjaga keindahan alam
Islam adalah agama yang mencintai  keindahan. Dari
Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
َ ‫ما‬
‫ل‬ َ ْ ‫ب ال‬
َ ‫ج‬ ُّ ‫ح‬ ٌ ‫مي‬
ِ ُ‫ل ي‬ ِ ‫ج‬ َ َّ ‫ن الل‬
َ ‫ه‬ َّ ِ ‫إ‬
“Sesungguhnya Allah itu indah, dan mencintai
keindahan.” (HR. Muslim)
Tentunya, masih banyak hadist-hadist seumpama di atas
yang kesemuanya memuat pesan akan pentingnya
kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan
hidup.
Dalam konteks pelestarian lingkungan ini, Yusuf
Qardhawi bahkan menegaskan penerapan hukuman
sanksi berupa kurungan (At-Ta’zir) bagi pelaku
pengrusakan lingkungan hidup yang ditentukan oleh
pemerintah (Waliyyul amr), seiring dengan hukum yang
terkandung dalam hadis Rasulullah saw:
َ ‫موا ع َلَى‬
ٍ‫فِينَة‬kk‫س‬ ْ ‫ل قَوْم ٍ ا‬
ُ َ‫ستَه‬ َ َ ‫حدُود ِ اللهِ وَالْوَاقِ ِع فِيهَا ك‬
ِ َ ‫مث‬ ُ ‫ل الْقَائِم ِ ع َلَى‬ ُ َ ‫مث‬
َ
َ َ َ َ
‫فَلِهَا‬k ‫س‬
ْ ‫ين فِي أ‬ َ ِ ‫ن الَّذ‬
َ ‫ا‬kkَ ‫فَلَهَا فَك‬k ‫س‬
ْ ‫مأ‬ ُ ْ‫أع ْالَهَا وَبَع‬ ‫م‬
ْ ُ‫ه‬k ‫ض‬ ْ ُ‫ضه‬ُ ْ‫اب بَع‬
َ ‫ص‬َ ‫فَأ‬
‫م فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خ ََرقْنَا فِي‬ ْ ُ‫فَوْقَه‬ ‫ن‬ْ ‫م‬ َ ‫م ُّروا ع َلَى‬َ ِ‫ماء‬ َ ْ ‫ن ال‬َ ‫م‬
ِ ‫ستَقَوْا‬
ْ ‫إِذ َا ا‬
‫وا‬kkُ ‫ا أ َ َرادُوا هَلَك‬kk‫م‬َ َ ‫و‬  ‫م‬kْ ُ‫وه‬kkُ ‫ن يَت ْ ُرك‬
ْ ِ ‫إ‬kkَ‫ا ف‬kkَ ‫ن فَوْقَن‬ ْ ‫م‬ ْ َ ‫صيبِنَا خ َْرقًا وَل‬
َ ِ ‫ؤْذ‬kُ ‫م ن‬ ِ َ‫ن‬
‫ميعًا‬ ِ ‫ج‬
َ ‫جوْا‬َ َ ‫جوْا وَن‬ َ َ‫م ن‬ kْ ِ‫خذ ُوا عَلَى أَيْدِيه‬ َ َ‫ن أ‬ ْ ِ ‫ميعًا وَإ‬
ِ ‫ج‬َ
“Perumpamaan orang-orang yang mengakkan hukum
Allah dan orang yang melakukan pelanggaran, adalah
laksana suatu kaum yang sedang menumpang sebuah

8
kapal.  Sebagian dari mereka menempati tempat yang
di atas dan sebagian yang lain berada di bawah. Maka
orang-orang yang bertempat di bawah, jika hendak
mengambil air mereka harus melewati orang yang ada
di atas mereka. Maka berinisiatif untuk membuat
lobang pada bagian mereka, agar tidak akan
mengganggu orang yang ada di atas. Jika kehendak
mereka itu dibiarkan saja, pastilah akan binasa seluruh
penumpang kapal, dan jika mereka dicegah maka
merekapun selamat dan selamatlah pula orang-orang
lain seluruhnya.”

