Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH : SMKK ARGA HUSADA


MATA PELAJARAN : PELAYANAN FARMASI 1
KELAS / SEMESTER : XII / GANJIL
MATERI POKOK : MENERAPKAN PEMBUATAN SEDIAAN OBAT BENTUK TABLET
ALOKASI WAKTU : 2 JP X 4

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta didik di harapkan
dapat menjelaskan pengertian dan komponen tablet penggolongan tablet penggolongan tablet,
macam-macam kerusakan pada tablet pengujian / pemeriksaan sedian tablet dengan penuh rasa
ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan
pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta
mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Pertemuan ke / Materi
1 / Pengertian 2 / 3/ 4 / Macam- 5 / Pengujian /
dan komponen Penggolongan Penggolongan macam pemeriksaan
tablet tablet sedian tablet
tablet kerusakan pada
tablet
Pendahuluan Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan
tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.
Kegiatan inti Model Model Model Model Model
Discovery Discovery Discovery Discovery Discovery

1. Stimulus
2. Identifikasi
masalah
3.
Pengumpulan
data
4. Pengolahan
data
5. Verifikasi/
pembuktian
6. Menarik
simpulan
Penutup Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas,
menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.
Media/ alat Buku teks,
bahan sumber buku-buku
belajar admin di lab
simulasi
apotek, blog
belajar.
C. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Penilaian sikap : observasi pada siswa selama pembelajaran
2. Penilaian pengetahuan : tes lisan, tes tulis
3. Penilaian ketrampilan : unjuk kerja (praktik/demontrasi)

Kediri, Juli 2020


Yang mengesahkan Penyusun
Kepala Sekolah SMKK ARGA HUSADA Guru Mapel PF 1

Fransiska Shinta Mega Wardani, S.Si, Apt Fransiska Shinta Mega Wardani, S.Si, Apt
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PJJ DARING
LAMPIRAN : RPP KD 3.20 DAN 4.20 Menerapkan pembuatan sediaan obat bentuk tablet
Langkah-langkah pembelajaran pertemuan ke-1-4 model discovery

KEGIATAN WKT STRATEGI PJJ DARING WKT

Pendahuluan Pendahuluan
Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan 15’ Anak-anak masuk dalam google class, mengisi 5‘
tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.
absen, menjawab salam dari guru dan guru
memberi motivasi pada anak-anak.

Kegiatan Inti Kegiatan inti 30’


Mengamati Media: GOOGLE CLASS
stimulus Siswa membaca atau media presentasi
1. Peserta didik diarahkan untuk mengamati stimulus berupa penjelasan 20’
tentang Menerapkan pembuatan sediaan obat bentuk tablet
2. Peserta didik diarahkan untuk merumuskan pertanyaan/menerima pertanyaan
terkait hasil pengamatan stimulus dan tujuan pembelajaran tentang materi secara
secara klasikal.
Mengumpulkan data
Peserta didik mulai bertanya dan memberi
3. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan informasi/data terkait materi
20’ 10’
feedback materi
secara mandiri/berkelompok dibimbing guru

Mengolah data Berdiskusi dalam kelompok Media: google class


4. Peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah informasi/data terkait materi k di 20’ 15’
dalam kelompoknya dengan bimbingan guru.
Memverifikasi
5. Secara berkelompok, peserta didik melakukan verifikasi hasil pengolahan data
Media: Video/WA Call/google class forum
materi kepada guru. 10’
Menyimpulkan dalam kelompok bersama guru
6. Guru mengarahkan semua peserta didik untuk menyusun simpulan. ’
Konfirmasi ke kelompok berupa tanya jawab
Penutup (tes lisan) yang dapat mengecek pemahaman
5’
Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan setiap siswa
rencana pertemuan berikutnya.
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI

TABLET (MENURUT FI III)


Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler,
kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat
tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat
pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok.
TABLET (MENURUT FI IV)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan
metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
Tablet merupakan bentuk sediaan farmasi yang paling banyak tantangannya didalam mendesain dan
membuatnya. Misalnya kesukaran untuk memperoleh bioavailabilitas penuh dan dapat dipercaya dari obat
yang sukar dibasahi dan melarutkannya lambat, begitu juga kesukaran untuk mendapatkan kekompakan
kahesi yang baik dari zat amorf atau gumpalan. Namun demikian, walaupun obat tersebut baik kempanya,
melarutnya, dan tidak mempunyai masalah bioavailabilitas, mendesain dan memproduksi obat itu masih
penuh tantangan, sebab masih banyak tujuan bersaing dari bentuk sediaan ini.
TABLET MENURUT IMO
Tablet adalah sediaan padat ,dibuat secara kempa cetak,berbentuk rata atau cembungrangkap,umumnya
bulat,mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
Ukuran Tablet
· Menurut R. Voigt
- garis tengah pada umumnya 15-17 mm
- bobot tablet pada umunya 0,1 g-1g
· Menurut Lachman
- tablet oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inci
- berat tablet berkisar antara 120-700 mg ≥ 800 mg
- diameternya 1/4-7/6 inci
· Menurut Dom Martin
- 1/8-1 1/5 inci
· Menurut FI III
- kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet

Kriteria Tablet
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
· harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan
· harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil
· keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau mekanik
· keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan
· harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan
· bebas dari kerusakan fisik
· stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan
· zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu
· tablet memenuhi persyaratan Farmakope yang berlaku

