I. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 4 :Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
III. INDIKATOR
3.1 Menunjukkan rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang
Pencipta melalui pengembangan berbagai keterampilan praktik ilmu resep
dalam membuat pesediaan suppositoria dengan baik dan rapi sebagai
tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya
3.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (teliti, cermat, hati-hati dan
tanggungjawab) dalam setiap tindakan sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan dasar-dasar kefarmasian pada praktik ilmu resep
3.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam setiap tindakan sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan dasar-dasar
kefarmasian pada praktik ilmu resep melalui kerja pembuatan sediaan
suppositoria sesuai dengan aturan
V. MATERI POKOK
Pertemuan ke-1 dan ke-2
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM SUPPOSITORIA
Suppositoria menurut FI edisi IV adalah sediaan padat dalam berbagai
bobot dan bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina atau
uretra.Umumny meleleh ,melunak,atau melarut dalam suhu tubuh
.Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat
ataupun sebagai pembawa zat terapeutik yang bersifat lokal atau
sistemik.
Macam-macam suppositoria
1. Rektal Suppositoria
2. Vaginal Suppositoria (Ovula)
3. Urethal Suppositoria (bacilla,bougies)
PERTEMUAN KE -3
Keuntungan suppositoria
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi lambung
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzym pencernaan dan asam
lambung
3. Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat
berefek lebih cepat dibandngkan penggunaan obat per oral
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
PERTEMUAN KE-4
Tujuan penggunaan obat bentuk suppositoria
Dipakai untuk pengobatan lokal baik dalam rektum maupun
dalam vagina
Digunakan untuk distribusi sistemik karen dapat diserap dalam
membran mukosa dalam rektum
Apabila penggunaan peroral tidak memungkinkan
Aksi kerja awal diperoleh secara cepat agar terhindar dari
pengrusakan obat oleh enzim dalam saluran gastro intestinal.
Pertemuan ke-5
BAHAN DASAR SUPPOSITORIA
Penggolongan bahan dasar suppositoria
Bahan dasar berlemak
Bahan dasar yang dapat bercampur/larut dalam air
Bahan dasar lain misalnya pembentuk emulsi air dalam minyak
Pertemuan ke-6
METODE PEMBUATAN SUPPOSITORIA
MENANYA
Peserta didik menanyakan urutan proses sediaan kapsul
MENCOBA
Peserta didik mengamati dan menyimak kembali demonstrasi cara proses
sediaan
suppositoria
MENGUMPULKAN DATA
Peserta didik melakukan tugas sesuai yang tertulis di LKS
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
1. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan pada pertemuan terahir atau kelima setelah
pelaksanaan ulangan harian pada pertemuan ke empat. Materi
pembalajaran remedial menggunakan materi pembelajaran regular.
Adapun spesisikasi materinya disesuaikan dengan hasil analisis ulangan
harian.
2. Pengayaan
Seperti halnya remedial, pengayaan dilakukan di pertemuan terakhir.
Pengayaan materi pelajaran tidak bersifat wajib, jadi hanya dilakukan jika
masih tersedia waktu pembalajaran yang tersisa. Pengayaan materi
pelajaran dilakukan guna memperkaya khazanah pengetahuan peserta
didik terkait dengan materi pelajaran yang inti.
X. EVALUASI
a. Prosedur evaluasi : penilaian proses, post tes
b. Jenis evaluasi : tes kinerja, tes cognitive dam sikap
c. Bentuk evaluasi : pengamatan, praktek
d. Alat evaluasi : lembar penilaian, soal
e. Tindak lanjut :
1. Siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM dinyatakan tuntas belajar
2. Siswa yang memperoleh nilai ˂ KKM mengikuti remedial atau tutor
sebaya
Fitriana Ariyanti,S.Farm.,Apt
LAMPIRAN :
1. Lembar Observasi Penilaian
2. Lembar Soal
I. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 4 :Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
II. KOMPETENSI DASAR
V. MATERI POKOK
Pertemuan ke-1,2 dan 3
PENGERTIAN, KEUNTUNGAN SEDIAAN LARUTAN DAN FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN
Menurut FI edisi IV,solutiones atau larutan adalah sediaan cair yang
mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Menurut FI edisi
III, larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut.
