Anda di halaman 1dari 41

MODUL AJAR

PELAYANAN FARMASI

” CARA MEMBACA RESEP DOKTER, KALKULASI


BIAYA OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN”

Disusun Oleh :
Apt.Dwi astuti Sulistyawati,S.Si
1. INFORMASI UMUM

Penyusun Apt. Dwi Astut Sulistyawati, S.Si


Nama Sekolah SMK Muhammadiyah Banjarnegara
Tahun Penyusunan 2023
Jenjang SMK
Fase / Kelas F / XI
Alokasi Waktu 2 x 45 menit = 90 menit
Jumlah Peserta Didik 9 siswa
Kompetensi Awal Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus memahami :
cara membaca resep dokter, kalkulasi biaya obat dan perbekalan
kesehatan
Profil Pelajar Pancasila
● Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa dan beraklak
mulia : berdoa sebelum pelajaran dimulai
● Berpikir Kritis dalam menganalisis resep dokter, biaya obat, dan
perbekalan kesehatan
● Mandiri dapat menilai diri sendiri untuk persiapan dalam mengiku ti
pembelajaran.
● Berkebinekaan Global dalam menerima pendapat, kritik dan saran dari
teman dan guru saat melakukan diskusi dan presentasi hasil kerja
kelompok. Dapat bekerja sama dalam kelompok untuk mem buat
resume dari video yang ditayangkan
● Bergotong royong : dapat mengikuti diskusi dalam menyelesai kan
masalah yang berkaitan dengan resep dokter, biaya obat, dan
perbekalan kesehatan
Sarana dan Prasarana
a. Sarana
● Alat ● Gawai (laptop/handphone), HLT (Hibrid Learning Tools)

● Bahan ● Buku tulis, alat tulis

● Perkiraan Biaya
b. Prasarana
● Buku paket, materi ajar, internet
● Sumber ajar

● Media ajar

● Lingkungan Belajar
Target Peserta Didik
● Peserta didik reguler/tipikal

● Peserta didik dengan kesulitan belajar

● Peserta didik dengan pencapaian tinggi


Program Keahlian Farmasi Klinis dan komunitas
Pendekatan Scientifik
Model Pembelajaran Problem Based Learning
2. KOMPETENSI INTI
PERTEMUAN 1
A. Tujuan Pembelajaran
▪ Peserta didik mampu menjelaskan macam – macam bentuk resep obat

▪ Peserta didik mampu menjelaskan mengartikan singkatan – singkatan da lam


resep obat
B. Pemahaman Bermakna Peserta didik dapat memahami macam – macam bentuk resep obat dan me
ngartikan singkatan – singkatan dalam resep obat
C. Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimana perlakuan untuk resep yang telah disimpan lebih dari 3 tahun ?
2. Suatu resep harus didahulukan pembuatannya apabila terdapat tanda ?

D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) b. Kegiatan Inti (65 menit)
1. Peserta didik dan guru saling mem Fase 1 : Orientasi peserta didik pada masalah
beri dan menjawab salam serta me 1. Peserta didik melakukan penyelidikan dan bertanya jawab dengan
nyampaikan kabarnya masing-ma sing guru terkait masalah yang diajukan oleh guru lewat beberapa contoh
(komunikatif) resep, salinan resep yang disajikan. (Mengamati)
2. Peserta didik dicek kehadiran de ngan 2. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru berkaitan macam –
melakukan presensi oleh guru. macam bentuk resep obat singkatan – singkatan dalam resep obat
3. Peserta didik berdoa bersama de ngan menggunakan media Power Point dengan penuh responsive
guru. Doa dipimpin oleh salah satu (Literasi, Mengamati, Menanya) (Critical thinking, communi
peserta didik. cative)
4. Peserta didik menyiapkan diri agar
siap untuk belajar serta memeriksa Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
kerapi han diri dan bersikap disiplin 3. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru mengenai pem bagian
dalam se tiap kegiatan pembelajaran kelompok dan masalah yang akan dibahas dalam ke lompok.
5. Apersepsi : Guru bertanya kepada 4. Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok beranggotakan 7 peserta
peserta didik : apakah kalian pernah didik untuk masing-masing kelompok
mendengar tentang resep dokter ?
Kemudian peserta didik di tunjukkan Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
contoh resep dokter lalu ditanya apa
5. Peserta didik bersama kelompok mengerjakan LKPD yang telah
kah kalian mengetahui resep dokter ?
disajikan oleh guru. (collaborative, communicative, Mengumpul kan
6. Guru mengkaitkan pembelajaran se
informasi/mencoba)
belumnya dengan materi yang akan
diajarkan. Guru bertanya sebutkan
6. Peserta didik melakukan penyelidikan dan bertanya jawab dengan
guru terkait masalah yang diajukan oleh guru dalam LKPD. (Critical
macam-macam resep dokter?
7. Guru menyampaikan capaian pembe thinking, collaborative, communicative)
lajaran dan tujuan yang ingin dicapai
dalam pembelajaran Fase 4 : Membimbing diskusi kelompok
8. Motivasi : Peserta didik menyimak 7. Peserta didik menganalisa dan membandingkan paparan materi yang
penjelasan dari guru yaitu mempela telah diungkapkan dalam kelompoknya dengan cermat dan tepat
jari hal yang berhubungan dengan 8. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dengan presentasi hasil
resep dokter tugasnya
9. .Guru melakukan test diagnostik/tes 9. Peserta didik berkonsultasi dengan guru jika mendapatkan hal yang
awal kepada peserta didik kurang jelas. (collaborative, communicative).

Fase 5 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


10. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi yang berupa LKPD
(collaborative, communicative, Mengkomunikasikan)
11. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan terhadap presentasi
temannya dengan cermat dan lugas
12. Peserta didik menerima tanggapan dari peserta didik lain dan guru

Fase 6 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemeca han masalah


13. Peserta didik memperbaiki/memeriksa hasil jawaban yang masih
kurang tepat. Guru mengevaluasi hasil presentasi dari peserta didik
(Critical Thinking, Mengolah dan menganalis data)
14. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil jawaban yang dikerjakan
oleh peserta didik
c. Kegiatan Penutup dan Refleksi Peserta didik dan guru bersama-sama membuat rangkuman/kesim pulan
Peserta Didik (15 Menit) terkait dengan materi yang berhubungan dengan resep dokter dengan
penuh antusias, cermat dan tepat.
Refleksi Guru
Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan hasil pembelaja ran :
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik.
● Adakah yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini ?

● Apakah ada kesulitan dalam pembelajaran hari ini?

● Apa yang kalian lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?

● Apakah pembelajaran hari ini, dapat berguna dikehidupan kalian ?


