PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI DALAM
INDUSTRI FARMASI
SMK BHAKTI MULIA PARE
2022/2023
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
1 INFORMASI UMUM
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami tentang
perkembangan teknologi dan proses produksi pada industri
farmasi, mulai dari teknologi konvensional sampai dengan
teknologi modern; Industri 4.0, teknologi digital di industri
farmasi, Product Life Cycle, isu-isu global tentang farmasi
dan obat-obatan, Waste Control, dan aspekaspek
ketenagakerjaan.
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
Pertemuan
2. KOMPETENSI INTI ke 4
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan inti
1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Peserta didik menyimak pertanyaan
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai mengenai perkembangan teknologi
kegiatan pembelajaran dengan konvensional dan modern, industri 4.0
dipimpin salah satu peserta didik teknologi digital di industri farmasi.
untuk memimpin doa 2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
3. Peserta didik menjawab presensi guru dengan tepat dan antusias
dan kesiapan belajar 3. Peserta didik menyimak tampilan video
4. Peserta didik menyimak Capaian pembelajaran yang berkaitan dengan
Pembelajaran, tujuan pembelajaran perkembangan teknologi konvensional dan
yang akan dicapai yang disampaikan modern, industri 4.0 teknologi digital di
oleh guru industri farmasi.
5. Peserta didik menyimak motivasi dari 4. Peserta didik mengamati video
guru pembelajaran yang berkaitan dengan
6. Peserta didik menyimak dan merespon perkembangan teknologi konvensional dan
apersepsi dengan mengajukan modern, industri 4.0 teknologi digital di
pertanyaan yang industri farmasi.
2. Peserta didik menjawab soal post test 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
dengan cermat dan tepat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
3. Peserta didik menerima 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
penilaian/refleksi hasil kegiatan yang ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
sudah dilaksanakan baik?
a. Apa yang menyenangkan dari 5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam
pembelajaran hari ini? kegiatan pembelajaran ini?
b. Apa yang anda lakukan untuk 6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas
memperbaiki hasil belajar anda? dalam pelaksanaan pembelajaran?
c. Dengan pembelajaran hari ini hidup 7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
saya lebih bermakna (ya/ tidak) menuntaskan kompetensi?
4. Peserta didik menyimak rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
5. Peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan “Doa” dan
salam penutup
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Presentasi
Sumatif
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
Industri Farmasi Badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
Teknologi konvensional Suatu metode atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia dengan menggunakan peralatan sederhana (cara tradisional).
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Rogayah, S.Si., apt, dkk. 2018. Teknik Pembuatan Sediaan Obat Jilid 2. Jakarta : EGC
Kementrian Kesehatan RI. Perkembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan di Indonesia-
YouTube
Nila, Ester. 2017. Teknik Pembuatan dan Pengemasan Sediaan Obat Skala Industri. Jakarta.
EGC
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
LAMPIRAN
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
RINGKASAN MATERI
Sejarah industri farmasi di Indonesia diawali dengan berdirinya pabrik farmasi pertama
yang didirikan di Hindia Timur pada tahun 1817, yaitu NV. Chemicalien Rathkamp & Co dan
NV. Pharmaceutische Handel Vereneging J. Van Gorkom & Co. pada tahun 1865. Sedangkan
industri farmasi modern pertama kali di Indonesia adalah pabrik kina di Bandung pada tahun
1896.. Dewasa ini, industri farmasi di Indonesia merupakan salah satu industri yang
berkembang cukup pesat dengan pasar yang terus berkembang dan merupakan pasar farmasi
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan manusia di tuntut untuk lebih inovatif dan advance. Dalam hal ini tak
terkecuali industri farmasi. Industri farmasi Indonesia tentu tidak dapat mengisolasi diri dari
perkembangan dan persaingan regional maupun global. Tantangan dan permasalahan yang
dihadapi oleh industri farmasi akan semakin kompleks. Sehingga peran teknologi informasi
bagi industri farmasi sangatlah penting dan tentu saja memiliki tujuan yang beragam tak
berpengaruh saat proses produksi. Dalam pelaksanaan membuat obat atau bahan obat tentu
saja harus dibarengi dengan teknologi yang menunjang, mulai dari awal mula yakni bahan
baku dan bahan kemas hingga dapat release dan mendapat predikat finish good. Suatu produk
telah memenuhi spesifikasi harus melalu beragam proses yang ditangani oleh berbagai divisi
di industri farmasi.