Jadi dapat penulis simpulkan, memelihara


lingkungan hidup adalah menjadi bagian integral dari
tingkat keimanan seseorang khususnya beragama
Islam. Islam menganjurkan kita memelihara alam dan
ekosistemnya.  Bila ekosistem terpelihara dan terjaga
baik maka akan memenuhi fungsinya dan mencapai
maksud serta tujuan penciptaannya oleh Allah bagi
kesejahteraan manusia  dan makhluk  lain pada masa
sekarang  dan mendatang.5

b. Penerapan Norma Sosial dalam konteks Perilaku


Keberagaman.
Manusia adalah makhluk sosial di samping sebagai
individu yang unik. Sebagai makhluk sosial manusia
membutuhkan orang lain sebagai medan aktualisasi diri.
Pergaulan sosial masyarakat akan melahirkan norma-norma
sosial, suatu nilai yang disepakati oleh masyarakat sebagai

5 Zakiah Daradjat, Dasar-Dasar Agama Islam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1984), hlm.

9
kebaikan atau keburukan, dan dalam hal etis disebut etika
sosial, dan dalam ilmu akhlak disebut al ma'ruf, yaitu sesuatu
yang secara sosial diketahui umum sebagai kebaikan.
Sebagai pedoman individu dalam berperilaku maka
norma sosial dapat dibedakan berdasarkan tipenya yaitu ;
1. Norma sosial  formal
Norma sosial  formal adalah patokan atau aturan yang
diwajibkan pelaksanaannya dengan tegas oleh pihak yang
berwenang kepada semua anggota masyarakat. Norma
sosial formal bersumber dari lembaga masyarakat atau
institusi yang formal atau resmi dan bersifat memaksa bagi
semua masyarakat. Contohnya : aturan-aturan yang
bersumber dari negara seperti undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan presiden, peraturan daerah dll.
2. Norma sosial non formal
Norma sosial non formal adalah patokan atau aturan
yang pelaksanaannya tidak diwajibkan bagi anggota
masyarakat. Norma sosial nonformal tumbuh dari kebiasaan
yang berlaku pada masyarakat. Norma sosial  non formal
Sifatnya tidak memaksa bagi masyarakat. Contoh :  aturan
yang ada di dalam keluarga dan adat- istiadat seperti aturan
makan, minum, dan berpakaian. Hak seorang muslim
terhadap muslim lainnya
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di
rahimahullaah Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dia
berkata:
َ
ِ ‫لِم‬k ‫س‬
ْ ‫م‬ُ ْ ‫لِم ِ عَلَى ال‬k ‫س‬ْ ‫م‬ُ ْ ‫ قُّ ال‬k‫ح‬
َ ‫ل‬ َ ‫ا‬kkَ‫ل الله صلى الله عليه وسلم ق‬ َ ْ ‫سو‬
ُ ‫ن َر‬ َّ ‫أ‬
َ َ ‫ل إذ َا لَقيته فَسلِّم ع َلَيه وإذ َا دع َا‬
‫ه وَإِذ َا‬
ُ kkْ ‫جب‬ِ ‫ك فَأ‬ َ َِ ِ ْ ْ َ ُ َ ِ ِ َ ‫قَا‬ ‫ل الله‬َ ْ ‫سو‬ ُ ‫ن يَا َر‬
َّ ُ‫ما ه‬ َ ‫ل‬ َ ‫ت قِي‬ ٌ ‫س‬ ِ
‫ات‬k
َ ‫م‬ َ ‫ض فَعُدْه ُ وَإِذ َا‬ َ ِ‫مر‬َ ‫وَإِذ َا‬ ‫ه‬
ُ ْ ‫مت‬ َ َ‫ه ف‬
ِّ ‫س‬ ُ ‫مد َ الل‬ِ ‫ح‬ َ َ ‫ه وَإِذ َا ع َط‬
َ َ‫س ف‬ ُ َ‫ح ل‬
ْ ‫ص‬ َ ْ ‫ك فَان‬َ ‫ح‬ َ ‫ص‬َ ْ ‫ستَن‬
ْ ‫ا‬
ُ ْ‫فَاتَّبِع‬
‫ه‬

