Anda di halaman 1dari 18

MODUL AJAR

FARMAKOGNOSI
(PRODUKTIF)

Disusun Oleh :

Andyka Putra Maulana, A.Md.Farm

2022
MODUL AJAR
Ekstraksi Farmakognosi

I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Satuan Pendidikan SMK Bakti Assyukur
Guru Mata pelajaran Andyka Putra Maulana A.Md Farm
Jenjang SMK
Mata Pelajaran Farmakognosi (Produktif)
Kelas/Fase/Semester XI/F/Ganjil
Topik Ekstraksi
Alokasi Waktu 2 JP
B. Kompetensi Awal Peserta didik dapat menjelaskan dan
memahami tentang metode Ekstraksi
C. Sarana dan Prasarana Alat tulis, Papan tulis, HP, Internet
D. Target Peserta Didik Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian,
macam-macam ekstraksi, dan prinsip instrumen
ekstraksi 
E. Model Pembelajaran Diskusi

II. KOMPONEN INTI


A. Topik/Tema Ekstraksi
B. Elemen Pengertian, macam-macam ekstraksi, instrumen
ekstraksi
C. Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, siswa dapat
menjelaskan tentang pengertian ekstraksi,
macam-macam ekstraksi, dan prinsip
instrumen ekstraksi
D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyatakan bilangan
berpangkat bulat positif sebagai perkalian
bilangan bulat berulang.
E. ATP 1. Pengertian ekstraksi, 2. Macam-macam
ekstraksi 3. Prinsip instrumen ekstraksi

F. Pemahaman Bermakna Dapat melakukan proses ekstraksi 


G. Pertanyaan Pemantik Apa itu ekstraksi? Apa saja macam-macam
ekstraksi?
H. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan:
1. Peserta didik dan guru berdoa bersama
2. Guru memberikan tujuan
pembelajaran hari ini
3. Peserta didik dibagi dalam beberapa
kelompok  
4. Peserta didik mulai menelusur tentang
apa yang akan dipelajari

Kegiatan Inti:
1. Memberikan pertanyaan pemantik
2. Peserta mulai menggali informasi
tentang yang berkaitan dengan
pertanyaan pemantik
3. Peserta didik mulai mengemukakan
tentang informasi yang didapat, dan
menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan kapasitas
4. Guru memberikan pengarahan jika ada
yang kurang paham/diluar
kapasitasnya

Penutup:
1. Melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran
J. Asesmen
Asesmen Formatif Pertanyaan tertulis diawal tentang ekstraksi
kepada siswa
pertanyaan tertulis di akhir tentang apa yang
diketahui tentang ekstraksi, macam
ekstraksi dan prinsip dari setiap instrumen
ekstraksi

Kisi-kisi asesmen Menjelaskan tentang ekstraksi, macam-


macam ekstraksi, dan prinsip instrumen
ekstraksi.
J. Pengayaan dan Remidial
Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah paham
seutuhnya diberikan pengayaan dan
melanjutkan ke tujuan pembelajaran
berikutnya
Remidial 1. Bagi peserta didik yang belum
paham/belum terampil pada saat proses
pembelajaran guru akan memberikan
sesi tanya jawab untuk memberikan
fasilitas bagi peserta didik yang belum
paham/belum terampil
2. Bagi peserta didik yang belum
paham/belum terampil setelah proses
pembelajaran akan diberikan sesi
evaluasi baik dalam JP/diluar JP

K. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Peserta Didik 1. Refleksi Peserta Didik: Kendala apa
yang dialami dalam proses
pembelajaran?
2. Apa saja upaya yang peserta didik
lakukan untuk mengatasi kendala
tersebut?

