Anda di halaman 1dari 4

#LawanCOVID-19

#BelajarDiRumah

PESAN UNTUK ORANG TUA

Selamat pagi, apa kabar Ayah/Bunda? Semoga Ayah/Bunda senantiasa dalam keadaan sehat. Pada
hari ini kita sudah kembali melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah setelah beberapa minggu
kemarin libur. Mohon bimbingan Ayah/Bunda untuk mendampingi ananda dalam melakukan aktivitas
pembelajaran di rumah.

Ayah/Bunda jangan lupa untuk mengingatkan ananda untuk mematuhi protokol kesehatan dalam
melakukan setiap aktivitas dan selalu menjaga kebersihan di lingkungan rumah agar terhindar dari
penyebaran virus COVID-19 dan wabah demam berdarah. Terima kasih.

SKENARIO PEMBELAJARAN
Kelas :V
Tema : 1. Organ Gerak Hewan dan Manusia
Subtema : 2. Manusia dan Lingkungan
Semester : I (Ganjil)
Alokasi Waktu : 120 menit

Kompetensi Dasar Materi


Bahasa Indonesia Pokok Pikiran
3.1. Menentukan pokok pikiran teks lisan dan tulis
4.1. Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis
dan lisan secara lisan, tulis dan visual.
SBDP Gambar Sampul (Cover)
3.1. Memahami gambar cerita
4.1. Membuat gambar cerita

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran pada teks, membuat gambar sampul pada buku
berdasarkan isi bacaan sesuai pada teks.
Alat/Media
Whatsapp group (WAG) antara guru, orang tua, dan siswa Orang tua/wali yang menggunakan WA bersama anak.
Jika anak yang mengoperasikan WA, maka orangtua/wali wajib mendampingi mereka.

Bahan/Materi
Teks, Gambar dan Video

Penilaian
(1) Keaktifan partisipasi, (2) Refleksi atas pengetahuan yang diperoleh, (3) Voice note, foto, atau video hasil kerja

1
#LawanCOVID-19 #BelajarDiRumah

Anak-anak bagaimana kabar kalian? Semoga kalian selalu sehat dan tetap semangat ya meskipun belajarnya
masih dari rumah. Walaupun di rumah saja tetap patuhi protokol kesehatan ya. Jangan lupa selalu cuci tangan
dengan sabun di air yang mengalir. Yuk, kita bersiap memulai pembelajaran hari ini. Selalu awali dengan
membaca doa terlebih dahulu. Mintalah bantuan kepada ayah/bunda untuk mendampingi Ananda selama
melakukan kegiatan pembelajaran ya! Jangan lupa ucapkan TOLONG bila minta bantuan, ucapkan MAAF apabila
melakukan kesalahan, dan ucapkan TERIMA KASIH setelah mendapatkan bantuan!

Kegiatan 1 Kegiatan 2
Pada pembelajaran sebelumnya kita sudah pernah Terima kasih untuk Ananda yang sudah mengirimkan tugas
menentukan pokok pikiran pada teks . Kali ini kita akan kegiatan pertamanya! Kita sudah membaca dan
menentukannya dari teks yang berbeda. Kita baca menentukan gagasan pokok setiap paragraf pada teks
terlebih dahulu dan pahami setiap kalimat penyusun Kesuksesan Seorang Penyandang Cacat. Kali ini kita akan
teks tersebut. Ayo kita baca teks berikut dengan membuat gambar sampul berdasarkan teks tersebut.
seksama. (teks terlampir) Sebelum membuat gambar sampul yuk kita pahami dulu
langkah- langkahnya pada tautan berikut ini!
Kita sudah membaca teks berjudul “Kesuksesan
Seorang Penyandang Cacat“. Teks yang terdiri atas https://www.youtube.com/watch?v=VuigUFEJiqw
enam paragraf tersebut menceritakan tentang seorang Setelah kalian tonton dan pahami videonya, Yuk kita membuat
penyandang cacat yang sukses. contoh gambar sampul. Kalian siapkan kertas gambar, pensil,
Selanjutnya kalian tulis pokok pikiran yang kalian penghapus dan pewarna. Sekrang ayo, kalian buat gambar
temukan ya: sampul berdasarkan teks Kesuksesan Seorang Penyandang
Pokok pikiran paragraf 1 …… Cacat. Jangan lupa ya kalian membuat gambar sampulnya harus
Pokok pikiran paragraf 2 …… berdasarkan unsur-unsur gambar sampul.
Pokok pikiran paragraf 3 ….. Kirim hasil pekerjaan kalian berupa foto gambar sampulnya
Pokok pikiran paragraf 4 ….. ya, kemudian minta orang tua kalian untuk memfotokan
Pokok pikiran paragraf 5 ….. hasil pekerjaan kalian dan mengunggahnya di WAG kelas.
Pokok pikiran paragraf 6 ….. Ucapkan terima kasih kepada Ayah/Bunda yang telah
mendampingi Ananda belajar di rumah hari ini!
Kalian bisa berdiskusi dengan Ayah/Bunda atau orang
siapapun yang mendampingi kalian di rumah. Mari kita akhiri kegiatan belajar di rumah hari ini dengan
Setelah itu, minta bantuan orang tua kalian untuk membaca doa sesudah belajar.
memfotokan hasil tulisan tersebut. Terima kasih, sampai jumpa besok!
Laporkan hasil pekerjaan kalian dengan mengirimkan
foto tersebut ke Bapak/Ibu guru ya.
Ayah/Bunda, tolong bantu dan awasi anak-anaknya ya.
Biarkan mereka mencoba dan berusaha sendiri.  Bagi siswa yang tidak menggunakan
smartphone simpan dulu tugasnya, nanti tunjukkan
ke Bapak/Ibu guru kalau sudah masuk sekolah
kembali.
TIM PENULIS:
1. Indah Rosmaline Kamal, S.Pd
2. Dra. Yeyet Daryati, M.Pd
3. Dr. Sri Handayani, M.M.

2
#LawanCOVID-19
#BelajarDiRumah

LAMPIRAN TEKS
Kesuksesan Seorang Penyandang Cacat
Bagi kebanyakan orang keterbatasan fisik, menjadi penghalang untuk berbuat maksimal, tidak mampu bekerja apalagi
untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Namun tampaknya hal ini tidak berlaku bagi Sidik, laki-laki kelahiran Bogor 5 Juni
1965 ini mampu membuat prestasi gemilang dalam kondisi fisiknya yang sangat terbatas. Sidik tidak memiliki dua pasang kaki
seperti umumnya manusia normal. Dia memang terlahir tanpa kedua kaki, alias cacat sejak lahir.

Tahun 1998 saya sempat bekerja di kontraktor, penghasilannya juga lumayan hanya saja saya merasa ini bukan yang
saya cari. Saya ingin buka usaha sendiri untuk memberi contoh pada orang cacat fisik lainnya agar mau bangkit dan berjuang.
Saya ingin memberikan contoh bahwa tidak selamanya keterbatasan fisik menghambat pekerjaan, jelasnya.

Dikisahkan Sidik, dulu dirinya memakai sepeda kayuh untuk beraktivitas, hingga terjadi kecelakaan yang hampir
merenggut nyawanya. Ketika saya sedang mengayuh sepeda di jalan raya, tiba-tiba ada mobil yang menabrak saya. Ternyata
malah orang yang menabrak itu memberi saya motor. Nah jadilah motor itu, hasil modifikasi saya, terangnya sambil menunjukkan
motornya. Sampai sekarang Sidik memakai motor modifikasi yang ada gerobak di sampingnya, sehingga seimbang dan tidak
ambruk.

Dari hanya mengolah 10 kilogram singkong, kini Sidik mengolah sedikitnya 50 hingga 100 kilogram singkong setiap
bulannya. Ia juga sudah punya merek lengkap dengan cap di pembungkus produknya. “Saya beri nama merek Cap Gurame, ini
sama sekali tak ada hubungannya dengan ikan gurame, tetapi gurame adalah singkatan dari Gurih, Renyah, Enak,” katanya
tersenyum. “Kalau nanti ada biaya, merek ini saya mau patenkan.” tambahnya. Menginjak tahun ke sembilan, usaha Sidik makin
pesat. Kini ia memiliki dua orang pegawai yang mengantar kerupuk keliling Jabotabek. Sekarang per hari saya bisa dapat
keuntungan bersih 400 ribu rupiah, kalo sebulan saya harus menggaji dua orang pegawai saya 500 ribu, berarti sebulannya
keuntungan bersih saya sebulan 11 juta, tuturnya sumringah.

Menjual kerupuk keliling Jabotabek bukannya dijalani Sidiq tanpa lara, pernah sesekali dia mendapatkan penghinaan
karena kondisi fisiknya.
Pernah ketika saya akan mengajukan proposal untuk menjalin kerjasama, malah orang tersebut mikir dikiranya saya ini mau minta-
minta, mungkin mereka melihat kondisi fisik saya. Saya heran di Indonesia ini masih memandang orang yang cacat dengan
sebelah mata, ceritanya. Menurut suami dari Siti Rohman ini, saat ini yang paling sulit adalah mencari pasokan bahan baku. Saat
ini pasokan ubi bisa saya dapatkan dari pinggiran Jakarta, kalo di Jakarta suka susah dapatnya. Seharinya untuk bahan baku saya
memerlukan 50 kg ubi dengan harga 5000 rupiah per kilonya, tuturnya.

3
#LawanCOVID-19
#BelajarDiRumah
Rasa kerupuk Cap Gurame memang enak, perpaduan rasa manis, asin dan pedas cocok untuk lauk atau camilan.
Kerupuk buatannya begitu diminati sehingga terkadang ia ditelpon sampai berkali-kali oleh toko karena stoknya kehabisan. Sidik
memiliki visi ingin agar kerupuknya go internasional. Ia memiliki mimpi suatu saat kerupuknya digandrungi orang Amerika. Ke
depannya Sidiq ingin mengembangkan usahanya ke bisnis bir pletok semacam minuman jahe yang membuat badan menjadi
hangat. Saya ingin orang yang memiliki keterbatasan fisik seperti saya melihat bahwa tidak selamanya keterbatasan fisik
menghalangi kita untuk membuka usaha sendiri. Ditanya tentang rahasia suksesnya Sidik menjawab, ulet, pantang menyerah dan
berdoa, singkatnya.

Anda mungkin juga menyukai