Industri farmasi dan alat kesehatan telah ditetapkan menjadi sektor-sektor strategis dalam
penerapan industri 4.0. Ketika Covid-19 masuk ke tanah air, permintaan terhadap vitamin,
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
suplemen dan obat-obatan untuk menambah kekebalan tubuh meningkat. Seiring demand yang
tersebut, pemerintah menambahkan sektor alat kesehatan dan farmasi ke dalam sektor prioritas
Revolusi Industri 4.0 mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan
berhubungan satu dengan yang lain. Perubahan yang singnifikan pada bidang teknologi,
namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik. Dalam hal ini juga
mempengaruhi sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya manusia adalah salah satu
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu. (silang pada gambar)
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar
di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi laboratorium lalu melihat kondisi yang tidak
nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya?
: 6 JP ( 1 Pertemuan)
PETUNJUK PENGERJAAN
Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang disediakan!
Bacalah perintah dengan seksama!
Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk menentukan jawaban yang paling tepat!
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
ke 5
2 KOMPETENSI INTI
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Peserta didik menyimak pertanyaan
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai mengenai peran farmasi di industri 4.0
kegiatan pembelajaran dengan dipimpin teknologi digital dan menentukan
salah satu peserta didik untuk memimpin bioteknologi.
doa 2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan dengan tepat dan antusias
kesiapan belajar 3. Peserta didik menyimak tampilan video
4. Peserta didik menyimak Capaian pembelajaran yang berkaitan dengan
Pembelajaran, tujuan pembelajaran yang peran farmasi di industri 4.0 teknologi
akan dicapai yang disampaikan oleh guru digital dan menentukan bioteknologi..
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru 4. Peserta didik mengamati video yang
6. Peserta didik menyimak dan merespon berkaitan dengan peran farmasi di
apersepsi dengan mengajukan pertanyaan industri
yang berkaitan dengan materi yang akan 4.0 teknologi digital dan menentukan
dibahas bioteknologi.
7. Peserta didik menyimak garis besar 5. Peserta didik membaca buku, handout
cakupan materi dan kegiatan yang akan atau literature lainnya dari buku atau
dilakukan internet berkaitan dengan peran farmasi
di industri 4.0 teknologi digital dan
menentukan bioteknologi.
6. Peserta didik membentuk kelompok
beranggotakan 3 orang, kemudian tiap
kelompok mengerjakan LKPD mencari
informasi peran farmasi di industri 4.0
teknologi digital dan bioteknologi.
7. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang ada di LKPD dengan komunikasi
dan kerjasama yang baik
8. Peserta didik mencari, menemukan dan
mencatat informasi tentang materi yang
ditugaskan dengan penuh antusias dan
berpikir kritis
9. Peserta didik mendiskusikan untuk
menentukan informasi yang tepat dan
sesuai dengan tugas yang diberikan
10.Peserta didik menganalisa dan
membandingkan paparan materi yang
telah diungkapkan dalam kelompoknya
dengan cermat dan tepat
11.Setiap kelompok melaporkan hasil
diskusi dengan presentasi hasil tugasnya
12.Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi LKPD dengan komunikasi yang
baik dan penuh antusias
13.Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan terhadap presentasi temannya
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
dengan cermat dan lugas
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Presentasi
Sumatif
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Rogayah, S.Si., apt, dkk. 2018. Teknik Pembuatan Sediaan Obat Jilid 2. Jakarta : EGC
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
LAMPIRAN
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
RINGKASAN MATERI
Hingga saat ini dari obat-obatan modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang
diisolasi dan dikembangkan dari tumbuhan. Peranan bioteknologi dalam budidaya multiplikasi,
rekayasa genetika dan penyaringan mikroba endofit yang dapat menghasilkan metabolit sekunder
penting dalam pengembangan bahan obat yang berasal dari tanaman obat tersebut. Bahkan dengan
kemajuan yang pesat dalam bioteknologi telah dapt menghasilkan beberapa jenis tanaman trasgenik
Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit. Vaksin mengandung bakteri, racun atau virus penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau
sudah dimatikan.
Untuk meningkatkan mutu obat secara terus menerus serta memberikan perlindungan yang lebih baik
kepaa masyarakat, setiap industri farmasi wajib menerapkan cara pembuatan obat yang baik. Cara
pembuatan obat yang baik adalah pedoman dasar dalam pembuatan obat yang menyangkt seluruh
aspek produksi dan pengendalian mutu, dan bertujuan untuk menjamin agar produk obat yang
dihasilkan senantisa memnuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
.
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu. (silang pada gambar)
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar
di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi laboratorium lalu melihat kondisi yang tidak
nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya?
: 6 JP ( 1 Pertemuan)
PETUNJUK PENGERJAAN
Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang disediakan!
Bacalah perintah dengan seksama!
Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk menentukan jawaban yang paling tepat!
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
Keterangan :
Nilai KKM ≥60
Siswa yang belum kompeten (nilai kurang dari KKM) maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten (nilai memenuhi dan melebihi KKM) diperbolehkan untuk memperbaiki
pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten dengan mengikuti pembelajaran pengayaan.
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
1. Menonton video mengenai peran farmasi industri 4.0 teknologi digital dan bioteknologi
di industri farmasi
2. Menjabarkan secara umum peran farmasi di industri 4.0 teknologi digital di industri farmasi
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
1. Menonton video tentang penerapan industri 4.0 teknologi digital dan bioteknologi di
industri farmasi
2. Menjabarkan secara umum peran farmasi di industri 4.0 teknologi digital di industri farmasi.
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
Pertemuan
2. KOMPETENSI INTI ke 6
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Peserta didik menyimak pertanyaan
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai mengenai pengendalian limbah B3, padat,
kegiatan pembelajaran dengan cai, gas di industri farmasi dan
dipimpin salah satu peserta didik menganalisa isu-isu gobal tentang farmasi
untuk memimpin doa dan obat- obatan.
3. Peserta didik menjawab presensi guru 2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
dan kesiapan belajar dengan tepat dan antusias
4. Peserta didik menyimak Capaian 3. Peserta didik menyimak tampilan video
Pembelajaran, tujuan pembelajaran pembelajaran yang berkaitan dengan
yang akan dicapai yang disampaikan mengenai pengendalian limbah B3, padat,
oleh guru cai, gas di industri farmasi dan
5. Peserta didik menyimak motivasi dari menganalisa isu-isu gobal tentang farmasi
guru dan obat- obatan.
6. Peserta didik menyimak dan merespon 4. Peserta mengamati video mengenai
apersepsi dengan mengajukan pengendalian limbah B3, padat, cair, gas di
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Presentasi
Sumatif
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
B3 Bahan Berbahaya dan Beracun
Korosif Sifat suatu subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur
atau memperoleh dampak negatif
Limbah Cair Sisa hasil buangan proses produksi atau aktifitas domestik lain yang
berupa cairan.
Teratogenik Agen asing yang dapat menyebabkan bayi cacat lahir akibat
terjadinya kelainan perkembangan pada janin selama dalam
kandungan.
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, Ruli Setya S.Si., apt. 2013. Undang-Undang Kesehatan. Jakarta. EGC
PERMENKES No 18 Tahun 2020
Sukowati, Yudha. 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. APFMI
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
LAMPIRAN
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
RINGKASAN MATERI
Kegiatan industri dalam menghasilkan suatu barang dan atau jasa memberikan
berbagai dampak positif dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Namun dari setiap
kegiatan produksi yang dilakukan oleh industri tentu menghasilkan dampak negatif juga yakni
limbah sebagai hasil sampingan dari kegiatan industri tersebut. Limbah yang disebut juga
polutan adalah bagian yang tidak terlepaskan dari suatu industri, baik industri besar maupun
industri kecil. Efek dari limbah yang dihasilkan itu tentu bisa mengganggu keseimbangan
lingkungan. Limbah yang dihasilkan suatu industri farmasi dapat berupa limbah cair, padat,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan limbah dan pembuangan akhir atau penimbunan basil
pengolahan tersebut. Bahan-bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan
manusia dinamakan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Yang termasuk B3 adalah bahan-
bahan kimia yang bersifat mudah meledak, mudah terbakar, korosif, radioaktif, karsiogenik,
mutagenik
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu. (silang pada gambar)
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada
semangat belajarmu?
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar
di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi laboratorium lalu melihat kondisi yang tidak
nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya?
dan teratogenik. Limbah gas ini merupakan material yang berupa debu atau uap. Yang
mana limbah tersebut biasanya dihasilkan selama proses produksi atau berasal dari uap asam
Perusahaan farmasi yang memiliki produk terkait pandemi Covid-19, baik dalam bentuk
produk promotif, preventif, dan kuratif mampu bertahan dan terus tumbuh. Bentuk promotif bisa
berupa multivitamin, kuratif sesuai regimen terapi Covid-19 secara nasional serta preventif
misalnya vaksin.
Industri farmasi sedang menghadapi kondisi moderate raised dimana permintaan produk-
produk farmasi yang berkaitan dengan penangan Covid-19 mengalami peningaktn signifikan,
tetapi di sisi lain permintaan produk yang tidak berkaitan langsung dengan Covid-19, tidak
: 6 JP ( 1 Pertemuan)
PETUNJUK PENGERJAAN
Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang disediakan!
Bacalah perintah dengan seksama!
Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk menentukan jawaban yang paling tepat!
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
PRODUK
Keterangan :
Nilai KKM ≥60
Siswa yang belum kompeten (nilai kurang dari KKM) maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten (nilai memenuhi dan melebihi KKM) diperbolehkan untuk memperbaiki
pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten dengan mengikuti pembelajaran pengayaan.