Kecuali dinyatakan lain, sebagai pelarut (solven) adalah air suling.
Istilah solute digunakan untuk zat terlarut.
Keuntungan sediaan larutan yaitu:
- Merupakan bentuk sediaan yang lebih disukai anak-anak
- Menjamin adanya keseragaman dosis
- Mudah diberikan kepada pasien yang sukar menelan bentuk padat
- Bentik ;arutan lebih mudah terabsorsi dibanding bentuk tablet
Fenol
Pertemuan ke-6,7,8,9
MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN OBAT.
Berdasakan cara pemberiaanya, bentuk sediaan larutan dibedakan atas
:
1. Larutan oral
Adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberiaan oral
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan
pengaroma, pemanis, dan pewarna yang larut dalam air
Potiones (obat minum)
Eliksir
Sirup
Netralisasi,saturasi,dan potio effervescent
2. Larutan topikal
Adalah larutan yang biasanya mengandung air tetapi sering kali
juga pelarut lain misalnya etanol untuk penggunaan topikal pada
kulit dan mukosa mulut, larutan topikal yang berupa suspensi
disebut lotio.
Sediaan yang termasuk larutan topikal adalah :
Collyrium
Guttae opthalmicae
Collutorium
Collunarium
Gargarisma
Littus oris
Guttae oris
Guttae nassales
Guttae auricularis
Inhallattoines
Injektiones
Enema
Douche
Obat kompress
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Model : Inquiry terbimbing
b. Pendekatan : Scientific
c. Metode : Demonstrasi, praktik
Menggali pengetahuan awal tentang sediaan obat caair meliputi larutan zat
terlarut cara pembuatan, obat sediaan cair
Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dengan
skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan, serta penilaian yang akan
dilaksanakan
Kegiatan Inti (25 menit)
MENANYA
Peserta didik menanyakan urutan proses sediaan obat cair
MENCOBA
Peserta didik mengamati dan menyimak kembali demonstrasi cara proses
sediaan
Obat cair
MENGUMPULKAN DATA
Peserta didik melakukan tugas sesuai yang tertulis di LKS
Guru memberikan cara proses sediaan aerosol dan memberikan informasi hal-
hal yang harus diperhatikan peserta didik.
bersama kelompoknya.
d. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan pada pertemuan terahir atau kelima setelah
pelaksanaan ulangan harian pada pertemuan ke empat. Materi
pembalajaran remedial menggunakan materi pembelajaran regular.
Adapun spesisikasi materinya disesuaikan dengan hasil analisis ulangan
harian.
e. Pengayaan
Seperti halnya remedial, pengayaan dilakukan di pertemuan terakhir.
Pengayaan materi pelajaran tidak bersifat wajib, jadi hanya dilakukan jika
masih tersedia waktu pembalajaran yang tersisa. Pengayaan materi
pelajaran dilakukan guna memperkaya khazanah pengetahuan peserta
didik terkait dengan materi pelajaran yang inti.
