Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PERNAFASAN

PADA MANUSIA
DISUSUN OLEH :

• M BAYU OKTEDY
• DINA SAFIRA
• HUSNUL HOTIMAH
• RAMDAN APRY
SANDY
• FITRIA AGUSTIN
• RANI YUSTRI
ANDINI
• DEFA LORENZA
• M ABIZAR
PENGERTIAN SISTEM PERNAFASAN
• Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang
menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses
kehidupan. 1. Energi ini dihasilkan oleh dipatahkannya
molekul glukosa dalam semua sel hidup tubuh manusia.
2. Dalam istilah sederhana, Oksigen dibawa ke tubuh
melalui udara yang dihirup ke dalam diangkut ke seluruh
bagian tubuh, dan digunakan dalam proses pembakaran
molekul makanan (yaitu, pemecahan molekul glukosa)
pada tingkat sel pada serangkaian reaksi kimia3.
Pemecahan dari molekul glukosa melepaskan energi
dalam bentuk ATP, yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh
manusia untuk melakukan proses hidup yang penting.
• Sistem pernapasan pada manusia dilaksanakan oleh
organ-organ pernapasan antara lain rongga hidung,
faring, trakea, bronkus, dan paru-paru.
a. Hidung/rongga hidung (cavum
nasalis)

• Hidung adalah tempat


masuknya pernapasan.
Di dalam hidung terdapat
selaput lendir, bulu-bulu
hidung, dan ujung saraf
pembau serta konka.
• Proses yang terjadi pada
udara di dalam rongga
hidung terbagi menjadi
tiga.
• 1) Penyaringan

• Didalam rongga hidung terdapat


selaput lendir dan bulu-bulu atau
rambut-rambut hidung. Selaput lendir
dan rambut-rambut hidung berfungsi
menyaring debu atau benda asing
yang masuk bersama udara.

• 2) Penghangatan (pengaturan suhu)

• [ ]Penghangatan dilakukan oleh konka


(banyak kapiler darah) untuk
mengubah suhu udara agar sesuai
dengan suhu tubuh.
• 3) Pelembapan (pengaturan
kelembapan)Dengan bantuan lendir
menjadikan udara kering yang masuk
dalam rongga hidung menjadi lembap
sebelum ke paru-paru.
b. Faring (tekak)

• Faring adalah percabangan/persimpangan antara


saluran pernapasan (nasofaring) dibagian depan dengan
saluran pencernaan (orofaring) dibagian belakang.
Diantara oso nasofaring dan orofaring terdapat klep
yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi mengatur
perjalanan udara dan makanan pada persimpangan
tersebut. Dibawah faring terdapat laring (pangkal
tenggorokan) yan terdapat suatu daerah pembesaran
pada leher dan terdapat pita suara.
• Organ Sistem Pernapasan

• Organ Sistem Pernapasan. A. paru-paru B. saluran


bronkus C. hidung D. mulut E. trakea F. diafragma
C. Laring

• Antara faring dan tenggorokan terdapat


struktur yang disebut laring. Laring
merupakan tempat melekatnya pita suara.
Pada saat kamu berbicara, pita suara
akan mengencang atau mengendor.
Suara dihasilkan apabila udara bergerak
melewati pita suara dan menyebabkan
terjadinya getaran. Pita suara pada laki-
laki lebih panjang dibanding pita suara
perempuan.
D Trakea (Batang Tengorokan)
• Trakea merupakan pipa kaku tapi
elastis yang panjangnya sekitar 10
cm. Trakea terletak dibagia leher
dan sebagian di rongga dada.
Dinding trakea dikelilingi cincin
tulang rawan dan di bagian dalam
rongga bersilia. Silia tersebut
berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke dalam
pernapasan. Dinding trakea terdiri
dari tiga lapisan sel.
• Lapisan dalam berupa jaringan
epitel bersilia
• Lapisan tengah berupa otot
polos dan cincin tulang rawan
Lapisan luar berupa jaringan ikat.
e. Bronkus

• Trakea bercabang menjadi dua cabang


trakea yang disebut bronkus. Cabang
bronkus atau trakea adalah bronkus kanan
dan bronkus kiri.
• 1) Bronkus kanan, menuju ke paru-paru
kanan (3 cabang dan kedudukan lebih
menurun)
• 2) Bronkus kiri, menuju ke paru-paru (2
cabang dan kedudukan lebih mendatar).
f.Alveolus

• Alveolus merupakan
saluran akhir dari alat
pernapasan yang berupa
gelembung-gelembung
udara. Dindingnya tipis,
lembap, dan berlekatan
erat dengan kapiler-
kapiler darah. Alveolus
terdiri atas satu lapis sel
epitelium pipih dan di
sinilah darah hampir
langsung bersentuhan
dengan udara.
g. Pulmo (paru-paru)

• Paru-paru berjumlah sepasang yang dibungkus oleh


selaput pleura. Selaput pleura memiliki rangkap dua,
yaitu pleura parietalis (sebelah luar) dan pleura
viscerlaris (sebelah dalam). Diantara lapisan pleura
terdapat cairan limfa yang berfungsi melindungi paru-
paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis.

