TEKNOLOGI FARMASI
KELAS X
Tim Astrapedia
Diterbitkan oleh
PT Dinamika Astrapedia Sejahtera
Jl. Blimbing Indah Megah, J2/4A Malang-Jawa Timur, 65125
Hotline 0813-5900-4970
Situs web: www.astrapedia.co.id
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Dinamika Astrapedia Sejahtera.
Daftar Isi
Prakata ...................................................................................................................... v
Bab 1 Proses Bisnis secara Menyeluruh Bidang Teknologi Farmasi ........................ 1
A. Penerapan K3LH ................................................................................................................. 2
B. Perencanaan Produk ......................................................................................................... 3
C. Mata Rantai Pasok (Supply Chain) ................................................................................ 5
D. Logistik ................................................................................................................................... 6
E. Proses Produksi pada Industri Farmasi ....................................................................... 10
F. Penggunaan dan Perawatan Peralatan Produksi .................................................... 12
G. Pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan Memperhatikan Potensi dan
Kearifan Lokal ...................................................................................................................... 14
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 17
Bab 2 Perkembangan Teknologi dan Isu-Isu Global di Dunia Industri Farmasi dan
Obat-Obatan ...................................................................................................... 21
A. Industri 4.0 ............................................................................................................................ 22
B. Teknologi Digital di Industri Farmasi ........................................................................... 24
C. Product Life Cycle ............................................................................................................... 26
D. Isu-Isu Global tentang Farmasi dan Obat-Obatan .................................................. 27
E. Waste Control ...................................................................................................................... 29
F. Aspek-Aspek Ketenagakerjaan ...................................................................................... 31
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 33
Bab 3 Profil Pelaku Healthpreneur Bidang Farmasi, Peluang Usaha, dan Peluang
Kerja di Bidang Teknologi Farmasi ................................................................... 37
A. Profil Pelaku Wirausaha Bidang Farmasi .................................................................... 38
B. Peluang Pasar dan Usaha Farmasi ................................................................................ 41
C. Peluang Kerja/Profesi di Bidang Kefarmasian .......................................................... 44
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 47
iii
Bab 6 Tanaman Obat .................................................................................................... 85
A. Jenis-Jenis Tanaman Obat Indonesia (Simplisia) .................................................... 86
B. Fungsi Empiris dan Cara Pengolahan Tanaman Obat Indonesia ...................... 90
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 93
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 96
Indeks ...................................................................................................................... 101
Tim Astrapedia ................................................................................................................... 102
Tim Kreatif........................................................................................................................... 103
iv
Prakata
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya buku Dasar-Dasar Teknologi Farmasi Bidang
Keahlian Kesehatan dan Pekerja Sosial ini dapat dirampungkan. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa syukur kehadirat Allah Swt. atas kelancaran dalam penulisan buku ini.
Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar Dasar-Dasar Teknologi Farmasi yang
sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia atau dikenal dengan Kurikulum Merdeka. Hadirnya buku ini diharapkan dapat
menjadi panduan belajar bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan
(SMK PK) dan SMK menuju PK.
Dengan mengacu kepada capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka maka buku ini
disusun dalam enam bab yang masing-masing bab membahas materi sesuai dengan capaian
pembelajaran secara berurutan. Pada setiap bab disajikan tugas kelompok/individu, refleksi,
dan uji kompetensi dengan harapan peserta didik dapat melakukan evaluasi diri serta
pengayaan atas materi yang telah dipelajari.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terwujudnya buku ini. Semoga buku ini dapat memberi manfaat, baik peserta didik maupun
guru SMK PK dan menuju PK, khususnya bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
v
Capaian Pembelajaran
Sekolah Menengah Kejuruan
Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerja Sosial
Program Keahlian : Teknologi Farmasi
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Teknologi farmasi
Waktu : 216 Jam Pelajaran
A. Rasional
Dasar-Dasar Teknologi Farmasi merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang cara
membuat, mencampur, meracik formulasi, mengidentifikasi, mengombinasi, menganalisis,
dan membakukan (standardisasi) obat dan pengobatan termasuk sifat-sifat, pendistribusian,
dan penggunaan obat yang aman sebagai syarat pencapaian kompetensi lulusan. Program
keahlian Teknologi Farmasi dapat menjadi tenaga terampil dengan kualifikasi operator atau
asisten kefarmasian.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi berfungsi sebagai dasar mata pelajaran
kejuruan di kelas XI dan XII dalam kelompok konsentrasi antara lain farmasi industri dan farmasi
klinis. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,
dan nilai-nilai baru secara mandiri. Dengan demikian, peserta didik mampu menumbuhkan
jiwa wirausaha, bekerja dalam jabatan dunia kerja pada bidang farmasi, serta mendukung
untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi vokasi dengan jurusan yang sejenis.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi berkontribusi dalam membentuk peserta
didik menjadi ahli pada bidang teknologi farmasi, sekaligus bernalar kritis, mandiri dalam hal
melakukan pekerjaan kefarmasian, kreatif dalam menangani permasalahan di lingkungan
sekitarnya, dan adaptif dengan kemajuan abad teknologi di bidang kefarmasian. Proses
pembelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi mengintegrasikan muatan sikap yang melatih
peserta didik untuk mandiri dan kreatif sehingga menjadi kekuatan peserta didik untuk
bekerja secara profesional dalam bidang farmasi.
Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada
bidang teknologi farmasi, meningkatkan lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi digital
(computational thinking) yaitu suatu cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan
suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan
pola masalah, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah. Penguasaan
kemampuan dasar-dasar teknik kefarmasian akan membiasakan peserta didik bernalar kritis
dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, dan kreatif dalam menemukan solusi
permasalahan kehidupan.
B. Tujuan
Tujuan mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi adalah untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) sebagai berikut.
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh bidang teknologi farmasi.
2. Memahami perkembangan teknologi di dunia kerja dan isu-isu global di dunia industri
farmasi dan obat-obatan.
3. Mengenal profil pelaku wirausaha bidang teknologi farmasi, peluang usaha, dan peluang
kerja/profesi di bidang teknologi farmasi.
vi
4. Memahami teknik dasar kefarmasian.
5. Memahami undang-undang kesehatan.
6. Memahami tanaman obat beserta fungsi empirisnya.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi memiliki ciri khas tersendiri agar peserta
didik dapat mengenal obat secara umum, memahami distribusi obat, dan melakukan
proses peracikan obat yang meliputi pengambilan bahan obat, penimbangan bahan
obat, serta pembuatan dan pengemasan obat. Pada awal pembelajaran, peserta didik
dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja, dan peluang kerja setelah lulus serta
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion
(renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui
1. pembelajaran di kelas;
2. pembelajaran di laboratorium;
3. proyek sederhana;
4. berinteraksi dengan alumni dan/atau praktisi industri;
5. berkunjung pada industri yang relevan; serta
6. pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi waktu yang dominan dari alokasi waktu yang tersedia di
kelas X sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata
pelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning. Metode pembelajaran, antara
lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, serta peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai. Penilaian meliputi
aspek pengetahuan melalui tes dan nontes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian
menonjol (anecdotal record), penilaian antarteman, penilaian diri, serta aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, portofolio, dan studi kasus. Pembelajaran Dasar-Dasar
Teknologi Farmasi dapat dilakukan dengan sistem blok (block system) disesuaikan dengan
karakteristik elemen yang dipelajari. Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi terdiri
atas tujuh elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara menyeluruh Meliputi pemahaman tentang proses bisnis
bidang teknologi farmasi bidang teknologi farmasi secara menyeluruh pada
berbagai industri, penerapan K3LH, perencanaan
produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik,
proses produksi pada industri industri farmasi,
penggunaan dan perawatan peralatan produksi,
serta pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
vii
Perkembangan teknologi danisu-isu Meliputi pemahaman tentang perkembangan
global di dunia industri farmasi dan teknologi dan proses produksi pada industri
obat- obatan farmasi mulai dari teknologi konvensional sampai
dengan teknologi modern; industri 4.0, teknik
digitalisasi di industri, product life cycle, isu-isu
global tentang farmasi dan obat-obatan, waste
control, serta aspek-aspek ketenagakerjaan.