IX. EVALUASI
a. Prosedur evaluasi : penilaian proses, post tes
b. Jenis evaluasi : tes kinerja, tes cognitive dam sikap
c. Bentuk evaluasi : pengamatan, praktek
d. Alat evaluasi : lembar penilaian, soal
e. Tindak lanjut :
1. Siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM dinyatakan tuntas belajar
2. Siswa yang memperoleh nilai ˂ KKM mengikuti remedial atau tutor
sebaya
Fitriana Ariyanti,S.Farm.,Apt
LAMPIRAN :
1. Lembar Observasi Penilaian
2. Lembar Soal
I. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 4 :Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
II. KOMPETENSI DASAR
V. MATERI POKOK
Pertemuan ke-1,2 dan 3
PENGERTIAN SUSPENSI DAN STABILITAS SUSPENSI
Menurut FI edisi IV suspensi adalah sediaan cair yang mengandung
partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Sediaan suspensi
ada yang langsung dapat digunakan atau suspensi jadi seperti suspensi
antasida ada pula yang berbentuk campuran padat dan harus di
konstitusikan dulu dengan pembawa sebelum digunakan (suspensi
segar) seperti bannthrocin. Berdasarkan pemakaiannya suspensi
digolongkan sebagai berikut :
- Suspensi oral
- Suspensi topikal
- Suspensi tetes telinga
- Suspensi opthalmik
- Suspensi untuk injeksi
- Suspensi injeksi terkonstitusi
- Suspensi untuk lavement
Stabilitas suspensi
Faktor-faktor yang mempengaruhi satabilitas suspensi :
Ukuran partikel
Kekentalan /viscositas
Jumlah partikel
Sifat/muatan partikel
F = Vu/Vo
c. Metode reologi
Berhubungan dengan faktor sedimentasi dan redispersibilitas
membantu menetukan karakteristik pengendapan serta
mengatur pembawa dan susunan partikel untuk tujuan
perbandingan
d. Perubahan ukuran partikel
MENANYA
Peserta didik menanyakan urutan proses sediaan suspensi
MENCOBA
Peserta didik mengamati dan menyimak kembali demonstrasi cara proses
sediaan
suspensi
MENGUMPULKAN DATA
Peserta didik melakukan tugas sesuai yang tertulis di LKS
Guru memberikan cara proses sediaan suspensi dan memberikan informasi hal-
hal yang harus diperhatikan peserta didik.
bersama kelompoknya.
d. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan pada pertemuan terahir atau kelima setelah
pelaksanaan ulangan harian pada pertemuan ke empat. Materi
pembalajaran remedial menggunakan materi pembelajaran regular.
Adapun spesisikasi materinya disesuaikan dengan hasil analisis ulangan
harian.
e. Pengayaan
Seperti halnya remedial, pengayaan dilakukan di pertemuan terakhir.
Pengayaan materi pelajaran tidak bersifat wajib, jadi hanya dilakukan jika
masih tersedia waktu pembalajaran yang tersisa. Pengayaan materi
pelajaran dilakukan guna memperkaya khazanah pengetahuan peserta
didik terkait dengan materi pelajaran yang inti.
X. EVALUASI
a. Prosedur evaluasi : penilaian proses, post tes
b. Jenis evaluasi : tes kinerja, tes cognitive dam sikap
c. Bentuk evaluasi : pengamatan, praktek
d. Alat evaluasi : lembar penilaian, soal
e. Tindak lanjut :
1. Siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM dinyatakan tuntas belajar
2. Siswa yang memperoleh nilai ˂ KKM mengikuti remedial atau tutor
sebaya
Fitriana Ariyanti,S.Farm.,Apt
LAMPIRAN :
1. Lembar Observasi Penilaian
2. Lembar Soal
I. KOMPETENSI INTI
KI 4 :Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
V. MATERI POKOK
Pertemuan ke-1
PENGERTIAN EMULSI , KOMPONEN EMULSI,TIPE EMULSI DAN
TUJUAN PEMAKAIAN EMULSI
Menurut FI edisi IV emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil.
Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi atau
emulgator yang mencegah koalesensi yaitu , penyatuan tetesan kecil
menjad tetesan besar dan akhirnya menjadi satu fase tunggal yang
memisah.
Komponen emulsi terdiri dari :
Komponen dasar ( fase dispersi,fase kontinue,emulgator)
Komponen tambahan (corigen,pengawet, anti oksidan)
Tipe emulsi
Emulsi tipe o/w (oil in water)
Emulsi tipe w/o (water in oil)
Tujuan pemakaian emulsi
Emulsi merupakan sediaan yang stabil dan homogen dari dua cairan
yang saling tidak bercampur tujuannya adalah :
a. Untuk pemakaian dalam secara peroral
MENANYA
Peserta didik menanyakan urutan proses sediaan emulsi
MENCOBA
Peserta didik mengamati dan menyimak kembali demonstrasi cara proses
sediaan
emulsi
MENGUMPULKAN DATA
Peserta didik melakukan tugas sesuai yang tertulis di LKS
Guru memberikan cara proses sediaan suspensi dan memberikan informasi hal-
hal yang harus diperhatikan peserta didik.
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
d. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan pada pertemuan terahir atau kelima setelah
pelaksanaan ulangan harian pada pertemuan ke empat. Materi
pembalajaran remedial menggunakan materi pembelajaran regular.