• Paru-paru terletak pada rongga bagian dada bagin atas


yang dibatasi oleh selaput diafgrama. Paru-paru yang
sebelah kanan (pulmo dexter) tersusun atas tiga
belahan, sedangkan paru-paru kiri (pulma sinister)
tersusun atas dua belahan.
• Didalam paru-paru terdapat dua organ, yaitu bronkiolus dan alveoulus.

• 1) Bronkiolus (cabang-cabang bronkus), yaitu cabang-cabang bronkus yang makin masuk ke dalam paru-paru
makin kecil dan halus dengan dinding yang tipis.

• 2) Alveoulus (gelembung-gelembung paru), yaitu organ yang berbentuk seperti sekumpulan kantong
(gelembung) dan tersusun atas selapis sel yang tipis dan elastis rata-rata diselubungi oleh kapiler darah,
alveolus berjumlah ± 1.800 juta buah yang berfungsi sebagi tempat terjadinya pertukaran gas, yaitu O2 dari
lingkungan sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke lingkungan.
• Tingkat pernapasan

• Anak-anak sekolah SD bernapas sekitar 20 kali per menit.


• Setiap napas menyebabkan menghirup sekitar 7 mililiter volume udara per kilogram berat badan.
• Seorang anak yang memiliki berat 30 kilogram menghirup sekitar 210 mililiter volume udara (210X30). Dengan
kata lain, dalam durasi satu menit sekitar 4200 mililiter volume udara masuk dan dikeluarkan dari paru-paru.
• Atlet bernapas sedikit lebih dalam dan lebih lambat. Dengan setiap napas mereka dapat menghirup sekitar 10
mililiter udara per kilogram. Dengan demikian anak atletik yang memiliki berat 30 kilogram hanya akan bernapas
15 kali dalam ruang durasi satu menit. Setiap inhalasi akan membutuhkan sekitar 300 mililiter volume udara.
Dalam waktu satu menit 4500 mililiter volume udara akan masuk dan dikeluarkan dari paru-parunya. Kita dapat
menyimpulkan dari hal ini bahwa ventilasi saluran udara atlet memiliki cara yang jauh lebih efisien.
• Ketika kita berada di bawah tekanan kita akan bernapas lebih cepat dan lebih dalam. Karena paru-paru
mengandung cadangan udara, kita tidak menjadi lelah karena kurangnya udara (oksigen) yang menyebabkan
pembatasan pernapasan, tetapi karena ketegangan dan kelelahan dalam pernapasan pada otot jantung kita.
• Ketika kita berada di bawah stres emosional (sebelum ujian, dalam kesulitan, atau merasa sangat ketakutan)
kita bernapas lebih cepat, tetapi pernapasan kita lebih dangkal. Sebagai contoh, di bawah tekanan yang kita
hirup 30 kali per menit, tetapi pada tingkat hanya 4 mililiter per kilo. Dengan kata lain, secara keseluruhan hanya
3600 mililiter per menit melewati saluran udara kita, sehingga kita merasa “sesak napas.”
• Selama serangan asma berat, napas pasien asma lebih dangkal dan pada tingkat yang lebih tinggi. Dengan
demikian papas mereka sangat tidak efisien.
• Gangguan, kelainan atau penyakit pada sistem pernapasan manusia YAITU
:

• • Sistem pernapasan manusia dapat mengalami sejumlah gangguan


atau masalah yang akan di ulah berikut ini:
• • Faringitis

• 1. Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul


rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa
kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
• 2. Asma

• • Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang


disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Asma
merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru.
Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang
sejak lahir.
• 1. Influenza (Flu)

• • Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit
infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering
disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan
biasanya sembuh sendiri.

• 2. Emfisema
•  Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-
paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus.
Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.

• 3. Bronkitis
•  Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu,
pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru. Laringitis
adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga
hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi
oleh mikroorganisme.
• 4. Asbestosis

• • Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-
serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat
mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam
paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput
yang melapisi paru-paru).
• 5. Sinusitis

• • Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung


atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
• 6. Tuberculosis (TBC)

• • TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium


tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang
paling sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai
penyakit paru-paru / TB Paru-paru).
• 7. Pneumonia

• • Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang


disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh
nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah.
• 8. Dipteri

• • Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat
mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
• 9. Renitis

• • Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung


menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada
seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung
tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.
• 10. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

• o Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang


menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan
tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab
munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang
menurun.
• 11. Kanker Paru-Paru

• Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-
paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama kelamaan dapat menyerang
seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.
• ini menginfeksi saluran pernapasan.
• 12. SARS

• • SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah


penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo
Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan.

• 13. Rinitis
• • Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus,
missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi
terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir
meningkat.

• 14. Laringitis
• Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan
suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok,
minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
• 15. Legionnaries
• o Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella
pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

• 16. Tonsilitis
•  Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak
membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada
permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.

• 17. Asfiksi
•  Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke
jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau
jaringan tubuh.

• 18. Hipoksia
•  Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan
oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan
ketinggian. Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel.
Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas
mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas kerja
otot.

Anda mungkin juga menyukai