10
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak seorang muslim
atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya,
“Apa itu ya Rasulullah.” Maka beliau menjawab,“Apabila
kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam
kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah
undangannya, apabila dia meminta nasehat kepadamu maka
berilah nasehat kepadanya, apabila dia bersin lalu memuji
Allah maka doakanlah dia (dengan bacaan yarhamukallah), 
apabila dia sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia
meninggal maka antarkanlah jenazahnya (sampai ke kubur).”
(HR. Muslim)6
Ajaran Islam atau lebih khusus syari’at Islam
mempunyai titik singgung yang sangat kompleks dengan
masalah-masalah sosial. Karena syari’at Islam itu sendiri
justru mengatur hubungan antara manusia (individual
maupun kelompok) dengan Allah SWT, antara sesama
manusia dan antara manusia dengan alam.
Dengan adanya norma sosial maka sesorang bisa
mengerti apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukannya. Jadi, norma sosial adalah petunjuk atau
patokan untuk melangsungkan hubungan sosial dalam
masyarakat yang berisi perintah, larangan dan anjuran agar
seseorang dapat bertingkah laku yang pantas untuk
menciptakan ketertiban, keteraturan, kedamaian dalam
bermasyarakat.

c. Penerapan Norma Budaya dalam konteks Perilaku


Keberagaman.

6 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Beberapa Aspek, (Jakarta:UI Press jilid I,
1985), hlm. 

11
Pada dasarnya norma adalah bagian dari kebudayaan,
karena awal dari sebuah budaya itu sendiri adalah interaksi
antara manusia pada kelompok tertentu yang nantinya akan
menghasilkan sesuatu yang disebut norma. Sehingga kita akan
menemukan definisi dari budaya itu seperti ini; budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang  dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Sebagai contoh dalam masyarakat jawa kususnya
didaerah pedesaan sebelum mereka melakukan panen hasil
tanam, ada yang namanya wiwitan. Dalam agama khususnya
Islam budaya itu sah-sah saja, karena pada dasarya hal
tersebut merupaka ungkapan rasa syukur kepada tuhan atas
nikmat yang telah diberikan.
Tuhan telah memberikan kepada manusia sebuah
kemampuan dan kebebasan untuk berkarya, berpikir dan
menciptakan suatu kebudayaan. Di sini, Islam mengakui
bahwa budaya merupakan hasil karya manusia. Sedang
agama adalah pemberian tuhan untuk kemaslahatan manusia
itu sendiri. Yaitu suatu pemberian tuhan kepada manusia
untuk mengarahkan dan membimbing karya-karya manusia
agar bermanfaat, berkemajuan, mempunyai nilai positif dan
mengangkat harkat manusia. Kita sebagai orang yang
beragama, islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu
beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran
yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan
demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia
untuk “berbudaya”.
Sikap Islam terhadap Kebudayaan Islam, sebagaimana
telah diterangkan di atas, Islam datang untuk mengatur dan

12
membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan yang baik
dan seimbang. Islam tidaklah datang untuk menghancurkan
budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi
dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat
manusia ini jauh dan terhindar dari hal-hal yang yang tidak
bermanfaat dan membawa madlarat di dalam kehidupannya,
sehingga Islam perlu meluruskan dan membimbing
kebudayaan yang berkembang di masyarakat menuju
kebudayaan yang beradab dan berkemajuan serta
mempertinggi derajat kemanusiaan.
Prinsip semacam ini, sebenarnya telah menjiwai isi
Undang-undang Dasar Negara Indonesia, pasal 32, walaupun
secara praktik dan perinciannya terdapat perbedaan-
perbedaan yang sangat menyolok. Dalam penjelasan UUD
pasal 32, disebutkan : “Usaha kebudayaan harus menuju ke
arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak
menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa
sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesia”.