Adapun spesisikasi materinya disesuaikan dengan hasil analisis ulangan
harian.
e. Pengayaan
Seperti halnya remedial, pengayaan dilakukan di pertemuan terakhir.
Pengayaan materi pelajaran tidak bersifat wajib, jadi hanya dilakukan jika
masih tersedia waktu pembalajaran yang tersisa. Pengayaan materi
pelajaran dilakukan guna memperkaya khazanah pengetahuan peserta
didik terkait dengan materi pelajaran yang inti.
X. EVALUASI
a. Prosedur evaluasi : penilaian proses, post tes
b. Jenis evaluasi : tes kinerja, tes cognitive dam sikap
c. Bentuk evaluasi : pengamatan, praktek
d. Alat evaluasi : lembar penilaian, soal
e. Tindak lanjut :
1. Siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM dinyatakan tuntas belajar
2. Siswa yang memperoleh nilai ˂ KKM mengikuti remedial atau tutor
sebaya
Fitriana Ariyanti,S.Farm.,Apt
LAMPIRAN :
1. Lembar Observasi Penilaian
2. Lembar Soal
I. KOMPETENSI INTI
III. INDIKATOR
a. Menunjukkan rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang
Pencipta melalui pengembangan berbagai keterampilan praktik ilmu
resep dalam membuat sediaan suspensi dengan baik dan rapi sebagai
tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya
b. Menunjukkan perilaku ilmiah (teliti, cermat, hati-hati dan
tanggungjawab) dalam setiap tindakan sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan dasar-dasar kefarmasian pada praktik ilmu resep
c. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam setiap tindakan sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan dasar-
dasar kefarmasian pada praktik ilmu resep melalui kerja pembuatan
sediaan emulsi sesuai dengan aturan
d. Dapat menyebutkan definisi pil/ pillulae dengan benar
e. Memahami komponen,pil,dan cara pembuatan pil / pillulae
V. MATERI POKOK
Pertemuan ke-1 dan ke -2
PENGERTIAN PILLULAE
MENANYA
Pil/pillulae
MENGUMPULKAN DATA
Peserta didik melakukan tugas sesuai yang tertulis di LKS
Guru memberikan cara proses sediaan suspensi dan memberikan informasi hal-
hal yang harus diperhatikan peserta didik.
d. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan pada pertemuan terahir atau kelima setelah
pelaksanaan ulangan harian pada pertemuan ke empat. Materi
X. EVALUASI
a. Prosedur evaluasi : penilaian proses, post tes
b. Jenis evaluasi : tes kinerja, tes cognitive dam sikap
c. Bentuk evaluasi : pengamatan, praktek
d. Alat evaluasi : lembar penilaian, soal
e. Tindak lanjut :
Siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM dinyatakan tuntas belajar
Siswa yang memperoleh nilai ˂ KKM mengikuti remedial atau tutor
sebaya
Bumiayu, Juli 2015
Guru Mata Pelajaran
Fitriana Ariyanti,S.Farm.,Apt
LAMPIRAN :
1. Lembar Observasi Penilaian
2. Lembar Soal
I. KOMPETENSI INTI
KI 4 :Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
III. INDIKATOR
a. Menunjukkan rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang
Pencipta melalui pengembangan berbagai keterampilan praktik ilmu
resep dalam membuat sediaan suspensi dengan baik dan rapi sebagai
tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya
b. Menunjukkan perilaku ilmiah (teliti, cermat, hati-hati dan
tanggungjawab) dalam setiap tindakan sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan dasar-dasar kefarmasian pada praktik ilmu
resep
V. MATERI POKOK
Pertemuan ke-1
PENGERTIAN UNGUENTA/SALEP
Menurut FI edisi III salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Salep tidak boleh berbau tengik
kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung
obat keras atau narkotika adalah 10%
Pertemuan ke2 dan ke-3
PENGGOLONGAN SALEP
berdasarkan konsistensi salep digolongkan menjadi 5 yaitu :
- unguenta adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega
dan tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan
- cream adalahsediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung
tidak kurang dari 60% air dimaksudkan untuk pemakaian luar dan
mudah diserap kulit
- pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk)
- cerata adalah salep berlemak yang mengandung lilin (waxes) dalam
percentase tinggi sehingga konsistensinya lebih keras
- gel/jelly adalah salep yang lebih halus umumnya cair dan mengandung
sedikit/tanpa lilin dan digunakan terutama pada membran mukosa
sebagai pelicin
Berdasarkan efek terapeutik
- Salep epidermis
Salep ini ditujukan untuk melindungi kulit serta menghasilkan efek
lokal tidak di absorpsi kadang-kadang ditambahkan antiseptik
adstrigensia atau anasteteika lokal
- Salep endodermis
Salep yang bahan obatnya menembus kedalam kulit tetapi tidak
melalui kulit terabsorpsi sebagian an digunakan untuk melunakan kulit
atau selaput lendir.