Mengapa ?
Peserta didik menjawab soal post test dengan cermat dan tepat.
Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
1. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan “Doa” dan salam penutup
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Kognitif Ketrampilan
Diagnostik Penilaian diri Tertulis
Formatif Tertulis (LKPD)
Sumatif Tertulis (Post test) Presentasi
F. Pengayaan dan Remedial
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: peserta
didik diberikan materi masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
REMEDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum mencapai nilai standar KKTP. Bagi
para peserta didik ini, bila memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran ulang
sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial. Soal-soal yang diberikan untuk
mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang
diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai akhir yang
berhasil diraih

3. GLOSARIUM
Resep permintaan tertulis seorang dokter
Formulae officinalis resep yang tercantum dalam buku farmakope
Formulaemagistralis resep yang ditulis oleh dokter menurut pendapatnya sendiri
Remidium Cardinal obat yang berkhasiat utama
Remidium Ajuvans obat yang menunjang bekerjanya bahan obat utama
Corrigens zat tambahan yang digunakan untuk memperbaiki warna, rasa dan bau dari obat utama

Constituens / Vehiculum / zat tambahan


Exipiens
Salinan resep salinan yang dibuat oleh apotik
4. DAFTAR PUSTAKA
Hartati, dkk. 2018. K3LH Program Keahlian Farmasi untuk SMK/MAK kelas X. Jakarta: EGC
Setyarini, dkk. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat X untuk SMK Farmasi. Jakarta: Penerbit Pilar Utama Mandiri.
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI

PENGERTIAN RESEP
Dalam arti umum resep adalah Formulae Medicae, dan terbagi atas:
a. Formulae officinalis
yaitu resep yang tercantum dalam buku farmakope atau buku lainnya dan merupakan standar
b. Formulaemagistralis
yaitu resep yang ditulis oleh dokter menurut pendapatnya sendiri, kadang-kadang merupakan gabungan formula
officinalis dengan penambahan/pengurangan. Inilah yang pada umumnya disebut resep
Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter , dokter gigi atau dokter hewan yang diberi ijin berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi
penderita. Resep selalu dimulai dengan
tanda R/ yang artinya recipe (ambilah). Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru tertera nama dan jumlah obat. Umumnya
resep ditulis dalam bahasa latin. Suatu resep yang lengkap harus memuat :
● Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan

● Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat

● Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep

● Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

● Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik hewan

● Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal
Pembagian suatu resep yang lengkap :
1. Nama, alamat dokter, tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio )
2. Aturan pakai dari obat yang tertulis ( signatura )
3. Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep ( subcriptio )
4. Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invocatio )
5. Nama obat, jumlah, bentuk yang akan dibuat dan cara membuatnya (praescriptio atau ordinatio )
Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi (terbatas pada pengobatan gigi dan mulut) dan dokter hewan (terbatas
pada pengobatan hewan). Dokter gigi diberi ijin menulis resep dari segala macam obat untuk pemakaian melalui mulut, injeksi
(parentral) atau cara pemakaian lainnya, khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut. Sedangkan pembiusan / patirasa
secara umum tetap dilarang bagi dokter gigi (S.E.) Depkes No. 19/Ph/62 Mei 1962.

Resep untuk pengobat segera


Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera dokter dapat
memberi tanda :
Cito : segera
Urgent : penting
Statim : penting
P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.
Ditulis pada bagian atas kanan resep, apoteker harus mendahulukan pelayanan resep ini termasuk resep antidotum .
Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka dalam resep ditulis Iteratie. Dan ditulis berapa kali resep boleh diulang.
Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X . Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak
dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep baru.

Komponen Resep Menurut Fungsi


Menurut fungsi bahan obatnya resep terbagi atas :
1. Remidium Cardinal, adalah obat yang berkhasiat utama
2. Remidium Ajuvans, adalah obat yang menunjang bekerjanya bahan obat utama
3. Corrigens, adalah zat tambahan yang digunakan untuk memperbaiki warna, rasa dan bau dari obat utama.
Corrigens dapat kita bedakan sebagai berikut :
a. Corrigens Actionis,digunakan untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat utama.
Contohnya pulvis doveri terdiri dari kalii sulfas ipecacuanhae radix, dan opii pulvis. Opii pulvis sebagai zat berkhasiat
utama menyebabkan orang sukar buang air besar, karena itu diberi kalii sulfas sebagai pencahar sekaligus
memperbaiki kerja opii pulvis tsb.
b. Corrigens Odoris, digunakan untuk memperbaiki bau dari obat.
Contohnya oleum Cinnamommi dalam emulsi minyak ikan.
c. Corrigens Saporis, digunakan untuk memperbaiki rasa obat.
Contohnya saccharosa atau sirupus simplex untuk obat - obatan yang pahit rasanya.
d. Corrigens Coloris, digunakan untuk memperbaiki warna obat .
Contohnya obat untuk anak diberi warna merah agar menarik untuk diminum.
e. Corrigens Solubilis, digunakan untuk memperbaiki kelarutan dari obat utama. Contohnya Iodium dapat mudah larut
dalam larutan pekat KI / NaI
4. Constituens / Vehiculum / Exipiens, merupakan zat tambahan. Adalah bahan obat yang bersifat netral dan dipakai sebagai
bahan pengisi dan pemberi bentuk, sehingga menjadi obat yang cocok. Contohnya laktosum pada serbuk, amylum dan
talcum pada bedak tabur.

Contoh resep berdasarkan fungsi bahan obatnya.


R/ Sulfadiazin 0,500 - Remidium Cardinale
Bic. Natric 0,300 - Remidium Ajuvans
Saccharum 0,100 - Corrigens Saporis
Lact. 0,200 - Constituens
Mf. Pulv.dtd no X
S.t.d.d.p. I
Pro : Tn. Budi

Salinan Resep (Copy Resep)


Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli juga
harus memuat :
1). Nama dan alamat apotik
2). Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.
3). Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
4). Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum diserahkan dan pada
resep dengan tanda ITER …X diberi tanda detur orig / detur …..X
5). Nomor resep dan tanggal pembuatan.
Istilah lain dari copy resep adalah apograph, exemplum, afschrif. Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan
tugasnya, penandatanganan atau pencantuman paraf pada salinan resep yang dimaksud diatas dilakukan oleh Apoteker
Pendamping atau Apoteker Pengganti dengan mencantumkan nama terang dan status yang bersangkutan.
Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau dokter yang merawatnya sekarang, penderita sendiri
dan petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut perundangundangan yang berlaku (contohnya petugas
pengadilan bila diperlukan untuk suatu perkara).

Penyimpanan Resep
Apoteker Pengelola Apotik mengatur resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan nomor urut penerimaan resep.
Resep adalah suatu dokumen dan harus disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun. Resep yang mengandung narkotika
harus dipisahkan dari resep lainnya. Resep yang disimpan melebihi jangka 3 tahun dapat dimusnahkan.
Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotik
bersama-sama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik. Pada pemusnahan resep harus dibuat berita acara
pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 dan ditanda-tangani oleh APA bersama dengan sekurang-
kurangnya seorang petugas apotik
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

a. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu. (silang pada gambar)

b. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu ?

c. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah?

d. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi laboratorium lalu melihat kondisi yang tidak nyaman, misalnya dari segi
ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya ?

e. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang macam – macam bentuk resep obat ?
Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH BANJARNEGARA
Mata Pelajaran : Pelayanan Farmasi
Konsentrasi Keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas
Kelas / Fase : XI / F
Tahun Aaran : 2023/2024

Kelompok :
Anggota :
PETUNJUK PENGERJAAN

Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang disediakan !
Bacalah perintah dengan seksama !
Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk menentukan jawaban yang paling
tepat !