Refleksi Guru 1. Hal yang belum terlaksana dalam


pembelajaran? Faktor apa saja yang
menyebabkannya
2. Bagaimana upaya tindak lanjut untuk
memaksimalkan pelaksanaan
pembelajaran tersebut?
III. LAMPIRAN

A. Asesmen Peserta Didik


1. Ekstraksi
2. Tujuan pembelajaran: Peserta didik dapat menjelaskan tentang Ekstraksi
3. Materi: 
     Ekstraksi, macam-macam ekstraksi, dan instrumen ekstraksi
     Alat san Bahan:
     Alat tulis
     Pertanyaan:
     1. Apa yang kamu ketahui tentang ekstraksi?
     2. Apa saja yang kamu ketahui tentang macam-macam esktraksi?
     3. Jelaskan macam-macam instrumen untuk ekstraksi, dan jelaskan secara singkat prinsip
penggunaan instrumen tersebut!

MODUL EKSTRAKSI

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN EKSTRAKSI
Menurut Departemen Kesehatan RI (2006), ekstraksi adalah proses penarikan
kandungan kimia yang dapat larut dari suatu serbuk simplisia, sehingga terpisah dari
bahan yang tidak dapat larut.
Beberapa metode yang banyak digunakan untuk ekstraksi bahan alam antara lain:
A. Maserasi
B. Refluks
C. Perkolasi
D. Soxhletasi
E. Digesti
F. Infusa
G. Dekok
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang dibuat dengan menyari simplisia
nabati atau hewani menurut cara yang paling cocok, di luar pengaruh cahaya
matahari langsung (Departemen Kesehatan RI, 1979).
Ekstrak berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi:
1. Ekstrak encer, sediaan yang masih dapat dituang
2. Ekstrak kental, sediaan yang tidak dapat dituang dan memiliki kadar air sampai
30%
3. Ekstrak kering, sediaan yang berbentuk serbuk, dibuat dari ekstrak tumbuhan
yang diperoleh dari penguapan bahan pelarut
4. Ekstrak cair, mengandung simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai
bahan pengawet
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. 
2. PRINSIP EKSTRAKSI
Prinsip dasar ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar dan
senyawa non-polar dalam pelarut non-polar. Serbuk simplisia diekstraksi berturut-
turut dengan pelarut yang berbeda polaritasnya (Harbone, 1996)..

3. METODE EKSTRAKSI
Ekstraksi secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu ekstraksi padat cair
dan ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair, senyawa yang dipisahkan terdapat
dalam campuran yang berupa cairan, sedangkan ekstraksi padat-cair adalah suatu
metode pemisahan senyawa dari campuran yang berupa padatan. Metode ekstraksi
panas merupakan metode ekstraksi yang menggunakan pemanasan dalam
mengekstraksi simplisia dengan pelarut yang lebih sedikit dan waktu yang digunakan
lebih cepat. Metode ekstraksi panas contohnya adalah refluks dan sokletasi.
Metode ekstraksi dingin contohnya adalah maserasi dan perkolasi. Proses ekstraksi
dapat menggunakan 3 jenis pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda, yaitu n-
heksana (nonpolar), etil asetat (semi polar) dan etanol (polar).

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE EKSTRAKSI


faktor – faktor yang mempengaruhi ekstraksi seperti
A. Ukuran bahan
B. Waktu ekstraksi
C. Suhu ekstraksi
D. Jenis dan jumlah pelarut.

MODUL MASERASI

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN MASERASI
Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan dengan pelarut
yang sesuai dengan senyawa aktif yang akan diambil dengan pemanasan rendah atau
tanpa adanya proses pemanasan. Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi yang
dilakukan melalui perendaman serbuk bahan dalam larutan pengekstrak. Metode ini
digunakan untuk mengekstrak zat aktif yang mudah larut dalam cairan pengekstrak,
tidak mengembang dalam pengekstrak, serta tidak mengandung benzoin. Keuntungan
dari metode ini adalah peralatannya mudah ditemukan dan pengerjaannya sederhana
(Hargono dkk., 1986).