- Salep diadermis
Salep yang bahan obatnya menembus kedalam tubuh melalui kulit dan
mencapai efek yang diinginkan.
Berdasarkan sifat dasar salep
a. Salep hidropobik
Yaitu salep-salep dengan bahan dasar berlemak
b. Salep hidrofilik
Yaitu salep yang kuat menarik air biasanya dasar salep tipe o/w
Pertemuan ke-4
DASAR SALEP
1. Ictyol
2. Balsem-balsem dan minyak atsiri
3. Air
4. Gliserin
Pertemuan ke-7
SALEP YANG DIBUAT DENGAN PELEBURAN
Basis salep yang berbeda konsistensinya dibuat dengan jalan meleburkan. Bila
bahan-bahan dari salep mengandung kotoran massa salep yang meleleh perlu
disaring dengan kass.Massa salep yang telah disaring ditampung dalam ortir panas
dan diaduk hingga dingin.
Pertemuan ke -8
FUNGS SALEP
Salep berfungsi sebagai :
1. Pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit
2. Pelumas pada kulit
3. Pelindung untuk mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair
Pertemuan ke-9
PENGUJIAN SALEP
Menurut ketentuan Farmakope edisi III salep harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
1. Salep tidak boleh berbau tengik
2. Kecuali dinyatakan lain untuk salep yang mengandung obat keras atau
narkotika kadar bahan obatnya adalah 10%
3. Homogenitas jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain
yang cocok harus menunjukan susunan homogen.
5. STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Model : Inquiry terbimbing
b. Pendekatan : Scientific
MENANYA
Peserta didik menanyakan urutan proses sediaan pil/pillulae
MENCOBA
Peserta didik mengamati dan menyimak kembali demonstrasi cara proses
sediaan
Pil/pillulae
MENGUMPULKAN DATA
Peserta didik melakukan tugas sesuai yang tertulis di LKS
Guru memberikan cara proses sediaan suspensi dan memberikan informasi hal-
hal yang harus diperhatikan peserta didik.
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
d. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan pada pertemuan terahir atau kelima setelah
pelaksanaan ulangan harian pada pertemuan ke empat. Materi
pembalajaran remedial menggunakan materi pembelajaran regular.
Adapun spesisikasi materinya disesuaikan dengan hasil analisis ulangan
harian.
e. Pengayaan
Seperti halnya remedial, pengayaan dilakukan di pertemuan terakhir.
Pengayaan materi pelajaran tidak bersifat wajib, jadi hanya dilakukan jika
masih tersedia waktu pembalajaran yang tersisa. Pengayaan materi
pelajaran dilakukan guna memperkaya khazanah pengetahuan peserta
didik terkait dengan materi pelajaran yang inti.
XI. EVALUASI
a. Prosedur evaluasi : penilaian proses, post tes
b. Jenis evaluasi : tes kinerja, tes cognitive dam sikap
c. Bentuk evaluasi : pengamatan, praktek
d. Alat evaluasi : lembar penilaian, soal
e. Tindak lanjut :
Siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM dinyatakan tuntas belajar
Siswa yang memperoleh nilai ˂ KKM mengikuti remedial atau tutor
sebaya
Bumiayu, Juli 2015
Guru Mata Pelajaran
Fitriana Ariyanti,S.Farm.,Apt
LAMPIRAN :
1. Lembar Observasi Penilaian
2. Lembar Soal