TUGAS PROYEK KEJURUAN FARMASI

Aktivitas :
a. Mengamati
b. Mendeskripsikan
c. Mengkomunikasikan

KEGIATAN :
Tiap siswa menuliskan salinan resep dan etiket dari resep dibawah in i

Dr. Benny
SIP : 1245/x/SIP/2000
Alamat : Jl. Kemuning

Yk, 19 Feb 2009

R/ Amoxan tab mg 250


m. f. pulv. d.t.d. No. X
S. 3 d. d. p. I
ς

R/ Teosal tab ½
Iter 2x Ketotifen mg 1
m.f. l. a. pulv.No. X
S.2.d.d.pulv.I
ς
Pro : An. Dani (6 th
PEMBELAJARAN REMIDIASI
Peserta didik melakukan :
1. Perhatikan dengan seksama contoh salinan resep di bawah ini !

2. Buatlah deskripsi dari salinan resep tersebut !

PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Peserta didik melakukan :
1. Bagaimana perlakuan untuk resep yang telah disimpan lebih dari 3 tahun ?
2. Terdapat tanda apakah yang menunjukkan uatu resep harus didahulukan pembuatannya ?
INSTRUMEN PENILAIAN

1. Bentuk Tes : Tertulis


2. Bentuk Soal : Pilihan Ganda
3. Instrumen : - Pengetahuan
- Keterampilan
- Sikap

Instrumen Peniaian Sikap


No Hari/Tanggal Nama Peserta Didik Perilaku Sikap Pos/Neg Tindak Lanjut
1
2
3
4
5
ASESMEN

Perhatikan contoh resep di bawah ini baik-baik

1. Pernyataan yang benar terkait kelengkapan resep diatas adalah …


A. Ada tanggal penulisan resep
B. Ada paraf dokter
C. Tidak ada alamat pasien
D. Tidak ada aturan minum
E. Ada nama pasien tetapi tidak dicantumkan umur pasien
2. Jika terdapat dtd pada resep maka ...
A. Penimbangan dilakukan lebih banyak daripada yang tertulis dalam resep
B. Penimbangan dilakukan sesuai yang tertulis dalam resep
C. Penimbangan dilakukan dengan mengalikan masing – masing bahan dengan jumlah sediaan yang dibuat
D. Penimbangan dilakukan dengan mengalikan semua bahan sesuai yang tertulis dalam resep
E. Penimbangan dilakukan dengan menjumlahkan masing – masing bahan dengan sediaan yang dibuat
3. Jika umur pasien 15 tahun, berapa dosis maksimum 1 hari, dan dosis pakai 1 hari untuk sediaan coffein …
A. 1,12g dan 2g
B. 0,12 g dan 3g
C. 1,12g dan 3g
D. 0,2g dan 3g
E. Tidak ada jawaban benar
4. Jika umur pasien 15 tahun. Berapa persentase pemakaian coffein dalam 1 hari …
A. 25,6 %
B. 26,6 %
C. 27,6 %
D. 28, 6%
E. 29,6 %
5. Jika umur pasien 15 tahun. Berapa persentase pemakaian efedrin dalam 1 hari …
A. 51,3 %
B. 52,3 %
C. 53,3 %
D. 54, 3%
E. 55,3 %

KUNCI JAWABAN

1. E
2. C
3. E
4. B
5. C

PERTEMUAN 2
Tujuan Pembelajaran
● Peserta didik mampu membedakan perhitungan harga berdasar jenis penjualan
dengan benar

● Peserta didik mampu menyimpulkan komponen perhitungan biaya obat menurut


permintaan pada resep dengan benar dan teliti

● Peserta didik mampu mengemukakan cara perhitungan biaya obat yang dibuat
menurut permintaan dengan benar

● Peserta didik mampu menentukan jumlah kebutuhan sediaan sesuai permintaan


pada resep denganbenar dan teliti
Pemahaman Bermakna Peserta didik dapat memahami perhitungan biaya obat yang dibuat menurut permintaan
Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimanakah cara menentukan harga jual obat di apotek ?

Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti
1. Guru membuka pertemuan dengan mengucap Fase I : Orientasi Peserta didik pada masalah
salam, menanyakan kabar, dan meminta salah 1. Peserta didik menyimak penjelasan guru melalui media PPT
satu peserta didik untuk memimpin doa 2. Guru menyampaikan masalah “ Bagaimana cara kalian
2. Guru mengecek kondisi kebersihan kelas, dan membedakan resep tunggal dan racikan? bagaimana cara
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap menghitung biaya resep menurut permintaan untuk resep
disiplin tersebut ? “
3. Guru menanyakan beberapa pertanyaan ter kait Fase II: Mengorganisasian Peserta didik
pembelajaran sebelumnya tentang “ Perhi 3. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok terdiri dari 2-3
tungan Harga jual Obat di apotek”, guru orang
menanyakan“ Bagaimanakah cara menentu kan 4. Guru membagikan resep, daftar HJA dan LKPD pada masing
harga jual obat di apotek?” – masing kelompok
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan Contoh resep:
sistem penilaian secara lisan dan tertulis di PPT
5. Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembela
jaran kepada peserta didik, dimana akan
diadakan post test di akhir pembelajaran
6. Guru memberikan pertanyaan apersepsi terha
dap siswa “ Teman- teman, kalian pasti per nah
ke apotek bukan ? Coba kalian perhatikan
adakah perbedaan saat pelyanan penjualan untuk
2 gol obat tersebut ? Jika ada, apakah yang
membedakannya ? 5. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru mengenai
7. Pesertaa didik memberikan jawaban /menyam kegiatan diskusi yang akan dilakukan untuk menganalisis
paikan pendapat atas pertanyaan yang disam masalah tersebut
paikan oleh guru Fase III: Membimbing Penyelidikan
8. Guru memotivasi peserta didik bahwa peserta 6. Guru memberikan arahan mengenai langkah – langkah yang
didik perlu memahami cara perhitungan biaya harus dikerjakan
obat agar peserta didik bisa mempersiapkan 7. Peserta didik melakukan diskusi, dan kajian literasi untuk
untuk menghadapi ujian kompetensi melalui mencari jawaban atas permasalahan yang disajikan dalam tuk
latihan menghitung biaya obat resep dan menuliskan dalam LKPD
Fase IV. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
8. Peserta didik menyelesaikan LKPD tepat waktu
9. Peserta didik mempresentasikan hasil LKPD
10. Peserta didik lain memberikan tanggapan kepada kelompok
yang melakukan presentasi
Fase V Menganalisis da Evaluasi Proses Pemeca han Masalah
11. Guru mengajak peserta didik menceritakan kesan dan
pengalaman selama diskusi
12. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengeva luasi
jawaban / pendapat temannya dalam pemeca han masalah
yang dilakukan
13. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari
c. Kegiatan Penutup dan Refleksi Peserta d. Refleksi Guru
Didik
1. Guru memberikan apresiasi untuk peserta didik 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
atas keaktifannya selama diskusi 2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelaja ran ?
2. Peserta didik mengerjakan post test 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada
3. Guru merefleksikan pembelajaran yang sudah kegiatan pembelajaran ?
dilakukan dan menginformasikan materi beri 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berke giatan
kutnya yaitu pengelolaan perbekalan farmasi di dapat teratasi dengan baik ?
puskesmas
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
pembelajaran ini ?
mengucapkan salam dan menunjuk peserta didik
untuk memimpin doa
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran ?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan
kompetensi?
A. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Presentasi
Sumatif
B. Pengayaan dan Remidial
REMIDIAL
Berdasarkan hasil pembelajaran, peserta didik yang belum mencapai ketuntasanbelajar diberi kegiatan pembelajarn
remedial dalam bentuk :
1. Bimbingan perorangan menggunakan tutor sebaya jika jumlah peserta didik yang belum tuntas = 20%
2. Belajar kelompok jika jumlah peserta didik yang belum tuntas antara 20%
3. Pembelajaran ulang jika jumlah peserta didik belum tuntas =50%
PENGAYAAN
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan
dalam bentuk penugasan dan mengerjakan soal –soal