3. Hubungan Norma Alam, Sosial, dan Budaya dalam


Perilaku Keberagaman dengan IAD, ISD dan IBD
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari yang
namanya alam, sosial, dan budaya. Norma alam sangat erat
hubungannya dengan alam. Kehidupan manusia tidak dapat
dilepaskan dari alam. Adanya norma alam manusia tau,
kelestarian alam menjadi tanggung jawabnya. Jika alam

13
rusak, manusia sulit mencukupi kebutuhan hidupnya.
Sehingga, alam bisa memberikan manfaat dan juga dapat
mendatangkan bencana jika tidak merawatnya. Norma alam
memberikan hukuman bagi yang melanggar, sesuai
perbuatan yang dilakukan.
Norma sosial berhubungan erat dengan manusia, baik
individu maupun kelompok. Dengan adanya norma sosial
maka sesorang bisa mengerti apa yang boleh dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukannya. Jadi, norma sosial adalah
petunjuk atau patokan untuk melangsungkan hubungan
sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan dan
anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku yang pantas
untuk menciptakan ketertiban, keteraturan, kedamaian
dalam bermasyarakat.
Pada dasarnya norma adalah bagian dari kebudayaan,
karena awal dari sebuah budaya itu sendiri adalah intraksi
antara manusia pada kelompok tertentu yang nantinya akan
menghasilkan sesuatu yang disebut norma. Norma budaya
pun juga berkaitan erat dengan tradisi masyarakat di suatu
daerah. Budaya akan selalu dipertahankan oleh
masyarakatnya karena budaya lahir dari cipta, rasa dan karya
manusia. Setiap daerah memiliki budaya yang beraneka
ragam, mereka memilah milah budaya luar yang masuk agar
budaya yang ada pada daerah tersebut tidak luntur dan tidak
tergantikan oleh budaya lain.
Sehingga, hubungan norma alam, sosial dan budaya
dalam perilaku keberagamaan dengan ilmu alamiah dasar,
ilmu sosial dasar dan ilmu budaya dasar adalah sangat
berkaitan. Karena semuanya dipelajari dengan ilmu. Dengan
IAD, ISD, dan IBD manusia dapat lebih mengenal alam,

14
hubungan alam dengan manusia, baik individu maupun
kelompok serta dapat mengetahui kebudayaan yang ada di
dalam suatu daerah.

C. Kesimpulan
1)      Norma alam adalah norma yang mengatakan tentang apa
yang pasti akan terlaksana. Norma sosial adalah ketentuan yang
berisi perintah atau larangan yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan bersama, bertujuan untuk mengatur setiap
tindakan warga masyarakat sehingga ketertiban dan keamanan
dapat tercapai. Norma budaya adalah aturan yang berisi perintah
atau larangan yang bertujuan untuk mengatur suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
2)      Norma alam, sosial, dan budaya dalam berperilaku
keberagamaan adalah sikap manusia atau seorang pengamat
dalam mendeskripsikan suatu norma alam, sosial, dan budaya
yang didasarkan pada sikap kemajemukan dan toleransi
terhadap sesama. Contoh  - anjuran menanam pohon dan
tanaman serta menjaga keindahan alam. - memberi dan
menjawab salam, wiwitan di suatu daerah.
3) Hubungan Norma alam,sosial, dan budaya dalam perilaku
keberagamaan  berkaitan  dengan  IAD,ISD, dan IBD. Sebab
IAD,ISD, dan IBD adalah ilmu yang saling berkaitan yang
mengatur kehidupan manusia dengan alam, antar manusia, dan
budaya.

2. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih ada
banyak kekurangan. Untuk para pembaca diharapkan bisa

15
membaca secara menyeluruh makalah yang kami buat,
ditunjang dengan referensi yang ada pun masih  banyak
kekurangan, untuk itu alangkah lebih baiknya bila para pembaca
dapat mengkomparasikan dengan buku bacaan yang lain yang
berkaitan  dengan materi norma alam, sosial dan budaya dalam
perilaku keberagamaan, sehingga nantinya akan didapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang mata kuliah IAD, ISD,
dan IBD.

16
DAFTAR PUSTAKA

Zakiah Daradjat,1984, Dasar-Dasar Agama Islam,Jakarta:Bulan

Bintang.

Hamzah Ya’kub,1983,Etika Islam, Bandung:Diponegoro.

www.wikipedia.com

https://kianjar.com/pengertian-heterogen

Harun Nasution,1985, Islam Ditinjau dari Beberapa

Aspek,Jakarta:UI Press.

17
18

Anda mungkin juga menyukai