Profil pelaku wirausaha bidang Meliputi pemahaman tentang profil pelaku
farmasi, peluang usaha, dan peluang wirausaha bidang farmasi, peluang pasar dan
kerja dibidang teknologi farmasi usaha farmasi, serta peluang kerja/profesi di
bidang kefarmasian.
Teknik dasar kefarmasian Meliputi pemahaman melalui praktik dasar
tentang proses pembuatan obat, mencakup
praktik laboratorium yang baik, praktik dasar
pemilihan obat, klasifikasi obat, dan jenis-jenis
bentuk sediaan obat.
Undang-Undang Kesehatan Meliputi pemahaman tentang regulasi terkait
CDOB (cara distribusi obat yang baik), CPOB
(cara pembuatan obat yang baik), CPOTB (cara
pembuatan obat tradisional yang baik), dan PO
(penggolongan obat).
Tanaman obat Meliputi pemahaman tentang nama-nama
tanaman obat Indonesia (simplisia) dan fungsi
empirisnya.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai
Program Keahlian Teknologi farmasi, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion), visi
(vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi farmasi
dapat diuraikan sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara menyeluruh bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
teknologi farmasi proses bisnis bidang teknologi farmasi secara
menyeluruh pada berbagai industri, antara lain
penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai
pasok (supply chain), logistik, proses produksi pada
industri farmasi, penggunaan dan perawatan peralatan
produksi, serta pengelolaan sumber daya manusia
dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
viii
Perkembangan teknologi dan isu-isu Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
global di dunia industri farmasi dan tentang perkembangan teknologidan proses produksi
obat- obatan pada industri farmasi mulai dari teknologi konvensional
sampai dengan teknologi modern; industri 4.0,
teknologi digital di industri farmasi, product life cycle,
isu-isu global tentang farmasi dan obat-obatan, waste
control, serta aspek- aspek ketenagakerjaan.
Profil pelaku wirausaha bidang farmasi, Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan
peluang usaha, dan peluang kerja di tentang profil pelaku wirausaha di bidang farmasi,
bidang teknologi farmasi peluang pasar dan usaha farmasi, serta peluang kerja/
profesi di bidang kefarmasian.
Teknik dasar kefarmasian Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
melalui praktik dasar tentang proses pembuatan obat
mencakup praktiklaboratorium yang baik, praktik dasar
pemilihan obat, klasifikasi obat, dan jenis- jenis bentuk
sediaan obat.
Undang-Undang Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan
regulasi tentang CDOB (cara distribusi obat yang
baik), CPOB (cara pembuatan obat yang baik), CPOTB
(cara pembuatan obat tradisional yang baik), danPO
(penggolongan obat).
Tanaman obat Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan
tentang jenis-jenis tanamanobat Indonesia (simplisia),
serta fungsi empirisdan cara pengolahannya.
E. Referensi
1. Direktorat Pembinaan SMK tahun 2014 tentang Dasar-Dasar Kefarmasian jilid 1.
2. M. Nur Sidiq, SKM dkk Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup Kompetensi
Keahlian Farmasi; Penerbit EGC tahun 2014.
3. Ai Kuraesin S.Si., Apt dkk Pelayanan Farmasi (Ilmu Resep); Penerbit EGC tahun 2014.
4. Rakhmi Hidayati, S.Farm., Apt dkk Dasar-Dasar Kefarmasian; Penerbit EGC tahun 2014.
5. Meilina Kusindrati, S.Si., Apt dkk Perundang-Undangan Kefarmasian; Penerbit EGC tahun
2014.
6. Standar Kompetensi Nasional Bidang Farmasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
2006.
ix
Don't be afraid to make a mistake,
but make sure you don't make the
same mistake twice.
Jangan takut untuk membuat sebuah kesalahan,
tapi pastikan Anda tidak melakukan kesalahan
yang sama dua kali.