2. PRINSIP MASERASI
Prinsip maserasi diantaranya pengikatan atau pelarutan zat aktif berdasarkan sifat
kelarutannya dalam suatu pelarut (like dissolved like). Langkah kerjanya adalah
merendam simplisia dalam suatu wadah menggunakan pelarut penyari tertentu selama
beberapa hari sambil sesekali diaduk, lalu disaring dan diambil ekstraknya kemudian
dilakukan pengujian.

3. METODE MASERASI
Beberapa variasi metode maserasi, antara lain digesti, maserasi melalui pengadukan
kontinyu, remaserasi, maserasi melingkar, dan maserasi melingkar bertingkat. Digesti
merupakan maserasi menggunakan pemanasan lemah (40-50°C). Maserasi pengadukan
kontinyu merupakan maserasi yang dilakukan pengadukan secara terus-menerus,
misalnya menggunakan shaker, sehingga dapat mengurangi waktu hingga menjadi 6-24
jam. Remaserasi merupakan maserasi yang dilakukan beberapa kali. Maserasi melingkar
merupakan maserasi yang cairan pengekstrak selalu bergerak dan 16 menyebar.
Maserasi melingkar bertingkat merupakan maserasi yang bertujuan untuk mendapatkan
pengekstrakan yang sempurna. Lama maserasi memengaruhi kualitas ekstrak yang akan
diteliti. Lama maserasi pada umumnya adalah 4-10 hari. Jenis pelarut yang digunakan
dalam maserasi adalah etanol 80%, etanol 96%, aseton dan akuades. Rentang waktu
yang digunakan untuk maserasi adalah 24 jam , 48 jam dan 72 jam.(Susanty dan
Bachmid 2016).

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE MASERASI


A. Waktu
B. Suhu
C. Jenis pelarut
D. Perbandingan bahan dan pelarut
E. Ukuran partikel.

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE MASERASI


Kelebihan dari Metode Maserasi diantaranya :
1. Peralatan yang digunakan sangat sederhana
2. Teknik pengerjaan relative sederhana dan mudah dilakukan
3. Biaya operasionalnya relative rendah
4. Dapat digunakan untuk mengekstraksi senyawa yang bersifat termolabil karena
maserasi dilakukan tanpa pemanasan.
Adapun Kekurangan dari Metode Maserasi antaranya ekstraksi yang cukup lama dan
kebutuhan pelarut yang cukup tinggi (Susanty dan Bachmid 2016).
MODUL PERKOLASI

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN PERKOLASI
Perkolasi adalah penyarian dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia
yang telah dibasahi. Alat yang digunakan untuk mengekstraksi disebut perkolator,
dengan ekstrak yang telah dikumpulkan disebut perkolat (Ansel, 1989).

2. PRINSIP PERKOLASI
Prinsip perkolasi adalah serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang
bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah
melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui
sampai mencapai keadaan jenuh.

3. METODE PERKOLASI
Metode perkolasi merupakan metode ektraksi dengan melewatkan pelarut organik pada
sampel sehingga senyawa organik terbawa oleh pelarut (Darwis, 2000). Umumnya,
sampel yang digunakan dalam metode ini dibasahi di dalam sebuah wadah silinder.
Metode perkolasi bisa dibedakan lagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis ini muncul
disebabkan karena adanya perbedaan dari proses dan tahapan kerjanya. Beberapa jenis
perkolasi tersebut di antaranya :

1. Perkolasi Biasa
Perkolasi biasa adalah cara yang paling sederhana dan hanya menggunakan satu
perkolator saja dalam prosesnya. Secara umum, langkah-langkahnya diawali dengan
merendam simplisa yang derajat halusnya sudah ditentukan ke dalam penyari.
Setelahnya, barulah dimasukkan ke dalam perkolator. Ekstrak cair terus disari hingga
sempurna.  Proses perkolasi ini biasanya dipakai untuk mengambil sari dari zat
tertentu yang khasiatnya keras.

2. Perkolasi dengan Tekanan


Perkolasi jenis ini jarang digunakan karena lebih cocok diterapkan pada simplisa yang
derajat halusnya sangat kecil. Biasanya simplisa jenis ini tidak bisa dideteksi dengan
perkolasi jenis biasa. Ciri khas yang membedakan perkolasi tekanan dengan yang
lain adalah adanya alat penghisap tambahan dalam proses kerjanya. Alat penghisap
tersebut dikenal dengan nama diacolator.  Melalui alat ini, perkolat yang dihisap bisa
turun.

3. Perkolasi Bertingkat
Sesuai namanya, perkolasi ini menggunakan sistem bertingkat. Artinya, ada beberapa
perkolator yang digunakan untuk mempermudah prosesnya. Biasanya, ada tiga
perkolator yang dipakai dan simplisa yang ada pada setiap perkolator tersebut akan
diambil dengan jumlah tertentu. Selanjutnya, simplisa tersebut dipakai sebagai cairan
penyari pada perkolator kedua dan ketiga.

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE PERKOLASI


Faktor utama yang memengaruhi proses perkolasi adalah gaya gravitasi. Namun,
ada faktor lain yang turut memengaruhi proses perkolasi ini, seperti tekstur dan porositas
tanah atau batuan, jumlah hujan yang turun, besarnya penguapan, dan lain-lain.

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PERKOLASI


Meskipun metode ekstraksi tidak hanya perkolasi, namun metode ini memiliki beberapa
keuntungan atau kelebihan apabila diterapkan. Kelebihan perkolasi jika dibandingkan
dengan metode ekstraksi lainnya adalah :
1. Langkah Lebih Sederhana
Dalam metode perkolasi, langkahnya lebih sederhana dibandingkan metode lainnya.
Bahkan dalam perkolasi tidak dibutuhkan langkah tambahan, yakni menggunakan
sampel padat yang sudah terpisah dari ekstrak.
2. Adanya Cairan Penyari yang Mempermudah Prosesnya
Cairan penyari yang digunakan bisa mengakibatkan pergantian larutan yang
konsentrasinya lebih rendah. Dengan cairan tersebut, derajat perbedaan konsentrasi
akan lebih meningkat.
3. Cairan Penyari Bisa Mengalir dengan Mudah
Saat proses pergantian larutan oleh cairan penyari, akan ada ruang di antara butir-butir
simplisa. Ruang ini akan membentuk saluran yang bisa dialiri oleh cairan penyari
dengan mudah.
Adapun Kelemahan perkolasi adalah diperlukan banyak pelarut dan waktu yang lama
sedangkan substansi yang didapat relatif tidak banyak.
MODUL REFLUKS

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN REFLUKS
Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan pemanasan dan mampu
mengekstraksi senyawa tahan panas. Refluks adalah teknik distilasi yang melibatkan
kondensasi uap dan berbaliknya kondensat ini ke dalam sistem asalnya. Ini
digunakan dalam distilasi industri dan laboratorium. Pratiwi, 2010; Mohan, 2013). 

2. PRINSIP REFLUKS
Prinsip kerja pada metode refluks yaitu penarikan komponen kimia yang dilakukan
dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan
cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor
bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu .

3. METODE REFLUKS
Refluks adalah teknik distilasi yang melibatkan kondensasi uap dan berbaliknya
kondensat ini ke dalam sistem asalnya. Ini digunakan dalam distilasi industri dan
laboratorium. Ekstraksi dengan cara ini pada dasarnya adalah ekstraksi
berkesinambungan. Bahan yang akan diekstraksi direndam dengan cairan penyari
dalam labu alas bulat yang dilengkapi dengan alat pendingin tegak, lalu dipanaskan
sampai mendidih. Cairan penyari akan menguap, uap tersebut akan diembunkan
dengan pendingin tegak dan akan kembali menyari zat aktif dalam simplisia tersebut.
Ekstraksi ini biasanya dilakukan 3 kali dan setiap kali diekstraksi selama 4 jam
metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Etanol digunakan sebagai pelarut karena
bersifat universal, polar dan mudah didapat. Etanol 96% dipilih karena selektif, tidak toksik,
absorbsinya baik dan kemampuan penyariannya yang tinggi sehingga dapat menyari
senyawa yang bersifat non-polar, semi polar dan polar. dan dilakukan pada suhu 50C
(Departemen Kesehatan RI, 2006).

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE REFLUKS


Faktor yang mempengaruhi dalam metode refluks diantaranya waktu dan jumlah
pelarut yang digunakan.

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE REFLUKS


1. Keuntungan dalam metode Refluks diantaranya dapat digunakan untuk
mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan
pemanasan langsung
2. Kerugian dalam metode Refluks diantaranya membutuhkan volume total pelarut
yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator

MODUL SOHXLETASI

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN SOHXLETASI
Metode ekstraksi soxhlet adalah metode ekstraksi dengan prinsip pemanasan dan
perendaman sampel. metabolit sekunder yang ada di dalam sitoplasma akan terlarut ke
dalam pelarut organik. Larutan itu kemudian menguap ke atas dan melewati pendingin
udara yang akan mengembunkan uap tersebut menjadi tetesan yang akan terkumpul
kembali. Bila larutan melewati batas lubang pipa samping soxhlet maka akan terjadi
sirkulasi. Sirkulasi yang berulang itulah yang menghasilkan ekstrak yang baik
(Departemen Kesehatan RI, 2006).

2. PRINSIP SOXHLETASI
Prinsip Soxhletasi adalah penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna
dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam
bahan alam secara berulang-ulang.

3. METODE SOXHLETASI
Soxhletasi adalah suatu metode pemisahan komponen yang terdapat dalam sampel padat
dengan cara ekstraksi berulang–ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua
komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna.
Alat sokletasi dipasang, kemudian serbuk daun kersen 100 gram dibungkus dengan
kertas saring, diikat dengan benang, dimasukkan kedalam labu alas bulat pada soklet.
pelarut yang digunakan adalah n-heksana, etanol dan metanol.  Sokletasi dilakukan
pada suhu 70oC sampai tetesan siklus tidak berwarna lagi. Penentuan kadar lemak
menggunakan metode Soxhlet memerlukan waktu ekstraksi antara 4 sampai 6 jam untuk
mencapai 5 - 6 sirkulasi.

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE MASERASI


a. Suhu yang digunakan untuk proses ekstraksi
b. Lamanya waktu ekstraksi
c. Adanya sirkulasi pelarut dan bagian dari simplisi

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE MASERASI


1. Keuntungan ekstraksi Soxhlet meliputi :
a. Perpindahan keseimbangan transfer dengan berulang kali membawa pelarut segar
kontak langsung dengan matriks padat
b. Mempertahankan suhu ekstraksi yang relatif tinggi dengan panas dari termos
distilasi
c. Tidak ada persyaratan filtrasi setelah pelepasan. Juga, metode Soxhlet sangat
sederhana dan murah

2. Kelemahan utama dari ekstraksi Soxhlet meliputi:


a. Waktu ekstraksi yang panjang
b. Menggunakan pelarut dalam jumlah banyak
c. Besar jumlah pelarut yang digunakan membutuhkan prosedur
penguapan/konsentrasi
MODUL INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN SPEKTROFOTOMETRI
Spektrofotometri adalah salah satu metode pengukuran kuantitatif dalam kimia
analisis terhadap sifat refleksi atau transmisi cahaya .. Spektrofotometri merupakan
salah satu metode analisis instrumental yang menggunakan dasar interaksi energI dan
materi. Spektrofotometri dapat dipakai untuk menentukan konsentrasi suatu larutan
melalui intensitas serapan pada panjang gelombang tertentu.
2. PRINSIP SPEKTROFOTOMETRI
Dalam analisa kimia, pasti selalu ada prinsip kerja yang dimiliki oleh masing-
masing  metode. Untuk prinsip kerja Spektrofotometri sendiri, semuanya berdasarkan
hukum Lambert-Beer. Jadi ketika cahaya monokromatik  masuk atau melalui sebuah
media yang merupakan larutan, maka ada tiga hasil yang bisa terlihat. Pertama,
sebagian cahaya tersebut akan diserap. Kedua, sebagian cahaya akan dipantulkan
kembali. Ketiga, sebagian cahaya juga akan diteruskan.
Dalam prinsip kerjanya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bisa
menghasilkan hasil analisa yang maksimal:
1. Radiasi yang dipakai sudah pasti harus monokromatik
2. Tidak adanya pengaruh molekul lain ketika sinar tersebut diserap oleh larutan
yang juga memiliki molekul lainnya.
3. Radiasi yang diserap oleh sampel tidak akan menimbulkan reaksi kimia apapun
4. Larutan yang diukur harus benar-benar jernih. Hal ini harus dipenuhi agar tidak
adanya hamburan cahaya yang disebabkan partikel-partikel koloid yang ada di
dalam larutan.
5. Konsentrasi analit harus termasuk rendah. Jika tinggi, maka bisa mengganggu
kelinearan dari grafis absorbansi yang beradu dengan konsentrasi.

3. METODE SPEKTROFOTOMETRI
Pembagian spektrofotometer dibagi menjadi empat jenis jika dilihat dari segi
sumber cahaya yang digunakan, yakni: Visible Spektrofotometer atau
Spektrofotometer Vis. Ultra Violet Spektrofotometer atau Spektrofotometer UV.
Spektrofotometer UV-Vis
Adapun cara kerja spektrofotometri diantaranya :
1. Memastikan sumber cahaya bisa berfungsi dengan baik.
2. Arahkan spektrometer tepat di hadapan sumber cahaya.
3. Kalibrasikan spektrometer terlebih dahulu.
4. Letakkan cemin prisma yang akan diukur indeks biasnya.
5. Atur teleskop hingga tampak garis-garis spektrum pada setiap panjang
gelombang.

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPEKTROFOTOMETRI


Spektrofotometer dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, kelembaban,
waktu pembacaan sampel dan cahaya. Cahaya lain yang masuk ke dalam kuvet akan
menambah jumlah cahaya yang diukur (Misbahri,dkk., 2014).
Adapun faktor– faktor yang mempengaruhi absorbansi dalam spektrofotometri adalah
A. Pelarut
B. PH
C. Suhu
D. Konsentrasi elektrolit yang tinggi
E. Adanya zat pengganggu.
MODUL HPLC

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN HPLC
HPLC merupakan alat yang digunakan untuk menentukan berbagai senyawa kimia
dengan metode pemisahan. HPLC adalah kepanjangan High-performance liquid
chromatography atau kadang disebut High-pressure liquid chromatography
(Kromatografi Cair Kinerja Tinggi/KCKT) adalah sebuah teknik analisis untuk
identifikasi zat/senyawa dan memisahkan serta mengukur jumlahnya dalam suatu
larutan campuran. HPLC merupakan tipe kromatografi kolom yang secara luas
digunakan di farmasi. HPLC ini sangat berguna untuk menentukan kadar dan kadar zat
terkait pada obat. Secara umum HPLC digunakan untuk memisahkan komponen zat
dalam obat.

2. PRINSIP HPLC
Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan komponen analit berdasarkan kepolarannya, setiap
campuran yang keluar akan terdeteksi dengan detektor dan direkam dalam bentuk
kromatogram. Dimana jumlah peak menyatakan jumlah komponen, sedangkan luas
peak menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran

3. KEGUNAAN HPLC
Fungsi HPLC adalah untuk menentukan atau mengukur atau menganalisa kadar bahan aktif pada
suatu sample(obat, makanan atau herbal). Pada beberapa kasus yang berhubungan dengan obat
herbal, alat ini digunakan untuk menentukan marker pada suatu obat herbal.