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
Peserta didik melakukan:
Pertemuan 7
2 KOMPETENSI INTI
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahulan b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Peserta didik menyimak pertanyaan mengenai
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan kendala saat produksi sediaan farmasi dan aspek
pembelajaran dengan dipimpin salah satu SDM di Industri farmasi .
peserta didik untuk memimpin doa 2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan tepat dan antusias
kesiapan belajar 3. Peserta didik menyimak tampilan video
4. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, pembelajaran yang berkaitan dengan kendala saat
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang produksi sediaan farmasi dan aspek SDM di
disampaikan oleh guru Industri farmasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru 4. Peserta didik membaca buku, handout atau
6. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi literature lainnya dari buku atau internet
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan berkaitan mengenai kendala saat produksi
dengan materi yang akan dibahas sediaan farmasi dan aspek SDM di Industri
7. Peserta didik menyimak garis besar cakupan farmasi
materi dan kegiatan yang akan dilakukan 5. Peserta didik membentuk kelompok
beranggotakan 3 orang, kemudian tiap kelompok
mengerjakan LKPD mencari informasi tentang
kendala saat produksi sediaan farmasi dan aspek
SDM di Industri farmasi.
6. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di
LKPD dengan komunikasi dan kerjasama yang
baik
7. Peserta didik mencari, menemukan dan
mencatat informasi tentang materi yang
ditugaskan dengan penuh antusias dan berpikir
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
kritis
8. Peserta didik mendiskusikan untuk menentukan
informasi yang tepat dan sesuai dengan tugas
yang diberikan.
9. Peserta didik menganalisa dan membandingkan
paparan materi yang telah diungkapkan dalam
kelompoknya dengan cermat dan tepat
10. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi
dengan presentasi hasil tugasnya
11. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
LKPD dengan komunikasi yang baik dan penuh
antusias
12. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan
terhadap presentasi temannya dengan cermat dan
lugas
13. Peserta didik menerima tanggapan dari peserta
didik lain dan guru
14. Peserta didik memperhatikan penguatan dan
penjelasanyang lebih luas dari guru atau peserta
didik lain
15. Peserta didik memberikan tepuk tangan pada
kelompok yangsudah tampil mempresentasikan
hasil diskusinya
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Presentasi
Sumatif
3. LAMPIRAN
GLOSARIUM
QA Quality Assurance yaitu proses memastikan bahwa persyaratan kualitas sebuah
QC Quality Control adalah uatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas
sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi
RnD Research and Devolopment adalah salah satu bagian paling penting dalam pembuatan
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, Ruli Setya. 2014. Undang-Undang Kesehatan. Jakarta : EGC
Nila, Aster. 2018. Farmakologi. Jakarta : EGC
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
LAMPIRAN
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
RINGKASAN MATERI
Salah satu dunia kerja yang memiliki persaingan ketat adalah dunia farmasi. Obat
merupakan salah satu kebutuhan manusia yang terbilang cukup penting. Industri farmasi memiliki
peran penting dalam menjamin dan memperbaiki kesehatan masyarakat, menghasilkan obat untuk
mengatasi berbagai penyakit dan menjamin pelayanan kesehatan yang berkesinambungan bagi
generasi sekarang dan mendatang. Industri farmasi merupakan salah satu elemen yang berperan
penting dalam mewujudkan kesehatan melalui aktivitasnya dalam bidang pembuatan obat.
Tingginya kebutuhan akan obat dalam dunia kesehatan melahirkan sebuah tuntutan terhadap
industri farmasi agar mampu memproduksi obat yang berkualitas. Industri farmasi juga
mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab sosial untuk menghasilkan obat yang bermutu
serta aman saat digunakan maupun disimpan. Untuk menghasilkan mutu obat yang berkualitas
personel yang sehat dan terkualifikasi dalam jumlah yang memadai, serta memahamai
Sumber daya manusia (SDM) di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud
keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan.
SDM selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi
perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak akan terwujud tanpa
peran aktif karyawan meskipun alat–alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat– alat
perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Manajemen Sumber daya manusia
mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan institusi. Walaupun didukung dengan sarana dan
prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang
handal kegiatan institusi tidak akan berjalan dengan baik, hal ini menunjukkan bahwa sumber daya
manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sumber
daya manusia juga dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan institusi. Contoh
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu. (silang pada gambar)
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar
di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi laboratorium lalu melihat kondisi yang tidak
nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya?
: 6 JP ( 1 Pertemuan)
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang disediakan!
Bacalah perintah dengan seksama!
2.
3.
Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah
Keterangan :
Nilai KKM ≥60
Siswa yang belum kompeten (nilai kurang dari KKM) maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten (nilai memenuhi dan melebihi KKM) diperbolehkan untuk memperbaiki
pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten dengan mengikuti pembelajaran pengayaan.
MODUL TEKNOLOGI FARMASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI