STUDI ISLAM 1
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
2016/2017
Pengertian akhlak
AKHLAK
Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak (bahasa
Arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam
kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku tau
tabiat. Di dalam Dairatul Maarif dikatakan:
Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam
jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa
perbuatan baik, disebut akhlak yang mulia, atau perbuatan
buruk, disebut akhlak yang tercela sesuai dengan
pembinaannya.
Baik kata akhlaq atau khuluq, kedua-duanya dapat dijumpai
pemakaiannya dalam al-Quran dan al-Sunnah,
Di dalam Al Mujam al-Wasit disebutkan defenisi akhlak sebagai
berikut:
Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya
lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa
membutuhkan pemikirannya dan pertimbangan.
Senada dengan ungkapan di atas telah dikemukakan oleh
Imam Gazali dalam kitabnya ihya-nya sebagai berikut:
.
PERSAMAAN:
OBYEK : Diantara akhlaq, etika, moral, dan susila memiliki
obyek yang sama,yaitu sebagai obyek materialnya adalah
manusia dan sebagai obyek formalnyaadalah perbuatan
manusia yang kemudian ditentukan posisinya apakah
baik atau buruk.
FUNGSI: Dari segi fungsinya sama dalam menentukan
hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan
manusia untuk ditentukan baik-buruknya.
TUJUAN: Dari segi tujuannya sama-sama menghendaki
terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman,
damai, dan tenteram sehingga sejahterabatiniah dan lahiriah.
PERBEDAAN:
Dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik
atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio,
sedangkan dalam moral menggunakan tolok ukur norma-norma
yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam masyarakat
(adat istiadat), dan dalam akhlaq menggunakan ukuran Al Quran
dan Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya.
Dalam hal ini etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada
dalam dataran konsep-konsep (bersifat teoretis), sedangkan moral
berada dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang
berkembang dimasyarakat (bersifat praktis).Etika dipakai untuk
pengkajian system nilai yang ada, sedangkan moral dipakai untuk
perbuatan yang sedang dinilai.
Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, tapi moral
lebih bersifat local dan individual.
Sumber AKHLAK DALAM ISLAM
Sumber akhlak adalah wahyu (al-Quran dan al-Hadits). Sebagai sumber akhlak
wahyu menjelaskan bagaimana berbuat baik. Dasar akhlak yang dijelaskan dalam al-
Quran yaitu:
Artinya :Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S.al-Ahzab : 21)
Sumber akhlak yang kedua yaitu al-Hadits meliputi perkataan, ketetapan dan
tingkah laku Rasulullah SAW. Dasar akhlak dari hadits yang secara eksplisit
menyinggung akhlak tersebut yaitu sabda Nabi:
Artinya : Bahwasanya aku (Rasulullah) diutus untuk menyempurnakan keluhuran
akhlak.
TUJUAN
PEMBINAAN AKHLAK