O L E H:
NURPADILA RAHMAN
KELAS : XII IIS 2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………… 25
B. Saran…………………………………………………………….. 26
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, setiap kehidupan masyarakat senantiasa mengalami suatu perubahan.
Perubahan-perubahan ini menjadi fenomena yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini
dikarenakan setiap manusia mempunyai kepentingan yang tidak terbatas. Untuk mencapainya,
manusia melakukan berbagai perubahan-perubahan. Perubahan bukan semata-mata berarti suatu
kemajuan, namun dapat pula berarti suatu kemunduran. Secara umum, unsur-unsur
kemasyarakatan yang mengalami perubahan antara lain nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,
pola-pola perilaku, organisasi sosial, lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial,
kekuasaan, tanggung jawab, kepemimpinan, dan sebagainya. Kesemua perubahan ini dinamakan
perubahan sosial.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1. Apa hakekat perubahan sosial?
2. Bagaimana bentuk perubahan sosial?
3. Apa faktor pendorong, penghambat dan penyebab perubahan sosial?
4. Bagaimana proses perubahan sosial?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Hakekat perubahan sosial
2. Bentuk perubahan sosial
3. Faktor pendorong, penghambat dan penyebab perubahan sosial
4. Proses perubahan sosial
BAB II
PEMBAHASAN
B. Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada
kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai
perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembagalembaga
kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan
direncanakan atau tidak direncanakan. Revolusi sering kali diawali adanya ketegangan atau
konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan. Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi
dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa
syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain:
1) Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus
ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai
perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
2) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin
masyarakat tersebut.
3) Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian
merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program
dan arah bagi geraknya masyarakat.
4) Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah
bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu,
diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
5) Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor
adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan
waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.
2. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar secara
lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri. Contoh, budaya
selamatan merupakan bentuk akulturasi antara budaya lokal dalam budaya Jawa dengan budaya
Islam.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang
bercampur dengan unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi unsur-unsur kebudayaan baru yang
berbeda. Contoh, membaurnya etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi. Proses asimilasi akan
berlangsung lancar dan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong, yaitu:
a. Adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.
b. Adanya kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
c. Adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan kebudayaan yang dibawa.
d. Adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa.
e. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama.
f. Terjadinya perkawinan campuran.
g. Adanya musuh bersama dari luar.
Selain faktor-faktor pendorong terdapat juga faktor-faktor yang dapat menghambat
proses asimilasi antara lain:
a. Letak geografis yang terisolasi.
b. Rendahnya pengetahuan tentang kebudayaan lain.
c. Adanya ketakutan terhadap budaya lain.
d. Adanya sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya sendiri.
e. Perasaan in-group yang kuat.
f. Adanya perbedaan kepentingan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan maka kesimpulan yang dapat dipaparkan dalam
makalah ini adalah :
1. Perubahan sosial adalah perubahan yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yang
termasuk perubahan sistem nilai dan norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial,
proses-proses sosial, pola dan tindakan sosial warga masyarakat serta lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
2. Bentuk-bentuk perubahan sosial dapat dilihat dari tiga sudut pandang. Pertama, dari sudut
pandang waktu berlangsungnya, perubahan yang terjadi di masyarakat ada yang bersifat
lambat (evolusi) dan ada pula yang cepat (revolusi). Kedua, dari sudut pandang ruang lingkup
unsur-unsur yang berubah, ada yang perubahan kecil dan ada perubahan besar. Ketiga, dari
sudut pandang kehendak agen perubahan (agent of change), ada perubahan yang dikehendaki
atau direncanakan, dan ada pula perubahan yang tidak dikeehendaki atau tidak direncanakan.
3. Faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial yaitu kontak dengan budaya lain, sistem
pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-
keinginan untuk maju, sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat, penduduk yang
heterogen, dan ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
4. Faktor yang menghambat perubahan sosial yaitu kurangnya hubungan dengan masyarakat
lain, sikap masyarakat yang sangat tradisional, rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada
integrasi kebudayaan, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, adat atau kebiasaan,
dan prasangka terhadap hal-hal yang baru atau sikap yang tertutup.
5. Faktor yang menyebabkan perubahan sosial ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internalnya yaitu bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru
(inovasi), konflik dalam masyarakat, pemberontakan dan revolusi. Sedangkan faktor
eksternalnya yaitu lingkungan alam/fisik di sekitar manusia, peperangan, dan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain.
6. .
B. Saran
Perubahan sosial dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, olehnya
itu kita sebagai bagian dari kelompok sosial harus berusaha mengendalikan perubahan itu ke
arah yang positif agar budaya yang terbentuk dari perubahan sosial dapat memberikan manfaat
bagi kelangsungan hidup manusia yang makmur dan damai
DAFTAR PUSTAKA
Suhardi, Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Laning, Vina Dwi. 2009. Sosiologi. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.