"Akio Morita"
x
BAB
1
Proses Bisnis
secara Menyeluruh
Bidang Teknologi
Farmasi
Bidang teknologi farmasi merupakan salah satu bidang yang masuk dalam lingkup
kesehatan dan berhubungan dengan produk hingga pelayanan kesehatan. Pada
dasarnya, farmasi merupakan sebuah pengetahuan yang berupaya menghasilkan dan
mengembangkan obat-obat yang memberi dampak pada kesehatan. Oleh karena itu,
farmasi juga dapat masuk dalam sebuah proses bisnis dan memiliki dampak pada sebuah
industri dengan memengaruhi beberapa bidang. Misalnya, industri farmasi membutuhkan
pengetahuan lebih lanjut mengenai penerapan K3LH, logistik, hingga pengelolaan
SDM dalam mengembangkan potensi. Pada bab ini, Anda akan mempelajari mengenai
keseluruhan dari proses bisnis dalam bidang farmasi. Berikut penjelasannya.
A. Penerapan K3LH
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik formulasi
obat, identifikasi, kombinasi, analisis, dan standardisasi atau pembakuan obat. Farmasi
juga berhubungan dengan pengobatan termasuk sifat-sifat obat dan distribusinya
serta penggunaannya yang aman. Farmasi dalam bahasa Yunani disebut farmakon yang
berarti medika atau obat. Adapun ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang
cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga siap digunakan
sebagai obat. Penyediaan obat-obatan mengandung arti pengumpulan, pengenalan,
pengawetan, dan pembakuan bahan obat-obatan.
Melihat ruang lingkup dunia farmasi yang cukup luas maka mudah dipahami bahwa
ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama yang baik dengan cabang ilmu
lain, seperti fisika, kimia, biologi, dan farmakologi. Pekerjaan kefarmasian, terutama
meracik obat, dikerjakan di apotek oleh asisten apoteker di bawah pengawasan apoteker.
Apoteker adalah seseorang yang ahli dalam kefarmasian. Dalam melakukan kegiatan di
apotek, apoteker harus berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan RI yaitu Farmakope Indonesia. Salah satu hal penting yang perlu
dilaksanakan dan perlu dijadikan pedoman dalam meracik obat adalah keselamatan kerja.
Kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH) merupakan hal-hal yang
sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat agar terhindar
dari kecelakaan. Pada umumnya, keselamatan kerja memiliki tujuan memberikan suasana
kerja atau lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja. Selain itu, terdapat beberapa
tujuan dari keselamatan kerja sebagai berikut.
1. Mencegah terjadinya bencana kecelakaan.
2. Menghindarkan kemungkinan terhambatnya produksi.
3. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya dengan berkurangnya
kecelakaan kerja.
B. Perencanaan Produk
Umumnya, produk yang dihasilkan dalam lingkup farmasi adalah obat. Produk farmasi
berarti adanya produk obat-obatan yang diproduksi oleh suatu perusahaan farmasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 245/MenKes/SK/V/1990 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri Farmasi, industri
farmasi adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Definisi dari obat jadi
yaitu sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk memengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi dan keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan bahan baku obat adalah bahan yang berkhasiat
maupun yang tidak berkhasiat digunakan dalam pengolahan obat dengan standar mutu
sebagai bahan farmasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa salah satu jenis produk farmasi tersebut
adalah obat. Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi dan keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan,
dan kontrasepsi.
60 hari 60 hari
Gambar 1.1 Alur rantai pasokan industri farmasi di Indonesia
Sumber: Mustamu, 2007
Dinamika industri layanan kesehatan termasuk industri farmasi kini memiliki
kebutuhan yang sangat tinggi. Dengan demikian, pemain industri farmasi perlu memiliki
daya tahan yang tinggi, terutama dalam menghadapi beragam ketidakpastian yang
mewarnai industri ini. Dalam industri yang padat modal dan padat teknologi ini, industri
farmasi harus selalu tumbuh. Setidaknya berani menentang stabilitas dan kemapanan
dalam diri perusahaan itu sendiri agar muncul gagasan-gagasan baru yang lebih baik. Oleh
karena itu, jika saja muncul industri farmasi yang sanggup hadir dengan operasi super
efisien, dapat dipastikan bahwa konsumsi produk farmasi di Indonesia akan meningkat
tajam. Pergeseran perilaku konsumen untuk selalu beralih pada produk kelas dua ketika
daya beli rendah dapat segera digeser dengan cara menghadirkan produk kelas satu
dengan harga jual murah. Hal ini tentu baik bagi kesehatan bangsa Indonesia.
Panjangnya rantai pasokan yang berdampak pada tingginya harga produk
farmasi, bagaimana pun juga akan dibaca oleh para petualang industri farmasi dengan
memproduksi obat palsu. Obat palsu adalah obat yang diproduksi tanpa lisensi dari
pemegang hak patennya, obat yang diproduksi tanpa mengikuti standar komposisi
bahan sebagaimana harusnya, dan obat kedaluwarsa yang dikemas ulang sehingga
tampak baru. Besarnya jarak (margin spread) antara harga produk farmasi asli dan obat
palsu sangat memungkinkan para konsumen yang tidak sadar (atau mengalami tekanan
ekonomi) untuk mengonsumsinya. Tentu saja, selain berisiko terhadap hilangnya potensi
pajak bagi pemerintah, praktik ini sangat berisiko terhadap keamanan dan keselamatan
konsumen produk tersebut.
D. Logistik
Logistik merupakan sebuah permasalahan dalam dunia industri yang berkaitan dengan
efektivitas dan efisiensi pengelolaan perusahaan selama proses mendistribusikan barang.
Dalam dunia farmasi, keberhasilan pengelolaan logistik farmasi tentunya bergantung
pada cara pengelolaannya. Hal ini berhubungan dengan kompetensi dari manajer logistik
dalam mengelola logistik melalui fungsinya, yaitu
Barang UMUM
Resep Sediaan Farmasi, Pasien
Alat Kesehatan, BMHP
Skrining,
Pasien
Dispensing,
Penyerahan, + PIO/
Konseling, dll
Pasien
Gambar 1.3 Alur distribusi produk farmasi
Sumber: Febrinella, 2020
7. Pengawasan
Pengawasan selama proses produksi mencakup
hal-hal berikut.
a. Semua parameter produk, volume, atau
jumlah isi produk diperiksa pada saat
awal dan selama proses pengolahan atau
pengemasan.
b. Kemasan akhir diperiksa selama proses
pengemasan dengan selang waktu yang
teratur untuk memastikan kesesuaiannya
dengan spesifikasi dan memastikan Gambar 1.6 Pengawasan alat produk farmasi
Sumber: Amalia, 2012
semua komponen sesuai dengan yang
ditetapkan dalam prosedur pengemasan induk.
Atas dasar utama manajemen operasi tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen
operasi adalah kegiatan untuk mengolah input melalui proses transformasi atau
pengubahan atau konversi sedemikian rupa sehingga menjadi output yang dapat berupa
barang atau jasa. Dengan kata lain, manajemen operasi adalah proses transformasi input
menjadi output berupa barang atau jasa secara terarah dan sistematis. Sebagai suatu
sistem, manajemen operasi memiliki karakteristik, di antaranya
1. mempunyai tujuan yaitu menghasilkan barang atau jasa;
2. mempunyai kegiatan yaitu proses transformasi; dan
3. adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasikan.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka ruang lingkup manajemen dapat dirumuskan
menjadi perencanaan output (peramalan output/penjualan), perencanaan kapasitas dan
bangunan pabrik, perencanaan tata letak fasilitas dan desain aliran kerja, perencanaan
produksi, serta manajemen persediaan. Berdasarkan ruang lingkup manajemen operasi
tersebut, terlihat bahwa manajemen operasi tidak hanya sebagai alat untuk mengendalikan
urutan input-output. Akan tetapi, hal ini juga merupakan suatu keseluruhan sistem
berdasarkan pada konsep pendekatan sistem seperti terlihat pada Gambar 1.7.
Forecasting
CUSTOMER
Inventory Production
Procurement/
Control Planning &
Purchasing
Control
Warehouse
Receiving
Prod. Planning
Shipping PRODUCTION
Supplier
Quality
Control
Refleksi
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah setelah mempelajari Bab 1, Anda menjadi paham
tentang proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri
teknologi farmasi?
Ungkapkan alasannya:
Apabila ada materi yang belum Anda pahami, bertanyalah pada guru, teman, ataupun
dapat mencari di berbagai sumber.