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HPLC


Faktor yang dapat mempengaruhi kerja HPLC dalam penetapan kadar dalam media
adalah pH fase gerak, suhu kolom, volume asetonitril dan fase aqueous di fase gerak. Suhu
kolom dapat mempengaruhi waktu retensi dan bentuk puncak kromatogram.
5. SYARAT SAMPEL DALAM HPLC
1. Sampel berupa turunan dari senyawa gula, etanol.
2. Sampel tidak mengandung asam an organik.
3. Jika berupa padatan sampel harus larut dalam methanol.
4. Sampel tidak mengandung zat warna.
5. Sampel ditempatkan dalam wadal vial (botol kaca).
6. Sampel harus dilengkapi dengan sampel senyawa standar yang menjadi taget.

6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HPLC

1. Kelebihan HPLC: – Kerja lebih mudah dengan automasi dalam prosedur analisis dan
pengolahan data. – Volume sampel kecil (dapat menganalisis sampel yang kecil
kuantitasnya). – Mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran dengan
daya pisah tinggi.

2. Kekurangan HPLC adalah membutuhkan analis/SDM khusus untuk mengoperasikan


dikarenakan pengoperasian membutuhkan skill kompetensi khusus. Hal-hal
berhubungan dengan HPLC juga mahal-mahal seperti reagen, sparepart dan kolom.
Harga kolom HPLC bisa sampai puluhan juta rupiah.
MODUL ROTARY EVAPORATOR

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN ROTARY EVAPORATOR


Rotary Evaporator adalah alat laboratorium yang memiliki fungsi untuk memisahkan
suatu pelarut (solvent) dari sebuah larutan, sehingga akan menghasilkan ekstrak dengan
kandungan atau konsetrasi lebih pekat atau sesuai kebutuhan. Evaporator mempunyai
dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari
cairan. Tujuan proses evaporasi adalah memekatkan konsentrasi larutan atau cairan atau
liquid sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

2. PRINSIP KERJA ROTARY EVAPORATOR


Prinsip kerja rotary evaporator adalah dengan memanaskan larutan yang ada di salah
satu wadah (evaporation flask) yang dihangatkan di water bath, karena perbedaan titik
didih antara zat dengan pelarut (misal; eter, metanol, dsb), maka zat yang lebih rendah
titik didihnya akan menguap hal ini akan mempercepat proses ekstraksi. Gas yang
menguap tersebut, akan terperangkap oleh kondensor yang dengan bantuan tekanan dan
suhu dingin, akan kembali mencairkan gas tersebut, kembali menjadi larutan, dan
ditampung di wadah penampung (recieving flask).

3. CARA KERJA ROTARY EVAPORATOR


Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di
dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya.
Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan
pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas).

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ROTARY EVAPORATOR


Faktor yang dapat mempengaruhi kerja HPLC dalam penetapan kadar dalam media adalah 
A. Suhu air
B. Suhu udara
C. Kelembapan tanah
D. Kecepatan
E. Angin
F. Tekanan udara
G. Sinar matahari

DAFTAR PUSTAKA

1. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/7816/4/4.%20Chapter%20II.pdf

2. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/371/3/kti%20eka%20-%20bab%20II.pdf

3. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/article/download/17959/11707

4. https://jurnal.polban.ac.id/ojs-3.1.2/kimia/article/download/83/34#:~:text=Sokletasi

%20adalah%20suatu%20metode%20pemisahan,dalam%20sampel%20terisolasi

%20dengan%20sempurna.

5. http://eprints.undip.ac.id/48601/7/BAB_II.pdf

6. https://farmasiindustri.com/industri/prinsip-dan-cara-kerja-hplc.html

7. https://labmart.id/rotary-evaporator-prinsip-kerja-penggunaan-dan-fungsi/

8. https://farmasi.uin-malang.ac.id/rotary-evaporator/

Anda mungkin juga menyukai