GLOSARIUM
HJP : (Harga Jual Produsen), harga yang dijual produsen ke distributor, baik PBF maupun apotek
HNA : ( Harga Netto Apotik), harga obat yang dibeli apotek dari distributor
HET : (Harga Eceran Tertinggi), harga tertinggi yang ditetapkan pemerintah dalam menjual suatu
obat. Di apotek, HJA tidak boleh melebihi HET
HJA : Harga jual apotek, harga jual yang ada di apotek
PPN pajak pertambahan nilai, pajak yang dikenakan untuk setiap pertambahan nilai dari proses
transaksi dari produsen sampai ke konsumen
Margin / Laba : ratio profitbiitas yang dihitung dengan membandingkan antara laba dan pajak dengan
penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

Bassed, J. Dkk. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 1985.
Khamidinal. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Natsir, Hasnah. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin, 2012. Sitorus, Marham.
Laboratorium Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Underwood, A.L dan K.A Day J.R. Analisis Kimia Kuantitatkif. Jakarta: Erlangga, 2010.
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI

PERHITUNGAN HARGA OBAT DALAM RESEP

A. Harga Jual Obat


Harga jual obat (HJA) di apotek adalah harga yang akan ditawarkan apotek kepada pasien. HJA ditentukan
denagn mempertimbangkn beberapa komponen. Adapun komponen yang dimaksud adalah :
1. Harga Netto Apotek (HNA)
HNA sama dengan harga beli yang dibayarkan apotek kepada PBF tanpa memperoleh potongan penjualan
(diskon). Pada penulisan faktur, HNA dibagi menjadi dua jenis, HNA dari faktur yang sudah termasuk PPN,
dan HNA dari faktur tanpa PPN.
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN adalah jenis pajak tidak langsung untuk disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan merupakan
penanggung pajak (konsumen akhir). Berdasarkan ketentuan dari pemerintah, besaran PPN per april 2022
adalah 11%
3. Margin / Laba
Margin keuntungan / laba adalah ratio profitbiitas yang dihitung dengan membandingkan antara laba dan
pajak dengan penjualan. Besaran laba ditentukan sesuai kebijakan apotek dengan mempertimbangkan
biaya operasional apotek.
Harga Jual Obat di apotek (HJA) tidak boleh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan
untuk masing – masing sediaan.

HJA = HNA + PPN + LABA

B. Harga Jual Obat berdasar Resep


Resep merupakan permintaan tertulis dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker baik bentuk kertas
maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi/ alkes bagi pasien.
Saat pelayanan resep, tenaga kefarmasian perlu melakukan skriinning resep terebih dahulu, antara lainkajian
farmsetik untuk mengetahui dosis obat dalam resep apakah susdah sesuai dengan kebutuhan pasien, dan
memeriksa ketersediaan obat apakah dapat memenuhi permintaan dalam resep, serta sebagai dasar perhitungan
biaya resep yang harus dibayarkan oleh pasien.
Pada perhitungan biaya resep, perlu diperhatikan bahwa jumlah obat yang dibutuhkan dlam resep tunggal (non
racikan) berbeda dengan resep racikan.pada resep tunggal, yang perlu diperhatikan adalah jumlah (numero)
yang akan ditebus pasien.
Namun, untuk resep racikan seperti puyer, kita harus memperhatikan ada tidaknya “dtd” pada peintah resep.
Karena hal ini akan berpengaruh pada jumlah obat yang akan diberikan pada pasien. Resep tunggal merupakan
resep dimana obat disiapkan dalam kemasan unit tunggal siap konsumsi, sedangkan resep racikan merupakan
resep yang terdiri dari satu atau lebih jenis obat yang penyiapannya dengan cara mencampur kan sediaan, atau
mengubah bentuk sediaan tersebut misal tablet dibuat puyer, rekonstitusi sirup kering,dsb. Komponen
perhitungan biaya resep terdiri atas HNA, embalase ( Harga wadah pembungkus obat, alat lain seperti:
plastik,copy resep), dan tuslah ( Jasa Pelayanan Kefarmasian). Besaran tuslah dan embalase merupakan
ketentuan yang ditetapkan oleh masing – masing apotek.

Biaya Resep = (HJA x Jml Obat) + Embalase + Tuslah


C. Prosedur Pelayanan Penjualan Obat dengan Resep
Berikut adalah SOP/ langkah – langkah pelayanan resep di apotek secara umum :
1. Menyambut pasien dengn 5 S ( Senyum, Salam, Sapa,So[an dan Santun)
2. Menanyakan kebutuhan pasien dengan menanyakan “ Ada yang bisa kami bantu?”
3. Memberi nomor antrian ke pasien
4. Melakukan skrinning resep
5. Memeriksa ketersediaan obat sesuai permintaan
6. Menghitung jumlah biaya
7. Konfirmasi ketersediaanobat dan biaya ke pasien
8. Jika pasien setuju, maka tenaga kefarmasian menyiapkan obat sesuai resep
9. Mengecek ulang kesesuaian resep dengan jumlah fisik obat, serta etiker yang akan diserahkan ke pasien
10. Menyerahkan obat beserta PIO ke pasien
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

a. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu. (silang pada gambar)

b. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu ?

c. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah ?

d. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi laboratorium lalu melihat kondisi yang tidak nyaman, misalnya dari segi
ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya ?

e. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang perhitungan harga obat dalam resep ?
Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH BANJARNEGARA
Mata Pelajaran : Pelayanan Farmasi
Konsentrasi Keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas
Kelas / Fase : XI / F
Tahun Aaran : 2023/2024

Kelompok :
Anggota :
PETUNJUK

Sebelum menggunakan LKPD ini, perhatikan hal-hal berikut ini !


Baca dan pahami petunjuk serta langkah kegiatan dengan cermat !
Lakukan langkah-langkah kegiatan secara runtut dengan selalu memperhatikan
keselamatan Kerja !
Diskusikan dengan kelompok dalam menyelesaikan permasalahan/
menyelesaikan tugas !
Tanyakan kepada guru jika ada yang belum dipaham

ORIENTASI MASALAH
Bacalah artikel dibawah ini dengan seksama dan apa yang akan kalian lakukan sebagai Asisten Tenaga
Kefarmasiaan, jika mendapatkan kasus yang hampir sama.

Duh, Dokter Dan Perawat Rugikan Pasien Dengan Resep Obat


https://www.fimela.com/lifestyle/read/3723355/duh-dokter-dan-perawat-rugikan-pasien-dengan resep obat

Kondisi badan yang menurun dan akhirnya membuat kita harus beristirahat di rumah. Bila sudah bedrest tapi masih
saja belum membaik, periksa ke dokter dan minum obat adalah jalan terbaik daripada membeli obat sendiri dan
bisa saja salah obat atau salah diagnosa. Dokter akan memberikan solusi terbaik dan memberikan obat yang sesuai
dengan penyakit kita. Harga obat bervariasi, tergantung dengan kemampuan dan tingkat parah atau tidaknya
penyakit.
Biasanya dokter akan memberi obat atau resep yang bisa kita tebus. Namun sayang, ternyata resep obat ini menjadi
'bisnis' bagi dokter dan bisa merugikan pasien. Kasus mafia resep yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum
dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Jawa Barat. Temuan itu
berawal dari aduan pasien rawat inap di ruangan Kacapiring Atas yang mengeluh harus membeli obat di salah satu
apotek swasta. Padahal, pasien tersebut memiliki kartu asuransi kesehatan,dikutip dari merdeka.com.
Ternyata, para dokter itu memiliki kerja sama dengan apotek yang dirujuk atau malah dokter tersebutlah yang
memiliki apotek yang menjadi tempat untuk menebus obat yang ditulis di resep. Bila dokter merujuk
pasienpasiennya untuk membeli obat di apotek yang dirujuk maka dokter akan mendapat keuntungan tambahan.
Padahal hal ini tidak diperbolehkan karena seharusnya dokter tidak membebani pasien dengan membeli obat-
obatan Yang seharusnya bisa dibeli dengan harga lebih murah atau dengan asuransi.
Ternyata, praktik seperti ini sudah lama terjadi dan kerap terjadi di berbagai Rumah Sakit yang ada di Indonesia.
Praktik seperti ini sudah l ama terjadi di rumah sakit milik daerah tersebut dan sudah bukan rahasia lagi. Karena
selain dokter juga ada beberapa oknumperawat maupun karyawan yang juga bekerjasama dengan dokter tersebut
yang nantinya akan diberikan bonus dari pembelian resep oleh pasien.
Karena hal seperti ini, bisa merugikan Rumah Sakit ataupun pasien. Terlebih bagi pasien kurang mampu
atau yang sudah memiliki asuransi tapi tetap harus menebus obat dengan harga yang mahal. Padahal bila sudah
memiliki asuransi atau surat keterangan tidak mampu, tidak diwajibkan untuk menebus obat sendiri atau bisa
diberikan obat yang generik dan gratis. Kasuskasus seperti ini mencoreng nama baik dokter dan perawat sebagai
tenaga medis penolong nyawa manusia.
1. Berdasarkan artikel yang kalian baca, sebagai Asisten Tenaga Kefarmasian apa yang kalian lakukan jika ada
seorang pasien datang ke apotik menyerahkan resep, setelah kalian hitung dan disampaikan ke pasien
ternyata uang pasien tidak cukup, beliau hanya membawa uang Rp.5 0.000

Keterangan untuk menghitung harga obat :


1. Ongkos pembuatan 1 resep racikan sebesar Rp. 3.000,00
2. Ongkos pembuatan 1 resep tanpa racikan Rp. 1.000,00
3. Harga 1 kertas perkamen Rp.500,00
4. Daftar Harga Jual Apotek 5.

2. Analisislah perhitungan harga obat dari faktur dibawah ini apakah sudah ber PPN atau belum ber PPN yang
disajikan hasil harga obat dibuat dalam bentuk tabel harga obat. Profit diminta 25 %

3. Berapa biaya obat pada resep dibawah ini, Resep bertanda dtd dan tidak dtd. (da tales doses, berikan sesuai
dosis yang diminta) Harga obat diambil dari harga faktur yang sudah dikerjakan
KISI – KISI SOAL PENGETAHUAN

Mata Pelajaran : Perhitungan Biaya Obat


Guru Mata Pelajaran : Apt. Dwi Astuti, Sulistyawati, S.Si
Kelas : XI
Fase : F
Semester : Gasal
Level No.
No Indikator Soal Bentuk Soal
Kognitif Soal
1 Memahami harga pokok obat Esay C2 1
2 Menjelaskan fungsi harga pokok penjualan Esay C2 2
3 Menerapkan secara detail rumusan Harga Pokok Penjualan obat di Esay C2 3
Apotek baik dari Harga Netto Apotek (HNA) serta harga Tertinggi
(HET)
4 Menganalisa perhitungan harga obat dengan berdasarkan faktur Esay C2 4
menghitung harga jual apotik dengan profit yang diminta 25%
5 Mengevaluasi perhitungan harga resep jika uang pasien tidak cukup Esay C2 5
untuk menebus seluruh harga pada resep

INSTRUMEN PENILAIAN

4. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

5. Instrumen Penilaian Keterampilan


Pedoman Penskoran:
Kategori 4 skor 4, apabila bisa mengkalkulasi harga obat dalam resep dengan benar dan teliti
Kategori 3 skor 3, apabila bisa mengkalkulasi harga obat dalam resep dengan
Kategori 2 skor 2, apabila mengkalkulasi harga obat dalam resep tetapi kurang
Kategori 1 skor 1, apabila salah dalam mengkalkulasi harga obat dalam resep

Pedoman Penilaian :

Nilai Perolehan = Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor total
6. LEMBAR OBSERVASI SIKAP
No Hari/Tanggal Nama Peserta Didik Perilaku Sikap Pos/Neg Tindak Lanjut
1
2
3
4
5

7. RUBRIK
No Aspek Sangat Baik Baik Cukup Baik
1 Memahami harga po kok Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik menyebut
obat menyebutkan pengerti an menyebutkan pengerti an kan dengan mencopy da ri
harga pokok perjua lan harga pokok penjua lan materi letak titik atau
secara rinci dan de tail dengan gaya baha sanya koma sama
sendiri
2 Menjelaskan fungsi har ga Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik hanya
pokok penjualan menjelaskan fungsi har ga menjelaskan fungsi harga menjelaskan 2 fungsi da ri
pokok penjualan se cara pokok penjualan harga pokok penjualan
lengkap
3 Menerapkan secara de tail Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik hanya
rumusan Harga Po kok menerapkan secara de tail menerapkan dengan gaya mampu menerapkan sa lah
Penjualan obat di Apotek rumusan Harga Po kok bahasanya meru musan satu rumusan Harga Pokok
baik dari Harga Netto Penjualan obat di Apotek Harga Pokok Penjualan Penjualan obat di Apotek,
Apotek (HNA) ser ta baik dari Harga Netto obat di Apo tek baik dari Harga Netto Apotek
harga Tertinggi (HET) Apotek (HNA) ser ta harga Harga Net to Apotek (HNA) atau har ga eceran
Tertinggi (HET) (HNA) serta harga tertinggi HET
Tertinggi (HET)
4 Menganalisa perhitu ngan Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik kurang
harga obat de ngan menganalisa harga obat menganalisa harga o bat mampu menganalisa
berdasarkan fak tur dengan detail dan ter berdasarkan faktur harga obat berdasarkan
menghitung harga jual perinci berdasarkan fak tur menghitung harga jual faktur menghitung harga
apotik dengan profit yang menghitung harga ju al apotik dengan profit jual apotik dengan profit
diminta 25% apotik dengan profit yang yang diminta 25% yang diminta 25%
diminta 25%
5 Mengevaluasi perhitu Peserta didik mampu Peserta didik kurang Peserta didik tidak mam
ngan harga resep jika mengevaluasi perhitu mampu dalam menge pu dalam mengevaluasi
uang pasien tidak cu kup ngan biaya obat, jika uang valuasi perhitungan bi perhitungan biaya obat,
untuk menebus se luruh pasien tinggal Rp. 50.000 aya obat, jika uang pa jika uang pasien tinggal
harga pada resep sien tinggal Rp. 50.000 Rp. 50.000
ASSEMEN

1. Jelaskan pengertian harga pokok perjualan


2. Sebutkan fungsi harga pokok penjualan
3. Jelaskan rumusan Harga Pokok Penjualan obat di Apotek bila diketahui ;
a. Harga Netto Apotek (HNA)
b. HArga Eceran Tertinggi (HET)
4. Berdasarkan faktur dibawah ini hitung harga Dragon los HJA jika profit yang diminta 25%

5. Ibu Siti datang ke apotek membawa resep untuk anaknya yang sedang sakit. Beliau hanya membawa uang
Rp.50.000,00 sehingga dia menanyakan dahulu berapa harga obat yang harus dibayarnya. Bila perlu, ibu siti
membeli separuhnya saja. Berap yang harus dibayar oleh ibu Siti untuk menebus separuh obat dalam resep di
bawah ini ?
Keterangan untuk menghitung harga obat :
a. Ongkos pembuatan 1 resep sebesar Rp.2.500,00
b. Jumlah obat kurang dari 1 tablet/kapsul tetap dihitung dengan harga 1 tabler/kapsul
c. Harga 1 cangkang kapsul Rp.500,00
d. Daftar Harga Jual Apotek
KUNCI JAWABAN

1. Harga pokok penjualan ialah harga pembelian barang ditambah biaya-biaya lain yang diperhitungkan sampai
barang siap dijual
2. Fungsi harga pokok :
a. Untuk menetapkan harga jual
b. Untuk menghitung laba/rugi
c. Untuk menilai efisiensi/pengawasan
e. Untuk menilai persedian barang
3. Pada perhitungan Harga Pokok Penjualan obat di Apotek bila diketahui HNA dan HET jelaskan rumusan
perhitungan harga pokoknya
a. Harga Netto Apotek (HNA) = Harga Netto Apotek (HNA) + Laba
b. HArga Eceran Tertinggi (HET) = Harga Eceran Tertinggi (HET) – Potongan Penjualan
4. Perhitungan HARGA JUAL OBAT DRAGON YANG PROFIT DIMINTA 25%
Dragon los

HNA : Harga Netto X PPN ( Tanpa Discon)


Rp. 111.000 X 10 % = Rp. 11.100
Rp. 111.000 + 11.100 = Rp. 122.100
HNA: (Harga Netto X PPN ) - Disc (Dengan Discon)
Rp. 111.000 X 10 % = Rp. 11.100
Rp. 111.000 + 11.100 = Rp. 122.100
Rp. 122.100 X 2 % = Rp. 2.442
Rp. 122.100- 2.442 = Rp. 119.658
HJA : HNA X Profit (Tanpa diskon)
122.100 x 25 % = Rp.30.525
122.100+ 30.525 = Rp. 152.625
HJA : HNA X Profit (dengan discon)
Rp. 119 658 X 2 % = Rp. 2.393,2
Rp. 119.658 – 2.393,2 = Rp. 117.262
5.
Kesimpulan : jadi ke uang yang di bawa pasien cukup dan masih sisa

PERTEMUAN 3

Tujuan Pembelajaran ● Peserta didik mampu memeriksa perbekalan farmasi di Apotek dengan benar

● Peserta didik mampu menganalisis perbekalan farmasi di Apotek dengan tepat

● Peserta didik mampu menganalisis pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek


dengan cermat dan teliti

● Peserta didik mampu mengevaluasi pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek


dengan penuh tanggung jawab
Pemahaman Bermakna Peserta didik dapat memahami pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek benar
Pertanyaan Pemantik 1. Apa yang dimaksud perbekalan farmasi ?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan pengelolaan perbekalan farmasi ?

Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti
1. Guru mengawali pertemuan dengan mengu Fase 1 Orientasi Masalah
capkan salam pembuka dan meminta salah 1. Guru menayangkan video tentang kasus kekosongan persediaan
satu peserta didik untuk memimpin berdo’a. farmasi di Apotek.
(Religius/PPK) 2. Peserta didik mengamati dan mengajukan pertanyaan terkait
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik masalah yang disampaikan guru atau diperoleh dari bahan
(TPACK) bacaan yang disarankan dengan bahasa yang santun.
3. Guru memberikan apersepsi tentang Apa saja 3. Guru memberikan penjelasan terkait materi dengan masalah
contoh perbekalan farmasi di Apotek (Obat yang disampaikan
dan alat kesehatan)?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan Fase 2 Mengorganisasi peserta didik
sistem penilaian. 1. Guru membagi kelompok peserta didik yang terdiri daari 5-6
5. Guru memberikan motivasi pentingnya mem orang dan memastikan setiap anggota memahami tugasnya
pelajari pengelolaan perbekalan farmasi masing-masing
6. Guru memberikan pretest (TPACK) 2. Guru menyanpaikan link materi dan LKPD kepada siswa
3. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/
bahan/ alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
dengan cermat dan teliti.