 Komposisi Tablet
a. Zat pengikat(binder)
Dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak,dapat merekat.Biasanya yang digunakan adalah mucilago
Gummi Arabici 10 -20 %(panas solutio Mythylcellulosum 5%).
b. Zat penghancur(disinterogator)
Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.Biasanya yang digunakan adalah amilum manihot
kering,gelatinum,agar – agar, natrium alginat.
c. Zat pelicin(lubricant)
Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan(matrys).Biasanya digunakan talkum 5 %,Magnesium
stearas,Acidum Stearicum.
d. Zat pengisi (diluent)
Dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet.biasanya digunakan Saccharum lactis,Amylum
manihot,calcii phospas,calcii carbonas dan zat lain yang cocok.
e. Zat penyalut
Untuk maksud dan tujuan tertentu tablet disalut dengan zat penyalut yang cocok,biasanya berwarna atau
tidak.
· Tablet bersalut gula (sugar coating)
Tablet ini sering disebut dragee.Menggunakan penyalut larutan gula.
· Tablet bersalut kempa (press coating)
Sering disebut tablet dalam tablet.menggunakan granul halus kering yang dikempa
di sekitar tablet ini.
· Tablet bersalut selaput (film coating)
Tablet ini dilapisi selaput tipis dengan zat penyalut yang dikenakan atau disemprotkan pada tablet.
· Tablet bersalut enterik (enteric coating)
Mengunakan campuran serbuk lilin karnauba atau asam stearat dan serabut tumbuh – tumbuhan dari agar
– agar atau kulit pohon elm.
SYARAT TABLET
 Memenuhi keseragaman ukuran
 Memenuhi keseragaman bobot
 Memenuhi waktu hancur
 Memenuhi keseragaman isi zat berkhasiat
 Memenuhi waktu larut (dissolution test)
KEUNGGULAN TABLET
 cepat dapat dilayani di apotik, karena sudah tersedia dan tidak perlu diracik dahulu
 mudah disimpan (stabil) dan dibawa
 lebih mudah menelan tablet daripada puyer (sebagian besar orang)
KERUGIAN TABLET
 komposisi dan dosis belum tentu sesuai kebutuhan penderita
 waktu disintegrasi dan disolusi bila tidak memenuhi syarat, maka kadar obat plasma tidak tercapai

Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet terdiri atas :


1. Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
a. Tablet Konvensional Biasa
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri
atau kombinasi dengan bahan eksipien seperti :
- pengisi (memberi bentuk) : laktosa
- pengikat (memberi adhesivitas atau kelekatan saat bertemu saluran cerna) : amylum, gelatin, tragakan
- desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)
b. Tablet Kempa Multi atau Kempa Ganda
Adalah tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresi tunggal sehingga tablet akhir
tersebut terdiri atas dua atau lebih lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapt
memisahkan zat aktif yang inkompatibel (tidak tersatukan).
c. Tablet Lepas Lambat
Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup
untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau
konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu (misal tablet lepas lambat 6 jam,
12 jam, dsb).
d. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)
Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi
asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat aktifnya terkendali pada waktu-waktu tertentu.
e. Tablet Salut Gula
Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak.
Tujuannya untuk melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O 2, kelembaban), menutup rasa dan bau
tidak enak, menaikkan penampilan tablet.
f. Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air
yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali.
g. Tablet Effervesen
Tablet kempa jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena mengeluarkan CO 2. Tablet ini harus
dilarutkan dalam air baru diminum.
h. Tabel Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.
2. Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut
a. Tablet Bukal
Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan diantara gusi dan pipi. Biasanya keras dan berisis
hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat tersebut dalam waktu yang lama (secara
perlahan).
b. Tablet Sublingual
Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat
penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera
memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.
c. Tablet Hisat atau Lozenges
Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat
dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut.
d. Dental Cones (Kerucut Gigi)
Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong
setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang
kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa anti bakteri yang dilepaskan secara perlahan-lahan, atau
untuk mengurangi pendarahan dengan melepaskan suatu astringen atau koagulan.
3. Tablet Kempa Digunakan melalui Liang Tubuh
a. Tablet Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja
lokal atau sistemik.
b. Tablet Vaginal
Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi
disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi
lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam pengobatan sistemik.
4. Tablet Kempa untuk Implantasi
Tablet implantasi atau pelet dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan
untuk implantasi subkutan (untuk KB, mencegah kehamilan).
5. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain
a. Tablet Triturat untuk Dispensing
Adalah tablet yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan tertentu. Tablet kempa atau cetak
berbentuk kecil umumnya silindris digunakan untuk memberikan jumlah zat aktif terukur yang tepat untuk
peracikan obat (FI IV). Digunakan sebagai tablet sublingual atau dilepaskan di atas lidah dan ditelan dengan
air minum.
b. Tablet Hipodermik
Tablet cetak atau kempa yang dibuat dari bahan mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Umumnya
digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan menambahkan pelarut steril (FI IV)
c. Tablet Dispending
Tablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk sediaan padat atau cair. Dimaksudkan untuk
ditambahkan ke dalam air dengan volume tertentu, oleh ahli farmasi atau konsumen, untuk mendapatkan
suatu larutan obat dengan konsentrasi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai