Anda di halaman 1dari 4

CLIPPING

Tradisidanupacaraislami di mandar

di susunoleh :
Muhammad Afdal

IX A

Madrasah Tsanawiyahnegeritinambung
Tahunajaran 2017 /2018
TradisidanUpacaraislami di mandar

1. Tradisi to nasunna’ .
Pada tradisi ini , sebelum orang yang akan disunna’ akan
dibuatkan perayaan atau mambaca-wacadan pelattigian
.pelattigian yang dimaksud adalah memanggil orang yang
mempunyai kehidupan yang layak atau orang bangsawan yang
akan mmberikan berkat kepada anak yang akan disunna’ diman
diharapkan anak yang akan disunnat tersebut akan mempunyai
kehidupan yang layak pula di masa depan.
Dalam acara pesunatan ada perbedaan antara anak laki
laki dan perempuan . anak perempuan biasanya di sunat pada
umur 1-5 tahun sedangkan anak laki laki 7-13 tahun.
Pada waktu dulu ,sunatan anak laki laki biasanya
didudukkan diatas tunas kelapa dengan maksud supaya anak
tersebut setelah dewasa dapat di umpamakan sama seperti pohon
kelapa dimana semua bagian pohon kelapa mempunyai kegunaan
bagi kehidupan manusia.
2. Tradisi to tamma’ mangajimendai’disayyangpattu’du
Tradisiinimenggalisebuahadatmandar di
pulaubagianbarattepatnya Sulawesi
Barat.Tradisitersebutdikenaldengannamato tamma’
mangajimendai’disayyangpattu’du.
Tradisito tamma’ mangajiatau orang yang khatam al-
Qur’anmerupakankebiasaan orang mandarsaatanak-anak yang
telahmengkhatam Al-Qur’an akan di naikkandiataskuda yang
menarimengikutiiringandarirebana atau biasa dalam bahasa
mandar rawana.
Tradisi ini tujuannya untuk memberi motivasi kepada anak
anak supaya rajin membaca al-qur’an sehingga demikian dia
dapat dengan cepat mengkhatam al- qur’an.
Pakaian yang digunakan oleh s ianak di waktu naik kuda
adalah pakaian haji layaknya seorang yang baru datang dari haji
di mekah sehingga ada kalinda’daq/pantun mandar yang
diperuntukkan untuk anak yang mengkhatam al qur an dengan
bunyi :
“Diang diang pawere na ,dzi to tamma mangaji;
“Mala puayi tammendai’di makkah.
Bila ditafsirkan ke dalam bahasa indonesia adalah
“ alangkah banyak rezeki kepada anak yang dapat menkhatam
al-Qur’an;
“dapat memakai pakaian haji walaupun tidak naik ke tanah
suci .

3. Upacara to likka
Sebelum upacara pernikahan berlangsung ada beberapa
acara atau tahap dilakukanyaitu :
1. Messisi.
Messisi dilakukan oleh 1 atau 2 orang dari keluaga
calon mempelai laki laki kerumah keluarga mempelai perempuan
dengan tujuan memastikan apakah calon mempelai perempuan
tidak sedang di pinang oleh orang lain.
2. mettumae / melamar
Melamar dilakukan oleh pihak laki laki kerumah pihak
permpuan unutuk membicarakan berapa mahar ,uang belanja,
cincin, kappu bunga, yang akan diminta dari pihak perempuan.
Jika sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak, maka acara
melamar ini dianggap telah selesai.
3. Mattanda jari / maccanring
Mattanda jari dilakukan dari pihak laki laki kerumah
mempelai perempuan dengan memanggil keluarga dekat serta
kerabat dari pihak laki laki. Ada pun barang yang akan dibawa
dlam acara mattanda jari adalah uang belanja; terigu
;gula;berbagai macam buah buahan: buah kelapa dan tebu.
4. Acara petindor
Dari seluruh acara inilah puncak dari upacara
penikahan adat mandar. Semua pihak keluarga laki laki
mengundang semua kerabatnya untuk mengantar mempelai laki
kerumah mempelai permpuan. Adapun yang dibawa dari acara ini
adalah uang mahar; kappu bunga ; masi masigi; sitto ;cincin;
lemari beserta perlengakapan perempuan didalamnya dan panci.
Setelah akad nikah biasanya ada acara nasehat
perkawinan oleh seorang ustaz yang tujuannya untuk memberikan
arahan atau nasehat kepada kedua mempelai untuk membina
keluarga sakina mawadda warahmah.
5.Parola
Acara parola dilakuakanoleh pihak perempuan
kerumah pihak laki laki untuk mengenal lebih dekat keluarga dari
pihak laki laki dan biasanya membawa kue dan bingkisan misal
sarung sutra untuk mertuanya dan kemudian akan dibalas
bingkisan yang lain pula dari mertua ke menantu perempuannya.

Anda mungkin juga menyukai