Fase 3 Membimbing Penyelidikan individu maupun kelompok


1. Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pe ngumpulan
data/bahan selama proses penyelidikan
2. Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/
referensi/sumber belajar) dari buku ataupun media digital
lainnya untuk bahan diskusi tentang kasus ke tidak sesuaian
penerimaan barang, penyimpanan, dan pengendalian perbekalan
farmasi di Apotek serta mengisi LKPD dengan cermat dan teliti.

Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan Karya


4. Guru memantau diskusi dan membimbing pengisian LKPD dan
pembuatan power point sehingga hasil diskusi kelompok siap
untuk dipresentasikan.
5. Peserta didik melakukan diskusi untuk menghasilkan
pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan atau disajikan
dalam bentuk power point dengan penuh tanggung jawab

Fase 5 Menganalisis dan Mengevaluasi proses peme cahan


masalah
1. Guru mengundi urutan presentasi dengan acak
2. Guru membimbing presentasi dan mendorong kelom pok
memberikan tanggapan ataupun saran kepada kelompok lain.
3. Peserta didik melakukan presentasi dan tanya jawab. Kegiatan
dilanjutkan dengan merangkum atau membu at kesimpulan
sesuai dengan masukan pada saat pre sentasi dengan runtut dan
rapi
c. Kegiatan Penutup dan Refleksi Peserta d. Refleksi Guru
Didik
1. Guru memberikan apresiasi untuk kelompok 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
belajar dan siswa yang aktif dalam berdiskusi 2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembela jaran ?
ataupun melakukan presentasi 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
2. Peserta didik mengerjakan post tes pembelajaran ?
3. Guru bersama peserta didik membuat kesim 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegia tan dapat
pulan tentang materi pengelolaan perbekalan teratasi dengan baik ?
farmasi di Apotek 5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan
4. Guru merefleksi pembelajaran yang telah dila pembelajaran ini ?
kukan dan memberikan pemaparan materi 6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pertemuan berikutnya yaitu Pengelolaan Per pembelajaran ?
bekalan Farmasi di Rumah Sakit. 7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan
kompetensi ?
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran de ngan
mengucapkan salam dan menunjuk pe serta
didik untuk memimpin doa
C. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Presentasi
Sumatif
D. Pengayaan dan Remidial
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut :
1. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan CP
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
2. Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan CP dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu
mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan yang diberikan oleh guru. Nilai
yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh perbaikan adalah nilai akhir
yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan lainnya dari guru.

REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini, bilamemungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan
pembelajaran ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial. Soal-soal yang
diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian
Harian. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai
akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan ainnya dari guru

GLOSARIUM

DOEN Daftar Obat Esential Nasiona yang berisi obat yang sangat dibutuhkan oleh sebagian
masyarakat, dipilih oleh para pakar dan praktisi berdasaran evidence base yang ada.
Farmakoekonomi Ilmu yang mempelajari cara penerapan ilmu ekonomi di bidang farmasi.
Tata Kelola yang Baik Suatu program yang digagas oleh WHO untuk mengurangi praktek ilegal di bidang
di Bidang Farmasi farmasi.
Daftar Plafon Harga Dokumen yang berisi daftar obat yang digunakan oleh profesional kesehatan
Obat (DPHO)
FEFO First Expire First Out adalah mekanisme penggunaan obat yang berdaarkan prioritas
masa kadaluarsa obat tersebut.
FIFO First In First Out adalah mekanisme penggunaan obat yang tidak mempunyai masa
kadaluarsa. Prioritas penggunaan obat berdasarkan waktu kedatangan obat.
UDD Unit Dosage Dispensing adalah mekanisme distribusi obat bagi pasien berdaarkan
unit dosis yang telah diresepkan
IDD Induvidual Dosage Dispensing adalah mekanisme distribusi obat bagi pasien
berdasarkan resep perorangan
Lead Time Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan dari mualai pemesanan sampai obat
diterima

DAFTAR PUSTAKA

Allwood, M.C, Fell JT., “Textbook of Hospital Pharmacy”, Blockwell Scientific Publications, 1980.
Aslam M, Tan CK, Prayitno A.,” Farmasi Klinis, Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien”,
Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003
Brown TR., “ Handbook of Institutional Pharmacy Practice”, 4nd ed, ASHP, 2005
Charles, JP Siregar, Prof, Dr, MSc., “Farmasi Klinik, Teori dan Penerapan”, Cetakan I, EGC, 2004
Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC, “Pharmaceutical Care Practice”, Mc Graw Hill, 1998
Quick, J.D., “Managing Drug Supply,2nd ed., Revised and Expanded, WHO, Kumarian Press, 1997
Depkes RI, Direktorat Bina Obat Publik, Buku Pedoman Pengelolaan Obat, Jakarta, 2002
Depkes RI, Direktorat Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta, 2004
Admininistrasi Farmasi jilid 1,2002, Afrizal ,Jakarta, EGC Penerbit buku Kedokteran
Admininistrasi Farmasi jilid 2,2002, Afrizal ,Jakarta, EGC Penerbit buku Kedokteran
Pelayanan Farmasi, 2016, Jakarta, APMFI Press
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI

PERBEKALAN FARMASI DI APOTEK

Apotek adalah suatu tempat tertentu untuk melaksankaan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada
masyarakat

Tugas dan fungsi apotek


1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan
2. Sarana farmasi untuk melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau
bahan obat
3. Sarana penyeluran perbekalan farmasi dalam menyebarkan obat-obatan yang diperlukan masyarakat secara
luas dan merata

Pengelolaan apotek
Pengelolaan apaotek adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh seorang apoteker pengelola apotek
(APA) dalam rangka tugas dan fungsi apotek yang meliputi perencanaan, pengorgani sasian, pelaksanaan,
pengawasan dan penilaian. Pengelolaan apotek meliputi :
1. Bidang pelayanan kefarmasian
2. Bidang material
3. Bidang administrasi dan keuangan
4. Bidang ketenagakerjaan
5. Bidang lain yang berkaiatan dengan tugas dan fungsi apotek

Pelayanan apotek
1. Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan
2. Pelayanan resep sepenuhnya tanggung jawab APA serta sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian
profesinya yang dilandasi kepentingan masyarakat
3. Apoteker tidak boleh mengganti obat generik yang tertulis dalam resep dengan obat paten
4. Bila pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis dalam resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter
untuk memilihkan obat yang lebih tepat dan terjangkau. Apoteker wajib memberikan informasi yang berkaitan
dengan penggunaan obat secara aman, tepat, rasional, atau atas permintaan masyarakat
5. Apotek dilarang meyalurkan barang dan/atau menjual jasa yang tidak ada hubungannya dengan fungsi
pelayanan kesehatan
6. Yang berhak meracik resep adalah apoteker dan asisten apoteker di bawah pengawasan apotekernya
7. Apotek dapat ditutup pada hari libur resmi atau hari libur keagamaan setelah mendapat persetujuan dari dinas
kesehatan setempat atau pejabat lain yang berwenang.

Pengadaan dan penyimpanan obat


Pengadaan dan penyimpanan obat di apotek harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut :
1. Obat-obat dan perbekalan farmasi yang diperoleh apotek harus bersumber dari pabrik farmasi, pedagang
besar farmasi (PBF), apotek lain atau alat distribusi lain yang sah. Obat tersebut harus memenuhi ketentuan
daftar obat wajib apotek (DOWA). Surat pesanan obat dan perbekalan farmasi lainnya harus ditandatangani
oleh apoteker dengan mencantumkan nama dan No Surat Izin Kerja (SIK). Bila berhalangan, APA dapat diwkili
oleh apoteker pendamping atau apoteker pengganti.
2. Obat dan bahan obat harus disimpan dalam wadah yang cocok serta memenuhi ketentuan pembungkusan dan
penandaan yang sesuai dengan Farmakope edisi terbaru atau yang telah ditetapkan oleh Badan POM
3. Penerimaan, penyimpanan, serta penyaluran obat dan perbekalan kesehatan di bidang farmasi harus diatur
dengan administrasi
Penyusunan Stok Perbekalan Farmasi
Perbekalan farmasi disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis. Untuk memudahkan pengendalian stok maka
dilakukan langkah-langkah berikut:
6. Gunakan prinsip FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out) dalam penyusunan perbekalan
farmasi yaitu perbekalan farmasi yang masa kadaluwarsanya lebih awal atau yang dietrima lebih awal harus
digunakan lebih awal sebab umumnya perbekalan farmasi yang datang lebih awal biasanya juga diproduksi
lebih awal dan umumnya relatif lebih tua dan masa kadaluwarsanya lebih awal.
7. Susun perbekalan farmasi dalam kemasan besar di atas pallet secara rapi dan teratur.
8. Gunakan lemari khusus untuk penyimpanan narkotika.
9. Simpan perbekalan farmasi yang dapat dipengaruhi oleh temperatur , udara, cahaya dan kontaminasi bakteri
pada tempat yang sesuai.
10.Simpan perbekalan farmasi dalam rak dan berikan nomor kode, pisahkan perbekalan farmasi dalam dengan
perbekalan farmasi perbekalan farmasi untuk penggunaan luar.
11.Cantumkan nama masing-masing perbekalan farmasi pada rak dengan rapi.
12.Apabila persediaan perbekalan farmasi cukup banyak, maka biarkan perbekalan farmasi tetap dalam boks
masing-masing.
13.Perbekalan farmasi yang mempunyai batas waktu penggunaan perlu dilakukan rotasi stok agar perbekalan
farmasi tersebut tidak selalu berada di belakang sehingga dapat dimanfaatkan sebelum masa kadaluwarsa
habis.
14.Item perbekalan farmasi yang sama ditempatkan pada satu lokasi walaupun dari sumber anggaran yang
berbeda.

Pemusnahan obat
Pemusnahan obat dan perbekalan farmasi karena rusak, dilarang atau kadaluarsa dilakukan dengan cara dibakar,
ditanam atau dengan cara lain yang ditetapkan oleh Badan POM. Pemusnahan tersebut harus dilaporkan oleh APA
kepada Dinkes setempat dengan mencantumkan
5. Nama dan alamat apotek
6. Nama APA
7. Perincian obat dan perbekalan kesehatan yang dimusnahkan
8. Rencana tanggal dan tempat pemusnahan
9. Cara pemusnahan
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

a. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu. (silang pada
gambar)

b. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu?

c. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah?

d. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi laboratorium lalu melihat kondisi yang tidak nyaman, misalnya
dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya?

e. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang Perbekalan Farmasi di Apotek ?


Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH BANJARNEGARA
Mata Pelajaran : Pelayanan Farmasi
Konsentrasi Keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas
Kelas / Fase : XI / F
Tahun Aaran : 2023/2024

Kelompok :
Anggota :
PETUNJUK BELAJAR

Bentuklah kelompok belajar dengan anggota 5 – 6 orang !


Lakukanlah pengelolaan sediaan farmasi dan jawablah LKPD sesuai dengan
petunjuk tersedia !
Tulislah jawaban di LKPD pada tempat yang telah disediakan!
Buatlah presentasi berupa power point jawaban LKPD !
Setelah waktu pengerjaan habis atau selesai, presentasikanlah hasil kerja
kelompok didepan kelas.!
Peserta didik dari kelompok lain memberikan pendapat atau pertanyaan dari
presentasi yang sudah dilakukan.

KEGIATAN 1

Berdasarkan hasil pencarian informasi mengenai tahapan pengelolaan sediaan farmasi di apotek pada tahap
pengelolaan manakah yang salah / kurang sehingga menyebabkan penumpukan obat kadaluarsa di apotek ?
bagaimana solusi agar di apotek tidak sampai memiliki obat kadaluwarsa ? Tuliskan solusi kelompok kalian pada
kolom di bawah ini dan presentasikan menggunakan power point !

Jawaban :

PEMBELAJARAN REMIDIASI
Peserta didik melakukan :
1. Carilah informasi mengenai tahapan pengelolaan perbekalan farmasi di apotek !

PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Peserta didik melakukan :


1. Carilah informasi tentang metode perhitungan untuk menentukan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan BMHP !
INSTRUMEN PENILAIAN

1. Bentuk Tes : Tertulis


2. Bentuk Soal : Pilihan Ganda
3. Instrumen : - Pengetahuan
- Keterampilan
- Sikap

Instrumen Peniaian Sikap


No Hari/Tanggal Nama Peserta Didik Perilaku Sikap Pos/Neg Tindak Lanjut
1
2
3
4
5
ASESMEN

1. Suatu kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai evaluasi yang saling terkait antara satu dengan yang lain
disebut...
A. Perencanaan perbekalan Farmasi
B. Pengelolaan perbekalan Farmasi
C. Administrasi perbekalan Farmasi
D. Manajemen perbekalan Farmasi
E. Manajemen Farmasi

2. Berikut ini adalah cakupan dari tata kelola perbekalan di gudang farmasi, kecuali...
A. Pengadaan
B. Penerimaan 
C. Pencatatan
D. Penjualan 
E. Pembelian

3. Tugas pokok perbekalan farmasi yaitu...


A. Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien
B. Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan
C. Meningkatkan kompetensi tenaga Farmasi
D. Jawaban A dan B benar
E. Semua benar 

4. Beberapa aspek pengelolaan obat meliputi, kecuali...


A. Perencanaan pengadaan
B. Pengadaan
C. Administrasi 
D. Penggunaan
E. Pelayanan

5. Saat penerimaan barang di apotek, faktur harus diperiksa dan dicocokkan dengan...
A. Nama barang, harga, jumlah dan tanggal kedaluarsa
B. Kemasan barang, potongan harga, bonus, dan jumlah
C. Jumlah barang, kemasan, kualitas, dan tanggal produksi
D. Nama barang, kemasan, jumlah dan tanggal kedaluarsa
E. Kemasan kualitas dan tanggal kadaluarsa

Anda mungkin juga menyukai